Chapter 04 : Undangan, dan Namanya
Adalah ... — Lecture_Four_(and_More).
Part 1
"Mh?"
Tepat sebelum Birdway hendak
menyebut nama "mereka", tiba-tiba ia mengerutkan kening.
Terdengar kesal, Accelerator
berkata, "... Kau tidak akan membualkan udara yang tidak penting lagi,
kan? "
"Aku tak punya alasan
untuk melakukan itu. ... Tapi sekarang hampir tidak ada waktu untuk duduk di
sini dan mendiskusikan hal ini. "
Saat Birdway berbicara, ia
menarik kakinya keluar dari bawah kotatsu dan berjalan melintasi kamar. Dia
sedang menuju jendela yang menghubungkan ke balkon.
"Apakah ada sesuatu di
luar?" tanya Kamijou. "Sebenarnya, daerah ini memiliki asrama sama
yang berbaris. Asrama berikutnya hanyalah beberapa meter jauhnya, sehingga Kau
hanya akan melihat dinding dari luar jendela. "
"Tidak, tunggu sebentar
... Jika aku melakukan hal ini ..."
Birdway keluar dari balkon,
dan bersandar keluar dengan perutnya yang menempel di pagar. Sepertinya dia
menatap ke luar ruang antar bangunan yang satu dengan yang lainnya.
"Sialan ... aku
benar," katanya dengan hampir mengerang.
Mereka yang berada di dalam
ruangan tidak bisa melihat apa-apa di luar selain sesosok gadis yang
menempatkan roknya di posisi yang hampir tersingkap.
"Apakah ada sesuatu di
luar sana?" tanya Hamazura.
Birdway akhirnya turun dari
pagar, dan berdiri di balkon.
"'Mereka' ada di
sini."
Mereka bertiga menuju ke
balkon dengan syok. Kamijou mencoba untuk bersandar keluar dari balkon seperti
Birdway, tapi Accelerator menendang dinding tahan api tipis yang membatasi
antara balkon dan kamar.
Mereka sekarang bisa
melihatnya.
"Huh !?
Apa !?"
Hamazura adalah orang pertama
yang berteriak.
Academy City dipenuhi dengan
berbagai lampu di malam hari, tapi bintang-bintang masih bisa dilihat. Sesuatu
raksasa itu menghalangi pandangan cahaya redup. Di luar cakrawala ada sebuah
konstruksi berskala besar yang belum pernah terlihat dalam kehidupan nyata.
Rasanya seperti awan cumulonimbus.
Birdway tanpa arti melipat
lengan sempit di depan dada kecilnya.
"... Aku pikir sisi Ilmu
pengetahuan akan menembak jatuh benda itu sebagai langkah awal peringatam
karena Academy City akan terseret ke dalam ini, tetapi tampaknya mereka lebih
lambat berurusan dengan ini daripada yang telah diantisipasi. Aku kira
kesalahan dalam rencananya memiliki efek. "
"Apa yang kau
katakan?" Accelerator bertanya sambil mengerutkan kening pada posisi
dimana dia tidak bisa melihat apa yang terjadi karena terhalang beberapa
rekannya di sana.
Birdway mengangguk dengan
semaunya.
"Benda itu mengejar kita
dari awal. ... Yah, secara teknis, benda itu mengejar setelah hilangnya si
Imagine Breaker. Benteng mengambang dengan massa seberat kapal penempur itu
telah melakukan pencarian di seluruh dunia dan mengikutinya selama ini. ...
Mengguncangkan benda sebesar itu hanya akan menyusahkan, kau tau? Dan jika kita
lakukan itu, ada resiko bahaya bahwa kartu truf Dawn-Colored Sunlight akan
dianalisis. Aku memutuskan bahwa hal terbaik adalah meninggalkan benda
bermasalah itu kepada pihak yang bermasalah. "
"Jadi ... apa?"
Wajah Hamazura memucat. "Awan cumulonimbus menyebar puluhan kilometer.
Apakah Kau mengatakan bahwa obyek raksasa itu adalah awan besar yang terbuat
dari beton dan itu akan jatuh pada Academy City !? Dan Kau membawa benda
seperti itu ke sini dengan sengaja !? "
"Tunggu, aku tidak
mendengar apa-apa tentang ini !! Itu bukan Star of Betlehem,
kan !?"
Bahkan Kamijou mulai panic dan
menyebutkan benda serupa yang pernah menjadi momok bagi umat manusia, tapi
Birdway tetap benar-benar tenang. Bahkan, dia tampak bangga.
"Nah, bocah ini adalah
satu-satunya yang mengalahkan Fiamma of the Right dan mengakhiri Perang Dunia
III. Di saat 'mereka' muncul karena perang, mereka ingin tahu apakah si bocah
masih hidup ataukah tidak. Tapi butuh sedikit usaha untuk mencari ke seluruh
dunia. Dan 'mereka' juga ingin merahasiakannya dari siapa pun yang mengejarnya.
... Jadi mereka memutuskan untuk seakan-akan menyembunyikan daun di dalam
hutan. Dengan menciptakan insiden berskala besar, mereka memindahkan fokus
dunia pada bahaya bencana yang berada pada tingkatan pemusnahan bumi ini.
"
Insiden ini dilakukan dalam
rangka untuk mencari seorang anak SMA tertentu.
Orang-orang yang bersedia
mengambil risiko kepunahan ras manusia untuk tujuan itu.
Seperti itulah
penyihir-penyihir yang menjadi lawan Kamijou kali ini.
Mereka akan menggunakan segala
sesuatu yang mereka miliki demi kepentingan pribadi sementara tidak ambil
peduli kepada sesuatu apa pun sebagai konsekuensinya.
"Apa yang akan kita lakukan
...?" Kamijou mengerang sebelum ia akhirnya mulai berteriak. "Kita
tahu apa yang mereka inginkan, tapi kita tidak bisa membiarkan mereka
menjatuhkan benteng terbang yang sebesar asteroid ke permukaan Academy
City !! Bagaimana sebenarnya yang kita harus lakukan untuk menghentikan
mereka !? "
"... Itulah yang aku
ingin Academy City lakukan. Ada banyak metode ketika benda itu masih berada di
atas lautan, tapi sekarang benda itu sudah di atas kepala kita, reruntuhannya
pun masih akan menyebabkan kerusakan serius pada kota. "
"... Kau punya ide,
kan?"
Kamijou bergidik, tapi
sepertinya Birdway benar-benar tidak cukup bodoh untuk tidak memiliki rencana.
Dia berkata, "Itu adalah
struktur pencarian ... um, aku pikir Anglikan menggunakan istilah 'Radiosonde
Castle'. Lagi pula, aku tahu mekanisme bagaimana benda itu mengikuti Imagine
Breaker. Jika kita tahu bagaimana itu bekerja, kita dapat menggunakannya untuk
mencari tahu cara menghadapinya. "
"Jadi bagaimana cara
kerjanya?" tanya Hamazura.
Birdway dengan tanpa arti,
menancapkan jari telunjuknya dan memutar-mutarnya.
"Apakah Kau ingat tentang
apa yang aku katakan perihal ley lines?"
"... Kau mengatakan bahwa
itu adalah salah satu jenis energi yang dapat digunakan untuk sihir dan
kekuatan ajaib lainnya yang diciptakan oleh manusia. Jika aku tidak salah, itu
harus digunakan bersamaan dengan Bumi dan medannya, "kata Accelerator.
"Itu benar." Birdway
mengangguk. "Dan Imagine Breaker meniadakan semua jenis kekuatan
supranatural - termasuk kekuatan yang diedarkan oleh planet ini. "
"Jadi, tangan kanannya
seperti bajak salju dan benteng raksasa mengikuti jalan yang dia ciptakan?
"
"Tidak sesederhana itu,"
Birdway menanggapi pertanyaan Accelerator dengan senyum sinis. "Imagine
Breaker bekerja dengan sangat baik ketika normalisasi nilai-nilai yang
abnormal, tetapi tidak menunjukkan banyak daya ketika berhadapan dengan sesuatu
yang seragam sejak awal. Imagine Breaker hanya melakukan perusakan pada hal-hal
yang telah dirusak batas kewajaran harmonisnya. ... Misalnya, ia tidak
menghancurkan jiwa seseorang saat ia menyentuhnya, dan dia tidak merusak planet
ketika dia menyentuhnya. Namun hal-hal tersebut benar-benar memiliki kekuatan
supranatural yang mengalir melaluinya."
"... Apakah tangan
kananku selama ini bekerja dengan begitu baiknya?" tanya Kamijou sendiri.
Anak itu menatap tangan
kanannya, dan Birdway terus berbicara dalam cara yang sombong.
"Hal ini tidak hanya
terbatas pada Imagine Breaker. Kekuatan alam seperti milikmu, sejak awal diatur
agar sesuai dengan lingkungan atau situasi. Dan Gemstone adalah orang-orang
yang menerima kekuatan batin melalui rangsangan dari lingkungan Bumi,
"katanya dalam cara berbicara yang sederhana. "Untuk berbicara
tentang ley lines ... Oh, aku tahu. Aku akan menggunakan contoh bajak salju
yang Kau gunakan tadi. Ketika Imagine Breaker mengeruk sejumlah salju, maka
lebih banyak salju akan terakumulasi, mencegah orang dari melihat jalan. Akan
lebih akurat untuk mengatakan bahwa siklus seperti itu telah dibentuk sejak
awal daripada mengatakan itu adalah sesuatu kekuatan yang planet ini harus isi
kembali. "
"Lalu bagaimana sih cara
benteng itu melacak jejak si Level 0?" tanya Accelerator.
"'Mereka' tidak bisa
melacak si idiot dengan cara normal, sehingga 'mereka' membuat semacam
trik."
"Sebuah trik? Di
benteng?"
Kamijou tampak bingung, tetapi
respon Birdway adalah jauh melampaui harapannya.
"Tidak, di planet
ini."
"..."
Jawaban itu begitu jauh dari
akal sehatnya sehingga pikiran Kamijou seakan terbelah dua.
Tapi Birdway terus berbicara
tanpa menghiraukan kapasitas otak Kamijou yang pas-pasan.
"Sejumlah energi yang
dihapus oleh Imagine Breaker diimbangi dengan bentuk energi baru yang secara
alami dibuat oleh lingkungan di sekitarnya. ‘Mereka’ telah mengganggu siklus
itu. Mereka telah memodifikasi kinerja alamiahnya sehingga hanya Radiosonde
Castle-lah yang bisa merespon energi-energi tertinggal yang seharusnya diisikan
kembali untuk menggantikan energi-energi yang terbuang tersebut. "
"Bagaimana caranya ...?
Sepertinya kau berbicara dengan bahasa asing?" tanya Hamazura yang masih
belum cukup paham untuk menerima kinerja suatu konsep sihir. "Aku paham
bahwa mereka bisa mempengaruhi sejumlah energi yang dihasilkan planet ini, tapi
bagaimana mereka melakukan itu !? "
"Mereka menggunakan feng
shui. Lokasi dari gunung dan sungai mengubah aliran energi, sehingga
orang-orang membangun istana mereka di tempat yang paling cocok berdasarkan
itu. ... Nah, hal yang sebaliknya juga mungkin terjadi. Jika Kau menginginkan
terjadi perubahan tertentu pada energi ley lines, Kau hanya perlu untuk secara
sistematis menghancurkan gunung dan sungai. "
Itu mudah untuk dikatakan.
Hanya demi suatu mantra
tunggal, panorama-panorama alamiah seperti sungai dan gunung telah dihancurkan
di planet ini. Itu merupakan hasil lain dari pengorbanan akibat memuaskan
kepentingan individu. Para penyihir yang menggunakan segala sesuatu yang mereka
miliki untuk melaksanakan tujuan tanpa berpikir untuk apa yang akan terjadi
kemudian.
Hamazura menelan ludah.
"Apakah mereka ... akan
mereka benar-benar bertindak sejauh itu untuk hanya menemukan seorang bocah
...?"
"Dibandingkan dengan
Radiosonde Castle, itu tidak lebih dari hanya suatu mantra pelenhkap. Berapa
banyak energi yang Kau pikir diperlukan untuk membuat massa yang sebesar itu
mengambang? Yah, itu pasti bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan turbin gas,
" kata Birdway dengan lancar." Mari kita kembali ke topik
pembicaraan. Dalam rangka melacak Imagine Breaker, 'mereka' telah mengganggu
sistem ley lines yang berjalan melalui planet ini. Imagine Breaker
menghancurkan energi tersebut, dan semacam “bekas” terbentuk ketika dunia ini
secara alamiah mengganti energi-energi yang dihancurkan itu. Bekas-bekas
tersebut begitu jelasnya di mata mereka selayaknya kentang dan permata.
Menggunakan itu, Radiosonde Castle dengan akurat dapat mengikuti Imagine
Breaker di mana pun di dunia dia berada. Apakah Kau memahami apa yang kumaksud
dengan baik? "
"Tapi itu berarti tidak
ada cara untuk menghindarinya !!" teriak Hamazura dengan
membelalakkan mata lebar-lebar, tapi Birdway masihlah tenang seperti biasa.
"Mantra milik 'mereka'
dapat membajak “bekas” yang diciptakan dunia ini secara otomatis untuk mengisi
kembali sejumlah energi yang dihancurkan oleh si idiot, namun masalahnya
“bekas” itu tidak terjadi setiap waktu. “Mereka” harus berpikir tentang biaya.
Akan mudah jika Kau menganalogikan kasus ini dengan pembangunan menara pemancar
telekomunikasi yang dibangun pada beberapa interval jarak tertentu. "
"..."
"Pada dasarnya, “bekas”
itu secara otomatis diproduksi di Bumi sekitar jaraki setiap 50 kilometer. Jika
Imagine Breaker tidak berada dalam jangkauan, mereka akan menuju ke pemancar
berikutnya, tetapi jika ia berada dalam jangkauan, itu bisa memandu mereka
dengan lebih terperinnci. Dengan kata lain ... "
"... Jika kita
menghancurkan pemancar yang tertanam di dalam tanah, Radiosonde Castle akan
kehilangan kemampuannya untuk melacak aku? "Kamijou bergumam." Tapi
Kau mengatakan bahwa pemancar adalah suatu hal yang otomatis dihasilkan pada
interval tertentu, kan? Jika pemancar baru tercipta, tidak akankah Radiosonde
Castle memperbaiki jalannya? "
"'Mereka bukanlah sesuatu
yang Maha Kuasa," kata Birdway dengan setengah hati. "Memang benar
bahwa 'mereka' secara sistematis menghancurkan gunung dan sungai dan
mengacaukan cara kerja planet ini, tapi 'mereka' tidak bisa melakukan itu
selamanya dan sesuka hati mereka. ... “Mereka” sudah berada di batas kemampuan
mereka. Mereka tidak bisa membuat pemancar baru, jadi kita hanya perlu untuk
menghancurkan salah satunya yang ada di sini sekarang. Karena pemancar
ditetapkan dalam interval 50-kilometer, pemancar akhir memiliki kemungkinan
ditempatkan di bawah Academy City. Jika kita menghancurkannya, Radiosonde
Castle akan melewati wilayah kita. Setelah itu, para anggota Gereja Anglikan
kemungkinan akan bergegas-gegas dengan sia-sia dan mengamankan semua kondisi
ini. "
Sebuah pemancar magis.
Itu berada di bawah Academy
City.
Jika mereka bisa
menghancurkannya, mereka memiliki sarana untuk melarikan diri.
"..."
Kamijou menatap tangan
kanannya yang terbuka.
Dia kemudian diam-diam
menutupnya dengan.
Kamijou Touma dikatakan
memiliki tangan kanan yang menjadi biang keladi semua kerusuhan yang terjadi di
sekitarnya, tapi dia benar-benar tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
situasi dan kondisi yang terjadi di sekelilingnya. Dia tidak memiliki suatu
dasar pengetahuan pun untuk memperhitungkan fenomena-fenomena magis yang
dikacaukan dalam rangka menemukan posisinya, dan dia juga tidak bisa
menghalangi mereka yang berniat menghancurkan Academy City sekalipun demi
tujuan memperoleh tangan kanannya.
Tapi ...
Kamijou paling tidak mengerti
bahwa hasil tindakan tersebut telah membawa bahaya bagi Academy City dan
orang-orang yang dekat dengannya. Dan ia tahu apa yang diperlukan untuk
menghindari bahaya tersebut.
Apa yang harus ia lakukan
tidaklah berubah.
Itu sama seperti biasa.
Konflik besar mungkin telah
berakhir, tapi ia masih harus melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
"Dapatkah aku mengajukan
satu pertanyaan?"
"Apa?" kata Birdway
sambil menatapnya.
"Jika aku harus mulai
dengan melarikan diri dari Academy City secepat aku bisa sekarang, apa yang
akan terjadi dengan Radiosonde Castle? "
"Biasanya, itu akan
mengubah jalurnya dan terus mengikuti Kau," jawab gadis kecil. "Tapi
ada masalah waktu. Aku sebutkan bahwa ada batas waktu, kan? Jika tanda
terakhirnya telah ditempatkan di sini, maka Radiosonde Castle mungkin akan
dijatuhkan di Academy City terlepas dari dimanapun keberadaan lokasimu. "
Birdway telah membantu
menciptakan situasi itu, tapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda keraguan
tentang hal itu.
"Aku paham."
Kamijou Touma jelas
mengepalkan tangan kanannya pada saat itu.
Dia mengabaikan Index yang
terlihat senang.
"Itu saja yang aku perlu
tahu."
Waktu untuk sekali lagi
mengayunkan tangan kanannya telah datang.
Tidak. Bahkan jika tangan
kanannya tidak menggenggam suatu kekuatan khusus, apa yang Kamijou Touma
lakukan tidaklah akan berbeda. Dia akan berdiri menghadapi krisis berkembang di
depan matanya dan menentang kekuatan raksasa yang mengintai di tengahnya. Apa
yang dilakukannya saat ini adalah menghilangkan kenyataan bahwa dia mempunyai
suatu kekuatan ataukah tidak.
Dan ...
Jika tidak masalah seseorang
memiliki kekuatan khusus atau tidak ...
"Tunggu," kata
Hamazura, mengganggu dia.
Selama seseorang memiliki
keinginan itu.
Dia mungkin tidak setingkat
dengan Kamijou Touma, tapi ia telah mengatasi beberapa krisis dengan caranya
sendiri.
Hamazura telah melindungi
dunia pribadi di sekelilingnya.
Tapi ...
Jika dunia besar yang
membentang di depannya, yaitu dunia yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali
dengan dirinya, tidak dia lindungi. Maka bagaimana bisa dia melindungi orang
terdekatnya. Ini semua terhubung, bukan masalah ada atau tidak ada orang
terdekat yang terlibat di dalamnya. Selama dunia terganggu, maka orang-orang
ini siap merasa tersinggung dan siap untuk mengembalikannya ke keadaan seprti
sedia kala. Dunia kita
Fremea tidak tahu persis apa
yang sedang terjadi, tapi dia pasti merasakan kerusuhan di atmosfer karena
wajahnya menjadi cemberut. Hamazura meraih bahunya dan mendorongnya menjauh
darinya sambil ia berbicara.
"Jika kebenaran Perang
Dunia III adalah seperti apa yang Birdway katakan, maka dunia ini berutang
padamu sekali lagi. Dalam hal ini, Kau tidak perlu membuat utang yang lebih
besar lagi. Aku akan melakukan bagianku untuk membayarmu kembali sedikit demi
sedikit. "
"..."
Accelerator tidak mengatakan
apa-apa, tapi ia tampaknya setuju.
Pada kenyataannya, itu bukan
hanya tindakan Kamijou Touma saja yang telah mengakhiri perang itu. Itu
sebagian besar adalah tindakan banyak, banyak orang yang terjalin secara
kompleks dan mendukung Kamijou. Dukungan yang begitu besar, bahwa seorang anak
SMA hanya dengan kekuatan khusus telah mampu berdiri di persimpangan jalan
dalam sejarah. Accelerator dan Hamazura Shiage kemungkinan telah memainkan
peran pendukung.
Tapi setidaknya, sejumlah
kekuatan mampu terkumpulkan lagi setidaknya karena fakta bahwa Kamijou Touma
selamat sampai hari ini.
Si Nomor Satu Academy City
membalik saklar pada elektroda di lehernya, dan melompat dari balkon ke atap.
Hamazura menuju pintu depan
asrama dan berbicara kepada Kamijou tanpa memalingkan wajahnya.
"Kau tunggu di sini. Kau
telah bekerja terlalu banyak."
Suara pintu dibuka dan ditutup
bergema melalui asrama.
Kamijou melihat kembali pada
tangan kanannya, dan tersenyum tipis.
Hanya karena ia memiliki
kekuatan khusus tidak berarti bahwa ia harus melakukan sesuatu yang istimewa.
Hanya karena ia bisa
meniadakan segala macam kekuatan supranatural tidak berarti bahwa dia hanya
harus menyerang maju hanya sebagai suatu perisai untuk menolak semua serangan.
Pada saat Kamijou sekali lagi
berpikir mendalam tentang makna dari tangan kanannya itu, Birdway menguap dan
berbicara.
"Tapi jika orang-orang
yang tak penting itu mati….ya matilah mereka." "Sialan !! Aku
benar-benar tidak bisa hanya mengabaikan hal ini !!"
Part 2
Batu hitam itu bahkan tidak
memiliki goresan sedikit pun, dan itu mengkilap seperti cermin.
Silinder yang terbuat dari
batu berat berguling-guling seperti drum seakan memiliki nyawanya sendiri, dan
menuju Kanzaki dengan kecepatan tinggi.
Orang normal hanya akan
berakhir dengan digilas oleh benda yang mirip dengan penggiling itu.
"Cih. Jadi pengguna sihir
ini adalah jenis yang tidak ingin menunjukkan wajahnya !!"
Kanzaki mendecakkan lidahnya
dan meraih Shichiten Shichitou, pedang Jepang dengan panjang lebih dari 2 meter
yang tergantung di pinggangnya.
Secara teknis, dia menggunakan
tujuh kabel untuk serangan mengiris.
Nanasen.
Dia bertujuan untuk
membelokkan jalur silinder yang bergerak secara misterius itu. Dia tidak tahu
betapa keras musuhnya kali ini, tapi Kanzaki tahu bahwa dia bisa mengiris jalur
lintasan benda itu. Dan mereka berada di tingkat terendah dari benteng
mengambang pada ketinggian 11.000 meter. Tanpa jalur lintasan, bahkan musuh
terkuat tidak bisa terjatuh.
Dia tanpa ragu mengirisnya.
Jalur bawah tersebut
diperpanjang dari pilar yang menggantung turun dari langit-langit raksasa di
atas kepalanya. Dia secara akurat memotong hanya pilar sempit di sisi kanan
dari jalur. Jalur tersebut kehilangan keseimbangan, dan mengakibatkan seluruh
lantai miring ke samping.
Kanzaki berdiri cukup jauh
pada jarak yang tidak lagi terpengaruh, tapi ...
"!?"
Angin bertiup hasil dari
ledakan keras.
Segera setelah Kanzaki
menyadarinya, itu adalah sebuah bola raksasa yang melompat di sekitar pilar
yang tersisa dan menyerang ke arahnya, kejutan karena hantaman benda tumpul
merambat di sekujur perutnya.
Itu benar.
Sebuah bola, bukan silinder.
(Gh ... bh ... !! Benda
ini dapat ... berubah bentuk !?)
Dia bahkan tidak punya waktu
untuk menahannya dengan sarung pedang nya.
Bola tersebut tenggelam.
Nafas Kanzaki terasa seperti
akan berhenti, tapi kemudian bola itu membuat langkah berikutnya.
Benda itu mengubah bentuk
lagi.
Menjadi silinder lagi, dan
terbuka seperti layaknya sepasang pintu ganda, memperlihatkan bagian dalamnya.
Tindakan itu membuatnya terlihat mirip dengan iron maiden, tetapi bagian
dalamnya tidak diisi dengan paku besi. [Iron Maiden adalah suatu jenis alat
penyiksaan yang berasal dari abad pertengahan. Alat ini berbentuk seperti peti
mati yang terbuat dari besi, dan jika dibuka, permukaan peti mati itu terdapat
sejumlah duri-duri besi yang tajam, Kamus Besar Oxford]
Apa yang terdapat di dalamnya
adalah panah raksasa.
Tanpa bisa menata nafasnya
kembali normal, Kanzaki segera mengayunkan tubuhnya ke samping.
Benda itu menembakkan
proyektil yang setebal lengan manusia dan lebih berbentuk seperti pancang
daripada panah. Kanzaki nyaris berhasil menghindarinya, tetapi pada saat itu,
musuh sudah menutup dan kembali ke bentuk silinder aslinya.
Silinder melakukan tindakan
menendang salah satu pilar yang menghubungkan perancah ke langit-langit, dan
berhasil membuat beberapa jarak antara dirinya dan Kanzaki. Ketika silinder
mendarat di bagian yang berbeda dari perancah, itu tetap dalam posisi diagonal,
menyeimbangkan diri di tepi lingkaran bawah.
Kemudian berputar sekali.
Segera setelah itu, perubahan
terjadi pada balon logam yang memberikan daya angkat untuk Radiosonde Castle.
Dengan suara seperti meluap
uap, sejumlah besar gas mulai dipancarkan.
Itu bukan karena apa yang
telah dilakukan Kanzaki.
Tingkatannya terlalu cepat.
Musuh-musuh yang jelas
berusaha untuk menjatuhkan Radiosonde Castle sudah berada pada lokasi
targetnya.
(... Jadi mereka benar-benar
membidik Academy City !!)
Kanzaki mengertakkan giginya,
dan silinder itu membukakan dirinya seperti pintu ganda sekali lagi.
Isi dalamnya terlihat sekali
lagi.
Kali ini, itu bukan panah
otomatis.
Apa yang keluar adalah
beberapa senjata senapan matchlock, larasnya berbaris dengan berturut-turut.
[Senapan matchlock adalah tipe senapan kuno yang memerlukan semacam sistim
penguncian untuk menarik pelatuknya, Wikipedia]
Pemukul yang memiliki semacam
pemantik api pada rokok berada pada ujungnya, dan semuanya bergerak jatuh
dengan serempak. Suara tembakan terdengar.
Segera setelah itu, Kanzaki
Kaori tanpa ragu menyerang ke depan.
Kanzaki bisa bergerak lebih
cepat dari kecepatan suara, sehingga menghindari peluru yang ditembakkan dengan
kecepatan subsonik seperti layaknya seorang seniman ahli bela diri yang
benar-benar melakukan serangan balik untuk menyelamatkan anak kecil..
Kecepatan dan jangkauannya
yang lebih besar.
Panah dari serangan sebelumnya
membuat penjagaannya menjadi lemah, jadi reaksinya telah tertunda, tapi ketika
dia bisa memprediksi adaa proyektil yang datang, ia bisa mendapatkan waktu
untuk menghindar kapanpun dia mau.
Tapak kaki Kanzaki meledak dan
tampak seolah-olah akan menghancurkan jalur, dan ia menurunkan pinggul dan
memindahkan kepalanya untuk secara akurat menghindari beberapa peluru yang
sudah ditembakkan. Dia maju terus, dan dengan akurat menuju ke arah musuh yang
secara cepat kembali ke bentuk silinder nya.
(Benda itu membuka lebih cepat
daripada yang aku harapkan. Aku tidak akan punya waktu untuk mencabut
pedang-Ku.)
Kanzaki denagn tenang
menganalisis situasi.
Dia tanpa ragu memukul
silinder dengan kaki kanannya.
Mungkin sebagai semacam
pertahanan, silinder kali ini berubah bentuk menjadi kubus yang sempurna, tapi
itu tidak menghentikan serangannya.
Kanzaki mengirim musuh terbang
beberapa puluh meter jauhnya.
Beberapa pilar pendukung jalur
hancur, dan seluruh jalur menjadi miring. Kanzaki telah berniat untuk
mengirimkannya ke yang langit kosong, tapi entah kebetulan atau disengaja,
musuhnya ini berhasil tetap berada di jalur seolah-olah tergantung turun dari
sisa-sisa jalur yang hancur itu.
(... Sialan. Si penyihir
pengendali benda ini layak diacungi jempol, tapi aku tidak punya waktu untuk
bermain-main dengan beberapa mainan seperti ini !!)
Kanzaki mengertakkan gigi, dan
kemudian bulu kuduknya sedikit terangkat.
Dia salah.
Aliran kekuatan sihir benda
ini berbeda dari benda spiritual biasa.
(Benda ini tidak menggunakan
apa yang tersimpan di dalamnya ... Benda ini bisa menyempurnakan kekuatan sihir
dalam dirinya sendiri dan mengedarkannya. Tidak mungkin ...)
Jaringan kubus memiliki pola
yang berbeda dari yang tadi, tapi salah satunya adalah berbentuk salib.
Jika salib berhubungan dengan
bentuk seseorang ...
"I-ini bukan benda
spiritual? Ini adalah penyihir itu sendiri yang telah mengoptimalkan bentuk
fisik tubuhnya ke dalam bentuk ini !? "
Kanzaki tidak hanya memiliki
sejumlah besar kekuatan. Dia juga melakukan analisis halus serta operasi, dan
itu sebabnya ia menyadari bahwa ada sesuatu yang janggal dari lawanny akali
ini.
Menanggapi itu, kubus tersebut
melebarkan sisi-sisinya, membentuk bidang datar dalam bentuk salib.
Dia mendengar suara aneh.
Benda itu tertawa.
Itu adalah jenis tawa yang
begitu pelan sehingga nyaris tidak sampai ke telinga seseorang, yaitu tawa yang
biasa dibunyikan seorang gadis sambil menutupi mulutnya dengan kedua telapak
tangannya.
"Hee hee."
Tapi itu bukan hanya suara
tertawa saja. Pada awalnya, Kanzaki pikir ada penyihir lain yang berada di
sekitarnya, karena dia berkonsentrasi pada sumber datangnya suara... tapi dia
akhirnya mengerutkan kening dalam kebingungan.
Itu berasal dari bidang yang
berbentuk salib.
Bentukan yang tak terhitung
jumlahnya dari bibir manusia, baik yang berukuran besar ataupun kecil muncul di
permukaannya. Karena bidang itu terbuat dari batu anorganik yang dipoles dengan
dingin, bibir tersenyum yang keluar dari permukaannya adalah suatu hal tak
masuk akal yang mirip dengan adegan-adegan film horor.
"Hee hee."
"Hee hee."
"Hee hee."
"Jika Kau mencocokkan
bentuk salib dengan tubuh manusia, secara teoritis, itu mungkin sama... tapi
adakah orang yang akan berpikiran sejauh itu!? "
"Salah," membunyikan
semua bibir secara serempak dalam suara sopran halus adalah sesuatu yang sama
sekali bertentangan dengan bentuk suara-suara itu berasal. "Mjolnir dari
mitologi Nordik juga sesuai dengan salib, tapi Thor yang memiliki Mjolnir bukan
hanya dewa guntur. Dia juga dewa pertanian yang mengontrol segala bentuk cuaca,
dan palu juga digunakan sebagai simbol untuk pemberian anak-anak. "
Itu benar.
Bentuknya musuh tidaklah
sesalalu tetap. Silinder, bola, kubus. Hanya kubus yang bisa sesuai dengan
salib, tapi ada sesuatu yang lain, yaitu semua bentuk bisa sesuai dengan
wujud :
Sebuah palu.
Dan panah dan senjata
matchlock harusnya merupakan perwujudan dari sejenis proyektil.
Hanya setelah Kanzaki
menyadari itu, bibir yang tak terhitung jumlahnya yang muncul di permukaan
tersebut, mulau menyanyikan dan membaca mantra yang serempak.
Badai petir putih kebiruan
mulai muncul di setiap arah dari bidang berbentuk salib, yaitu bentukan yang
membuat si musuh kali ini berwujud seperti palu.
Part 3
Accelerator membalik saklar
elektroda-nya, sementara melepaskan kekuatan Si Nomor Satu, dan melompat ke
atap gedung tinggi dalam satu kali lompatan.
Dia berdiri di pagar, dan
melihat sekeliling.
Selama perang di Rusia, ia
terlibat dalam kontak dengan "sesuatu yang seperti sihir", dan dia
telah menggunakan sebagian dari apa yang disebut sihir itu. Tubuhnya telah
robek dari dalam dengan kekuatan itu, tapi dia telah berhasil menyelamatkan
seorang gadis dari ambang kematian sebagai gantinya.
Dia telah belajar sendiri
untuk memanggil kekuatan itu.
Setelah menerima beberapa
penjelasan dari Birdway, ia kini mampu membedakan garis yang jelas dengan
gagasan yang dia tak pernah pahami sebelumnya.
Dia menarik napas dalam-dalam,
berhenti, dan kemudian menggunakan kekuatannya.
"... !!"
Pembuluh darah di sekitar
pelipisnya berdenyut dengan tidak wajar. Angin dingin bertiup pada dirinya,
tapi dia tidak bisa menghentikan keringat tidak menyenangkan yang mengalir dari
dalam tubuhnya. Dia membayangkan cangkir begitu penuh dengan air yang nyaris
mampu menahan semuanya melalui tegangan permukaan. Jika cangkir tersebut miring
bahkan sedikit ke segala arah, bahkan setetes air pun akan tumpah. Dia mengerti
itu dengan jelas.
Dia tidak bisa mengabaikannya.
Dia mengendalikan kekuatan
dalam tubuhnya dengan analogi seseorang yang menyeimbangkan secangkir air
dengan ujung jari yang diacungkan. Dia kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Ya, karyanya.
Dia melihat jalan kekuatan
mengalir di dalam kota atau mengalir dari dalam kota dan kemudian mengalir
kembali ke luar kota.
Namun, ia tidak secara
langsung melihat sesuatu wujud seperti berkas cahaya. Sama seperti melihat
aliran Angin tak berwarna di padang rumput yang bergoyang, ia tidak langsung
mendeteksinya, yang ia lakukan adalah mendeteksi pergerakan benda di sekitarnya
yang terkena dampak dari kekuatan tersebut, bukannya mendeteksi kekuatannya
secara nyata, bagaimanapun juga sihir adalah suatu hal yang gaib.
Dengan kata lain, ia
menyaksikan aliran seseorang.
(Bocah Birdway sialan itu
mengatakan bahwa feng shui menyebabkan energi ley lines menekuk tergantung pada
lokasi gunung, sungai dan istana yang dibangun di tempat yang sangat cocok. Aku
tidak tahu apakah aturan ini berlaku untuk seluruh orang di dunia, tetapi
tampaknya dunia ini dibagi menjadi tempat yang nyaman dan tidak nyaman dengan
aliran energi yang melalui planet ini.)
Tentu saja, jika Kau menghapus
okultisme dari fenomena itu dan menganalogikan hal itu sama seperti harga lahan
yang berubah tergantung pada berapa banyak paparan sinar matahari yang tempat
itu miliki, maka menemukan tempat yang benar-benar bisa disebut “nyaman” adalah
suatu hal yang tidak mudah.
Accelerator tidak bisa
menentukan apakah feng shui adalah suatu hal yang murni berhubungan dengan
okultisme ataukah tidak lebih dari data statistic yang diberikan suatu
lingkungan.
Dalam kasus ini, ia tahu bahwa
musuh menggunakan feng shui.
(Dan orang-orang secara alami
akan mengalir ke tempat-tempat yang nyaman, seperti bagaimana rumput di padang
rumput yang bergoyang tertiup angin. Aku tidak bisa hanya mendeteksi aliran
kekuatan sihir, tapi aku dapat mengamati gerakan orang dari lokasi yang
tinggi.)
Ketika ia mengamati daerah
sekitar dari atap, ia menyadari bahwa aliran pergerakan orang tidak ditentukan
hanya oleh banyaknya toko-toko atau fasilitas transportasi.
Ada toko-toko serupa di jalan
yang sama, tapi orang-orang dengan jelas pergi ke beberapa tempat yang lebih
dari tempat tersebut.
Seseorang bisa sampai ke
tujuan yang sama dengan kereta api atau bus, tapi orang-orang cenderung
menggunakan cara yang sama, yang bisa jadi malah membuatnya tidak wajar.
Bahkan jika Academy City
merupakan pusat sisi Ilmu pengetahuan, tentu saja masih menjadi bagian dari
Bumi. Bahkan jika kota sendiri benar-benar menghilangkan semua sihir buatan,
kita tidak bisa menyangkal keberadaan sifat dan energi yang dimiliki oleh
planet itu sendiri.
Ketika ia memikirkan hal itu,
semuanya menjadi jelas.
Kebenaran itu membuat
Accelerator agak sesak napas di tenggorokannya.
(... Jadi ada semacam jaringan
yang dibentuk oleh tempat-tempat yang “tidak nyaman”. Betapa bodoh, sedangkan
hal semagis itu terjadi di tempat ini, yang merupakan pusat teknologi dan ilmu
pengetahuan paling mutakhir. Seakan-akan seluruh kota dikendalikan oleh suatu
kekuatan yang aneh.)
Kekuatan seperti itu dapat
digunakan secara artifisial untuk membuat para manusia pada suatu daerah
tertentu untuk meninggalkan lokasinya, mantra seperti ini disebut “mantra
pembersihan lokasi”, biasanya, suatu pertarungan besar akan terjadi jikalau
seorang penyihir memakai mantra macam ini, sehingga hal ini dilakukan untuk
meminimalisir korban kjiwa, tapi Accelerator belum melangkah cukup dalam ke
dunia sihir untuk bisa menyadari keberadaan mantra semacam itu.
Untuk saat ini, ia hanya
mengulurkan tangannya untuk tujuan di depannya.
(Aku bisa mengerti orang-orang
yang berkumpul di toko-toko dengan merek ternama atau bangunan terminal bus,
tapi ada beberapa gerakan yang aneh. Orang-orang mengambil jalan memutar yang
tak berarti. Jika 'mereka' menggunakan feng shui untuk menambahkan beberapa
trik pada ley lines, maka mungkin aku bisa melacak trik itu.)
Suatu tempat yang memiliki
sejumlah kekuatan tak wajar berkumpul di suatu titik.
Seharusnya ada kekuatan yang
mengeluarkan jaringan yang menciptakan arus pergerakan orang yang berbeda,
tetapi itu semua berkumpul dengan tak wajar di suatu titik layaknya bak mandi
yang terisi penuh dan ditarik tali penyumbatnya.
Itu tidak langsung mengirim
orang-orang ke arah tertentu, tapi itu pasti memiliki efek untuk mengarahkan
manusia ke tempat-tempat tertentu.
(Itulah tempatnya.)
Setelah Accelerator memiliki
jawabannya, dia mengeluarkan ponselnya.
Dia mengatakan hanya hal-hal
yang diperlukan saja.
"Aku telah menemukan
suatu yang janggal di sini. Ini adalah District 7 Sentral Hub Transformer
Station. Beberapa jenis terkumpul dan tersumbat di sini. "
Part 4
Dalam radius 400 meter di
sekitar kubus yang mengembang berbentuk salib, listrik bertegangan tinggi
terpancarkan dengan meledak keluar sekaligus bersamaan dengan badai berbentuk
kubah.
"!!"
Pada saat itu, Kanzaki
bergegas menuju tangga yang mengarah ke tingkat lebih tinggi.
Untuk mendapatkan jarak yang
cukup jauh dari pintu masuk berbentuk persegi semampu dia, dia kemudian
berguling begitu saja di lantai bebatuan.
Gerakan cepat itu tiba-tiba
berhenti.
Kanzaki melompati
penghalang-penghalang itu lebih jauh dari yang dia kira.
(Arus listrik ini dengan paksa
bisa mengaliri bebatuan ...!?)
"Gah..gh
... !!"
Kanzaki sengaja mengatur
napasnya yang begitu terengah-engah.
Penyihir yang memodifikasikan
tubuhnya demi tujuannya. Itu adalah tipe pengguna sihir tumbuh dalam kehidupan
yang mutlak berlawanan dari seseorang seperti Kanzaki, yaitu seseorang yang
lahir dengan karakteristik tubuh mirip dengan Anak Tuhan dan bisa mengeluarkan
sebagian dari kekuatannya. Seolah-olah merupakan hasil dari pertukaran tubuhnya
yang termodifikasi, kekuatan serangan lawannya ini meningkat.
Kenyataan bahwa ia bisa
bersaing dengan salah satu dari hanya 20 Saint di dunia ini dalam suatu
pertempuran yang nyata adalah hal yang patut dipertanyakan.
(Tapi metode sihir seperti ini
tidak ada dalam catatan Necessarius ... Apakah ini adalah jenis sihir baru yang
muncul setelah perang ...?)
Sebuah suara seperti minyak
yang dituangkan ke wajan sampai ke telinga Kanzaki.
Suara itu berasal dari
pembukaan berbentuk persegi yang menuju ke bawah.
Si penyihir membuat persiapan
untuk gelombang serangan kedua.
(Serangan itu sendiri sebagian
besar bergantung pada hukum fisika. Ini lebih sederhana dari kutukan tanpa
bentuk, tapi tujuannya mungkin untuk melemahkan kakiku dengan terus memukulku
menggunakan itu ...)
Dia mendengar suara ledakan
arus tegangan tinggi.
Detik berikutnya, Kanzaki
menarik Shichiten Shichitou dan menusuk ujungnya secara paksa ke lantai batu
seolah-olah dia telah mengaturnya dengan sengaja.
Dia potong batu seakan batu
itu seperti terbuat dari tahu dan kemudian merasakan berbagai jenis perlawanan.
Dengan kata lain, ia merasa
dirinya seakan mengiris listrik bertegangan tinggi saat menetralkannya.
(Ada legenda pedang yang bisa
mengiris petir di Jepang. Di negara dengan perubahan yang sangat ekstrim pada
cuacanya, Kau tidak bisa menyebutkan nama diri seorang penyihir jika Kau tidak
memiliki pemahaman tentang bagaimana menangani dewa guntur !!)
Seperti itulah sihir.
Sesuatu yang melebihi hukum
fisika dan bisa membawa seseorang masuk ke suatu medan perang yang tidak masuk
akal.
Jika dia mengkacaukan waktu
serangannya sendiri, dia akan menerima serangan langsung yang menujunya, jadi
dia tidak bisa membiarkan penjagaannya mengendur, tapi ia bisa berurusan dengan
mantra pada tingkatan seperti itu.
Pada saat Kanzaki menentukan
itu, dia merasakan perasaan yang tidak menyenangkan di tengkuk lehernya.
Itu bukanlah suatu sensasi
fisik.
Itu biasanya disebut sebagai
firasat buruk tentang situasi yang terjadi di sekelilingnya. Namun, ketika
perasaan yang disebut firasat buruk ini terasa dengan begitu nyatanya, maka ini
bukan lagi sesuatu yang bisa diremehkan.
Dengan kata lain ...
"Apa ...? Ada apa dengan
sejumlah besar kekuatan sihir ini ...!?"
Untuk mengamati musuh, Kanzaki
menuju pintu masuk berbentuk persegi.
Dia hanya menjulurkan
kepalanya keluar dan melihat kubus mengembang yang merupakan musuhnya itu. Itu
sejatinya adalah tubuh fisik penyihir yang dimodifikasi berdasarkan palu Thor
Mjolnir dan menyerupai salib. Benda itu tidak berdiri tegak atau berbaring
datar di jalur. Sebaliknya, benda itu terbang dengan tenang di udara seperti
layang-layang.
Ada keteraturan pada
gerakannya.
Benda itu bergerak dalam
lingkaran raksasa yang memiliki radius 20 km. Bunga api putih kebiruan terbang
bersamanya seakan menjadi jejaknya. Seperti itu, Palu Pelontar membuat suau
lingkaran bersih. Kecepatannya meningkat. Benda itu tidak tetap di tempat.
Benda itu bergerak dengan kecepatan yang terus meningkat seperti kurva dari
fungsi kuadrat. Hanya dalam 10 detik Kanzaki selama menonton, wujud dari
musuhnya telah menghilang dari pandangannya, hanya menyisakan lingkaran
bercahaya putih kebiruan raksasa yang terlihat mata.
Lingkaran itu terlalu
merupakan fenomena yang terlalu buruk untuk disebut sebagai “halo” seorang
malaikat. [Halo disini adalah lingkaran berbentuk donat yang biasa ada di
kepala penggambaran seorang malaikat.]
Dari aliran kekuatan sihirnya,
simbol lingkarannya, dan wujud palu milik Thor yang terdapat sihir di dalamnya,
Kanzaki mampu menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Dia tanpa ragu melarikan diri.
Sebuah sinar putih kebiruan
muncul dan datang dari bawah kemudian mengarah ke atas seolah-olah menusuk
langit. Itu adalah suatu tembakan langsung melalui pusat lingkaran beradius 20
kilometer.
Segera setelah itu, sepertiga
dari Radiosonde Castle benar-benar dimusnahkan.
Part 5
Kamijou Touma berlari melalui
Academy City di malam hari.
Dia menuju Transformer Station
Hub Tengah yang Accelerator telah sebutkan sebelumnya.
Listrik seluruh Academy City
dipasok oleh turbin angin yang mengatur semua kegiatan di seluruh kota. Sistim
ini memiliki keuntungan yaitu jarangnya terjadi pemadaman listrik jikalau beberapa
dari peralatan itu hancur dalam kecelakaan atau bencana, tetapi itu sekaligus
memiliki sisi negatif yaitu menambahkan kesemerawutan karena jaringan pasokan
listrik tersebar di seluruh kota. Fasilitas itu membuat peralatan penting yang
dialiri oleh arus listrik.
Salah satu hub pusat ada di
setiap distrik.
(Tapi kenapa ada di sini...?)
Kamijou berpikir sambil
berlari, tapi dia tidak bisa memikirkan jawabannya. Itu mungkin listrik atau
sesuatu yang lain yang berhubungan dengan daerah dengan fungsi sebagai simbol
okultisme.
Hamazura Shiage mulai menuju
lokasi yang sama, hanya sedikit berada di depannya, tapi Kamijou tidak berusaha
menyusulnya. Kamijou cukup yakin ia mengambil rute terpendek di sana, jadi
rekannya yang lain mungkin telah mengambil rute yang berbeda.
Akhirnya, Kamijou berhasil
mencapai Transformer Station Hub Central.
Nama yang buruk itu telah
membuat Kamijou membayangkan sesuatu yang tampak seperti kompleks industri atau
fasilitas militer dalam skala besar, tapi ia menyadari bahwa ia telah salah
ketika dia tiba.
Tempat itu dikelilingi oleh
dinding beton dan kawat berduri, tapi tidak ada penjaga atau apa pun sejenisnya
di sana. Beberapa robot keamanan secara berkala berpatroli di sekitar gedung,
tapi itu tidak berbeda daripada keamanan di taman anak-anak di Academy City.
Kamijou menatap dinding tebal.
(... Memanjat mungkin adalah
cara yang paling cepat.)
Setelah membuat keputusan itu,
ia mengambil kaleng kosong dari tanah di kakinya. Sebelum ia benar-benar naik,
ia ingin memastikan tidak ada listrik atau apapun yang mengaliri melalui kawat
berduri itu.
Dia melemparkan kaleng sebagai
tes.
Kalengnya menghantam kawat
dengan kencang, tapi tidak ada bunga api yang diciptakan.
"Ini dia," Kamijou
bergumam kemudian menghadapi dinding.
Kawat berduri memiliki
tonjolan tajam untuk menghentikan penyusup, tapi itu ditempatkan pada suatu
interval tertentu. Sisanya hanyalah kawat biasa. Jika dia berhati-hati, dia
tidak akan terluka bahkan jika ia menggenggam kawatnya secara langsung.
(Akan lebih aman jika aku
punya karet tebal pelindung ... tapi aku kira paku panjang ini cukup untuk
menembus benda-benda pelindung macam itu.)
Saat dia memikirkannya,
Kamijou melihat sekeliling fasilitas dari atas dinding.
Wilayah ini tidak sebesar itu.
Daratan itu besar tidak
memiliki luas 30 meter persegi dan hanya ada satu bangunan persegi berlantai
dua. Namun, ada peralatan yang tampak seperti drum berbaris di seluruh daerah.
Kabel listrik membentang dari tanah di sekitarnya, sehingga mungkin benda-benda
itu memiliki sesuatu hubungannya dengan transformasi. Dia tidak berpikir bahwa
akan menjadi ide yang baik untuk menyentuhnya.
Kamijou melompat turun dari
dinding dan menyelinap ke bagian dalam fasilitas.
Tujuannya ada di depan
matanya.
Part 6
Sepertiga dari Radiosonde
Castle telah dimusnahkan.
Reruntuhan benda angkasa itu
tidak turun menghujani di sekitar wilayah Kanto karena sejumlah besar energi
telah mengembuskan sepertiga bagian dari benteng terbang itu, bahkan tidak
menyisakan debunya sekalipun. Itu merupakan mantra yang cukup kuat untuk secara
paksa merusak lapisan ozon dan itu mirip dengan kumparan solenoid. Palu
Pelontar telah terus-menerus berputar di sekitar orbit melingkar sambil membawa
sejumlah besar energi listrik. Itu telah memberikan listrik udara di pusat
orbit melingkar dengan vector secara vertikal.
... Penjelasan itu sendiri
tampaknya masuk akal, tapi serangan itu sebenarnya secara fisik adalah hal yang
mustahil.
Dengan hanya menganalisisnya
menggunakan hukum ilmu pengetahuan, fenomena tersebut menciptakan beberapa
inkonsistensi.
Tapi sihir merupakan sesuatu
yang membuat kejanggalan-kejanggalan ilmu pengetahuan tersebut menjadi mungkin
terjadi.
"Haa ... haa
... !!"
Kanzaki bernapas dengan
beratnya dan dia berada tepat di sebelah tepi puing reruntuhan.
Tepinya bersinar oranye
seperti bagian dalam tungku pembakaran. Dinding batu dan langit-langit yang
telah menciptakan rasa aneh yang mengintimidasinya, tidak lagi ada. Kini hanya
tersisa ruang terbuka yang tak ada apa-apa lagi, bahkan debu.
Dia telah menggunakan
kecepatan supersoniknya sampai pada batas tanpa memikirkan konsekuensinya.
Dia telah menuju ke depan
dengan merobek melalui dinding dan pilar.
Tapi ia tidak bisa
melakukannya lagi.
Dia tidak punya cara untuk
mengatasinya jika hal yang sama terjadi lagi.
Dia bahkan tidak bisa
menggunakan pedangnya atau kawat miliknya lagi pada beberapa dinding tipis yang
menghalanginya jikalau dia melaju dengan kecepatan penuh lagi. Dia telah menggunakan
batas minimal mantra pertahanan, tapi tubuhnya sudah berada pada batas
keletihannya.
Dan yang paling penting, ia
tidak lagi punya tempat untuk lari jikalau semisal ada dua lagi serangan yang
sama seperti tadi.
Situasinya dekat dengan putus
asa, tapi pada saat yang sama, pertanyaan tumbuh di pikiran Kanzaki.
(Aku pikir dia atau
organisasinya berusaha untuk menjatuhkan Radiosonde Castle pada Academ
City !? Lantas kenapa dia menghancurkannya seperti itu ...!?)
Berbicara tentang tujuan, ada
banyak misteri tentang Palu Pelontar itu sendiri.
Benda itu sebenarnya menyimpan
daya penghancur yang setingkat dengan benteng berjalan.
Namun, itu hanyalah sarana,
bukan tujuan. Jika si penyihir telah memodifikasi tubuh fisiknya sejauh itu,
harusnya ada alasan "berbau - penyihir" yang bisa menjelaskan semua
ketidak-rasional dan ketidak-efektifan ini.
Melindungi orang yang
dicintai. Membunuh musuh yang dibenci. Menghidupkan kembali orang yang telah
meninggal. Membuat naga yang tidak pernah benar-benar ada.
Apakah itu benar-benar bisa
dilakukan atau tidak, seorang penyihir akan mengukir tujuan hidupnya pada nama
Latinnya ... mereka pasti memiliki nama sihir. Tapi ia tidak bisa merasakan
sesuatu seperti itu pada Palu Pelontar.
Itu adalah senjata yang besar,
tetapi tidak digunakan untuk langsung menyerang Academy City.
Menjatuhkan Radiosonde Castle
pada Academy City kemungkinan besar adalah tujuan mereka secara keseluruhan,
tapi benda itu tanpa ragu-ragu telah meledakkan sepertiga dari benteng.
Pada contoh beberapa kasus,
memang dimungkinkan ada suatu rencana yang menggunakan metode-metode yang
membingungkan lawan dengan penghancuran fasilitas milik sendiri, contohnya
adalah pembakaran suatu kastil agar tidak digunakan oleh musuh jikalau mereka
bisa mengambil alih kerajaan, tapi dia tidak bisa melihat sesuatu yang
konsisten pada kasus kali ini, dan dalam beberapa kasus, perilaku abnormal yang
ulet seperti ini adalah karakteristik seorang penyihir.
Apakah ada beberapa alasan di
balik itu yang hanya bisa dipahami oleh Palu Pelontar?
Atau ...
"Apakah dia ... sudah
kehilangan tujuannya ...?" Kanzaki bergumam.
Sebagai contoh, bagaimana jika
nama sihir seorang penyihir adalah untuk melindungi orang yang dicintai dan
memodifikasi tubuh adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk menggapai
tujuannya? Dan apa yang terejadi jika orang yang dicintai itu telah meninggal
ketika rencananya baru setengah jalan dikerjakan dan jauh dari kata selesai?
Dalam hal ini, kekuatan yang
penyihir tersebut peroleh selama setengah jalan dari rencananya itu, akan tetap
tersemat pada tubuhnya.
Kekuatan itu akan melayang
pada dunia tanpa arah, dan hanya diarahkan oleh kebenciannya. Karena kekuatan
tidak memiliki arah yang sejati, sesekali kekuatan itu akan terpengaruhi dan
mengikuti pola pikir orang lain dan kadang-kadang kekuatan itu akan keluar dan
membabi-buta tanpa adanya target yang jelas. Tapi, bisa jadi kekuatan tanpa
tujuan tersebut akan menyerang dunia dengan keganasan yang luar biasa.
Dia tidak bisa menyingkirkan
kekuatan yang sudah begitu susah dia dapatkan.
Seorang monster sejati akan
melakukan penghancuran hanya dengan berjalan menyusuri jalanan. Seberapa besar
kerusakan yang akan diderita suatu kota akibat adanya seorang pengangguran yang
pola pikirnya hanya dipengaruhi oleh iklan di TV ataupun iming-iming kosong
pada suatu sayembara berhadiah? Paling-paling orang macam itu akan menjadi
pesakitan dan akhirnya menjadi perampok.
Suatu perusak apatis.
Mereka adalah tipe-tipe
perusak yang bahkan tidak tau apa arti sebenarnya dari kerusakan itu sendiri.
Mereka hanya frustasi dan melampiaskan semua kekesalannya.
Seseorang yang akan
menghancurkan pada kemauan yang orang secara telah putus asa membangunnya.
Jika seorang yang gagal
seperti ini telah ada sejak sekian lama, maka adalah aneh jika dunia ini masih
berada pada statusnya yang aman. Karena Necessarius, sebuah organisasi yang
berurusan dengan penyihir, tidak punya catatan penyihir frustasi yang satu ini,
mungkin penyihir ini adalah “anak baru”.
Apa yang datang ke pikiran
Kanzaki pertama adalah ...
"... Perang Dunia
III."
Hal itu secara resmi berakhir
dengan sangat cepat setelah hanya sekitar 2 minggu berlangsung dan perkembangan
kekuatan berskala besar yang cepat dan tepat yang berpusat pada Academy City
telah membuat pengorbanan sekecil mungkin, tetapi ada gangguan yang masih
menutupi dunia sebagai dampak peperangan itu. Itu mungkin adalah tentang
pertempuran yang belum resmi diumumkan dan tragedi yang tidak ada orang yang
tahu tentangnya.
"Dasar bodoh."
Kanzaki mengerutkan kening sehingga menyebabkan dia bahkan tidak bisa
membayangkan logika apa yang sedang terjadi di sini. "Bahkan jika kau
gagal, kau tidak bisa seenaknya saja membuat suatu kerusuhan yang melibatkan
kerusakan berskala global seperti ini, bagaimanapun juga di bawah sana ada
berjuta-juta orang yang sepertimu di masa lalu, yaitu orang-orang yang masih
memiliki sesuatu untuk dilindungi. "
Mungkin penyihir ini tidak
mengeri fakta tersebut.
Itu benar-benar satu arah.
Penyihir memperoleh dorongan hidup yang kuat dengan membatasi diri pada tujuan
mereka. Itu mungkin mengapa mereka tidak memahami perasaan orang-orang yang
lainnya, yang juga memiliki suatu tujuan hidup.
Tapi Kanzaki tahu.
Ia tahu penyihir yang bahkan
mampu berdiri kembali setelah kehilangan tujuannya. Di Necessarius, ada seorang
penyihir yang menggunakan kartu Rune yang tidak mampu melindungi gadis
tertentu, tapi ia masih terus berjuang untuk melindungi dunia dimana gadis
tersebut tinggal. Ada seorang penyihir yang telah kehilangan rekan berharganya
yang terjebak di daerah antara sisi ilmu pengetahuan dan sihir, tapi dia
sekarang menggunakan golem yang dinamai sama dengan rekannya yang meninggal
tersebut. Ada banyak biarawati yang telah diperlakukan sebagai pion korban oleh
gereja induk mereka, Gereja Katolik Roma, dan kemudian dibuang, tetapi mereka
terus percaya pada Tuhan.
Kehilangan akan sesuatu yang
menjadi tujuan hidup memang menyedihkan.
Tapi itu tidak serta-merta
mengirim seseorang ke jalan bengkok dan tidak bertindak sebagai pengampunan
dosa.
Dan yang paling penting,
kerusakan sama sekali bukan jawaban atas semua kegagalan si perusak.
Keselamatan bukanlah sesuatu
yang hanya tergantung pada orang lain.
Kanzaki telah melihat senyum
yang muncul kembali di wajah mereka yang mampu berdiri kembali sebanyak tak
terhitung jumlahnya, sementara terus mengalami kesakitan. Dia bisa mengatakan
dengan pasti bahwa dia memahami hal ini. Kanzaki menghormati jenis kekuatan
yang dia tidak miliki dan itu sebabnya dia sama sekali tidak simpati kepada apa
yang telah dilakukan si Palu Pelontar ini.
"... Salvare000."
Sebaliknya, dia menamai
dirinya.
Sebuah tangan penyelamat bagi
mereka yang tidak dapat diselamatkan.
Tanpa ragu-ragu, dia seakan
tertusuk dengan nama sihir yang ia telah ukir pada dirinya sendiri dalam bahasa
Latin.
Palu Pelontar yang telah
kehilangan nama sihir-nya sendiri mulai terbang dan membentuk lingkaran raksasa
lagi. Itu ketidakstabilan kekuatan yang entah bagaimana mengingatkan pada
sebuah laying-layang yang disapu angin ketika mulai rusak.
Kali ini, benda beradius 20
kilometer itu berotasi vertikal.
Tampaknya seolah-olah lebih
dari setengah dari benteng akan hancur jika Mjolnir itu ditembakkan lagi, tapi
penyihir tidak menunjukkan tanda ragu-ragu.
Part 7
Menurut Accelerator, pemancar
yang dibuat menggunakan ley lines berada di bagian paling pusat Transformer
Station Hub Central.
Kamijou membuka paksa kunci
pada pintu belakang menggunakan obeng minus dan memasuki gedung.
Ruang dipenuhi dengan
pencahayaan remang dari lampu neon, tapi tidak ada tanda dari siapa pun di
sana. Ada ruang dengan lebih dari 10 komputer berbaris di dalamnya, tapi tidak
ada seorang pun yang mengoperasikannya meskipun angka-angka pada layarnya terus
bergulir. Komputer-komputer itu tampak diatur sehingga dapat dioperasikan dari
jarak jauh. Para pekerja mungkin telah bekerja dari rumah.
(Mereka mungkin tidak
seharusnya melakukan itu ...)
Tapi itu lebih baik daripada
memiliki beberapa pekerja yang rajin yang berada di sana. Kamijou tidak punya
waktu untuk setiap gangguan yang tidak perlu.
Dia berjalan melalui
fasilitas.
Dia segera tiba di pusat.
Itu adalah ruangan berbentuk
persegi di bangunan persegi dan tidak ada desain jelas untuk ruangan itu. Ada
komputer besar berbaris yang memeriksa dan mengontrol jaringan listrik sehingga
semua daya yang berasal dari sejumlah besar turbin dalam distrik tersebut dapat
dikirim ke tempat yang tepat.
Itu bukanlah tempat-tempat
umum dengan peralatan seperti itu yang disimpan pada tempat dingin seperti
kulkas, tapi itu tampaknya bukan permasalahan di sini.
Kemungkinan besar, kasus
seperti rak buku, memiliki udara dingin yang mengalir melaluinya atau semacam
sistem pendingin cair yang digunakan.
"Pusat ..." Kamijou
bergumam sambil berjalan melintasi ruangan. "Pusat dari fasilitas ...
"
Tapi tidak ada sesuatu yang
seperti pemancar sihir di tempat itu. Dia pikir mungkin ada beberapa jenis gas
yang tak terlihat atau energi supranatural, sehingga ia mengayunkan tangan
kanannya ke sekitar secara acak, tapi ia tidak pernah merasa reaksi apapun.
Apakah itu benar-benar ada?
Apakah mereka salah tempat?
Atau apakah itu sesuatu yang hanya seorang penyihir professional dapat kenali?
(... Tunggu.)
Kamijou tiba-tiba teringat
sesuatu dan melihat ke tengah ruangan.
Secara teknis, ia melihat
lantai beton tebal.
Atap tidak bocor, tapi ada
noda gelap yang tidak wajar di sana.
"Di bawah tanah ...?
Apakah di bawah beton tebal ini !?"
Part 8
Dengan cepat terbang dalam
lingkaran raksasa sementara dikelilingi oleh arus listrik tegangan tinggi,
mantra Mjolnir menyebabkan udara listrik berbentuk lingkaran bergerak dengan
kecepatan tinggi.
Setelah ditembakkan,
menghasilkan kehancuran yang cukup untuk menerbangkan sepertiga dari Radiosonde
Castle yang beberapa lusin kilometer panjangnya.
Kanzaki, adalah seorang Saint,
tidak memiliki kekuatan fisik tersisa yang cukup untuk menghindarinya lagi.
Dan dia tidak berniat untuk
menghindarinya.
Menggunakan pengetahuan
seseorang untuk menang dalam situasi yang sulit adalah spesialisasi penyihir.
(... Ketika aku berpikir
tentang hal ini, mengapa perlu mengganggu benteng ini secara tidak langsung?)
Karena ketinggiannya, baik
pesawat maupun roket tidak mampu memanfaatkan tingkat normal kinerjanya
terhadap Radiosonde Castle. Karena itu, Kanzaki menaiki roket ke luar angkasa
dan kemudian masuk kembali ke atmosfer untuk mendarat di atas permukaan
benteng.
Tapi ...
(Kecuali untuk kasus-kasus
khusus seperti Si Saint Nomor Sepuluh, penyihir modern dilarang melakukan
tindakan tertentu. Itulah sebabnya aku harus naik di atas benteng daripada akan
langsung menuju ke sana.)
Alasan dia memilih untuk
terjun.
Alasan dia tidak langsung
terbang ke sana.
Maksud Kanzaki Kaori adalah
tentang hal itu.
Ada satu legenda tentang
Peter, salah satu dari 12 orang suci umat Kristen. Dia pernah berkonfrontasi
dengan penyihir bernama Simon Magus yang terkenal karena mencoba untuk menerima
suatu kesucian. Ketika Simon mampu terbang bebas di langit, apa yang Peter
katakan?
Itu adalah ...
"Oh, setan yang menyertai
pengguna sihir ini, segera lepaskan dia !!"
Penerbangan pun terhenti.
Penghalang mantra terbang
seperti itu ada bagi semua penyihir yang bahkan tinggal di zaman modern.
Itu berarti sihir intersepsi
ini telah menyebar begitu jauh karena mantra penghalang tersebut menjadi kuat
dan efektif, karena itu diadopsi berdasarkan kisah terkenal. Berkat itu,
manusia dibatasi oleh fakta bahwa mereka akan jatuh seketika mereka mencoba
untuk terbang tanpa sayap.
(Aku tidak bisa membiarkan
diriku disesatkan.)
Penampilan aneh penyihir itu
telah menyebabkan seseorang lupa akan prinsip yang sangat dasar.
Palu Pelontar bukanlah benda
spiritual ataupun senjata. Itu adalah perwujudan dari seorang manusia.
Sebuah suara tak bernada
menjerit seakan seperti gelombang kejut.
Lingkaran raksasa yang
sempurna dikontrol itu hancur dalam sekejap. Palu Pelontar kehilangan kendali
dan menabrak benteng dengan arus tegangan tinggi yang mengikuti di belakangnya.
Ketika terhentak, sejumlah besar bunga api meledak keluar, tapi itu tidak
seberapa dibandingkan dengan kehancuran yang terjadi pada lingkungan sekitar
akibat tembakan energinya.
"... Penampilan Itu
diperlukan untuk mengubah seseorang yang hendak melakukan mantra intersep,
bukan?"
Palu Pelontar telah
dihempaskan tembus melalui beberapa lantai yang dikelilingi oleh puing-puing.
Kanzaki perlahan mendekatinya.
"Jika seseorang
mengenalimu sebagai benda spiritual atau senjata, mereka akan mulai melakukan
mantra intersepsi untuk menanganimu. Sederhananya, Kau membuat orang memilih
mantra selain mantra anti-personil…..karena mantra anti-personil akan dengan
mudah mengalahkanmu. Palu Thor akan menjadi tidak berarti jika tidak bisa
terbang, tapi Kau akan ditembak jatuh jika Kau terbang kali ini. Itulah mengapa
Kau terpikir cara untuk mencegah orang mengenalimu sebagai target yang perlu
ditembak jatuh. "
Dengan suara seperti papan
plastik yang terlipat, Palu Pelontar berubah dari bidang datar kembali seperti
kubus. Benda itu seakan menyerah pada terbang dan tampaknya kini lebih memilih
berusaha untuk menggelinding pergi dari Kanzaki.
Tapi itu tidak ada gunanya.
Ketika Simon Si Penyihir
ditembak jatuh ke bawah, ia tmeninggal. Bagi penyihir, menghalangi penerbangan
lawan bukan hanya suatu teknik yang membawa lawan jatuh samapai turun ke
ketinggian nol. Efeknya tergantung pada bagian dari cerita tentang Peter yang
paling kuat penekanannya, tapi selalu ada sesuatu yang bisa ditambahkan pada
teknik mantra intersep ini, yaitu sesuatu yang bisa menimbulkan kerusakan yang
lebih pada lawan.
Dengan demikian, kubus itu
tidak dapat kembali ke bentuk kubus yang semestinya.
Suara yang sama terus
berdentang, tapi sama sekali tidak berirama. Rasanya seperti mati ketika ada
seorang anak yang mencoba dan gagal membuat suatu gambar pada buku gambarnya.
"Itu juga mengapa Kau
menggunakan serangan berskala besar untuk meledakkan sebagian dari benteng.
Ketika aku menyadari bahwa Kau adalah seorang manusia, Kau merasakan suatu
risiko lebih besar dari sekadar pertempuran langsung. ... Karena Kau telah
kehilangan tujuanmu, apakah Kau juga takut kehilangan metodemu itu? Namun jika
Kau memang sudah cukup lama kehilangan tujuan hidupmu di masa lalu, maka
seharusnya itu membuatmu lebih mudah mencari tujuan hidupmu yang baru. "
Palu Pelontar itu bertugas
mengendalikan balon logam yang memberikan daya angkat pada Radiosonde Castle.
Dia tidak bisa mengabaikan hal
itu. Jika dia mengalahkan Palu Pelontar di sana, dia bisa menghentikan
kecepatan jatuh benteng itu. Dia bisa mencegah bencana yang akan mempengaruhi
Academy City atau mungkin seluruh dunia.
Kanzaki Kaori ingat nama
sihirnya.
Salvare000.
Sebuah penolong untuk mereka
yang tidak bisa tertolong.
Namun, Kanzaki Kaori sekarang
berada dalam kebimbangan. Di suatu sisi dia harus melenyapkan Palu Pelontar, di
sisi lain, Palu Pelontar merupakan salah satu dari “mereka yang tidak bisa
tertolong”, yaitu tipikal orang-orang yang putus asa dan harus diselamatkan
oleh Salvare000. Jika dia menghabisinya, otomatis dia juga menyalahi nama
sihirnya. Dia percaya bahwa keselamatan dalam nama sihir yang dia ukir dalam
idealismenya itu merupakan sesuatu yang sangat kompleks.
"... Sepertinya ada
masalah dalam caramu hidup, sehingga Kau perlu berpikir secara mendalam tentang
apa yang ingin Kau lakukan sebelum Kau mengambil tindakan. Aku akan memberikan
waktu dan tempat untuk melakukan itu apakah Kau menginginkannya ataukah tidak.
"
Palu Pelontar tetap diam.
Dalam keheningan, ia menyerah
untuk kembali ke bentuk kubus dan runtuh ke tanah sebagai bentuk kubus datar
yang mengembang.
Tapi itu tidak berhenti di
situ.
Tanpa membuat suara, sesuatu
yang berbentuk seperti jaring muncul di permukaan. Sepanjang jaring itu, tubuh
kubunya terurai dengan aneh. Pada pandangan pertama, bentuk itu seperti
membelah diri menjadi sesuatu yang tampak acak, tapi kemudian serpihan-serpihan
itu berubah menjadi kubus-kubus kecil yang melebar. Banyak kubus kecil tampak
seperti potongan-potongan teka-teki dan itu mulai mengepak dengan lemah seperti
kupu-kupu yang terbang dari tangkai bunga.
(... Jadi, bahkan saat ia
melarikan diri, ia memilih bentuk proyektil.)
Itu mungkin adalah nama
sihirnya, melihat fakta tindakannya yang seperti itu.
Kanzaki berpikir sejenak, tapi
kemudian tanpa ampun mengaktifkan mantra peng-intersep Peter.
Seolah-olah lembaran logam
raksasa yang menabraknya dari atas, massa kubus-kubus itu jatuh dengan
serempak. Mereka kehilangan kekuatan mereka dan hanyut ke langit oleh angin.
Kanzaki tidak berpikir
penyihir itu mati.
Bahkan, dia tidak tahu
bagaimana cara membunuh seseorang yang sudah memodifikasi tubuhnya sampai
menjadi serpihan-serpihan kubus seperti itu.
"..."
Untuk sesaat, fokus Kanzaki
tertuju pada Palu Pelontar yang tubunya terurai didera angin, tapi dia akhirnya
melepaskan diri dari kebengongannya itu.
Dia akan pastikan untuk
menyelamatkan penyihir itu nanti.
Tapi Kanzaki Kaori memiliki
sesuatu yang harus dilakukan pertama kali.
Part 9
Suara sepotong berat logam
menggores sesuatu yang keras bisa terdengar.
Itu adalah suara Kamijou Touma
yang mengayunkan sekop yang ditemukannya di fasilitas tersebut, tetapi seperti
yang dia duga sebelumnya, itu tidak cukup untuk memecahkan lantai beton tebal.
Dia telah mencoba itu beberapa lusin kali sudah dan hanya membuat banyak tanda
putih di lantai, dan itu cuma diambil mengikis beberapa milimeter dari
permukaan. Tidak se-celah tunggal pun muncul.
Tangannya yang dari tadi terus
mengayunkan sekopnya berada di batas kelelahannya.
Kamijou tidak bisa menahannya
lagi dan melemparkan sekop ke samping.
"Sial !!"
Apa yang dia cari berada di
bawah sana.
Pemancar yang mengendalikan
arah Radiosonde Castle adalah sesuatu yang sangat mungkin bisa dengan mudah
dihancurkan hanya dengan menggunakan sedikit sentuhan dari tangan kanan
Kamijou.
Tapi ia tidak bisa melakukan
apa pun tanpa menemukan benda itu dan kemudian menyentuhnya.
Susunan tebal beton ini adalah
obyek normal yang bisa ditemukan di mana saja dan itu tidak ada hubungannya
dengan dunia gaib, tapi itu menghalangi Kamijou Touma.
Sebuah kekuatan yang disebut
Imagine Breaker tinggal di tangan kanannya.
Menggunakan tangan kanan itu,
Kamijou telah mengalahkan esper Nomor Satu dan pemimpin Kursi Kanan Tuhan.
Tapi dia hanya bisa meniadakan
kekuatan supranatural.
Dia tidak bisa menghancurkan
beton normal, ia tidak bisa berlari lebih cepat dari sebuah mobil normal, dan
darahnya bisa menetes akibat tergores suatu cutter yang normal.
Itulah Kamijou Touma, sehebat
apapun lawana yang telah dikalahkannya, itu tidak mengubah kenyataan bahwa dia
adalah manusia biasa.
Sampai saat itu, ia telah
berjuang dengan cerdik untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut tidak akan
bekerja melawan dia, tetapi strateginya menggunakan setiap trik tersebut
agaknya menjadi boomerang kepadanya dikala dia menghadapi sesuatu yang
benar-benar normal seperti sekarang ini.
(Apa yang harus aku lakukan
...?)
Kamijou menatap tangannya yang
mati rasa.
(Kalau begini terus,
Radiosonde Castle akan jatuh pada Academy City. Tidak ada jaminan bahwa bahaya
akan pergi bahkan jika aku, orang yang mereka cari, meninggalkan kota. Aku
harus menghancurkan pemancar entah bagaimana caranya, tapi aku tidak bisa
melakukan itu dengan beton tebal ini yang menggangguku !!)
Waktu hampir habis.
Radiosonde Castle mendekat.
Bergegas tidak akan
menyelesaikan situasi genting ini. Kamijou mengangkat kembali sekop yang
tepinya telah terkelupas itu. Dia khawatir sekali tentang kondisi tulang pada
pergelangan tangannya, tapi ia harus setidaknya melakukan sesuatu.
Tiba-tiba, dinding di samping
Kamijou terbelah oleh suatu kekuatan dari luar.
Sejumlah besar puing-puing dan
debu terhamburkan ke dalam ruangan.
Apa yang datang menerjang
melalui dinding adalah sepotong peralatan konstruksi yang menghadap mundur.
Alasan itu mundur kemungkinan besar untuk melindungi bagian lengan atas bagian
depannya. Alih-alih cakar yang digunakan untuk menggali tanah, lengan mesin itu
memiliki tonjolan tajam di atasnya yang bergetar secara elektronik.
Kamijou mengenali anak
seumuran dengannya yang duduk di kursi pengemudi.
Itu adalah Hamazura Shiage.
"Hei, bos. Mengalami
masalah? "
"Uhuk…..Uhuk….. !!
B-Benda apa itu? Dan di mana Kau mendapatkannya !? "
"Ini adalah mesin bor
yang digunakan untuk membuka terowongan kecil untuk kabel bawah tanah. Ini ada
di dalam fasilitas bawah tanah. "
Karena Academy City tidak
memiliki saluran listrik, kabel-kabel listrik dan jalur komunikasi harusnya
diletakkan di bawah tanah. Dengan demikian, potongan-potongan peralatan seperti
itu adalah suatu benda yang tidak jarang ditemui.
"Aku tidak mengerti
semua detail tentang sihir ini atau apa pun itu, tapi kita pada dasarnya hanya
harus menghancurkan beda yang mengarahkan benteng besar sialan itu, kan? Dalam
hal ini, tidakkah mesin bertenaga kuda sedikit membantumu? "
Bagian bawah kendaraan yang dibungkus tapak
logam tetap diam dan bagian atas dengan kursi pengemudi dan lengannya bisa
berputar ke sekitar. Hamazura adalah menghantamkan tonjolan tajam ke tengah
ruangan.
Dia tidak memiliki jenis kekuatan khusus.
Itulah sebabnya, ketika esper kuat muncul, ia
tidak akan melawannya satu lawan satu. Sebaliknya, ia pertama kali akan mencoba
untuk menemukan daerah mana yang aman. Dan ketika situasi yang dia hadapi
melibatkan okultisme, pilihannya akan semakin terbatas. Untuk melindungi
orang-orang yang ia tidak ingin kehilangan, dan untuk menyelamatkan teman-temannya
dari situasi yang tidak masuk akal sekalipun, Hamazura sesekali akan menghadapi
orang-orang dengan kekuatan yang luar biasa, tapi itu benar-benar bukan
merupakan bidang keahliannya. Pada dasarnya, Hamazura Shiage memiliki tidak
lebih dari peran biasa, dan ia tidak punya tempat baik dalam dunia ilmu
pengetahuan atau sihir sehingga dia bisa dengan mudah dibunuh pada setiap
kesempatan dalam suatu pertarungan.
Tapi ...
Ketika situasi yang dia hadapi sama sekali
tidak berhubungan dengan kekuatan yang tidak masuk akal, Hamazura Shiage bisa
memecahkan masalah normal dengan teknik normal.
Kebisingan yang luar biasa dari mesin penggali
yang terbnam ke dalam lantai beton terdengar dengan sangat gaduh. Lantai yang
tidak beranjak setelah Kamijou memukulnya dengan sekop lagi dan lagi, kini
mulai menampakkan retak sedikit demi sedikit. Debu abu-abu terbang ke udara,
retakan-retakan itu mulai terhubung, dan lantai yang tebalpun akhirnya pecah.
Selama beberapa menit pertama, suara tebal beton Yang hancur terus terdengar,
tapi setelah itu, ia berubah menjadi suara lembut. Suara lembut itu muncul karena
alat Hamazura mulai menembus lapisan tanah di bawah lantai beton yang tebal.
"Sial !! Apa !? "
Sesuatu tiba-tiba berubah.
Sebuah suara bernada tinggi yang hampir
seperti kaca-kaca pecah terdengar dan bunga api oranye mulai terbang dari mesin
berduri Hamazura yang kokoh. Hamazura dengan paksa mengoperasikan lengan
mesinnya dan mencoba menggali lebih jauh, tapi ujung tangguh mesinnya yang
merupakan paduan dari tungsten mulai hancur seperti sepotong permen keras.
Ujung duri itu yang patah itu harusnya
mengenai kabel sepanjang lengan karena mesin berduri itu sendiri berhenti
bergetar.
Kamijou mengintip ke dalam kegelapan lubang
yang baru saja dibuka.
Ada sesuatu di dalam.
Objek bersinar merah berlumpur terlihat
seperti semacam permata yang aneh. Itu tampak dingin seperti kaca, itu keras
seperti batu, dan berwarna merah darah yang menimbulkan perasaan tidak
menyenangkan ketika memandangnya.
Itu adalah kristal seukuran kepalan tangan.
Kemungkinan besar, itu ...
"Raih itu..."
Kamijou mengulurkan tangannya ke dalam lubang.
Nyeri melanda persendiannya saat ia
menjulurkan tangannya yang melebihi batas kemampuannya. Dia mengabaikan rasa
sakit dan terus mengulurkan tangannya, ujung jari, lebih dalam dan lebih ke
bawah.
"Raih
itttuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu !!"
Dan ...
Part 10
Sebuah suara seperti kaca pecah bergema di
salah satu sudut Academy City.
Segera setelah itu, Radiosonde Castle tiba di
atas kota.
Kecepatannya keturunan sedikit meningkat,
namun kecepatan horisontalnya tidak lebih rendah.
Tiga puluh detik kemudian, benteng melewati
langsung di atas Academy City dan melanjutkan perjalanannya.
Part 11
Hamazura Shiage meninggalkan sepotong mesin
berat dan melarikan diri dari Hub Central Transformer Station dengan Kamijou
Touma. Apa yang mereka lakukan itu adalah penting, tetapi mereka belum tentu
mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan fakta-faktanya.
Accelerator melompat turun dari atap gedung
dan mendarat di dekat mereka berdua. Dia tidak memiliki goresan tunggal di tubuhnya.
Melihat dengan tatapan kesal, ia membalik elektrodanya dan menyandarkan berat
badannya pada tongkat modern.
"... Sepertinya itu sudah berakhir,"
katanya saat mengalihkan ponsel ke mode speakerphone menggunakan jempolnya.
Suara akrab Birdway datang dari telepon.
"Tampaknya kecepatan Radiosonde Castle
dikendalikan dengan hati-hati dan telah mendarat di laut Semenanjung Boso di
prefektur Chiba. Tidak ada kerusakan yang disebabkan oleh tinggi gelombang. Aku
sedikit terganggu oleh reaksi Academy City yang lambat, meski begitu,
situasinya masih aman terkendali. "
●
Kanzaki Kaori duduk di atas tingkat paling atas dari Radiosonde Castle yang mengambang di laut seperti sebuah pulau buatan. Dia menghela napas.
Dia bisa berkomunikasi menggunakan barang
spiritualnya sekali lagi, dan dia saat ini mendengarkan Agnese.
"Krisis telah dikonfirmasi mereda. Itu
berarti kita sekarang harus focus pada pengumpulan informasi. Bagaimanapun
juga, kita masih belum tahu siapa sebenarnya musuh kita. Tidak diketahui berapa
lama benteng yang akan mengapung di sana, tapi tolong kumpulkan sebanyak
mungkin data yang Kau dapat sebelum petunjuk di sana menghilang. "
"... Mengerti. Namun, aku merasa bahwa
kita perlu terfokus pada memasang mantra defensif sehingga tekanan air tidak
merusak benteng akan meningkatkan jumlah data yang kita bisa korek. "
Saat ia berbicara, Kanzaki kembali berdiri.
Karena ada bahaya tenggelam, dia tidak berniat
untuk menyelidiki jauh di dalam benteng, tapi dia perlu mengumpulkan informasi
sebanyak yang dia bisa.
●
"Aku ingin memberikan beberapa kata-kata terima kasih sekarang, tapi aku baru ingat bahwa aku belum menerangkan permasalahan yang sebenarnya dalam diskusi kita tadi, " kata Birdway melalui telepon seluler.
"Kau akan menjelaskan lebih? Berapa jam
lagi kau mau menahan kita untuk terus mendengarkan kuliahmu ...? "keluh
Hamazura yang terdengar benar-benar muak dengan itu semua.
"Jangan khawatir. Inti permasalahan yang
tersisa hanyalah : Nama 'mereka' ".
●
Kanzaki Kaori menemukan sesuatu yang benar-benar mencurigakan di salah satu bagian dari Radiosonde Castle.
Tidak diketahui apakah musuh dari sisi Ilmu
atau sisi Sihir, tapi Struktur itu terasa seolah-olah itu telah dibangun untuk
terlihat seperti Star of Betlehem, yaitu benteng horor dari sisi sihir. Untuk
menyamakan beberapa aspek dengan benteng milik mantan ketua organisasi terkelam
Gereja Katolik Roma tersebut, bagian-bagian yang membentuk Radiosonde Castle
memiliki desain gereja dan kuil-kuil tua.
Dia telah menemukan sesuatu yang benar-benar
merusak kemiripan benteng ini dengan benteng serupa sebelumnya.
Itu adalah pesan yang menutupi salah satu
dinding yang ditulis dalam cat semprot merah.
Tulisan itu berantakan.
Itu tidak seperti jenis artistik grafiti yang
sering terlihat. Sebaliknya, dinding itu hanya memiliki pesan-pesan yang
ditulis dengan cepat yang mana, itu merusak keseluruhan kesan dari benteng yang
diciptakan dalam suasana magis tersebut.
●
"Mereka".
Mereka yang telah terbentuk dalam proses
Perang Dunia III. Mereka yang masih menggeliat setelah perang berakhir.
Bagi mereka tiga yang melindungi orang-orang
yang penting bagi mereka dalam perang tersebut, informasi ini seharusnya bisa
membuat mereka menjadi waswas.
"Ya," kata Birdway, "nama
'mereka' tampaknya ..."
●
Pesan yang menutupi dinding yang disaksikan Kanzaki mengatakan hal berikut:
Selamat datang kembali, pahlawan.
Kanzaki tahu siapa yang dimaksud dengan kata
“pahlawan” itu.
Tepat sebelum ia berangkat pada rencana untuk
menangani Radiosonde Castle, ia mendengar dari penyihir lain bernama Itsuwa
bahwa seorang anak tertentu telah terlihat.
"..."
Dan ...
Nama orang-orang yang meninggalkan pesan
ditulis di bagian akhir.
Bunyinya ...
●
"... Gremlin," Birdway menyelesaikan percakapannya.
Dari "gremlin".
●
Itu adalah nama sejenis peri yang diyakini menyebabkan kegagalan di mesin dan untuk membuat senjata seperti pesawat terbang tidak dapat digunakan.
Itu adalah generasi baru dari okultisme yang
mulai diturunkan oleh manusia setelah konsep mesin dibuat.
Itu adalah simbol dari satu sisi dunia yang
memakan sisi dunia lainnya.
Dalam dunia di mana para pemenang Perang Dunia
III tinggal, yaitu sisi Ilmu pengetahuan, yang telah begitu berjaya, jenis
okultisme yang akan melahap itu semua telah lahir.




0 Comments