Chapter 02 : Trigger — Natural_Bomb.

Part 1

(10 November – Oahu – Hotel Firefly lantai 49 – Dari kamera yang merekam kejadiannya)

Mereka sedang didalam kamar hotel yang jauh dari kondisi bagus di Oahu. Mereka tahu ada hotel yang lebih berkelas yang cocok untuk para VIP dan fasilitas yang orang biasa mengetahui, tapi tempat tersebut bisa saja sudah ditandai dengan elemen berbahaya.

“Kenapa kau masih menjalankan itu?”

Suara tidak senang itu adalah milik wanita bernama Rosaline Krackhart. Ia adalah pembantu presiden. Ia masih berusia di awal tiga puluhan dan memiliki atmosfir yang membuatnya terlihat sangat cocok untuk menjadi guru pribadi (dalam berbagai hal). Tapi, ia pernah sekali melukai hidung reporter di televisi nasional ketika reporter itu bertanya tentang kejelasan dari rumor yang mengatakan ia “Tahu setiap jengkal dari tubuh Tuan Skandal”. Untungnya, hal ini telah memberinya kesannya sebagai penjaga yang akan melindungi semua potensial korban pelecehan seksual, jadi popularitas presiden meningkat karena insiden ini.

Kebiasaanya pun terlihat dari bagusnya setelan miliknya yang dibuat khusus oleh perusahaan pembuat baju sponsor yang sangat cocok dikenakan olehnya.

“Sudah menjadi tugasku untuk merekam semua percakapan saat kita sedang bekerja,” balas seorang sekretaris yang memegang kamera video.

“Begitu ya. Terimakasih.”

Roseline berbaring di sofa untuk tiga orang dan mengambil majalah bisnis. Artikel yang termasuk didalamnya adalah tentang 100 orang penting yang membuat Amerika tetap berjalan. Ia melirik singkat artikel tentang Flack Kateman si raja mobil, Olay Blueshake si ratu media, Douglas Hardbell si bintang rock, dan yang lainnya sebelum ia menyipitkan matanya.

“...Nama Presiden tidak ada dalam daftar orang yang membuat Amerika tetap berjalan, benar-benarlah sebuah masalah.”

“Nyonya, bagaimana kalau kita langsung ke masalah utama?”

“Aku selalu mengesampingkan sesuatu yang aku tahu akan membuatku depresi.”

Roseline melempar majalah bisnis itu sambil terbaring di sofa.

Ia lalu menengok ke satu dinding.

“Jenderal, apa kau telah menemukan presiden?”

“Be-belum, tapi kami sedang mencarinya dengan segala yang kami miliki.”

“Apakah itu sulit, bahkan untuk para Marinir?”

“Ia membuang GPS-nya di tong sampah dekat gedung konferensi pers. Untuk suatu alasan, itu terdapat didalam sebuah kontraseptif dengan ujung tertutup. Tim pemecah kode kami mengatakan bahwa itu mungkin adalah sebuah pesan.”

“Itu hanya selera humornya.”

Roseline menaruh tangan di dahinya.

Ia merasa kesal, namun bukan kemarahan karena dipermainkan.

“Si idiot itu. Sebuah kondom? Kalau grup Kristiani mengetahui kalau presiden membawa itu kemana-mana, kita tidak akan selesai mendengar makian mereka.”

“Ba-bagaimana dengan agen rahasia? Kami tentu saja melakukan segala yang kami mampu, namun kerjasama para pakar seperti mereka adalah penting.”

“Jenderal, kau adalah pemimpin dari pasukan marinir. Kau bisa komplain mengenai kekurangan tenaga kapanpun kau mau, tapi kami tidak bisa membuatmu merasa ketakutan akan kemungkinan kalau semua tanggung jawab ada di pangkuanmu dalam situasi yang tidak diduga seperti ini. Aku percaya kami telah menjelaskan padamu mengapa kami melewati batas dan meminta bantuanmu.”

Roseline menggapai sebotol wine di meja, namun juga menggenggam beberapa permen karet mint saat ia tengah sadar bahwa kameranya masih berjalan.

“Mereka mencurigakan.”

“...”

Suaranya pelan, namun kata-katanya menyimpan makna yang besar. Jenderal pun secara alami terdiam.

“Kami tahu sesuatu yang sedang terjadi, tapi hanya itu yang kami tahu,” lanjut Roseline. “Kami tidak bisa memecahkan sesuatu pun. Ini bukanlah suap atau paksaan sederhana. Hanya menggunakan daftar hitam untuk mengkarantina itu tidaklah cukup. Mereka tiba-tiba menjadi musuh dari Amerika seperti mereka dirasuki oleh iblis.”

Kalau elemen musuh menyebar dari satu orang di belakang layar, mereka bisa saja menghentikan penyebaran itu dengan mengkarantina seluruh elemen musuh. Tapi, ketika orang yang dibelakangnya seperti iblis tak terlihat yang memilih orang lain untuk dikendalikan, maka metoda karantina tidak berarti lagi. Kalau mereka tidak bisa menghentikan orang dibelakang itu, mereka tidak bisa menjamin keamanan fundamental mereka.

Masih tidak jelas dengan apa yang mereka dikendalikan.

Roseline dan yang lainnya telah menyimpulkan bahwa ada sejenis orang yang lebih mudah dikendalikan dan mereka menjaga keamanan mereka dengan menjauhkan diri dari siapapun yang menunjukkan tanda-tanda sedang dikendalikan. Tapi, mereka tidak yakin berapa lama itu akan bertahan.

“Untuk Senat dan Perwakilan... ya, sekitar setengah dari mereka terlihat mencurigakan.” Itu terlihat seperti menyebar di bawah permukaan. Dan militer bukanlah pengecualian, jenderal.”

“A-aku telah diberi tahu, hanya saja itu tidak terlihat nyata...”

“Aku tahu apa maksudmu. Aku telah melihatnya dengan mataku sendiri, dan aku masih tidak bisa percaya. Tapi, faktanya bahwa itu sedang terjadi. Untung saja, korban yang dikonfirmasi sejauh ini adalah pejabat Amerika. Itulah mengapa kau dan beberapa pasukan yang menemanimu di operasi gabungan pembersihan sesudah perang dengan militer Australia tidak menemukan kesulitan.”

Roseline Krackhart tahu sedikit soal mistis secara relatif. Ia hanya menyadari bahwa itu terlihat, entah bagaimana, berbeda dari pengembangan esper di Academy City.

Presiden yang sedang kabur pun sepertinya memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang masalah itu.

Beberapa tim bekerja menganalisis fenomena misterius yang telah terjadi pada Perang Dunia III, tapi mereka masih belum membuahkan hasil yang pasti.

Itulah mengapa ia hanya bisa memberi deskripsi yang kurang jelas meskipiun telah menyaksikan kejadian abnormal yang terjadi dari Gedung Putih dengan jelas.

“Ma-maka...”

“Ya, kita hanya disini karena keberuntungan kita. Tetapi, kita harus menyelidiki mengapa kita punya keberuntungan itu. Bagaimanapun juga, kita sedang dalam situasi dimana ada kemungkinan kita bisa dirasuki saat kita melangkah keluar. Sejujurnya, polisi dunia sedang termakan. Aku tidak bisa menjamin seorang anak kecil atau pak tua di jalan tidak akan dengan tiba-tiba mulai menembak ke kerumunan dengan menggunakan pistol, apakah pemerintah bisa berfungsi atau tidak. Semua orang di negara ini beresiko menjadi korban atau tersangka. Kalau kita tidak menemukan kondisi mistis dibalik semua ini dan menghentikan siapapun di belakang invasi ini, bahkan kode peluncur nuklir bisa jatuh ke tangan musuh.”

“Apakah karena itu, presiden pergi sendirian...?”

“Mungkin. Saat idiot itu mengetahui situasinya, ia mulai berpikir tentang apa yang ia bisa lakukan secara personal untuk mengatasi bahaya tingkat nasional. Ia menyadari ia pasti akan langsung dikerumuni kalau ia mencoba sesuatu di tanah utama, jadi ia ikut berpura-pura hingga ia mencapai area dimana mereka memiliki pengaruh yang kurang. Ia pasti berpikir pengaruh mereka belum sampai sebuah pulau yang jauh dari tanah utama. ...Dan tidak ada yang tahu peraturan sebenarnya dibalik semua ini.”

“Ka-kalau begitu...” Jenderal mengelap keringat dari alisnya. “Apa kita semakin membahayakan presiden dengan mengejarnya? Kalau ia memiliki cara untuk menang...”

“Apa kau serius berpikir kalau idiot seperti ia punya jalan keluar semacam itu?”

Roseline menatapnya dengan pandangan menusuk tapi lalu melembutkan tatapannya setelah ia sadar bagaimana orang itu merasa tersiksa.

“Tidak peduli apa alasan dan seberapa berbahaya situasinya, kita harus memiliki akses berkelanjutan pada presiden yang merupakan actor utama di tengah panggung. Kalau keluar berita jikalau ia telah menghilang, ia akan dibilang tidak lagi bisa melaksanakan tugasnya dan semua otoritas akan jatuh kepada wakil presiden. ...karena ia punya, kau tahu lah, itu masih tidak mungkin terjadi dengan langsung, tapi kita masih tidak bisa bersantai,” ujarnya. “Dan wakil presiden telah menjadi sesosok yang mencurigakan. Ia tidak melakukan apa-apa dan ia bilang ia mencoba bekerja sama dengan kami, tapi bisa saja ia adalah tipe orang yang mudah terpengaruh oleh siapapun dalangnya. Karena itu, menyerahkan tanggung jawab Gedung Putih kepadanya adalah terlalu beresiko.”

Tidak ada yang berani mengungkapkan sisanya dengan kata-kata.

Mereka semua merasa kalau negara adikuasa dikalahkan oleh orang yang tak dikenal bukanlah sesuatu yang lucu bahkan sebagai lelucon.

“(...Ya, utungnya, presiden membawa itu dengannya,)” bisik Roseline sebelum berbicara. “Lakukan apapun untuk menemukan presiden. Temukan ia sebelum kehilangannya diketahui oleh wakil presiden dan politisi lain yang dikendalikan oleh siapapun dibalik semua ini.”

Rosaline tidak memperhatikan saat Jenderal memberi penghormatan. Ia berbisik pada dirinya sendiri dengan ekspresi tidak senang di wajahnya.

“(...Yang lebih penting lagi, menghilang bukanlah satu-satunya jalan baginya, untuk dibuat tidak bisa menjalankan tugasnya. Peluru menembus kepala juga bisa membuat dia pensiun selamanya.)”

Part 2

(10 November – Oahu – Mobil Kesayanganku, Cabang Oahu – Dari Kamera Dalam Mobil)
Roberto Katze, presiden Amerika, masuk ke sebuah toko rental mobil dengan sebuah koper berwarna silver di tangan.

Ia berbicara pada wanita muda di meja resepsi.

“Aku tidak peduli apapun itu, beri saja aku sesuatu yang murah. Hmm, aku pikir mobil listrik harusnya punya image yang bagus. Roseline tidak pernah diam soal itu. Ya, bensin atau deuterium atau apapun itu tidaklah apa-apa. Hanya saja, jangan beri aku mobil yang biasa digunakan untuk pesta seks. Meskipun kau membersihkannya dengan etanol, baunya tetap menempel.”

“Kau jelas sangat songong, kau pikir kau ini siapa?”

“Sang presiden! Sebagai salah satu rakyat yang mendukung negara ini, apa kau tidak bisa sedikit saja menonton berita pagi?”

“Oh, jadi kau adalah seorang peniru. Bisakah kau melakukan ‘Kita akan selamatkan dunia!’ ?”

“...Terserah. Berikan saja aku kuncinya.”

Roberto melemparkan beberapa bon yang teremas di konter dan wanita itu melemparkan kuncinya kembali padanya. Ia berjalan di barisan mobil untuk dua orang dan melihat-lihat, terutama mobil penyok.

Ia hendak menendang bannya, tapi berhenti ketika ia sadar kalau itu dibuat oleh perusahaan yang mendukungnya. Ia membuka pintunya.

Saat ia memasukan kuncinya, wanita muda itu berlari mengejarnya.

“Maaf, maaf. Aku melewatkan prosedurnya! Tuan peniru, aku harus memasukan informasi dari SIM-mu sebelum aku bisa mengizinkanmu meminjam mobil itu.”

“Tidak bisakah aku memberimu nomor keamanan sosialku?”

“Harus SIM-mu.”

“...Menyebalkan. mungkin aku harus mengirim sebuah bon untuk merubah prosedur ini begitu kesempatan datang,” bisik Roberto saat ia mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya.

Wanita itu memegang sebuah mesin pembaca serperti fungsi dompet dari sebuah ponsel.

Roberto Katze memegang SIM miliknya pada meisn pembaca itu. Wanita muda itu mengangguk puas saat mengkonfirmasi bahwa alat itu telah membaca informasi dari IC didalamnya.

“Oke. Jadi namamu adalah Roberto... Roberto Katze. Kau tinggal di... Gedung Putih? H-hei, tunggu!!”

“Apa aku boleh pergi sekarang?” ucapnya sambil menyeringai.

“Apakah kau begitu terobsesinya dengan pak presiden, sampai-sampai kau meniru namanya juga pada kartu SIM-mu!? Aku tidak percaya kau menemukan kompleks apartemen bernama ‘Gedung Putih’! dan itu bahkan terletak di Washington DC! Kau jelas adalah peniru yang sangat berdedikasi.”

“Ya, kenapa kau tidak mempercayainya hingga hari dimana kau mati!? Waaaaaa!!!!!”

Sang presiden menjalankan mobilnya dengan air mata di matanya. Ia dibuat bodoh ketika wanita itu menyalaminya dengan meniru ‘Kita akan menyelamatkan dunia!!’ miliknya.

Setelah meninggalkn rental mobil itu, Roberto mengemudi dengan satu tangan dan menggunakan tangan satunya untuk membuka koper yang terbaring di kursi penumpang. Koper itu secara rahasia adalah komputer. Ia menyambungkan kabel didalamnya ke alat mirip GPS.

Itu dikenal sebagai Imperial Package.

Itu memberinya akses setingkat presiden ke seluruh sistem pemerintah. Dengan satu alat itu, ia bisa memberi perintah kepada seluruh kantor pemerintahan atau menyiapkan misil balistik untuk diluncurkan. Tentu saja, itu menggunakan berbagai macam metode untuk meyakinkan bahwa hanya presiden sekarang yang bisa menggunakannya.

“...Dengan begini, aku bisa mengecek apa yang ‘orang yang mencurigakan’ itu sedang akses.”

Area dimana flu menyebar biasanya memiliki orang yang mencari informasi tentang flu di mesin pencari. Fakta ini bisa digunakan untuk menetapkan sejauh mana flu itu menyebar dengan mengecek rekaman pencarian dari sebuah mesin pencari.

Roberto pada intinya melakukan hal yang sama.

Tapi, ia mengecek pada apa yang ia pikir orang mencurigakan daripada flu.

Dari apa yang ia bisa lihat dari orang yang melakukan tindakan mencurigakan, Roberto tidak bisa mengatakan kalau total angka musuh bertambah atau kalau musuhnya hanya bertukar pada mengendalikan orang dekat dan semakin dekat pada tujuan mereka.

Tapi, ia harus berasumsi kalau semua orang yang telah menunjukkan tindakan mencurigakan apapun sekali akan sekali lagi menjadi mencurigakan seperti mereka bertukar antara baik dan jahat.

Ia mungkin tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi itu adalah serangan yang jelas.

Orang yang digunakan sebagai pion, semuanya memiliki kehidupan masing-masing.

Dengan setiap orang yang diambil alih, siapapun yang mengendalikan mereka mendapatkan akses kepada informasi yang orang itu sendiri akses. Kalau Roberto bisa memecahkan apa yang dicari oleh dalangnya, ia bisa lebih mengerti tujuan musuh sebenarnya.

Saat ia menggunakan Imperial Package untuk melihat file rahasia, Roberto mencari area dari akses terkonsentrasi yang tidak berhubungan dengan tugas normal seseorang.

Roberto Katze mendecakkan lidahnya.

“...Jadi aku benar. Itu adalah Trigger yang ditaruh di Oahu.”

Itu adalah benda sangat rahasia yang telah dikembangkan di fasilitas riset militer Amerika.

Tergantung bagaimana itu digunakan, alat khusus itu bisa digunakan untuk mengambil nyawa ratusan ribu orang sekaligus.

Genggaman sang presiden terhadap setir mobilnya menguat, saat ia berpikir bagaimana alat itu bisa digunakan di Hawaii.

Part 3

(10 November – Oahu – Green Cafe Iwamaki – dari kamera di tablet terminal yang terpasang di meja)
Sebuah siaran tentang rugby kelihatannya akan terus diputar didalam kafe dekat bandara. Kafe itu merupakan kafe spesialis teh Jepang, jadi olahraganya tidak cocok dengan atmosfirnya. Perusahaan penyiaran besar telah membeli hak untuk menyiarkan pertandingan seluruh tim, jadi itu ditayangkan dengan gratis. Pelanggan terlihat heboh ketika menonton pertandingan itu. Sebuah balon berisikan kata-kata dari kardus yang tergantung di ujung layar datar, mengatakan “Sebuah tepuk tangan untuk Olay Blueshake si ratu media!” dalam bahasa inggris.

Kamijou Touma berhati-hati mendengarkan telepon dari Birdway jadi ia bisa mendengar suaranya daripada kebisingan di sekelilingnya. Ponselnya sedang dalam mode loud speaker, jadi Hamazura dan Kuroyoru bisa mendengarnya juga.

Kamijou hendak bertanya apa yang akan menjadi cinderamata bagus untuk Index (tentu saja itu harus makanan), tapi apa yang dikatakan Birdway membuatnya jelas kalau ini bukanlah waktunya untuk berpikir hal-hal seperti itu.

Kebetulan, Kuroyoru sedang gemetar ketakutan karena Kamijou yang tiba-tiba muncul tadi dan Hamazura gemetar saat melihat Kuroyoru.

“Karena Cendrillon sudah dihabisi, aku telah berhasil menarik penyihir GREMLIN yang lain dari kerumunan. Yang baru ini adalah tipe yang mengendalikan orang lain. tipe seperti itu hampir tidak pernah keluar ke depan panggung pertempuran. Mengeluarkan mereka ke bawah lampu sorot panggung pertarungan adalah maslaah yang sebenarnya.”

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?”

“Kita akan pergi memancing,” ujar Birdway terdengar senang. “Adalah hal yang bodoh untuk berpikir penyihir seperti ini hanya bisa mengendalikan satu orang. Semakin banyak orang yang dikendalikannya, semakin kekuatannya bertumbuh, jadi lebih baik berasumsi ia menargetkan orang biasa di area ini juga. Alasan mengapa ia meninggalkan semua di sekelilingnya pada yang lain dan tidak berdiri di jalur bahaya karena dirinya sendiri yang kurang kuat. Ia mencoba mengatasinya dengan jumlah. Karena itu, aku pertama harus mengumpulkan beberapa sampel. Dua atau tiga dari korban yang dikendalikan GREMLIN sudahlah cukup. Dengan itu, aku bisa menganalisa mantranya. Aku harus tahu kondisi seperti apa yang dibutuhkan untuk penggunaannya dan garis seperti apa yang menghubungkan pengguna dan korbannya. Mengetahui itu akan membuatku bisa untuk menemukannya... dan melakukan serangan balasan secara langsung.”

“Dan penyelidikan itu akan sebaiknya dilakukan tanpa membuat penyihir ini tahu kau melakukannya kan?”

“Tentu saja.”

“Bagaimana kalau ia tidak di Hawaii?”

“Aku akan menyembunyikan fakta bahwa aku bisa mendeteksinya. Kalau ia diluar Hawaii, itu akan memakan waktu, namun kita akan tetap bisa menangkap idiot itu dengan kejutan. Malah, kita bisa dengan sengaja membuat serangan jika kita gagal. Setiap kali idiot itu kabur, ia hanya akan menuntun kita pada markas baru. Dalam proses itu, GREMLIN akan kehilangan tenaga dan aset. GREMLIN akan mungkin mulai mencurigai idiot itu, tapi kalau kita memberi petunjuk palsu yang benar kita bisa membuat mereka berpikir ia adalah seorang mata-mata dan pengkhianat dan mereka ujungnya akan saling mengalahkan. Proses itu mungkin akan menyibak identitas anggota GREMLIN yang lain, jadi kita hanya harus mengganti siapa target pencarian kita pada titik ini.”

“...Kau jelas-jelas sedang bermain kotor.”

Kamijou akan bertarung dengan tangan kosong dan memecahkan masalah dihari yang sama itu dimulai, jadi ini adalah cara bertarung yang beda dari yang ia biasa lakukan.

Sejujurnya, ia rasa ia tidak terlalu setuju dengan cara ini.

Tapi, ia tidak memiliki ide alternatif.

“Apa yang harus kulakukan?”

“Diamlah ditempat,” balas Birdway lewat telepon. “Aku punya pahlawan lain. dan tidak sepertimu, yang ini cukup ahli dalam bekerja di belakang layar.”

Part 4
(10 November – Oahu – didepan Hotel Firefly – dari video kamera turis)
Hanya hotel murahan yang tidak memiliki penjaga pintu dan pengantar barang yang berdiri didepan pintu masuk meskipun di area sepanas Honolulu. Satu set bertiga tercipta ketika pelayan laki-laki yang memarkirkan mobil tamu di tempat parkir dimasukkan.

Tetapi, pelayanan seperti itu membutuhkan tip dan tempat parkir hotel biasanya mahal. Karenanya, tempat parkir murah yang luas didirikan di sekitar hotel dan tidak aneh bagi orang untuk parkir secara ilegal.

Di area penuh turis datang dan pergi, meninggalkan mobil di luar termasuk tindakan berbahaya, tetapi kebanyakan turis bukanlah dari pulau ini jadi biasanya menyewa mobil. Dengan membeli asuransi murah sebelumnya, kaca pecah bukanlah masalah. Dan tidak ada yang cukup bodoh untuk meninggalkan barang-barang berharga dalam mobil ketika mereka menginap di hotel, jadi tidak ada bahaya tentang kehilangan barang.

Edward Torke keluar dari tempat parkir ilegal.

Orang putih itu mengenakan setelan, -walaupun bukan yang paling bagus-, setidaknya bukanlah yang diproduksi masal. Tetapi, panasnya Hawaii telah merusak gaya biasanya. Dasinya ia longgarkan dan jasnya tidak ia kenakan dan terlipat di tangannya. Dari penampilannya, lengan panjangnya mungkin akan digulung keatas sekitar sejam yang lalu.

Tetapi, meskipun cahaya mencolok dari matahari memantul di kaca hotel, Edward Torke tidak mengangkat tangannya ke depan wajahnya atau menyipitkan matanya. Pupil matanya tidak berubah. Frekuensi berkedipnya sangat akurat seperti diwaktui oleh stopwatch.

Dia bukanlah seorang turis.Dia datang ke pulau itu untuk mengadakan perundingan bisnis.

Dia berencana akan berbincang-bincang dengan organisasi ikatan nelayan lokal mengenai pengumpulan air dari laut dalam secara aman sebagai langkah pertama untuk mendirikan bisnis minuman kesehatan dengan bahan dasar air dari laut dalam.

Mereka “telah setuju” untuk membicarakan harganya di hotel itu.

Dia “dengan jelas mengingat” bahwa perundingannya akan diadakan di ruang 4911.

Pada kenyataannya, hotel tempat perundingan itu akan diadakan memiliki nama yang berbeda dan orang lain telah menempati ruang 4911. Edward Torke telah memasukan kontrak besar dan cek ke dalam sebuah tas kantor. Bila dia bertemu dengan orang yang tidak dia kenal (yang bernama asli Rosaline) di dalam ruang itu, dia akan berkesimpulan bahwa orang itu adalah seorang perampok yang mengincar uangnya.

Dan di negara yang membebaskan senjata api seperti Amerika, lari bukanlah tindakan yang biasa orang lakukan untuk melindungi dirinya. Edward memiliki sepucuk revolver dengan laras sepanjang empat inci di kantung celananya.

Sebuah perubahan informasi dapat menyebabkan suatu reaksi berantai yang hebat.

Edward Torke bersenandung selagi memikirkan mengenai kesepakatan bisnis yang akan dia buat tanpa menyadari bahwa tindakannya dimanfaatkan untuk kepentingan pihak lain.

Kemudian sebuah papan iklan elektronik yang menempel di tembok hotel jatuh tepat diatasnya.

Hantaman yang keras itu menyebabkan orang-orang tercengang dan tidak lama kemudian terjadi kegemparan.Para pekerja hotel ragu untuk meninggalkan tempat mereka, tetapi saat bos mereka meninggalkan gedung, mereka segera bergegas ke tempat terjadinya kecelakaan itu.

Tetapi, mereka tidak dapat langsung memindahkan papan iklan itu.

Walaupan sudah terputus dari sumber listrik, tetpai sirkuit internal dan bagian kelistrikan lainnya masih menyimpan daya listrik di dalamnya. Semburan bunga api membuat para pekerja hotel menjaga jarak mereka dengan papan itu.

Tidak jelas siapa yang memanggilnya, tetapi terdengar sirene ambulan perlahan mendekat.

Tidak sampai 20 menit kemudian tim penyelamat berhasil memindahkan papan listrik itu.

Kemudian…

“Apa?” ujar salah seorang anggota tim penyelamat terkejut.

Papan listrik itu sudah disingkirkan dan aspal yang retak menunjukan seberapa hebat hantaman yang dialaminya.

Tapi hanya itu saja.

Edward Torke, yang seharusnya tertindih, telah menghilang.

Part 5

(10 November – Oahu – pipa drainase air hujan di gorong-gorong-dari kamera untuk memantau tinggi air saat terjadi bencana.)

“ini sudah yang ketiga,” gumam Accelerator selagi menyeret “korban” yang malang itu menuruni lubang menuju ke gorong – gorong.

Birdway menggangguk menyetujui.

“Itu sudah semuanya. Kerja yang bagus.”

“Apa kau yakin orang yang mengendalikan mereka tidak menyadari hal ini?”

“Sangat yakin.”

Pipa drainase air hujan itu dipenuhi dengan lumpur busuk dan benda sejenisnya yang menyebarkan aroma tidak sepat, tetapi Birdway sepertinya tidak mempermasalhkannya. Dia sepertinya sudah terbiasa dengan medan yang keras, tidak sesuai dengan penampilannya.

“Penyihir yang mengendalikan mereka kemungkinan mengumpulkan informasi melalui panca indera para korban itu.dia pasti sudah mengetahui kalau kita menyerang korban itu secara langsung, tapi dia tidak akan merasakan bahaya apapun bila mereka seakan lumpuh dengan sendirinya. “

“Mengapa kau bisa begitu yakin? Bagaimana kau tahu kalau penyihir ini tidak dapat menggerakan mata sasarannya walaupun mereka telah kehilangan kesdaran?”

“Aku tidak bisa memastikan, tetapi kita sudah menghadapi kasus yang mirip.”

“Mirip?”

“Cendrillon.Bila dia memang mampu mengumpulkan informasi walaupun Cendrillon sudah tidak sadar, dia pasti sudah menyiapkan rencana untuk melawan kita.”

Tetapi, hal tersebut tidak terjadi.

“Setelah aku menganalisa mantranya, aku dapat memetakan darimana orang ini mengendalikan para korban sekaligus mendeteksi apabila ada serangan sekagi kita bersembunyi di tengah keramaian. Hal itu akan memberikan perlindungan yang sempurna terhadap mantra ini. Dapat dikatakan kita sudah men-skak mat dia.

Ancaman diserang oleh orang biasa akan hilang bila musuh sudah dapat dideteksi dan ditanggulangi. Birdway dan Accelerator bukan orang-orang yang takut menggunakan senjata.

“…Jadi kau masih belum mampu mendeteksi mereka hingga saat ini? Jadi ada kemungkinan aku menyerang orang yang tidak memiliki sangkut paut dengan ini semua?”

“Jangan marah dulu.Ada kemungkinan ini semua sudah tepat.Hal ini hanya meningkatkan persentasenya menjadi seratus persen.”

Pipa drainase air hujan itu memiliki tiga jalan kecil untuk pekerja di kedua sisinua dan ketiga “korban” terbaring di tiap jalan kecil itu.

“Sekarang…karena aku sudah memiliki semua bahan yang diperlukan, sudah waktunya untuk mulai menganalisa. Bila kau ingin belajar sedikit mengenai sihir, kau dapat memperhatikan ku.”

Part 6

(10 November – Oahu – daerah merokok di dalam Pusat Perbelanjaan Coral Street – dari kamera di telefon selular si penyihir.)

Salah satu hal yang paling aneh mengenai telepon selular modern adalah bertambahnya jumlah lensa kamera.

Terdapat lensa di bagian belakang telepon untuk memotret seperti biasa, sebuah kamera di bagian depan untuk menunujukan si pengguna dalam sebuah konferensi video, dan jumlahnya semakin bertambah dengan adanya fotografi 3D dan fitur – fitur lainnya. Lama kelamaan, tidak akan lama lagi seluruh telepon akan dipenuhi lensa kamera seakan telepon itu dipenuhi manik-manik.

Seorang gadis yang berumur sekitar 15 tahun membuka dan menutupkan telepon selulernya.Dia memiliki rambut pirang yang pendek dan kulit yang putih.

Dia mengenakan sweater turtleneck hijau dan miniskirt dan sepasang sepatu bot tebal yang tingginya mencapai dengkulnya.Di kepalanya, dia mengenakan sesuatu yang tampak seperti bando yang terbuat dari batang pohon.Penampilannya membuatnya tampil mencolok diantara bangunan dari beton dan kaca.

Dengan ekspresi yang menunjukan bahwa telepon selular terlalu rumit baginya, dia berbicara dengan alat perisis yang dia belum nyaman untuk gunakan.

“Ya, ya.Tampaknya dia sudah gagal.Si penyerang, Edward, telah hilang kesadaraan dan ruangan di lantai ke 49 dari hotel Firefly masih belum tersentuh. Nampaknya mereka berencana untuk bergerak ke tempat lain dikarenakan kegaduhan yang terjadi Karena papan listrik yang jatuh itu. sepertinya menyerang kelompok pembantu itu tidaklah mungkin.”

Dari cara dia berbicara jelas terlihat bahwa dia tidak terbiasa berbicara dengan sopan.

Dari nada bicaranya jelas bahwa dia tidak memikirkan perasaan lawan bicaranya atau apa yang terjadi bila lawan bicaranya marah. Hal itu dikarenakan dia cukup terampil untuk menghindari segala bahaya yang ada.

Dia sangat terampil dalam menghindari bahaya dengan menggunakan orang lain sebagai pelindungnya.

“iya, iya. Aku mengerti itu.kejadian di bandara memang sangat buruk, tetapi esensi dari rencana ini akan rusak bila imunitas tidak diaktifkan. Yah, kita sekarang mengerti berapa jumlah mereka dan seberapa serius mereka.Juga, mereka sepertinya dapat dimanfaatkan dari saat ini dan seterusnya.Pada akhirnya, ini bukanlah masalah.”

Si Penyihir hanya mengatakan apa yang dapat dia katakan untuk menenangkan lawan bicaranya daripada menganalisa situasi dengan logis.

“Lagipula, kita hanya tinggal mengikuti rencananya saja. Setelah menyelesaikan tuga- tugas sampingan, kita tinggal mengerjakan Trigger tugas utamanya.”

Alis sang penyihir berkedut sedikit.

“Oh, begitu? Sudah kuduga.Sudah kuduga semua terlalu lancar.Jadi mereka ikut campur.”

Nada bicara si penyihir tidak menunjukan rasa peduli.

“Yah, terima kasih banyak. Saat hanya ada aku, aku menolaknya, katanya aku hanya terlalu memikirkan segalanya.Memiliki bukti sangatlah penting.Bukti lebih penting dibanding praduga.Iya, iya. Aku akan mengurus itu juga. Dah.”

Dia menutup telponnya, memutarnya, dan memasukannya ke dalam kantungnya.

Pada saat itu, kampanye pelarangan rokok sedang popular di seluruh dunia, jadi tidak ada perokok di dalam ruangan merokok itu.foto aneh yang menggambarkan perbesaran sperma dengan tulisan merokok mengurangi jumlah sperma sepertinya tidak terlalu membantu.

Sang penyihir mengangkat bahunya dan berputar.

Seorang pria berdiri di sana. Seorang pria hitam besar yang terbungkus dengan otot – otot yang kuat dan tampaknya memiliki latar belakang militer.

Pria itu adalah salah satu orang yang dikendalikan si penyihir.Cara pengendalian yang dia gunakan di pria itu sedikit lebih rumit dibanding yang lainnya.

“Sekarang giliranmu, Mr. Secret Trick.”

Part 7

(10 November – Oahu- Pusat Perbelanjaan Coral Street – dari kamera keamanan dekat pintu masuk timur.)

“Oh, aku sudah memiliki semua data yang diperlukan untuk menganalisa sihirnya,” ujar Leivina Birdway dengan penuh percaya diri.

Dia melambaikan secarik kertas.Kertas itu sukuran sertifikat, tetapi lebih tebal dan memiliki permukaan yang kasat.

“Ini adalah sebuah papyrus,” ucap Birdway.

Sepertinya, sepertinya dia membelil barang yang seharusnya menjadi pelengkap penguburan keluarga kerajaan itu dari seorang ahli tanaman.

“Sekarang kita tinggal menunggu sampai dia menunjukan kelemahannya. Pekerjaan yang otomatis ini seharusnya dapat diselesaikan dalam waktu satu jam.Bahkan sekarang, aku sudah mendapatkan informasi sedikit demi sedikit.Contohnya aku tahu garis macam apa yang menghubungkan dia dengan korbanny dan dari mana dia mengendalikan para korban.”

Accelerator mendengarkannya sembari berjalan menyusuri pusat perbelanjaan itu dengan alat bantu jalannya.

“Pada dasaranya, dia dulu merupakan anggota dari Gereja Orthodox Rusia.”

“Orang Rusia?”

“Dia menggunakan sihir dengan peri sebagai dasarnya.Dalam hal ini, peri yang dia gunakan adalah Leshy.Leshy adalah penguasa hutan dan raja dari semua hewan yang tinggal di dalamnya.Apa kau ingat ketika dia dan Cendrillon mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan hitam dan merah ketika Cendrillon mulai terlepas dari kendalinya?”

“Ada apa dengan itu?”

“itu adalah Rulet. Mereka sedang berjudi.Leshy senang berjudi dengan hewan di hutan.Tentu saja si pemenang mendapat kendali atas pihak yang kalah.”

“…”

“Dalam hal ini, sang Leshy kemungkinan memandang sekitarnya sebagai hutan dan manusia di sekitarnya sebagai hewan. Aku belum mengerti sepenuhnya mengenai persyaratannya, tetapi analisa sihir akan segara menjelaskan persyaratannya. Ketika sudah dijelaskan, ini semua akan berakhir.”

“Walaupun belum diselesaikan, kau Nampak begitu yakin.”

“Aku punya cukup data untuk mencari tahu siapa saja yang dia kendalikan.Walaupun dia mencoba menyerang dengan mendadak, dia tidak akan berhasil.”

Walaupun telah mengatakan hal demikian, beberapa suara tembakan terdengar.

Suara itu datang dari belakang Birdway.

Hanya lima meter dari belakangnya.

Part 8

(10 November – Oahu – pinggir pantai – dari kamera di pinggir jalan untuk memantau batas kecepatan kendaraan.)

Sebuah mobil station wagon menghantam mobil convertible milk Roberto Katze dengan kecepatan yang tinggi pada saat yang hampir bersamaan pada saat Birdway diserang.

Kedua kendaraan itu keluar jalur dan menabrak salah satu pohon kelapa yang berada di pinggir jalan. Sebuah kelapa jatuh tepat mengenai kepala sang presiden.

“Gwehh…M-Mantap. Ini baru terasa sangat Hawaii. Bila aku menulisnya di dalam jurnalku, pasti tidak akan ada yang percaya.”

Bagian pinggir dari mobil itu sudah remuk, tetapi mobil station wagon itu menghantam bagian untuk penumpang.Bagian untuk pengemudi tetap utuh. Dia sempat mengkhawatrikan mengenai Imperial Package untuk beberapa saat, tetapi benda itu hanya untuk digunakan pada saat darurat, jadi benda itu pasti sangatlah tahan banting. Benda itu bahkan tidak tergores.

Sang presiden menutup tas kantornya, tidak memedulikan pintu mobilnya yang tidak mau terbuka dan melompat keluar dari mobilnya.

Roberto Katze melambaikan tangannya untuk mengusir para turis yang panik dan mulai mendekati mobil station wagon itu.

“Aku tidak terbiasa ditabrak dari samping dengan kecepatan tinggi.”

“Walaupun menabrak dengan cukup hebat, kaca depan dari mobil station wagon itu tidak pecah. Dan kacanya juga berwarna. Roberto yakin betul mobil station wagon bukanlah mobil sembarangan, tetapi dia tetap mendekati kursi pengemudinya dan mencoba mengintip dari jendela mobil itu.

“Tuan, sepertinya aneh bila orang yang menabrak malah pingsan.”

Seakan menjawabnya, kaca jendela mobil itu perlahan mulai terbuka.

Dan sebuah tangan yang memegang sepucuk pistol otomatis muncul dari jendela mobil.

“…Aku masih bisa menghabisimu. Siapapun dengan sepucuk senjata api dan jari untuk menarik pelatuknya dapat menjadi seorang pembunuh.”

“Ayolah, hentikan itu.Pistol standar perang dan keamanan sudah banyak digunakan di negara ini.Akan sangat menyedihkan bila aku tertembak oleh salah satu produk dari perusahaan yang mendukungku. Bisa – bisa mereka akan minta ganti rugi saat pemakamanku karena aku merusak citra perusahaan mereka.”

Selagi Roberto Katze mengeluh, dia memperhatikan ada sesuatu di mata orang yang masih menyandar di airbag.

“…tuan, anda sedang tidak dikendalikan, kan?”

Part 9

(10 November – Oahu – Daerah Merokok di dalam Pusat Perbelanjaan Coral Street – Dari kamera di telepon selular si penyihir.)

Ketika si penyihir menarik telepon selulernya untuk melihat jam, tembakan senjata api terdengar di kejauhan diikuti dengan teriakan dari orang – orang.

“Hal yang mengerikan dari seorang amatiran adalah mereka akan melakukan sesuatu sampai tuntas ketika mereka sudah bertekad untuk melakukannya.”

Dia berbicara dengan dirinya sendiri, tetapi dia tidak mendapatkan jawaban.

Berdiri disampingnya adalah seorang gadis hitam berumur sekitar sepuluh tahun.

Gadis itu berdiri dengan deiam sementara tangan kanannya memegang sebuah obeng minus yang diarahkan ke pelipis nya sendiri.

“Benar-benar mengerikan,” bisik si penyihir.“Aku hanya cukup menyuruh mu untuk memecahkan kepala mu sendiri seperti jeruk yang dibekukan dan dia akan siap melakukannya.”

Birdway telah selesai menganalisa sihir si penyihir itu.

BIrdway sudah mengetahui bahwa si penyihir itu menggunakan legenda Leshy untuk mengendalikan orang-orang dengan menyebar luaskan perannya sebagai penguasa hewan-hewan di hutan.

Kalau si penyihir mengirim seseorang yang telah dia kendalikan dengan sihir Leshy untuk mengejar Birdway, sisa-sisa dari kekuatan sihirnya dapat terlacak dan di hapuskan sebeklum mereka dapat mendekat.

Orang-orang yang dikendalikan oleh si penyihir tidak akan dapat mendekati Birdway.

Itu adalah kesimpulan yang dapat ditarik.

Tetapi, tidak hanya ada satu cara untuk mengendalikan orang lain.

Contohnya, dia bisa saja mengendalikan seorang anak perempuan dan menyuruh ayahnya untuk melakukan sesuatu tanpa perlu mengendalikan si ayahnya.

“Dia cukup terampil, tapi hal itu menciptakan suatu celah. Karena dia hanya menganggap bahaya datang dari keberadaan sihirku, aku memiliki cara untuk menembus pertahannya.”

Si penyihir menyeringai.

Selain si gadis hitam, si penyihir telah mengumpulkan beberapa anak-anak lain di daerah merokok itu.

Mereka semua akan dijadikan sandera untuk melakukan suatu trik rahasia bila memang diperlukan.

Si penyihir telah mempersiapkan pion-pion sejumlah dengan sandera yang dia miliki.Salah satunya sedang mengejar Presiden Roberto Katze.

“Saat dia sudah menembus pertahannya, selesai sudah.Walaupun dia seorang penyihir, dia masihlah manusia yang dapat dibunuh dengan sebutir peluru.”

Ayah dari gadis itu benar-benar ingin memastikan bahwa Birdway sudah mati atau seorang polisi muncul dan telah menembak mati ayah gadis itu karena terdengar beberapa suara tembakan lagi setelahnya. Tetapi, itu bukanlah masalah.Ketika Birdway sedang dalam posisi yang tidak siap, satu tembakan saja sudahlah cukup.

Part 10

(10 November – Oahu – Pusat Perbelanjaan Coral Street – dari kamera keamanan di dekat pintu masuk timur)

Setelah punggungnya diterjang timah panas berkali-kali, Levinia Birdway ambruk ke lantai pusat Perbelanjaan yang mengilap.Biarpun dia telah jatuh, pistol dari pria hitam besar it uterus menerus memuntahkan peluru.

Para turis yang panik berlarian ke segala arah menjauhi insiden tersebut.

Teriakan dan raungan menggema.

Mata Accelerator melebar melihat kejadian yang terjadi di depan matanya.

Pria hitam besar itu bergetar dan air mata berlinang di matanya, tapi dia tidak terlihat ragu.Dia membuang sebuah pengisi peluru kosong dan memasukan pengisi peluru lainnya yang terisi ke dalam pistolnya.

Pada saat itu, sang Nomor Satu tersadar.

Accelerator menjentikan tombol di elektroda di lehernya dan kekuatan level 5 yang menjadi namanya mulai aktif. Dia berencana mematahkan pergelangan pria itu sebelum meremukkan lehernya ketika… “Si-sialan. Hampir saja aku mati dengan dramatis.” Ujar Birdway seraya mengangkat kepalanya.

Pria hitam itu mundur kebelakang sambil meneriakkan sesuatu.Sembari Accelerator menendang dada pria itu, dia berteriak kepada Birdway.

“Apa-apaan yang kau lakukan barusan!?”

“Mempersiapkan tubuh cadangan adalah salah satu tindakan pencegahan yang paling dasar. Kenyataannya, sihir barat modern mengatakan dengan memalukan bahwa kita perlu membunuh diri kita yang lama agar kita terlahir kembali sebagai diri kita yang baru.”

Birdway menarik selembar kartu dari kantungnya.Kartu itu adalah kartu major arcana dari kartu tarot, The Hanged Man. Kartu itu menggambarkan seorang pria yang tergantung terbalik di dahan pohon, tetapi terdapat sebuah lubang di kartu itu.

Sementara itu, Birdway tidak meneteskan setetespun darah.

“Kalau kau menggunakan tarotnya Crowley, kartu itu menggambarkan kematian sang Anak Tuhan, yang mana dia sendiri menggambarkan umur manusia. Pada awalnya, kartu ini bukanlah sebagai symbol eksekusi, tetapi bila dengan sengaja disalah artikan, eksekusi sangatlah cocok dengan penggambaran kartu ini, terutama bila ada benda yang menusuk ke dalam tubuh. …Aku hanya ingin memastikan aku memiliki pertahanan terhadap peluru ketika aku menjejakkan kaki ke negara yang memperbolehkan senjata api, tapi aku tidak ingin mengenakan rompi anti peluru yang tebal dan gerah.” Birdway menjelaskan.“Sekarang, aku tahu kau ingin menggunakan seluruh kekuatan mu dikarenakan kesedihan dan amarah karena kau mengira aku sudah mati, tapi biarkanlah pria itu.”

“…Kekuatan Psikis tidaklah semudah itu.”

“Walaupun kita menekannya, kita tidak akan mendapatkan petunjuk apapun mengenai siapa di balik semua ini. Aku sudah memiliki semu informasi yang aku butuhkan mengenai sihir si penyihir itu dan pria itu sedang tidak dikendalikan dari awal.”

“Apa?”

“Ini adalah cara yang tidak langsung. Sejujurnya, aku cukup terkejut.Aku tidak biasa memuji orang, jadi ingatlah ini baik-baik.”

Birdway tidak mengindahkan pandangan bingung dari Accelerator dan mendekati si pria hitam yang besar itu dengan langkah yang besar. Pria itu dengan segera mengangkat pistolnya dengan kedua tangannya. Tidak jelas dia melakukan itu karena dia masih mengingat apa yang diperintahkan kepadanya atau karena rasa takut dikarenakan sesosok monster mendekatinya.

“Bila keahlian si penyihir itu hanyalah mengendalikan orang, maka menebak hal selanjutnya tidaklah sulit. Kemungkinan dia mengancam mu dengan seseorang yang dekat denganmu dengan mengendalikannya.”

“!?”

“Aku bukan orang bodoh yang mudah marah, jadi aku tidak akan menceramahimu. Aku juga tidak akan membahas ini secara baik-baik denganmu. Aku hanya mengungkapkan kenyataannya segamblang yang aku bisa.”

Walaupun pria itu bisa menembaknya kapan saja, Birdway melontarkan kata-kata yang menusuk sembari memasang sikap badan yang menakutkan.

“Kamu beruntung kali ini.”Dia menunjuk ke arah dadanya yang kecil dengan ibu jarinya. “Tapi lain kali, akan berbeda. Tidak peduli apa alasanmu atau perasaan apapunu yang mendorongmu, bila kau mnarik pelatuk itu, aku akan mati. Getaran dari tubuhmu akan berubah menjadi kenyataan yang tidak dapat diubah. Kau tidak akan mendapatkan kesempatan ke tiga. Tidak semua orang cukup beruntung untuk mendapat kesempatan kedua seperti ini.”

Dengan mata yang menyala, si korban berbicara kepada penyerangnya.

Nada bicaranya menunjukan bahwa dia tahu betul rasanya bila sudah melewati batasan itu.

“…Apa kau masih berniat untuk menembakku? Apa kau masih berani untuk merasakan apa yang kau rasakan dari awal tadi?”

Pria hitam besar itu semakin bergetar dengan hebat.

Sepertinya dia sudah mempersiapkan dirinya pada saat dia sedang berjalan ke sini.Dia sepertinya terus mengulang ulang alasan mengapa dia melakukan ini dan menciptakan suatu tumpukan alasan.

Ketika perbuatannya telah gagal, tumpukan alasan itu runtuh.

Bila dia sudah mempersiapkan alasan-alasannya dari awal secara rasional – bila dia telah mempersiapkan mentalnya dengnan mengingat situasi yang dialami orang yang dia cintai – dia mungkin masih bisa menembak Birdway sekali lagi.Tetapi dia tidak bisa mempertahankan alasannya dengan kondisinya saat itu.sekarang dia telah merasakan kejutan yang hebat ketika dia menembakkan tembakan pertamanya, dia tidak akan pernah mengancam nyawa orang yang tidak kenal lagi.

Sebuah tangisan keputus asaan meledak.

Suara tangisan itu terdengar seperti amarah yang memuncak sekaligus terdengar seperti sebuah pertobatan atas apa yang telah dia lakukan kepada Birdway.

Mata pria itu terbuka lebar ketika dia berteriak dan memasukan moncong pistolnya ke dalam mulutnya.

Accelerator dan Birdway menendang pria itu secara bersamaan yang membuat pistolnya terlempar dan menghilangkan kesadaran pria itu.

“Aku sudah kelewatan,” ucap Birdway selagi mengatur suaranya agar kembali normal. “Ini akan semakin sulit. Aku sudah kehilangan the Hanged Man.”

“Salahmu sendiri karena terlalu ceroboh.”

“Tidak juga. Si penyihir itu hanya akan melakukan renacan seperti tadi bila dia tahu bila aku telah menganalisa sihirnya. Jadi dari mana GREMLIN tahu mengenai hal itu?metode ku sudah sempurna dan tidak ada cacat pada cara mu mengumpukan informasinya. Tetapi…”

“…”

“Mungkin ini bukanlah suatu situasi yang dapat dinikmati, tapi mungkin kita dapat menikmati sesuatu bila kita terus ikuti situasi ini.”

Part 11

(10 November – Oahu – Pinggi pantai - dari kamera di pinggir jalan untuk memantau batas kecepatan kendaraan.)

Ketika Roberto Katze mengatakannya,si pengemudi bergerak sedikit sembari masih menodongkan pistolnya. Gerakannya terlihat seperti sebuah anggukan.

Si penyerang itu akhirnya membuka mulutnya dan berkata “…dan bagaimana bila tidak?”

“Berarti kemungkinan mereka memiliki sandera. Mungkin seseorang yang kau sayangi atau anakmu?”

“Dan bila memang mereka punya sandera!?” sembur si penyerang seraya mengarahkan pistolnya. “Biar bagaimanapun keadaan ku, keadaan di sini tetap sama! Ikut denganku.Bila aku menangkapmu, aku dapat melindungi keluargaku walaupun aku harus menghancurkan negara ini!!”

“…ayolah, tuan. Apa kau yakin mereka akan melakukan sesuai dengan apa yang mereka janjikan? Mereka adalah orang – orang yang akan mengancammu daripada menunjukan niatan baik, iya kan?”

“Persetan dengan itu!!bila ada kemungkinan 1%, itu sudah cukup! Bila aku tidak melakukan apa-apa, dia pasti akan dibunuh!!”

“Benar juga.” Sang presiden menyeringai. “Tapi kata-kata itu bukanlah kata-kata yang pantas kau gunakan pada saat kau putus asa. Bila kau masih percaya pada kemungkinan 1%, bagaiman bila kau percayakan saja pada pilihan yang lebih baik?”

“Diam. Sekarang juga diam!!Apa kau tidak lihat pistol ini!? Yang perlu kau lakukan hanyalah meringkuk ketakutan dan melakukan apa yang aku suruh!! Orang-orang gila itu menculik anak adik laki-laki ku. Ceritanya panjang, tapi mendiang istriku akan melakukan apapun untuk melindungi anak adikku itu. aku tidak bisa kehilangan dia. Pada kenyataannya, bila para polisi dan kalian-kalian yang berada dalam pemerintahan melakukan pekerjaan kalian dengan benar, semua ini tidak akan terjadi!!”

Kata-kata pria itu dipenuhi dengan kebencian terhadap kejahatan secara umum dan kekecewaan terhadap aparat yang seharusnya menjaga keamanan.Walaupun dia telah ikut campur dalam insiden ini, sepertinya dia masih belum menyadari siapa musuh sebenarnya.

Tetapi, kata-katanya mengutarakan krisis yang sedang melanda Amerika.

Walaupun dia adalah seorang penyerang, tetapi kata-katanya adalah kata-kata dari seorang korban.

Sebelum berbicara, sang presiden memikirkan hal-hal yang tak terpikirkan dari kata-kata itu.

“Tuan.” Sang presiden perlahan mendekati pria itu, tidak mengindahkan sepeucuk pistol yang mengarah kepadanya. “aku turut menyesali apa yang terjadi padamu dan anak dari adikmu yang dijadikan sandera. Di negara ini kami diajarkan untuk tidak pernah meminta maaf walaupun telah melakukan pembunuhan, tetapi aku menundukan kepalaku padamu.Tetapi, aku masih memiliki beberapa hal untuk disampaikan.Apa yang telah kau lihat adalah musuh sebenarnya yang harus aku lawan. Aku tidak akan berhenti sebelum aku mengalahkannya. Biar bagaimanapun juga, aku adalah presiden dari negara ini.Sudah tugasku untuk melindungi jiwa dan kebebasan rakyat negara ini.”

“Hahaha… kalian tidak pernah sekalipun memikirkan mengenai nyawa kami!! Pemilu masih jauh, tidak perlu kau mencari simpatiku seperti ini. Aku tidak percaya kalian akan menunjukan kebaikan dasar politikus egois!!”

Pistol di hadapannya bergetar, tetapi Roberto Katze tidak mengubah ekspresinya.

Dia menaruh sikunya di atas jendela mobil station wagon itu dan mengintip ke dalam.Si pengemudi menarik pistolnya dan menjaga jarak mereka.

Roberto melanjutkan ucapannya.

“Mari kita bicarakan mengenai masa lalu. Sebelum meninggal, ayahku selalu memeberitahuku agar aku menjadi orang yang kuat.Ayahku adalah seorang pemabuk yang menganggur, tetapi matanya selalu berapi-api tiap kali dia mengucapkannya pada ku.”

“Apa maksud dari-?”

“Kata-katanya mendorongku untuk menjadi sekuat mungkin.Dan begitulah bagaimana aku bisa menjadi seperti sekarang, sebagai presiden dari Amerika Serikat.”

Roberto Katze tersenyum kecil dan menatap mata penyerangnya.

“Sekarang aku punya sebuah pertanyaan untuk mu, tuan. Apa kau pikir orang kuat yang aku impikan adalah seseorang yang akan mengikuti perintah yang tidak manusiawi hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Apa kau pikir dia adalah orang yang hanya memperkuat dirinya dengan pangkat dan pengaruh politik tetapi ketakutan saat ditodongkan sepucuk pistol? Apakah kau pikir mimpiku adalah menjadi seorang pengecut yang akan ketakutan dengan sebutir peluru hingga dia akan meninggalkan seorang anak kecil yang disandera?”

Pada saat itu juga, si penyerang kehilangan kesadaran akan situasinya.

Dia telah lupa bahwa dia memiliki sepucuk pistol dan mengendalikan situasi.

“Coba jawab aku, tuan.”

Dia hanya bisa mendengar kata-kata dari presiden Roberto Katze.

“Kira-kira apa yang akan dilakukan orang kuat yang aku impikan akan lakukan bila dia ada dalam suatu situasi yang membuatnya marah hingga ke lubuk hatinya yang terdalam?”

Part 12

(10 November – Oahu – Kendaran pemerintahan – dari kamera di dalam kendaraan)

Di dalam kendaraan yang mewah itu, terdepat lemari pendingin yang berisikan ‘sampanye’ dingin, tetapi Roseline Krackhart tidak mengonsumsinya sama sekali. Beberapa kali dia mencoba meraih pintu lemari pendingin itu tetapi pandangan mata para sekretarisnya mengingatkan dia bahwa dia sedang dalam urusan resmi. Dalam kendaraan mewah itu juga terdapat sofa yang terbuat dari kulit yang mengelilingi bagian dalam mobil itu dan juga terdapat sebuah meja yang Nampak mahal di tengahnya. Roseline meraih sebuah majalah di meja itu tetapi dia segera melemparnya setelah dia melihat foto besar sang presiden di sampul depan majalah itu.

Salah seorang sekretaris menangkap majalah itu dan tanpa sengaja melihat halaman yang terbuka.

“Apa ini benar? Katanya, ayahnya meninggal karena kanker, jadi dia berencana akan merobak seluruh sistem medis jadi tidak ada lagi yang akan direpotkan dengan sistem yang lama.”

“Tentu saja tidak. Dia hanya membual seperti biasa.Kenyataannya, jika kau hitung segala ucapannya, ayahnya pernah meninggal lebih dari 80 kali.Aku berencana akan merayakannya bila ayahnya meninggal untuk yang ke 100 kali.”

Part 13

(10 November – Oahu – Pinggi pantai - dari kamera di pinggir jalan untuk memantau batas kecepatan kendaraan.)

Si penyerang menurunkan senjatanya dengan tangan yang bergetar.

Sang presiden tidak mengeluarkan senjata yang lebih kuat ataupun melakukan sesuatu kepadanya.

Dia hanya berbicara kepadanya.

Kata-katanya memiliki kekuatan yang sukup kuat untuk membelalakan mata si penyerang dan menghilangkan niatannya untuk membunuh.

“Apa..?”

“Akan kukatakan sekali lagi, jika kau berani bertaruh kepada kemungkinan 1% itu, mengapa tidak kita coba selamatkan gadis itu daripada mengikuti apa yang mereka katakana?”

“Kau berbohong. Kau hanya mengatakan apa yang perlu kau katakan untuk menyelamatkan hidupmu.”

“Kita masih punya kesempatan.” Kata-kata sang presiden menghilangkan segala keraguan si penyerang. “Aku sudah pernah bertemu dengan mereka di pusat. Ada yang berbeda denganmu dan mereka yang pernah kutemui.”

Penyerang yang sebenarnya sudah menyusup kedalam gedung putih, senat, dewan, militer, dan instansi lainnya.

“Pandangan matamu,” ucap sang presiden. “Orang-orang yang mencurigakan yang pernah kutemui… aku tidak terlalu paham bagaimana menjelaskannya, tetapi ada yang aneh dengan pandangan mata mereka. Pada saat itulah aku menyadarinya.Aku menyadarinya ketika aku sedang menyusun aturan dasar dari undang-undang perlindungan finansial darurat.”

“Pandangan mereka?”

“Agen rahasia, sekretaris keduaku, wartawan di konferensi pers…bahkan si wanita tukang bersih-bersih.Bukan hanya satu atau dua orang saja.Ini juga bukan masalah pekerjaan, ras, umur, ideology, maupun agama. Hal yang sama dari mereka adalah pandangan mata mereka. Tidak ada seorangpun yang pernah menatapku dalam waktu yang lama, tapi rasanya seperti ada yang sedang mengawasi secara terus menerus.Dan jumlah mereka terus bertambah hingga tak terhitung.Gedung putih sudah dipenuhi dengan orang-orang aneh itu.”

Sang presiden tidak begitu mengerti mengenai sihir, jadi dia tidak tahu bahwa sejumlah besat musuh telah dipersiapkan atau orang yang dikendalikan telah digantikan tergantung dengan situasinya.Yang dia sadari adalah jumlah orang yang berbahaya semakin bertambah.

Besar kemungkinannya bagi seseorang yang pernah ditemui walau hanya sesaat akan menjadi lebih berbahaya. Bahkan bagi orang-orang yang kemungkinan tidak akan pernah melakukan hal buruk.

“…apakah pandangan mereka terlihat hampa dengan raut wajah yang tidak dapat dibaca?”

“Tuan, apakah keponakanmu terlihat seperti itu?”

“Dia memang terlihat seperti itu dalam keadaan yang linglung.”

“Roberto Katze menghela nafas dalam ketika mendengar itu.

“Berbagai kenyataan memang begitu menyakitkan tuan, jadi aku menghubungi beberapa orang di luar Gedung Putih untuk menginvestigasi situasinya dan berurusan dengannya jika diperlukan. Namun, itulah bagaimana aku menemukan orang-orang yang mencurigakan, yang nyatanya, tidak hanya berada di dalam Gedung Putih. Mereka juga bersembunyi di dalam NSA dan CIA serta jumlah orang-orang yang mengerjakan pekerjaan ‘berbahaya ‘ ini tumbuh terus setiap tahunnya. Dan mereka telah mengakses informasi rahasia pada emicu dengan menggunakan jaringan pemerintah,” terang si presiden. “Aku tidak tahu jenis teknologi apa yang digunakan di balik semua ini oleh orang-orang itu, tetapi dia bias mengendalikan seseorang. Dan sepertinya, orang yang mengendalikan ini mampu mengumpulkan informasi melalui mata si korbannya.”

Investiganya dengan menggunakan Imperial Package telah mengungkapkan bahkan sebuah laboratorium penelitian rudal dan anggota kru penyelam nuklir telah mencoba untuk mengakses informasi pada Triggernya. Orang-orang di lingkungan yang khusus seperti itu tidak akan mampu menggunakan beberapa benda seperti telepon sesuler, tetapi mereka harusnya memiliki beberapa cara untuk mengumpulkan informasi melalui orang yang dikendalikannya. Semua fakta ini menuntun si presiden untuk mempercayai bahwa orang ini secara langsung terhubung ke indera seseorang, dan bukan menggunakan semacam alat komunikasi canggih tertentu.

“Inilah dimana ketika peluang kita membodohi kita sendiri, tuan.” Kata Roberto. “Jika kau sedang sepenuhnya dikendalikan, kau tidak bias menyembunyikan sesuatu pun terhadap orang yang mengendalikanmu. Namun, kau berbeda. Karena kau adalah manusia normal yang ‘dikendalikan’ karena ada orang kesayanganmu yang disandera. Dengan begini, seseorang yang mengendalikanmu tidak mungkin mengorek segala macam informasi darimu. Kita bias menggunakan kesempatan ini untuk melampaui pertahanan orang tersebut dan mungkin saja kita bias memberikannya suatu serangan kejutan.”

Part 14

(10 November – Oahu – Green café Iwamaki – Dari kemera dari tablet terminal yang dipasang di meja)

“Dan itulah semua yang akan kita dulang jika semuanya berjalan dengan baik.”

Kamijou mendengarkan ceramah Birdway melalui ponsel.

Mereka juga merencanakan untuk menyerang balik dengan menggunakan orang biasa yang dipaksa untuk bertarung, tapi…….

“Karena pria itu bias menyerangku dengan mudah, si penyihir yang memerintahkan dia pastinya telah berencana untuk mendeteksi tempat kita. Ini mungkin juga berarti dia tahu ketika penyerang miliknya itu gagal dan, oleh sebabitu, di saat sanderanya tidak lagi dibutuhkan…… Berkat kemungkinan ini, monster berambut putih yang sejak tadi bersamaku ini merubah mood-nya menjadi buruk. Dia sungguh pahlawan.”

“Apa……..Apapun itu, oran gini menggunakan sihir untuk mengendalikan orang lain di sekitarnya kan? Jadi, apakah dia mengirimkan beberapa pengintai?”

“Aku harusnya sudah menyadari keberadaan orang-orang seperti itu. Karena aku bias mendeteksi hawa-hawa sihir,” sela Birdway. “Dan dalam jangkauan sejauh apa kau piker dia akan mengirimkan pengintainya? Dan bagaimana dia tahu aku sudah tiba di shopping mal? Atau kau sedang mencoba untuk mengatkan bahwa pengintai-pengintai ini disebarkan di seluruh kawasan Kepulauan Hawaii?”

“……….Dapatkah dia menggunakan jaringan informasi, selain menggunakan sihir murni?”

“Aku akan bilang bahwa paling tidak dia bermaksud untuk meliputi seluruh kawasan Oahu atau memindai seluruh kepulauan Hawaii. Itu juga merupakan sesuatu yang tidak dapat dideteksi oleh keterampilan sihirku…..”

“Jaringan pengawasan menggunkan sesuatu yang bukan sihir…..? Jadi itu berarti sesuatu dari sisi ilmu pengetahuan, kan?”

Kamijou melihat pada pojok langit-langit bangunan tempatnya berada.”

“………Seperti kamera, misalnya…………”

“Kalau begini terus, kita perlu melancarkan tindakan balasan.”

Birdway memberikan beberapa instruksi.

Kamijou mengangguk.

“Akulah orang yang menginginkan pendapatmu. Bagaimanapun juga, ini lebih dari hanya sekedar peristiwa yang melibatkan sisi ilmu pengetahuan,” balas Birdway.

Tak peduli apa situasinya, mereka tak punya pilihan selain maju terus.

“……..Dan apakah kita benar-benar bias mendapatkan orang-orang yang terlibat dalam semua urusan ini?” Tanya Kamijou dengan hati-hati. “Bahkan jika mereka mengacungkan pistolnya ke kepala kita, mereka hanyalah manusia biasa yang sanderanya telah diambil. Dapatkah mereka benar-benar unggul dalam suatu pertarungan sihir yang sesungguhnya?”

"Jika kita akan membawa Gremlin keluar dari persembunyiannya, kita harus mengalahkan penyihir yang dapat mengontrol orang ini terlebih dahulu. Dan mengingat betapa mudah aku diserang, cukup masuk akal untuk mengasumsikan bahwa mereka sudah tahu apa yang kita lihat seperti sampai batas tertentu. Itu berarti kesempatan terbaik kita adalah mendapatkan bantuan orang-orang yang berada di tempat yang menjadi titik buta bagi mereka, " kata Birdway. "Selain itu, para sandera akan dibunuh jika kita tidak melakukan apapun. Untuk menjaga rahasia, penyihir yang menggunakan identitas sandera sebagai ancaman kemungkinan akan melenyapkan sanderanya pada akhirnya. Bahkan, dia bisa membunuh dua burung dengan satu batu dengan memberikan senjata kepada sandera mereka dan mengatakan kepada mereka untuk membunuh rekan mereka yang lain. "


"Sialan," kutuk Kamijou.

Ketika mereka mendengarkan melalui speakerphone, ekspresi Hamazura menjadi suram dan Kuroyoru Umidori hanya tampak bosan.

"... Apa yang harus kita lakukan?"

“Sebelum pertempuran ini berlangsung, aku ingin kau untuk menemukan orang normal yang bertarung hanya karena rekan mereka menjadi sandera, sebisa yang kalian mampu. Masih banyak orang yang berada pada sisi kita, semakin baik. Dan juga, jika kita mengetahui seberapa banyak orang yang seperti itu, maka kita juga akan mengetahui seberapa banyak sandera yang harus kita selamatkan.”

“Tetapi bagaimana caranya?” Kamijou mengerutkan dahinya. “Tidak sepertimu, aku tidak bisa merasakan suatu hawa sihir sekalipun.”

“Tak perlu kahawatir tentang hal itu,” Birdway langsung membalasnya. “Aku baru saja diserang. Kita bisa mengasumsi bahwa mereka tahu siapa saja yang berada di ‘pihak Kamijou’. Dan juga, mereka tahu kau masih hidup karena pengintaian yang dilakukan oleh Radiosonde Castle sebelumnya, dan kita sudah melihat suatu serangan balasan dari mereka dengan bersama-sama, khususnya bagimu….. Paling tidak, kita tahu bahwa musuh akan selalu berada di dekatmu.”

Di saat bulu kuduk Kamijou Touma terangkat, dia mendengar suatu jeritan.

Pintu depan didobrak dan sejumlah besar pria dengan menggenggap pistol memasuki ruangan sembari menatapnya.

Kamijou melompat ke lantai dengan membawa tubuh kecil Kuroyoru bersamanya. LEbih lambar bereaksi, Hamazura langsung saja naik ke tempat partisi yang berada lebih tinggi 30 cm darinya. Seketika setelah itu, dentuman senjata api saling berderu.

Part 15

(10 November – Oahu – Area Merokok di dalam Pusat Perbelanjaan Coral Strret – Dari kamera di ponsel penyihir)

Sepuluh menit telah berlalu semenjak si penyihir mendengarkan suara tembakan api.

Namun, dia belum menerima suatu panggilan pun dan si pemarah ini khawatir tentang anak-anaknya yan gtak kunjung kembali.

“(…..Apakah mereka ditembak oleh polisi?)” piker si penyihir.

Dia menarik ponselnya dari kantongnya dan berbicara sembari mengoperasikan posnelnya itu dengan ibu jarinya.

Dia berbicara pada sandera yang tak bergerak.

Keempat bocah itu sedang dikandalikan oleh penyihir dan setiap dari mereka belum genap berusia 10 tahun.

“Oke, semuanya, dengarkan apa yang harus aku katakana,” ujarnya dengan nada suar yang seperti guru pemandu suatu study tour. Kemudian dia membuka tasnya dan mengeluarkan pistol 9mm. “Para orang dewasa yang sedang berjalan si luar adalah sangat berbahaya, tetapi kalian semua akan aman selama kalian memiliki ‘bel peringatan’ ini. Para orang dewasa yang mengerikan itu akan lari tunggang langgang jika mereka mendengarkan kebisingan dari bel-bel ini. Jika mereka menemukanmu, cukup acungkan belmu ke arah mereka dan nyalakan. Apakah kalian mengerti?”

Kemudia dia meraih sebuah tas belanja yang dipenuhi dengan peledak yang mirip dengan tanah lempung. Dia menempelkan electrode medis yang diperpanjang dari tasnya ke pinggang para bocah itu sembari lanjut bicara dengan senyum besar di wajahnya.

“Dan ini adalah peralatan GPS kalian. Dengan ini, aka bisa mengawasi diamana letak kalian bahkan jika para orang dewasa itu menangkap kalian, aku akan dating untuk menyelamatkan kalian jika kalian menekan tombol rahasia alat ini dan itu akan memberiku informasi dimana posisi kalian. Jadi sungguh pastikan mereka tidak mematikan peralatan GPS milik kalian ini.”

Dia menggunakan metode yang sama ketika menyerang Edward Torke di hotel Oahu.

Dia mengendalikan mereka dengan membuat semacam penyimpangan pada pemikiran mereka.

Dari sudut pandang pihak ketiga, dia sedang mengatakan pada mereka untuk melakukan sesuatu yang jauh berada di luar nalar, tetapi tak satupun dari anak-anak ini menyadarinya. Para bocah ini hanya melihat pistol dan peledak itu dengan tatapan yang sama ketika mereka mendapatkan mainan baru dan tidak tahu bagaiamana cara memainkannya.

Si penyihir tersenyum tipis.

Paling tidak, Leivinia Birdway berada pada pusat perbelanjaan.

Bahkan jika dia hanya perlu meloloskan diri dan menjauh darinya dengan aman, si penyihir menginginkan untuk menciptakan suatu keributan besar sebelum dia pergi.

Masalahnya sekarang adlaah posisinya.

Pusat perbelanjaan itu memiliki 7 pintu keluar dan si penyihir memiliki peluang untuk dicegat bahkan jika keadaannya berada dalam suatu kekacauan, jika dia tak sengaja mengarah ke Birdway.

Untuk menjegahnya, dia harus menghubungi rekannya dan mengetahui dimana letak sebenarnya dari si musuh.

Namun………………

“…….?”

Si penyihir mengerutkan dahinya saat menempelkan ponsel ke telinganya.

Dia melihat layar kecil ponselnya dan terlihat kebingungan.

“Tak ada sinyal?”

Segera setelah itu, seorang pria yang memegang pistol menembakkan pelurunya melalui jendela tempat merokok itu.

Itu adalah pria malang yang dia telah kendalikan dengan menggunakan para sandera.

Part 16

(10 November – Oahu – Pusat Perbelanjaan coral Street – Dekat dengan pintu masuk sebelah timur – Dari CCD kamera pada laptop milik seorang turis)

Misaka Mikoto dan Misaka WORST sedang bergegas melalui pusat perbelanjaan itu.

Percikan bunga api berwarna putih saling bersautan dari poni kedua gadis ini. Karena mereka telah menduga bahwa musuh memantau pergerakan mereka melalui kamera, mereka mengacaukan sinyal wireless-nya.

“Dahhhh!! Aku tak tahan lagi…… Kita akhirnya mendapatkan kontak dari mereka dan itu hanyalah suatu perintah untuk mengacaukan sinyal. Dan untuk menyelamatkan keluarga pria yang menyerang mereka dengan pistol tapi peluru-pelurunya ditangkis oleh kekuatan seorang gadis cyborg?......... Si tolol itu benar-benar membuatku harus bersabar. Kita dating dengan susah payah ke Hawaii, jadi tidak bisakah kita melakukan sesuatu hal yang lebih menarik daripada hanya sekedar berkelahi?” protes Mikoto.

“Hmmmm? Karena kau hanya menatap toko pakaian renang dengan pandangan hampa, bagaimana jika kau nasehati dirimu sendiri saja? Mungkin kau ambil oengumban itu. Atau bagaimana dengan bikini mini? Atau pakaian renang Gaya Brazil? Misaka dengar ada beberapa kostum renang yang berbentuk I pada bagian depan dan berbentuk O pada bagian belakangnya.”

“Gwaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh!!! Apakah di Negara ini ada aturan bahwa semakin sedikit bahan pakaian yang kau pakai, maka semakin baik penampilanmu!!??”

“Tetapi jika Misaka memakai slingshot, itu akan curang karena payudaranya akan membuat celah seperti jembatan diantara pakaian dan tubuhnya. Tapi untukmu, onee-tama, itu akan tidak berbeda dengan membalutkan perban ke seluruh tubumu…..”

“Jika kau mengatakan satu kata lagi, aku akan melepaskan Rail-Shotgun yang tak pernah kau lihat sebelumnya padamu!!”

“……..Misaka tidak merasa terlalu terancam ketika kau mengatakan hal itu sembari memegang tas belanja dari Cupid Arrow.”

“Bhph!!”

“Dan Miska tidak akan merespon pada reaksi yang berlebihan pula. Misaka sedikit khawatir kepada seorang pria dengan electrode tertentu. Tetapi di sisi lain, sebuah malfungsi akan menjadi sesuatu yang menarik tentunya, jadi Misaka akan habis-habisan dengan mengacaukan sinyal-sinyal ini!!”

Part 17

(10 November – Oahu – Tempat merokok di dalam Pusat Perbelanjaan Coral Street – Dari kamera pengawas)
Bibir si penyihir terkaku sedikit.

Dia telah memandang rendah umpan-umpannya sebagai tak lebih dari manusia biasa dan telah berencana untuk membuang mereka bersama-sama dengan sanderanya, jadi ketika orang-orang itu dia lihat tak lebih dari seekor lalat yang menodongkan pistol ke arahnya, dia hanya menyeringai.

“Kau bodoh. Ini hanya mempercepat rencanaku!!”

Si penyihir menjentikkan jarinya. Para sandera – para bocah yang berbaris bagaikan barang simpanan di gudang – mulai bergerak. Dengan tas yang menggantung dari pundaknya, mereka mengalihkan pistol di tangannya ke arah keluarganya.

Terdengar suara tembakan.

Namun, tak terjadi tragedi sama sekali di sana.

Tepat sesaat sebelum tembakan terjadi, langit-langit mal itu runtuh. Seseorang yang meruntuhkannya adlaah Accelerator. Dan dia tidak berhenti di sana. Dia mengendalikan vector pada momentum badannya sendiri untuk memberikannya kecepatan bergerak layaknya manusia super dan menendang tas yang menggantung dari pundak si penyihir, dan mengirimnya jauh.

Beberapa bocah membuat gerakan seolah-olah mereka mencoba menggosok sisi mereka dengan lengan bagian atas, tetapi mereka tidak tepat waktu.

Ledakannya sudah terpantik, memancarkan raungan ledakan api yang besar, tetapi mereka berada di jarak yang cukup jauh dan ledakannya hanya mengguncang seisi bangunan.

“…..Jadi kau telah mengatur mereka untuk menyebarkan kerusakan sebisa mungkin dengan menggunakan pistol dan kemudian meledakkan mereka bersmaan ketika mereka sudah mati. Kami meneliti bagaimana kau melakukan pekerjaanmu, bajingan.”

Si penyihir telah menuju ke pintu keluar.

Namun, Kamijou dan Hamazura dating dengan berlari melalui dua gerbang penumpang yang menghubungkan semua lantai.

‘(Ini buruk.)”

Si penyihir memiliki perasaan buruk.

Namun, itu bukan karena mereka berada di sana.

“(Aku masih tak tahu letak Birdway. Bahkan jika aku berhasil kabur diantara kekacauan ini, ini bisa menjadi sangat buruk ketika dia menungguku di suatu tempat dan mencegatku di sana….!)”

Di saat dia kembali di pojok area merokok, si penyihir merasakan adanya keringat yang mengalir melalui hidungnya.

Tentu saja, dia tidak akan membiarkan dirinya sendiri dihabisi di sana.

Si penyihir melihat orang normal tanpa ragu membidiknya dengan sepucuk pistol dan bersiap untuk menarik pelatuknya, tetapi itu ketika situasinya berubah kembali.

Penyebab berubahnya situasi tersebut adalah ledakan tunggal yang dtaang dari bingkai kamera.

Part 18

(10 November – Kesalahan kritis)

Suatu penyebab yang tak diketahui asalnya membuat beban berlebih pada FCE.

Pemindaian-sendiri……laporan output selesai.

FCE mulai reboot dengan berkala.

Part 19

(10November – Oahu – Pusat Perbelanjaan Coral Street – Di depan pengunci koin – Diambil dari kamera keamanan)

Kamijou Touma dan Accelerator telah melompat ke tempat yang sama, di dekat area merokok. Secara bersama, mereka telah mendorong sandera ke area yang sama dengannya.

“Apa yang terjadi dengan Hamazura!!??” Tanya Kamijou.

“Dia melompat ke pintu keluar yang lain. Dia bersama-sama dengan keluarga sandera. Lebih pentingnya, apa sih itu tadi!!?? Betapa bodo si idiot yang ikut campur semua ini!!”

Suara laogam digaruk bisa terdengar dari balik asap.

Kamijou mencoba menyibak asap itu, tetapi Accelerator mencengkram tengkuknya.

Segera setelah itu, suara tembakan terdengar.

Itu adalah suara tembakan pistol. Suara ledakannya lebih dalam dan berkesinambungan. Itu sepertinya berasal dari suara senapan serbu atau sejenisnya.

Yang berarti…………

“Ini bukan lagi peralatan dari sisi gaib….” Gumam Accelerator. “Ini adalah pekerjaan untukku. Kau bawa bocah-bocah itu dan keluar dari sini.”

“Hei……..!”

“Aku tidak berencana berkelahi dalam baku tembak senjata api dengan para bocah yang masih berada di sekitarku. Dan kekuatanmu tidak berguna menghadapi tembakan peluru, kan?”

Salah satu bocah yang diselamatkan Kamijou dan Accelerator mulai bertindak berbeda dari sebelumnya. Dia menatap kosong ke arah kekacauan ini seolah-olah tidak tidak paham apa yang sedang terjadi di sini. Kesadaran mereka tampaknya karena tangan kanan Kamijou yang menyentuh tubuhnya, sehingga beberapa mantra harusnya telah lepas.

Accelerator berkata tanpa menoleh.

“Aku sangat cocok dengan pertempuran macam ini, jadi kau, bergegaslah dan pergi dari sini.”

“…..Aku berhutang padamu. Jangan biarkan dirimu dikalahkan dengan mudah.”

Setelah mengatakan itu, Kamijou dengan enteng menyentuh dahi setiap sandera yang sebelumnya masih berada dalam pengaruh mantra si penyihir. Seketika itupun para bocah itu mendapatkan kembali kesadarannya. Bersama dengan mereka, Kamijou mulai meninggalkan tempat itu dan para penyerang yang dating dari balik dinding asap yang mencoba menangkapnya.

Namun, Accelerator lebih memilih berhadapan dengan mereka.

“Ini mungkin sedikit kurang adil, tapi kita di sini mencoba menggunakan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.”

Part 20

(10 November – Oahu – Pusat Perbelanjaan Coral Street – Sisi sebelah timur lanyai 1 – Diambil dari kamera smartphone milik seorang turis)

Ledakan dan tembakan menyebabkan kepanikan luar biasa di dalam pusat perbelanjaan itu. Tak ada yang cukup bodoh untuk mencoba menengok apa yang sedang terjadi. Semua orang merasakan situasi krisis dan mencoba untuk pergi ke pintu keluar pada saat yang bersamaan. Namun, terlalu banyak orang, jadi ada tumpukan manusia di sekitar pintu keluar, semuanya saling berdesakan.

Mark, salah seorang bawahan Birdway yang mengenakan setelah serba hitam, menanyai tuannya suatu pertanyaan.

“Apakah kau piker semuanya baik-baik saja?”

“Di saat baku tembak tidak berhenti, tentu aja, pertempuran masih berlanjut. Yah, penyihir itu sudah menyeret orang lain untuk terlibat dalam upayanya sambil menganggap semuanya remeh. Itu sangat membuatku ingin menghajarnya. Tak mendapatkan laporan terbaru dari kawan-kawan memanglah sangat menyebalkan. Meskipun demikian, aku begitu berterimakasih pada teknologi yang dinamakan telpon seluler ini,” dia mengatakannya dengan ringan. “Alasan utama aku ingin menang di atas manusia biasa adalah untuk memberikan ide yang baik mengenai darimana asal penyihir itu, tetpai aku tidak pernah mengira jikalau dia juga berada di pusat perbelanjaan yang sama sepertiku. Untunya, tampaknya serangan dari berbagai penjuru cukuplah efektif, sehingga membuat semua ini lebih mudah.”

“Tetapi bahkan jika kau membuat orang-orang terkirim ke pintu – pintu keluar terdekat, masihlah ada peluang si penyihir ini terselip di antara kerumunan turis dan kabur begitu saja.”

“Aku hanya cukup mengikuti aliran hawa sihirnya. Dengan begitu, dia tak bisa lagi berbaur dengan kerumunan orang.”

“Dan jika dia menyamarkan kekuatan sihirnya?”

“Tak mungkin. Ini bukan merupakan area aman baginya, sehingga logikanya dia akan terus memasang kekuatan sihirnya untuk berjaga-jaga. Ketika suatu serangan kejut datang kapanpun, dia akan membentuk pertahanannya sehingga dia bisa berurusan dengan serangan-serangan itu. Bahkan jikalau dia tahu menyamarkan sihir akan berakibat fatal, dia akan lebih takut krtika tidak sama sekali terlindung dengan sihir.”

Menganggap bahwa penyihir yang hendak ditangkapnya ini adalah tipe yang bisa mengendalikan seseorang, Birdway mempertimbangkan bahwa dia akan tanpa ragu melarikan diri ketika penyerangnya menyerbunya.

Dengan demikian, Birdway menunggu di salah satu pintu keluar untuk menanti penyihir ini menampakkan batang hidungnya.

“Hm?”

Birdway mengerutkan keningnya ketika sepintas melirik ke salah satu orang di tengah kerumunan.

“Apa yang sedang dilakukan orang se-terkenal itu di sini?”

Part 21

(10 November – Oahu – Pusat Perbelanjaan Coral Street – Di depan pengunci koin – Diambil dari kamera pengawas)

Sebuah grup bersenjata yang terdiri dari 5 orang melangkah maju di hadapan Accelerator.

Mereka terbalut seragam militer khusus yang berwarna sepenuhnya perak dari ujung kepala sampai ujung kaki. Permukaan seragam itu berkilau seperti permukaan CD. Wajah mereka tidak bisa terlihat, tetapi Accelerator bisa menduka dari lekuk tubuh mereka bahwa 3 dari mereka adalah pria dan 2 sisanya adalah wanita. Mereka semua dipersenjatai dengan senapan serbu khusus. Tambahannya, yang pria memiliki senjata tanpa recoil yang menggantung dari pundaknya dan yang wanita peralatan pengumpul-intelegensi seperti mikropon yang sangat detail dan sekop fiber yang menggantung di pinggangnya.

“(….Cih, apakah mereka berasal dari GREMLIN? Seragam –seragam itu lebih mirip kostum untuk berkamuflase dari tangkapan sinyal radar, daripada kostum untuk melawan seseorang.)”

Mereka tak mengungkapkan sepatah kata pun.

Salah seorang pria menodongkan senapannya dan tanpa ragu menembakkannya.

Namun, Accelerator memiliki refleksinya.

Pria yang baru saja menembak malah terkena pelurunya sendiri dan begitu saja tersungkur di tanah, tetapi anehnya keempat lainnya sama sekali tidak menunjukkan rasa cemas atau iba melihat rekannya yang tumbang.

Mereka melakukan aksi yang terpisah, bukannya bekerjasama.

“(…..Apakah mereka hanya menguji, apakah aku bisa melakukan refleksi vector?)”

Dia telah mengabaikan kerusakan yang bakal mereka derita pada tingkatan perorangan dan membuat perhitungan dengan mengorbankan salah seorang diantara mereka untuk mengetahui kemampuan musuh sehingga kerusakan pada tahapan kelompok bisa dihindari.

Itu sungguh membuat Sang Nomor Satu jengkel, tapi itu tidak merubah apa yang dia harus lakukan.

Dia mengendalikan vector dari kekuatan di kakinya untuk menyerbu kedepan dengan meledak-ledak. Penyebuan telah dimulai. Tak peduli apa yang musuh pikirkan atau bagaimana pergerakan mereka, refleksi vector milik Accelerator terlalu efektif ketika melawan senjata yang berbasis peluru atau ledakan. Para penyerang ini tidak akan bisa melakukan sesuatu pun untuk melawan si Nomor Satu sembari dia melibas mereka.

Tetapi……….

Tak butuh waktu lama, kini tinggal seorang saja tersisa.

Seketika Accelerator hendak menggerakkan jarinya, darah merah segar terpancar dari lengan kanan pria berambut putih ini.

“……..Ah?”

Tak ada sebutir peluru pun yang luput dari refleksi Accelerator.

Accelerator seharusnya tidak bisa tergores sedikit pun walaupun musuhnya menggunakan gas atau bahkan bom senjata biologis.

Ini disebabkan oleh ganggunan non-eksternal.

Itu dia, tubuhnya sedang dihancurkan dari dalam, bukannya dari luar.

Penyerang yang terakhir melompat ke samping dan Accelerator tak mampu membenarkan gerakannya. Dia terbanting ke dinding. Darahnya mengecat tembok itu, sampai-sampai dia masih tak percaya jikalau warna tembok itu tadi tak berwarna merah.

Masih bersandar di tembok, Accelerator berkata, “Tidak…………mungkin…………..”

“Satu fakta terdapat pada setiap esper di dunia ini,” kata si wanita sembari dia mengacungkan senapannya. “Ketika esper yang diciptakan secara ilmu pengetahuan menggunakan sihir, mereka akan menderita suatu efek khusus.”

“……Kau……..adalah……….seorang……….penyihir………..”

Accelerator mencoba berteriak, namun gumpalan darah segar menghalangi tengoorokannya dan juga suaranya.

Pergerakan para penyerang. Cara mereka melarikan diri. Waktu dikala mereka diringkus.

Itu semua sudah diperhitungkan untuk memastikan aksi Accelerator – untuk dengan sengaja membuat si esper memakai sihir, walaupun dia tidak menyadarinya.

Spesifikasi sihir yang digunakan bukanlah masalah.

Sihirnya mungkin adalah sesuatu yang tidak beguna seperti mengeluarkan cahaya pucat dari ujung jari atau bahkan membuat sesuatu yang begitu sepele sehingga tak bisa disaksikan oleh mata. Selemah atau se-sepele apapun itu, sihir tetaplah sihir, dan ketika esper menggunakannya, maka fatal akibatnya.

Accelerator berhasil menyadari itu, tetapi kesadarannya juga semakin kabur.

Dia pernah menggunakan sesuatu seperti sihir tempo hari, tetapi di waktu itu dia memperhitungkan semuanya dengan detail sembari memeriksa batasan kemampuannya, dan kali ini, semuanya berbeda.

Dan kekuatan esper tertentu diciptakan semata-mata dari fungsi otak.

Kesadarannya yang semakin meredup menurunkan kemampuan perhitungannya yang akan berefek pada pengendalian dunia fisik makro yang dia bisa lihat.

Sederhananya……….dia mulai kehilangan kekuatannya.

Si wanita yang wajahnya tak terlihat menempatkan jarinya pada pelatuk senapan.

“Nama GREMLIN berasal dari cerita peri gaib yang menyebabkan kerusakan fungsi dari sebuah mesin ilmiah. Sudahkah kau memikirkan apa artinya itu?”

Segera setelah itu, sudara derang tembakan terdengar.

Aliran darah mengambang-ngambang di udara. Suara tumbukan tubuh yang roboh ke lantai bisa terdengar. Darah merah gelap menggenangi tubuh yang tergeletak di lantai itu.

Namun, itu bukan tubuh Accelerator.

Itu adalah tubuh si wanita yang tanpa sadar ditembak dari samping.

Bahkan ketika dia terbaring di lantai, dia masih menggenggam senapannya dengan satu tangan. Dia dengan membabi buta menembaki ke arah dari mana peluru yang menembus tubunya berasal.

Tapi……………

“Itu tidak akan menghentikannya, nona. Kau tidak akan mengenai sesuatu dengan menembak ngawur seperti itu. Kesetabilan adalah lebih penting daripada jarak. Tak peduli, seberapa bagus senjata yang kau punyai, kau masih bisa luput pada jarak 10 meter dengan keadaan yang menyedihkan seperti itu,” kata suara seorang pria yang begitu dalam.

Dua kali tembakan senjata api berderang dan lubang berwarna merah gelap terbentuk di pundak kanan si wanita. Senapannya akhirnya lepas dari tangannya dan perlawanannya hanya berakhir dengan rintihan.

“Bahkan kau tidak perlu memegang supucuk senapan jika kau tidak bisa mengenai targetmu dengan baik. Apakah kau sedang membiarkan dirimu sendiri terbunuh!!?? Ini adalah Negara terbesar yang memperbolehkan senjata api!!”

“Siapa……….kau……………ini?” Tanya Accelerator kepada si pria pembual.

“Itulah yang ingin kutanyakan kepadamu, wahai pria Jepang. Aku datang susah payah ke sini untuk menyelamatkan anak-anak, tetapi kau mencuri mangasaku itu.”

“Sekali…….lagi………..siapa…………sih…………kau………..ini.”

“Aku sungguh berharap setiap orang menonton berita pagi di TV,” si pria paruh baya ini mengatakannya sambil menghela nafas dan memegang pistolnya. “Aku adalah seorang presiden sialan.”

Part 22

(10 November – Oahu – Grup Golf Pantai Putih – Diambil dari kamera turis)

Para turis berhamburan keluar dari pusat perbelanjaan kemudian melarikan diri ke pantai dan area terdekat lainnya. Tidak seperti suatu kecelakaan ataupun bencana alam, orang-orang ini mencoba menghindari baku tembak, jadi mereka kebanyakan menuju ke bangunan terdekat untuk bersembunyi.

Normalnya, hanya anggota yang bisa memasuki Grup Golf Pantai Putih, tetapi bentakan para penjaga tidak bisa menghentikan serbuan gelombang manusia. Mereka ragu-ragu untuk menarik pistol mereka yang biasanya digunakan sebagai penanda peringatan dan alat untuk menyelamatkan nyawa orang yang berada dalam ancaman.

Bercampur dengan kerumunan, penyihir GREMLIN mengoperasikan ponselnya.

Setelah bordering beberapa kali, panggilannya akhirnya terhubung.

Tanpa menunggu orang lain di sambungan teleponnya berbicara, penyihir itu menyentak lewat teleponnya.

“Kenapa kau kirim mereka!!?? Mereka dipersiapkan untuk tahapan berikutnya!!”

“Di sisi lain, rencananya harusnya diberhentikan jika saja kau tertangkap tadi,” kata seorang wanita muda dari jalur telepon. “Dan aku mempunyai beberapa hal yang harus dilakukan sembari para musuh masih terfokus kepadamu.”

“Maka………….”

“Mereka sudah mengenali wajahmu. Jika waktu hanyalah satu-satunya permasalahan sebelum para pengejar itu menangkapmu, kita harus memproses bahkan lebih cepat dari rencananya. Dari sini, ini adalah blitzkrieg. Kita harus mengguncang mereka lebih cepat daripada respon mereka.” [Blitzkrieg merupakan suatu strategi militer di mana dengan terbatasnya kemampuan untuk mempersenjatai diri, menghindari suatu eskalasi konflik yang mengarah pada suatu peperangan total dengan meraih keberhasilan-keberhasilan operatif yang segera, Wikipedia]

Part 23

(10 November – Oahu – Diambil dari kamera kendaraan kereka listrik)

Karena dia tidak tahu kapan rekan-rekan musuh akan kembali dan melukai Accelerator lebih jauh, Presiden Roberto Katze tidak bisa meninggalkan Accelerator dalam posisi seperti itu. Malahan, dia menyeretnya ke bangku penumpang sejenis kereta listrik yang biasa digunakan pada lapangan golf. Dia sebetulnya ingin melihat pertemuan antara sandera dan keluarganya dan juga mengerjai si penyerang lebih lanjut, namun dia tak punya waktu untuk semua itu, jadi dia kemudian begitu saja keretanya.

Kebetulan, mobil sewaannya sudah sepenuhnya tidak bisa berfungsi lagi. Dia mulai mempertimbangkan dengan serius apakah dia harus membayar ongkos sewa, ataukah beli saja mobilnya.

“Ini adalah hal bagus di area turis. Kereta listrik adalah jauh lebih simpel daripada suatu mobil biasa. Kau seharusnya memasukkan angka 4 digit, tetapi kau bisa menjalankan benda ini hanya dengan membuka penutupnya dan menghubungkan kawatnya ke bagian yang terbuka pada circuit board-nya.”

Suatu perusahaan tertentu memiliki beberapa model berbeda dari kereta listrik dan setiapnya memiliki tipe keamanan yang berbed pula, tetapi semuanya menggunakan circuit board yang sama. Tergantung pada model keretanya, bagian elektronik yang berbeda terhubung ke circuit board dan yang lainnya terhubung ke beberapa tempat input. Itulah cara bagaimana setiap produk memiliki ke-khas-an sendiri.

Namun, lubang dari bagian elektrik dan bagian peng-input tidak lagi diperlukan bagi model yang masih ada.

Circuit board yang sederhana diperlukan untuk mengurangi biaya pembuatan, tetapi itu juga berarti sinyal bisa dikirimkan melalui rute mesin yang membuatnya sulit dikendalikan. Sehingga sangat mungkin terjadi kesalahan internal.

Karena hal-hal semacam inilah, si presiden beberapa kali pernah disebut sebagai penipu yang berada pada posisi tinggi, yang melampaui penipu-penipu lainnya sejawatnya. Jika dia tiak berhati-hati, tampaknya sangat mungkin bila Hollywood membuat suatu film berisikan kritik kepadanya.

Accelerator mendecakkan lidahnya sembali menarik nafas dalam-dalam.

“………Jika seandainya kita bisa menculik salah satu penyerang itu, maka harusnya kita sudah mendapatkan beberapa informasi berharga.”

“Itu sangat merepotkan. Aku bukan bintang laga film Hollywood, aku tidak bisa membawa dua orang sekaligus.” Si presiden memberikan senyuman ringan. “Lebih pentingnya, kau perlu melakukan sesuatu terhadap luka-lukamu itu. Aku hanya meminjam ini. Aku ingin benda ini berakhir menjadi kereta keberuntungan yang dirumorkan pernah dikendarai oleh seorang presiden, tapi jika seperti ini keadaannya benda ini hanya akan berakhir dengan menjadi kereta angker yang dilumuri darah sehingga tak satupun orang akan mau mengendarai benda ini lagi. Sebetulnya aku tidak ingin menyebabkan beberapa kesusahan pada pemilik benda ini.”

“Cih.”

“Jika kau membutuhkan sesuatu untuk dijadikan semacam perban atau kain kasa, ambil ini.”

Si presiden meminjaminya sapu tangan. Itu tidak terlihat seperti sapu tangan seorang pria, tetapi itu mungkin bagian dari strateginya agak penampilannya terlihat begitu elegan. Accelerator mengambilnya dengan wajah penuh amarah.

“……Lantas mengapa pakian dalam wanita terselip di dalam benda ini?”

“Ma’af, ma’af. Itu milik seorang wanita karir yang aku temui di bar dua hari yang lalu. Entah bagaimana caranya, dia menyelipkan benda keramat itu ke dalam sakuku.”

Accelerator mengenyahkan pakaian dalam wanita itu dan menatap si presiden dengan jijik.

“Seberapa terlibat dirimu dengan peristiwa ini?”

“Itulah yang ingin aku tahu darimu, wahai pria Jepang. Ini adalah negaraku. Apakah kau menyadari kau seakan-akan sedang berpesta barbekyu daging di halaman seseorang tanpa ijin?”

“………….”

“Baru – baru ini, hal-hal gaib sedang menggelayuti Gedung Putih dan Kongres. Tentakel-tentakel mistisnya telah tersebar sampai ke militer, polisi, dan agen intelejen Negara. Fenomena yang baru saja kau alami itu telah merebak bahkan sampai ke institusi umum. Pada beberapa kasus, itu telah mencapai orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk menginvasi Negara orang lain. Bajingan – bajingan yang berada di balik semua kegiatan gaib ini menggunakan manusia hidup untuk secara paksa digabungkan dalam kekuatannya.”

“……..Lebih pastinya….sejauh mana peristiwa magis ini telah menyebar?”

"Siapa yang tahu. Bisa jadi beberapa ratus orang atau bisa juga beberapa ribu terlibat di dalamnya. Ini di luar titik di mana kita dapat memberitahukan hal semacam itu. Apa yang aku tahu adalah sesuatu yang tidak benar di negeri ini. Tidak ada tes yang mudah, sehingga bisa di katakan ini terlalu dibuat-buat sedangkan yang sebenarnya itu sangat sulit. Tempat yang aman sebelumnya, belum tentu akan aman di hari ini. "

"Itukah GREMLIN?"

"Apa itu?"

"Sebuah asosiasi penyihir ...yaitu,suatu kelompok yang menggunakan kekuatan gaib... bersembunyi di sini diHawaii. Sejujurnya, aku sendiri tidak tahu banyak tentang rinciannya. "

"Apakah seseorang dalam kelompok itu memiliki kekuatan untuk mengendalikan orang?"

"Ya."

"... Aku mengerti.Jadi kamu seorang anjing pemburu dari Jepang yang mengejar kelinci hingga ke sini dan kini kami juga mulai menangkap kilasan ekor musuh dari pemandangan kami. "

Tetapi jika apa yang Roberto katakan itu benar, ada kemungkinan pengaruh GREMLIN tidak terbatas di Hawaii.

Ini berarti mereka sudah terpengaruh di seluruh negeri.

Musuh mungkin bisa menggunakan kekuatan militer dan intelijen bangsa ini.

"(Sial… , Birdway. Apakah semua ini tentang kejadian yang mungkin akan terjadi? Jika kamu ingin menghentikan ini,harusnya kamu memulai pergerakan sebelum ini skak mat.)"

Presiden mengoperasikan kemudi saat dia melaju ke jalan bebas hambatan. Kereta elektronik tidak memiliki jendela ataupun dinding, sehingg aanginyang terasa kering berhembus ke mereka.

Accelerator dan Presiden Roberto Katze menghadapi musuh yang sama.

Semua dalam keadaan terhubung.

Accelerator mulai berpikir tentang fakta itu, tapi bergabung dengan presiden tentunya tidak juga akan memberikan mereka kekuatan Amerika itu sendiri. Setelah semuanya, negara itu sudah termakan oleh GREMLIN. Dia memutuskan bergabung dengan Roberto Katze sebagai individu karena itulah kemungkinan terbaik untuk keadaan mereka sekarang.

"Jadi para bajingan pengguna kekuatan gaib ini membentuk kelompok GREMLIN dan mengendalikan orang-orang penting di AS untuk mengambil alih pusat pemerintahan dan militer," kataRoberto.

"Mungkin."

"... Atau itulah yang aku pikirkan."

"Ahn?"

"Jika demikian, apa yang terjadi di sana adalah aneh. Apakah kamu ingat? Gadis itu mengendalikan orang dengankekuatan gaib menggunakan anak-anak sebagai tameng dan setelah itu mereka menargetkan orang biasa. "

"Apakah kamu berbicara tentang bagaimana sekelompok yang tampak seperti tentara profesional memotong jalan yang tengah dilalui? Peralatan merekapun juga aneh. Seragam sepeti-CD itu adalah kamuflase elektronik.Maksudnya itu digunakan untuk melawan sensor berteknologi tinggi, bukannya orang.Tapi aku pikir tidak ada militer yangbenar-benar akan menggunakannya karena mereka semua benci bagaimana bentuk tampilannya. "

"Jika mereka telah merencanakan untuk menggunakan tentara dari awal, tentu mereka akan melakukannya. Aku tidak mengerti mengapa mereka keluar dari jalur itu dan menggunakan orang-orang biasa yang mungkin bisa saja memberontak."

"Namun ternyatasi penyihir tetap menggunakannya."

"Ada sesuatu di sana. Hanya saja kami tidak melihatnya."


Part 24

(10 November – Oahu – Green Café Iwamaki – Dari terminal kamera tablet yang terpasang di atas meja)

"Kami akan pergi," gumam Birdway sambil menatap papirus. Itu adalah spiritual item otomatis yang dia gunakan untuk menganalisis mantra penyihir. Kamijou, Hamazura, dan Kuroyoru memandangi papirus, tetapi mereka tidak bisa memahami apa yang mereka lihat.

Birdway mengabaikan mereka.

"Dia memang benar dari Gereja Ortodoks Rusia. Mark, ringkaskan data analisis dari papirus dan segera kirimkan itu ke kontak kami ke Gereja Ortodoks Rusia. Tanyakan kepada mereka dengan Sopan jika mereka punya ide tentang apa yang harus kita lakukan. "

"... Apakah kamu sungguh berpikir mereka akan menjawab dengan jujur?"

"Sebagai tempat utama dari Perang Dunia III, Rusia sedang dalam proses pemulihan menggunakan teknologi Academy City dan dana Amerika. GREMLIN lah saat ini perusak hubungan baik mereka. Katakan kepada mereka keterlambatan di pihak kita kemungkinan besar bisa pengaruh pada pemulihan mereka. "

Kamijou memastikan untuk tidak menyentuh spiritual item itu dan bertanya, "Apakah kamu tahu cara kerja sihir…? Adakah titik lemahnya…? "

"Ugh, seseorang tolong jelaskan itu kepadanya."

"Ah, aku mendapatkan respon dari Gereja Ortodoks di Rusia. Ini sangatlah cepat. Bahkan jika ini Khusus untuk pekerja birokrasi, " potong Mark.

"Komentar terakhir itu tentu menyelesaikan tugasmu," kata Birdway sambil menyambar komputer tablet dari Mark. "Nama dia adalah Saronia A. Irivika. 14 tahun. Berasal dari Yekaterinburg. Dia bangga menganggap dirinya orang Eropa dan sangat membenci Rusia yang di sebut bagian dari Asia lebih dari apa pun. Nah, bagian terakhir itu adalah tentang stereotip Rusia seperti yang kamu dapatkan. "

Dia menggunakan jari telunjuk untuk menggulir ke bawah.

"Selama Perang Dunia III,dia dikirim ke Vladivostok untuk menghentikan pasukan Academy City yang mendarat, tetapi itu tidak ada kaitannya dengan invasi terutama yang dilakukan oleh supersonicbombers. Dia menghilang dalam kekacauansaatperang berakhir. Keberadaannya sejak saat itu pun juga tidak diketahui. "

"Mereka".

GREMLIN.

Mereka tercipta dari perang yang tidak di harapkan untuk berakhir.

"Jadi ini kah yang Saronia coba lakukan dengan membatalkan hasil perang sebagai seorang prajurit Rusia ...?" Tanya Hamazura

"Kemungkin begitu ," jawab Birdway sambil kembali mendorong komputer tablet ke Mark. "Setelah itu, apakah GREMLIN mengumpulan orang-orang yang kalah dalam perang ini dan ingin mencoba kembali? Apakah mereka hanya ingin mengulang perang? "

"Aku pikir tujuan pribadi dapat dibilang lebih memiliki prioritas daripada ideologi secara keseluruhan. Kelompok dan individu tentu tidak akan selalu selaras. Akan lebih baik memiliki beberapa tanggapan tentang mereka sebisa yang kita bisa. "

Tiba-tiba, ponsel Kamijou mulai berdering.

Dia menjawab panggilan dan menemukan bahwa itu dari Accelerator.

"Aku tahu apa yang dicari GREMLIN. Tapi aku tidak tahu apa tujuan akhir mereka, namun aku tahu salah satu cara untuk sampai ke sana adalah…. "

"Salah satu cara untuk sampai ke sana?"

Kamijou dengan cepat mengalihkan fungsi ponselnya ke speakerphone sehingga semua orang di sana bisa bergabung dalam percakapan.

Segera seperti yang dia lakukan, Accelerator sampai ke inti masalah.

"GREMLIN tampaknya berusaha mendapatkan ‘Trigger’."

"Trigger ...? Itu masih agak tidak jelas. Apakah itu benda dari sisi ilmu pengetahuan ataukah sisi sihir? "

"Secara teknis, ini disebut sebagai Induksi–Gaya Perangkat Pengontrol Gunung Berapi Aktif Berkala Kecil , bukan kah itu terlalu sulit untuk dikatakan, sehingga mereka menyebutnya ‘Trigger’. Perangkat ini sedang dikembangkan oleh pihak militer Amerika. "

"... Aku tidak suka mendengar nama itu."

"Seperti namanya, itu adalah perangkat yang digunakan untuk mengontrol kegiatan gunung berapi aktif.Benda itu tentu saja tidak bisa menghentikan letusan dari gunung berapi, tapi dengan mendistribusikan energi dari ledakan, kerusakan yang dihasilkan dapat terkontrol.Sederhananya, Kamu dapat menganggapnya sebagai sebuah perangkat yang menggunakan kombinasi khusus dari bahan peledak yang menerapkan srangsangan ke magma di bawah tanah yang secara rekayasa bisa menyebabkan letusan skala kecil. Dengan membiarkan tekanan terlepas bebas sebelum letusan besar terjadi, dengan begitu skenario terburuk pun dapat dihindari. "

Selain longsoran dan aliran piroklastik yang merusak langsung di daerah kaki gunung berapi, jalur udara juga terpotong oleh abu vulkanik dalam beberapa tahun terakhir. Mengingat betapa banyak kerusakan ekonomi dari bencana alam tersebut dan alat ini dapat mencegahnya, itu pasti layak untuk diteliti.

"Kamu mengatakan GREMLIN menggunakan semua itu?"

"Untuk lebih spesifiknya, orang-orang yang dikendalikan oleh GREMLIN tampaknya telah mencari data ‘Trigger’ ini," sembur Accelerator. "Tapi Trigger hanya benar-benar akan berkerja di rangsangan magma yang berada di bawah tanah dan hanya di tempat itu. Namun jika benda itu sengaja digunakan secara tidak benar, besar kemungkinan benda itu juga bisa digunakan sebagai penyebabkan dari letusan besar. "

Jika GREMLIN menggunakan ‘Trigger’, idapat dijamin bahwa mereka berencana untuk menyebabkan letusan besar di beberapa gunung berapi aktif. Karena bagi mereka, itu lah satu-satunya cara Trigger dapat digunakan.

Tapi di mana?

Manakah gunung berapi aktif yang akan diledakkan GREMLIN?

"Kilauea," jawab Accelerator. "Itu merupakan gunung berapi aktif terbesar di pulau Hawaii, sehingga ditempat itulah seharusnya."

"Kilauea, hm?" Gumam Birdway dengan tenang. " lubang bukaan pada puncaknya saja lebih dari satu kilometer dalam ukuran diameter dan tidak hanya lubang bukaan kecil lainnya juga terbaris antara 20 atau 30 kilometer."

"... Trigger adalah sebuah sistem buatan yang mampu menyebabkan letusan gunung berapi, kan?" Tanya Kamijou.

Accelerator mendecakkan lidah dan menjawab.

"Jika GREMLIN menggunakan Trigger, mereka bahkan dapat menyebabkan letusan yang tidak mungkin di sebabkan oleh alam. Dalam kasus terburuk, mungkin mereka bisa saja mengeluarkan lava yang meletus dari semua lubang bukaan secara sekaligus. "

"Kilauea berada di pulau Hawaii dan lebih dari 80% dari luas wilayahnya merupakan pegunungan. Jaringan jalan telah membawa dampak pembangunan ke pegunungan, namun sebagian besar penduduk masih terfokus di beberapa tingkat daerah. "

"Jadi jika Kilauea sampaimeletus dengan serius ... semua lava akan mengalir ke sana ...?"

"Itu hanya akan terjadi jika meletus dengan normal," kata Accelerator. "Jika letusan buatan disebabkan oleh penggunakan Trigger, maka tidak akan berakhir sampai di sana. Kemungkinannya, Kilauea akan memulai reaksi berantai yang akan menyebar melalui koneksi bawah tanah menuju Mauna Loa, Mauna Kea, dan Hualalai, menyebabkan pengununganitu pun ikut meletus juga. Jika itu terjadi ... "

"Yah, semua pulau Hawaii akan disapu bersiholeh lava," kata Birdway dengan mudahnya mengabaikan Kamijou dan Hamazura yang telah terjatuh tanpa mampu berkata-kata. "Jika kamu menambahkan warga dan wisatawan secara bersama-sama, aku kira jumlah korban tewas kemungkinan sekitar 500.000 jiwa.Tentu saja hal ini tidak menyenangkan untuk dipikirkan, akantetapi itulah skala yang mampu di lakukan mereka. "