Chapter 01 : Sebuah Wilayah Baru, Sihir Setelah itu — Lecture_One.
Part 1
Kamijou Touma, Accelerator, dan Hamazura Shiage telah mengalahkan Freshmen dan menyelamatkan Fremea Seivelun. Mereka sekarang sedang saling memamerkan ponselnya masing-masing untuk bertukar informasi.
"Oke, mari kita bertukar
alamat email."
"Betapa merepotkan
..."
"Sini, sini,
dan….selesai."
Sembari Hamazura
mengoperasikan ponselnya, ia mengenakan pakaian normal, setelah berubah dari
pakian powered suit-nya yang ramping. Tampaknya ia telah menghubungi seseorang
menggunakan alat komunikasi yang terdapat pada powered suit-nya, dan mereka
akan datang untuk memulihkan dan melepaskan powered suit-nya yang agak sulit
ditanggalkan.
"... Hei, mengapa
ponselmu memiliki gantungan yang putus?"
"Geh ... gantungannya
copot. Ugh, betapa malangnya aku ... "
"Kau jatuh ke Samudra
Arktik. Adalah suatu keajaiban bila Kau masih memiliki semua anggota tubuhmu
dalam keadaan utuh, "kata Birdway dengan nada jengkel. "Aku tahu kau
ingin berbaur baik dengan duniamu yang kau tempati saat ini, tetapi Kau tidak
akan mampu mewujudkannya jika Kau hanya melihat dari satu sisi dunia saja.
Untuk belajar tentang 'Mereka', Kau harus terlebih dahulu melihat sisi lain
dunia. "
"Mereka" tampaknya
adalah masalah besar di beberapa bagian dari dunia ini.
Tujuan di balik kemunculan
Kuroyoru Umidori dan Silvercross Alpha, dan berbagai upayanya untuk membunuh
Accelerator dan Hamazura Shiage melalui Fremea, semua itu semata-mata dilakukan
untuk mempersiapkan diri menghadapi "Mereka".
Dan kemudian ada sisi lain
dari dunia yang Birdway sebutkan.
Jika seseorang hanya melihat
semua hal dari sudut pandang Academy City dan sisi Ilmu pengetahuan saja, maka
apa yang akan dibahas olehnya adalah sesuatu yang semagis keberadaan alien dan
hal-hal metafisika lainnya.
Itu adalah sihir.
"... Aku tidak keberatan
utnuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan," Accelerator dengan
begitu saja meludahkan perkataan itu. "Tapi aku tidak punya niat untuk
memiliki pembicaraan santai yang panjang di sini. Jika kita mengalahkan
orang-orang, yang kurang lebih, merupakan pemimpin dari Freshmen ini, itu tidak
berarti ancamannya hilang 100%. "
"Benar." Birdway
mengangguk. "Kalian berdua ... siapa tadi nama kalian? Lagi pula, karena
Kau menjadi target Freshmen secara langsung, maka hal yang terbaik adalah
memikirkan berbagai macam risiko yang mungkin akan terjadi. Dan aku lebih suka
kita duduk dengan santai untuk membahas ini semua, jadi kita harus mencari
tempat untuk berdiam. "
"Apakah benar-benar ada beberapa
tempat yang nyaman seperti itu?" Tanya Hamazura.
Birdway menunjuk dengan ibu
jarinya.
Dia menunjuk wajah Kamijou.
"Tempatnya dia.... Itu
adalah tempat yang sempurna bagi seorang idiot untuk sujud kepada seorang
gadis. "
Part 2
Dengan demikian, Kamijou,
Accelerator, Hamazura, Fremea, Birdway, dan bawahannya yang mengenakan pakian
serba hitam menuju asrama SMA tertentu.
Saat ia berjalan di sepanjang
jalan remang-remang, bahu Kamijou tampak lesu.
Hamazura menoleh dengan
ekspresi bingung.
"... Apa yang
salah?"
"Yah ..." Kamijou
berkata dengan lunglai. "Dalam semua huru-hara Perang Dunia III,
sepertinya aku sudah berakhir dengan dianggap mati. Jadi ... Aku hanya berpikir
bahwa banyak orang yang harusnya sedang khawatir tentang keberadaanku. Dan aku
tidak yakin bagaiamana cara yang terbaik untuk berbicara kepada mereka dan
meminta maaf. Ini bukanlah suatu perkara yang bisa terselesaikan dengan hanya
membungkukkan kepalaku di hadapan mereka. "
Hamazura tidak yakin apa yang
dimaksud dengan perkataan Kamijou.
Birdway tersenyum dengan cara
mengejek dan berbicara.
"Tetapi jika Kau masih
hidup, Kau tidak punya alasan untuk tidak kembali. Apapun jalan yang Kau ambil,
Kau akhirnya pasti akan bertemu dengan mereka, sehingga Kau harus segera
menyelesaikannya dan meminta ma’af pada mereka dengan cepat. "
"Mungkin aku harus
memikirkan itu seperti ketika hendak pergi ke dokter gigi ..."
Setelah melihat betapa
tertekannya Kamijou, Hamazura membuat sebuah saran.
"Jika Kau harus melakukan
suatu hal dengan benar dan cepat, maka kau hanya perlu suplemen yang bisa
membuat kau serasa melakukan suatu hal dengan cepat, kemudian secepat itu juga
melupakannya, bukan? "
"Apa maksudmu?"
"Minumlah sedikit alkohol
untuk memunculkan semangatmu. Dan semua masalahmu akan pergi berhembus seringan
dan secepat angin"
●
Sebuah perubahan bertahap telah berdampak pada kondisi mental Misaka Mikoto selama beberapa hari terakhir.
Perasaan galau telah
menggenang sampai sedalam selokan pada saat banjir dan mencelupkan dirinya
dalam suatu kolam keputus-asaan.
Pada akhir Perang Dunia III,
Kamijou Touma telah menghilang di Samudra Arktik bersama dengan benteng
raksasa.
Karena anak SMA jabrik itu
berada di tempat yang menjadi inti dalam peperangan itu, Mikoto khawatir
jikalau si jabrik tengah terlibat di suatu dunia yang berisikan tekanan dari
segala pihak yang terus membebaninya dalam peperangan itu. Bahkan jikalau itu buikan
alasan sebenarnya yang membuatnya gundah gulana, Mikoto masih merasa bahwa dia
perlu untuk mengumpulkan -informasi yang akurat dan banyak mengenai anak jabrik
itu.
Academy City.
Kegelapan yang ada di balik
selimut suatu kota yang dari luar hanya terlihat seperti kumpulan kampus dan
sekolahan ini.
Dia tidak ingin mendekatinya,
tetapi jaringan kegelapan kota mengumpulkan informasi dari seluruh dunia yang
tidak boleh dilihat oleh siapa pun. Dan susahnya, malah informasi semacam
itulah yang harus dia kumpulkan.
Mikoto tidak punya alasan
untuk menjalin kontak dengan kegelapan kota.
Tapi keberadaan pria itulah
yang menjadikan satu-satunya alasan baginya untuk terus ikut campur dengan
kegelapan kota.
Tentu saja, itu berisiko.
Mereka mungkin melihat dia yang mencoba untuk masuk, dan jika mereka
melakukannya, mereka pasti akan membuat beberapa jenis rencana untuk
meng-intersep-nya. Bahkan mungkin saja kegelapan kota akan mengambil tindakan
sedetik setelah Mikoto memikirkan hal itu.
Tapi ...
Dia harus tahu apakah Kamijou
Touma masih hidup ataukah sudah mati.
Dia tidak ingin harapan kosong
belaka.
Dia ingin informasi yang
aktual. Jika ia tidak memiliki itu, Misaka Mikoto tidak bisa tahu arah mana dia
harus menuju sejak kejadian di saat itu.
Setelah mengkhawatirkan semua
itu, Mikoto mulai memikirkan metode yang perlu dilakukannya untuk membajak
informasi, tapi ... sedetik setelah dia hendak melakukannya, suatu suara yang
tidak asing terdengar. Suatu suara yang selama ini menjadi alasan membuatnya
naik pitam dan mem-biri-biri-kan listrik di poninya.
"Heyyy ... Apakah yang
aku lihat di ujung sana itu adalah Miko-chaaann???"
Mengapa dia melihat sesosok
ilusi seorang anak mabuk yang berbicara dengannya?
Sesosok ilusi itu memiliki
rambut runcing dan dasi yang tak dikeathui asalnya, yang diikatkan ke
kepalanya, di apunya sekotak sushi yang tergantung dengan tali yang diikatkannya
begitu saja pada ibu jari dan telunjuk kanannya, dan sosok mabuk itu berdiri di
atas kedua kakinya yang saling bersilangan dengan sempoyongan.
Tidak ...
Itu adalah ...
Itu bukanlah ilusi seperti
yang diciptakan oleh si esper Level 5 Nomor 5 ...
"Ehh !?
Mengapa !? Kenapa kau di sini !? Perang Dunia III ... Samudra Arktik
... K-kau sudah mati ... A-apa yang terjadi ... !? "
"Mhh ... Oh, yeah. Aku
lupa sesuatu 'yang penting. "
"Ya, ya, seperti itu,
seperti itu !! Oke, katakan itu semua kepada Mikoto-san. Apa yang terjadi
setelah itu? Bahkan, mengapa Kau meninggalkan Academy City hanya untuk menuju
ke pusat peperangan ... !? "
"Sini, Miko-chaaaaaan,
ini ada souvenir untukmuuuuuu ..."
"Itu bukan
suvenir !! Sushi itu adalah sesuatu yang datang dari nostalgia Jaman
Showa!! " [Zaman Shōwa (昭和?) atau
Periode Shōwa (25 Desember 1926–7 Januari 1989) adalah salah satu nama zaman di
Jepang pada abad ke-20. Zaman Shōwa berlangsung pada masa pemerintahan Kaisar
Shōwa (Hirohito), sejak Kaisar Hirohito naik tahta pada 25 Desember 1926 hingga
wafat pada 7 Januari 1989. Tahun Shōwa berlangsung hingga tahun 64 Shōwa, dan
merupakan masa pemerintahan terpanjang dari seorang kaisar di Jepang (62 tahun
2 minggu), walaupun tahun terakhir zaman Shōwa (tahun 64 Shōwa) hanya
berlangsung selama 7 hari. Selama zaman Shōwa, Jepang memasuki periode
totalitarianisme politik, ultranasionalisme, dan fasisme yang berpuncak pada
invasi ke Cina pada tahun 1937. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari masa
konflik dan kekacauan di seluruh dunia, seperti halnya Depresi Besar dan Perang
Dunia II. Wikipedia]
"Guk….guk…..guk….aing….aing"
"Eh, malah
menggonggong…!!! Aku tidak bisa mengikuti jalan pikiranmu, dan sekarang Kau
bahkan berbicara dengan menggunakan bahasa anjing !! ... Ada apa dengan
semua ini? Bahkan aku masih bisa menghadapi ibuku yang berakhlak buruk…..semua
pengalamanku itu tidak bekerja padamu yang ada dalam posisi seperti ini
... !!!! "
Mikoto menempatkan tangannya
di kepalanya sambil memegang kotak Susi yang telah diserahkan kepadanya, tapi
bocah laki-laki tersebut sepertinya berpikir bahwa dia telah menyelesaiakan apa
yang harus dia lakukan di sana. Dia mulai jalan terhuyung menuju satu tempat
lain, meninggalakan Mikoto.
Jika dia membiarkannya lolos,
segalanya akan menjadi buruk.
Singkatnya, jika tidak
melakukan apa-apa, segala kerja keras Mikoto selama tiga volume kebelakang
hanya akan berakhir dengan percuma.
Misaka Mikoto secara intuitif
mengejar dan mendapatkan lelaki yang hendak pergi itu.
“Tunggu, berhenti!!!! Apa kau
benar-benar berpikir aku bisa menerima semua ini setelah apa yang kau lakukan
kepadaku selama ini!!!??? Tentu saja tidak!!! Kau pasti hendak pergi lagi dan
menghilang!!!! Hari ini, pada akhirnya aku ingin kau menjeleskan segalanya
kepadaku!!!”
“Apa bulan November memiliki
tiga puluh lima hari...?”
“Cukup…………sudaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!”
Tanpa sengaja, Mikoto mengirimkan
percikan api kebiruan yang terbang dari poninya.
Dia adalah Level 5 Nomor Tiga
dan memiliki kekuatan tipe listrik terkuat di Academy City. Dengan julukan
Railgun, dia mampu memanipulasi arus tegangan tinggi dengan maksimal sebesar
1.000.000.000 volt.
Dengan demikian, tombak petir
yang sengaja dia tembakkan merupakan serangan yang cukup merusak.
Tapi...
“Funyari...”
“A-Apa!?”
Wajah Mikoto memucat saat si
bocah jabrik menghindari serangannya dengan gerakan tidak wajar yang merupakan
karakteristiknya selaman ini. Itu adalah tangan kanannya.
Anak laki-laki berambut
runcing memiliki kekuatan untuk dengan mudah meniadakan kekuatan psikis yang
Mikoto gunakan (tapi dia tidak tahu persis bagaimana cara kerjanya). Dia telah
menghentikan serangan itu beberapa kali dengan kekuatan lamanya, tapi...
Dia tidak lagi membutuhkan
kekuatannya.
Jadi itu saja.
Dia bekerja begitu keras
mengejarnya namun dia mengatakan bahwa semua usahanya bukanlah apa-apa, sebuah
pernyataan yang tidak dapat dengan mudah di terima.
“Sekarang ini semakin
menarik...”
Sementara Mikoto menunduk ke
bawah, perasaan memanas memancar dari dalam dirinya.
Dia tidak merasakan emosi yang
begitu meledak-ledak seperti ini selama beberapa hari terakhir.
Mungkin karena peringkatnya
sebagai Nomor Tiga, tai dia tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengerahkan
seluruh kekuatannya. Itu adalah perasaan yang dia dapat ketika salah satu dari
kesempatan-kesempatan itu datang.
Kamijou yang mabuk menatap
wajah Mikoto.
“Mengapa kau tersenyum
bahagia, Miko-chan. Apa sesuatu yang bagus terjadi?”
“A-a-a-a-a-a-aku tidak
tersenyum!!!! Dan j-j-j-j-j-j-jangan memanggilku Miko-chan!!”
“Tapi it-berbrarbrerb,
bu-kan?”
“Ahh!! Aku tak tahu apa yang
kau katakan barusan, tapi aku bertaruh aku harus menyangkalnya, mengingat
bagaimana kau mengatakannya!!” Mikoto mulai mengayunkan tangannya. “kekuatanku
sangat berharga karena memiliki memiliki tenaga yang besar dan jangkauan yang
sangat luas dari penggunaannya!! Aku akan menunjukkan kepadamu secara langsung
berapa banyaknya tipe serangan yang bisa aku buat de... Huh!?”
Tepat saat Mikoto mencoba
untuk menunjuk kearahnya dengan jari yang dia aliri percikan listrik, anak
laki-laki berambut runcing telah menghilang.
Dia terburu-buru melihat
sekelilingnya, dan menemukannya masih berjalan dengan terhuyung-huyung di
sepanjang jalan yang agak jauh.
Tapi situasi berubah dari
waktu ke waktu.
Pikirannya tidak bisa
mengikuti perubahan.
“Hah? Apa yang kau lakukan di
sini?” ujar seorang gadis berambut hitam yang mendekati anak berambut runcing
dan gadis itu tampak cocok ketika mengenakan pakaian kuil.
“Hun!? Kamijou-chan, kau
memiliki nyali untuk bolos sekolah dan kemudian hanya menampakkan dirimu dengan
berjalan-jalan di sini!!” teriak seorang bocah perempuan (?) setinggi 135 cm
yang mulai meraihnya.
“Kamijou, bagaimana bisa kau
melakukan ini sementara kita begitu sibuk mempersiapkan diri untuk
Ichihanaransai... tunggu, kau berbau alkohol!? Aku tidak percaya ini! Kenapa
kau melakukan sesuatu seperti ini yang akan memperpendek umurmu!?” ucap gadis
SMA dengan dada besarnya yang juga mendekatinya.
“Ohh, Kamijou Touma. Ini
Kamijou Touma. Aku benar-benar tidak peduli padamu, kecuali membuat kucing
mendengkur!”
Dalam waktu singkat, mereka
berada di segala arah.
“Oohhh, kau orang yang
memanggil ambulans dalam insiden Remnant, bukan?” ujar Musujime Awaki yang
pernah memiliki konfontrasi dengannya dan memiliki dada berukuran sedang.
“U-um, jika kau datang
kembali, aku berharap kau bisa bercerita kepadaku,” kata gadis SMA dengan kaca
mata dan dada besar yang mengenakan seragam musim dingin Akademi Kirigaoka.
“Oh, Kamijou. Aku tidak
berpikir kau akan datang kembali sekarang,” kata gadis SMA dengan dada yang
bahkan lebih besar mengenakan seragam biru tua pelaut.
“Tunggu! Tunggu sebentar!! Ini
adalah adegan khusus untukku! Jika kau ingin melakukannya, lakukanlah nanti!!
Sialan, rasio pria terhadap wanita di sini benar-benar tidak seimbang. Dan
kelompok wanita dengan dada besar secara khusus menghampiriku!? Ka-kalau
begini, aku akan menghilang dari latar belakangnya...!! Apakah mereka membuat
hutan untuk menyembunyikan daun!?”
Sambil biri-biri berteriak,
Kamijou bahkan tampak tidak menyadari bahwa semua orang berkumpul di sekitar
dirinya.
Part 3
Ada seorang gadis bernama
Index.
Dia memiliki rambut perak
sepanjang pinggang dan mata hijau. Kulit putihnya tampak memantulkan cahaya.
Dia sedikit lebih pendek daripada rata-rata gadis seusianya, dan dia mungkin
memberikan kesan lebih muda daripada usianya. Dia mengenakan pakaian biarawati
yang terbuat dari kain putih, dengan dekorasi emas yang memberikan pewarnaan
cangkir teh. Namun, jahitan utama pakaiannya belum selesai, dan sementara
diikat bersama dengan peniti besar.
Dia berdiri di dalam asrama siswa
di Distrik 7 Academy City.
Itu bukanlah kamar Index.
Sebenarnya, dia bahkan
bukanlah seorang siswa.
Ruangan itu milik seorang anak
laki-laki. Index menumpang di sana, tapi anak laki-laki yang seharusnya menjadi
pemiliknya tidak ada. Tidak ada bukti bahwa dia akan kembali. Mengingat
organisasi di mana Index termasuk dalamnya, adalah merupakan hal baik yang
tidak tepat baginya untuk berada di kota itu dan terus hidup di ruangan itu.
Index bertanya-tanya apakah dia harus mematuhi organisasi dan kembali ke
Inggris...
Meskipun dia tidak ingin
melakukan itu, tidak peduli apapun.
Dia merasa bahwa jika dia
tinggal di sini, si pemilik asrama ini akan muncul pada suatu waktu nanti.
Index merasa bahwa jika dia menyerah atau pergi, dia bisa melenyapkan kemungkinan
untuk bertemu dengan si pemilik kamar walaupun hanya peluang yang kecil
...Index sudah ke titik memikirkan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan
kutukan seperti itu.
Dia bertindak egois.
Organisasi di mana dia
bernaung membiarkan dia egois.
Mungkin mereka melakukannya
untuk kepedulian Index sendiri. Atau mungkin mereka melakukannya untuk
kepedulian terhadap anak yang menghilang di tengah-tengah Perang Dunia III
untuk menghentikannya.
“Touma...”
Di dengan hampa memanggil nama
si pemilik kamar ini.
Datang penghuni lain yang juga
sama seperti dia, seorang penumpang gratisan, yaahh, walau yang satu ini
benar-benar sebuah peliharaan kucing yang memiliki tiga warna berbeda bernama
sphynx. Kucing yang sebelumnya berada di dalam sebuah paket bersamaan dengan
suatu cinderamata dari Inggris dan memakan isinya. Tampaknya akan mengatakan,
“aku telah mendengar begitu banyak tentang makanan Inggris, tapi makanan hewan
benar-benar sama.”
Hanya satu orang di dalam
lubuk hatinya yang bisa mengubah semua suasana ini menjadi suatu senyuman.
Dia melampaui titik jenuhnya,
yaitu titik dimana dia merasakan suatu kesenyapan yang kuat yang menyebabkan
semua hal di sekelilingnya terus stagnan dan tidak berubah, sehingga terasa ada
sesuatu yang hilang dari kehidupan sehari-harinya.
Apakah dia kembali?
Berapa lama dia terus menunggu
di sini?
Apa artinya itu?
Apakah harus ada artinya?
Dia tidak bisa mengendalikan
emosinya sendiri. Pemikiran yang seharusnya dia simpan dalam-dalam di suatu
tempat, kini menyebar ke seluruh wajahnya. Pecahan pikiran-pikirannya yang
terlukis jelas di wajahnya membuat seseorang bisa mengatakan bahwa ada hal yang
salah pada wajahnya. Kesalahan itu begitu nampak, sampai jikalau wajahnya adalah
layar televisi, seakan ada konsleting arus listrik pada sistem di wajahnya,
yang menciptakan percikan api, dan membuat gambar hitam putih pada TV tersebut.
Jika ada kesempatan, mungkin
lebih baik dia menangis saja daripada menunjukkan wajah yang sepeti itu.
Rasanya seperti papan besar
yang hendak terguling. Di mana pun kau menempatkan jarimu di papan, papan itu
akan terguling ke arah tanganmu.
Dia mungkin sedang berada di
batasnya, karena terus memendam segala emosi yang begitu besar. Mungkin menjaga
103.000 grimoires di otaknya adalah suatu hal yang relatif lebih mudah daripada
menjaga agar air matanya tidak menetes dalam kondisi seperti sekarang ini.
Index terus membisu seperti itu karena ingatannya akan bocah pemilik kamar ini masih sesegar daging yang barusan dipotong. Semuanya seakan terjadi dan berakhir di hari yang sama.
“...Ini...?”
Itu adalah ponsel yang Kamijou
Touma pernah berikan kepadanya. Itu salah satu perangkat elektronik yang masih
belum dia kuasai penggunannya dan masih membutuhkan bantuan Kamijou meskipun
ingatannya sempurna. Dan itu adalah perangkat komunikasi yang mungkin dapat
menghubungkannya ke anak laki-laki itu jika dia tahu bagaimana menggunakannya.
Setelah melihatnya, Index
memiringkan hatinya.
Bahkan dia tidak tahu arah miring hatinya itu ke mana.
Index meraih kucing yang
kepalanya masih di dalam kotak makanan hewan, dan menuju pintu masuk kamar
asrama, tidak ada yang akan terjadi jika dia hanya menunggu. Tidak peduli
apakah dia punya petunjuk atau tidak. Index baru saja akan keluar untuk mencari
anak itu ketika...
“U-uhhh... m-m-maaf membuatmu
menunggu...”
Kamijou Touma membuka pintu
dan masuk menyeret sepuluh gadis bersama dirinya, membuatnya terlihat seperti
magnet yang di tutupi pasir besi setelah jatuh ke dalam lubang pasir.
Pada awalnya, Index hanya
berkedip beberapa kali.
Segera setelah itu, dia memahami
situasinya.
“T-Touma!! Kau pergi kemana
saja selama ini, aku jadi khawatir! Apa saja yang kau lakukan!?”
“Hic... eh! Appya artinya?”
“Aku baru saja hampir
mengatakan bahwa kau seperti dirimu yang normal, Touma, kecuali ada seseorang
yang jelas-jelas aku tak tahu, tercampur denganmu!!”
“Halo, aku gadis pahlawan liar
yang baru. Aku hanya bertemu dengannya di sana.”
Situasinya menjadi sangat
ekstrim dan Kamijou, seseorang yang biasanya akan menjelaskan apa yang terjadi,
kini benar-benar pingsan, sehingga Index tidak punya pilihan selain
mengurusnya.
Dan...
Part 4
Accelerator dan Hamazura
Shiage menonton keributan itu dari jauh.
Baru saja ketika anak itu
mabuk, dia berjalan pergi ke satu tempat sendirian. Hal berikutnya yang mereka
tahu, ada sejumlah besar perempuan yang menggelayutinya.
“Terima kasih telah memandu
jalan... tunggu, kenapa ada Musujime juga di sana?”
Dia tidak ada lagi hubungannya
dengan organisasi sisi gelap GROUP, tapi dia tidak mengira akan bertemu salah
satu mantan anggota satu timnya di sini.
Gumam Nomor Satu dengan
jengkel (tapi dia juga mengagumi kenyataan bahwa Kamijou Touma memiliki
kehidupan selain bertarung dan dia juga berhasil hidup berdampingan dengan
orang-orang di sekitarnya).
“Aku akan memanggilnya
‘guru’.”
Hamazura tidak manaruh banyak
perhatian kepadanya, dan tidak mengatakannya secara khusus.
Part 5
Takitsubo Rikou, seorang gadis
dengan pakaian jersey, memakan corn dog yang dibelinya di sebuah toko saat mata
mengantuknya tiba-tiba terbuka lebar. [Jangan salah, corn dog sama sekali bukan
jagung. Corn dog adalah sejenis hot dog yang disajikan dengan cara berbeda.
Jikalau hot dog disajikan dengan membelah roti dan menaruh sosis ke dalam
belahan itu, corn dog disajikan dengan membalut seluruh bagian sosis dengan
roti. Jadi sama sekali tidak terlihat ada celah pada rotinya. Ketika diiris,
barulah seseorang bisa melihat apa isi dari roti itu, yaitu sosis. Bentuknya
lonjong oval. Wikipedia]
“...Hamazura sedang menuju ke
jalan kejahatan!!”
Part 6
Sosok yang ditempeli
gadis-gadis bagaikan pasir besi yang menempel pada sebatang magnet itu adalah
pria berambut jabrik bernama Kamijou Touma yang kemudian gadis-gadis itu
dibujuk dengan sopan untuk meninggalkan asrama oleh bawahan Birdway, Mark
Space, dan yang lainnya yang berpakaian seba hitam (tetapi beberapa dari mereka
diberinya listrik tegangan tinggi sampai rambutnya kribo dan dipaksa untuk
berjanji menjelaskan semuanya nanti).
Sementara menggigit bagian
belakang kepala Kamijou, Index melihat bayangan Accelerator dan menatapnya
kosong.
“Itu pria yang mencari seorang
gadis tersesat tempo hari.”
“...cara mengingat orang macam
apa itu?” gumam Accelerator.
Tapi dia tidak melanjutkan
percakapannya, karena mereka berdua tidak lagi mau mengingat apapun yang
terjadi pada tanggal 30 September.
Birdway dengan gembira
memasukkan kakiknya di bawah kotatsu di tengah ruangan. [Kotatsu adlaah meja
penghangat yang biasanya diletakkan di ruang keluarga]
“Cepat duduklah. Ini bukanlah
tembikar untuk rumah tangga. Aku tak punya niat untuk terus menjagamu dari
semua marabahaya ini dan memastikanmu melakukan segalanya dengan benar."
Jadi, Kamijou Touma,
Accelerator, dan Hamazura Shiage duduk di ketiga sisi kotatsu berbentuk
persegi.
“Nyaahh,” gumam Fremea.
Untuk beberapa alasan, dia
duduk di pangkuan Hamazura setelah dia merangkak di bawah kotatsu.
“Tempatku,” itulah yang dia
katakan, tapi dia pasti lelah setelah dikejar oleh Freshmen karena dia baru
saja tertidur selama lima belas detik.
Birdway mendesah.
“Apakah kau siap untuk
mendengarkan sekarang?”
“...mungkin, meskipun aku
tidak tahu apa yang bersiap-siap untuk kudengar,” jawab Hamazura dengan ringan
menyokong Fremea yang terlihat akan meloloskan dirinya dari pangkuannya.
Birdway tidak
memperdulikannya.
“Kalau begitu mari penjelasan
panjang yang di tunggu-tunggu di mulai.”
Sambil berbicara, dia melihat
Index.
Index Librorum Prohibitorum.
Dia tahu apa peran gadis
berambut perak itu, tapi giliran Birdway yang berbicara.
“Aku akan menjelaskan padamu
tentang ‘mereka’ yaitu sesuatu yang tak perlu kau khawatirkan lagi tentang
keberadaanya... dan tentang sihir, hukum lain yang menjadi dasar dari masalah
ini.”
Part 7
Unabara Mitsuki berada di
dalam rumah sakit Academy City.
Dia sendiri bukanlah pasien,
dia mengunjungi orang yang dia kenal.
“...ini semakin gelap. Aku
kira aku berkunjung di jam terakhir,” katanya
Ruangan yang tampak seperti
ruangan rumah sakit yang normal, tapi seseorang yang berpengalaman dengan rawat
inap mungkin memperhatikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Itu bukanlah
sebuah ruangan besar dengan 4-6 orang pasien di dalamnya, juga bukan ruang
pribadi yang di gunakan oleh pasien tunggal.
Itu adalah sebuah ruangan
besar dengan hanya dua tempat tidur di dalamnya.
Hanya orang eksentrik yang
bisa mengatur tata letak yang begitu acak.
Gadis yang terbaring di salah
satu dari dua tempat tidur, berbicara.
“...aku tidak ingat memintamu
untuk datang. Kau mengunjungi setiap hari, tidak peduli apa yang aku katakan.”
Nama gadis itu adalah Xochitl.
Sebagaimana telah jelas pada
namanya, dia bukanlah orang Jepang. Dia memiliki kulit berwarna gelap dan
rambut hitam bergelombang. Dia termasuk dalam sebuah organisasi sihir yang
memiliki asal di Amerika Tengah Aztec. Seperti yang di harapkan dari orang
seperti itu, dia telah di persenjatai dengan senjata gaib yang menakutkan,
tetapi peralatan magis itu telah disita oleh Unabara.
Dan di tempat tidur lainnya
ada gadis lain dari budaya sama seperti Xochitl. Namanya Tochtli. Nama Xochitl
dan Tochtli adalah nama-nama terkenal dalam bahasa mereka.
Tochtli berkata, “Ya, tapi
jika kau tidak mampir satu hari, aku cukup yakin dia setidaknya akan merobek
bantalnya menjadi berkeping-keping. Demi rawat inapku yang damai, pastikan kau
tetap berkunjung, onii-chan.”
“Kau salah mengerti. Aku
adalah Corpse Worker, sehingga berada di tempat seperti ini membuatku merasa
seperti aku tertinggal di belakang. Itulah yang membuatkan begitu kesal.”
“Dengan kata lain, dia
mengatakan bahwa kau memiliki efek dari mengurangi gangguan itu.”
Dan pada saat yang sama,
pikirnya.
Awalnya, Unabara Mitsuki
adalah salah seorang yang bekerja dalam kegelapan Academy City. Untuk menghapus
kegelapan kota itu, dia telah ikut bertarung ke dalam kegelapan dan telah
terus-menerus berjuang bersama kumpulan orang-orang yang mencurigakan seperti
Accelerator, Tsucimikado Motoharu, dan Musujime Awaki dalam GROUP.
Tentu saja, kegelapan terus
menerus mengganggunya sehingga merampas kebebasan Unabara, tapi dia merasa
dirinya tiba-tiba bebas dari ikatan orang-orang itu beberapa hari sebelumnya.
Sebagai contoh, kamar rumah
sakit.
Normalnya, setidaknya akan ada
dua cleaning service yang di tempatkan untuk mengawasi gadis-gadis yang pernah
digunakan sebagai sandera tersebut, tapi orang-orang itu menghilang di beberapa
titik.
Dia tidak pernah berhubungan
dengan anggota lain dari GROUP.
Dia tidak menghubungi mereka,
dan mereka tidak menghubunginya.
Dari apa yang telah Unabara selidiki, tampaknya itu tidak hanya tentang GROUP. Kegelapan telah melibatkan berbagai bidang di Acedemy City.
Sesuatu yang telah berubah
selama Perang Dunia III.
Dia bertaruh bahwa
Accelerator, Tsuchimikado Motoharu, dan Musujime Awaki telah terpengaruh oleh
itu juga.
Dia bertanya-tanya bagaimana
reaksi mereka terhadap perubahan dunia.
Sekarang anggota kegelapan
tidak lagi terikat oleh kegelapan itu sendiri, apa yang terjadi pada lingkungan
sekitar gadis-gadis yang lebih berhaga daripada siapapun juga bagi Unabara
Mitsuki ini?
Haruskah dia menyerah pada
kedamaian itu?
Atau haruskah dia kembali ke
dalam kegelapan?
Sementara Unabara berpikir
dengan hati-hati tentang arah mana yang harus dituju, dia mendengar salah
seorang gadis di kamar rumah sakit berbicara.
“Omong-omong, aku punya
pertanyaan untukmu.”
“Apa?”
“...Etzali. aku mengerti bahwa
wajah Unabara Mitsuki sangatlah menguntungkan ketika kau masih menyusup ke
Academy City, tapi kenapa kau masih menggunakan wajah palsu itu meskipun di
dalam kamar rumah sakit yang hanya ada teman-teman lamamu?”
“Yaaaahhh…..” Unabara mulai
berkata, tetapi Tochtli menyela dengan nada jengkel.
“Sadarilah, Xochitl :
menjadi tampan memberimu keuntungan di dunia ini. Begitulah cara dia
mendapatkan informasi yang dia butuhkan dari wanita di tempat dia menyusup.”
Unabara mendengar sedikit
suara deringan.
Xochitl membengkokkan puzzle
tiga dimensi yang telah dia mainkan hingga bosan, dan menjadikannya ke bentuk
yang aneh.
“Bu-bukan, bukan itu, Xochitl!
Wajah ini adalah yang paling cocok untuk mendekati target. Aku tidak memilih
itu berdasarkan apakah itu indah atau tidak. Dan penyamaran kita membutuhkan
kulit manusia, jadi aku hanya menggunakan kulit manusia yang telah aku miliki
ini, sehingga aku tidak perlu mencari kulit manusia yang lainnya, bagaimanapun
juga merampas kulit manusia adalah suatu tindakan kriminal mengerikan yang
hanya akan membuat aku ditangkap oleh aparat keamanan, kan?”
“Dan ada apa dengan gaya
bicaramu yang sopan menjijikan itu!! Etzali, itu bukanlah bagaimana kau
biasanya berbicara!!”
“...Hey, jangan berdiri
tiba-tiba, Xoxhitl. Itu adalah pekerjaan yang penting, jadi jangan gila karena
teman lamamu menjadi seorang perayu gadis. Serahkan saja padanya tentang
bagaimana kau menggunakannya, seperti Etzali-oniichan.”
Senyum lebar Tochtli
mengartikan dengan jelas bahwa dia telah menyadari sesuatu dan itu seperti
menuangkan minyak ke atas kobaran api.
“Etzali...” kata Xochitl
dengan suara pelan. “jika kau tak ingin menyobeknya tanpa melepaskan mantra,
lakukan sesuatu mengenai wajahnya secara cepat.”
Unabara tersenyum tidak jelas
sembari gadis itu mencakar wajahnya seperti seekor kucing.
Part 8
“jika aku tiba-tiba mulai
menjelaskan tentang ‘mereka’, aku pikir kalian tidak akan mengerti, jadi
pertama-tama aku butuh menjelaskan sihir dan penyihir yang merupakan akar di
mana ‘mereka’ tumbuh,” ucap Birdway.
Pasti karena dunia yang akan
dijelaskan ini adalah dunia yang sudah biasa Kamijou Touma lakoni, sehingga dia
sama sekali tidak menunjukkan suatu rekasi pun pada perkattan Birdway itu.
Pendengar utama penjelasan itu
adalah Accelerator dan Hamazura Shiage.
“Seperti yang sudah aku
katakan, sihir tidak bersangkutan dengan hukum ilmu pengetahuanmu. Itu adalah
hal yang dikenal sebagai hal gaib, mereka yang menggunakan sihir mampu untuk
menembakkan api dari tangannya, menembakkan air, penyembuhan, atau membuat
seseorang menderita luka yang parah.”
Hamazura merasakan dia ingin
sekali menggunakan apa yang disebut dengan sihir, jikalau untuk memiliki
kekuatan sehebat itu bisa ditempuh dengan mudah, dan dia tidak harus menempuh
pelajaran di sekolahan yang berisikan materi-materi pengembangan kemampuan
psikis. Bagaimanapun juga, menembakkan jurus-jurus mematikan seperti itu adalah
hal yang bagai mimpi untuk seorang Skill-Out macam dia.
Seolah merespon kebimbangan
Hamazura, Birdway menoleh kea rah Index.
Index berbicara dari posisi
yang tidak jauh dari kotatsu.
“Tapi sihir bukanlah hal yang
baik. Jika kau mengabaikan beberapa ketentuan khusus, memang benar bahwa sihir
membolehkan mereka yang tanpa memiliki suatu kemampuan atau bakat tertentu
untuk bisa bersaing dengan mereka yang berbakat dan memiliki kemampuan lebih.”
“Sederhananya, yang tidak
mampu, menggunakannya untuk menutupi apa yang tidak bisa mereka lakukan dengan
baik,” Birdway mengakhirinya.
Tentu saja manusia tidak bisa
terbang tanpa bantuan alat.
Esper dari Academy City
mungkin bisa melakukannya, tapi bahkan itu masih merupakan metode yang didukung
oleh pendekatan yang spesifik.
Dan itu benar, entah esper
yang dibuat secara imitasi dengan menggunakan obat-obatan dan stimulus listrik
ataukah esper alamiah dikenal sebagai Gemstone yang merupakan esper yang dibuat
secara tidak sengaja akibat dari kombinasi benda-benda di lingkungan alam.
“Seseorang pasti akan iri pada
kemampuan mereka.”
Birdway tersenyum.
Tidak ada sedikitpun
kehangatan di senyum itu dan itu akan membekukan siapapun yang melihatnya.
“Di masa sebelum ada perbedaan
yang jelas antara ilmu pengetahuan dan mistis, seseorang merasa iri terhadap
sejenis keajaiban religius atau kekuatan yang esper alami yang dibuat oleh
inteeraksi lingkungan alam secara tidak sengaja. Orang ini tidak mengerti apa
yang mereka lihat, tapi ia menginginkannya. Ia ingin menjadi spesial, dan ia
mulai merasa bahwa tidak bisa baginya untuk menjadi normal. Itulah bagaimana
dimulainya semua ini.”
Itulah mengapa sihir dan agama
terpisah secara tegas.
Seringkali, pemikiran tentang
manusia yang mencoba mencapai keajaiban sejati dipandang sebagai suatu tindakan
yang arogan.
Biarawati putih itu pun
berkata, “...Sihir bisa memakmurkan semua penggunanya, bahkan jika seluruh
dunia ini diliputi dengan misteri, tidak semuanya berfungsi untuk manusia.”
Birdway menyeringai.
“Tapi sihir yang dibentuk dari
suatu kecacatan dari seseorang yang tidak kompeten adalah suatu hal yang
menyenangkan baginya. Sebagai contoh, kekuatan ilmu pengetahuan yang kalian
gunakan hanya bisa digunakan satu jenis per satu orang, kan?”
“Um, ya,” ucap Hamazura.
Tapi, ia tidak bergantung pada
kekuatannya karena ia hanyalah seorang Level 0, jadi ia tidak tahu secara nyata
apakah kekuatan itu mengenakkan ataukah tidak.
Accelerator memotong dengan
informasi tambahan.
“...Kalau kau mau mengubah
pola seranganmu, masalah utamanya adalah bagaimana untuk menerapkan kekuatan
dasarmu dan apakah kau mampu melakukannya ataukah tidak. Sebagai contohnya,
esper yang berkekuatan menghasilkan api bisa menggunakan api itu untuk membuat
asap sehingga musuhnya tidak bisa menghirup oksigen. Bagaiamana dengan hal
semacam itu?”
Bukannya Birdway, tapi Kamijou
yang merespon.
“Sihir tidak punya batasan
seperti itu.”
“Tepat sekali. Itulah mengapa
kita bisa membuat api dengan bebas.”
Birdway menjentikkan jarinya,
dan api sebesar korek api muncul di ujung jari telunjuknya.
“Dan Air.”
Ia menjentikkan jarinya lagi,
dan gumpalan air seukuran bola golf muncul untuk memadamkan api tadi.
“Tentu saja, pada dasarnya ada
hukum-hukum yang berlaku juga. Bisa dari Celtic, atau Skandinavia, sebagai
contohnya. Tapi sekalipun seperti itu, tidak ada pembagian yang tegas untuk
membedakan keduanya. Sesuatu yang berdasar hal A bisa ditarik dari suatu hal
lainnya yang berdasar B, seperti sihir mitologi Skandinavia yang terpengaruh
oleh sihir kebudayaan Celtic. Keduanya memiliki dasar yang berbeda, namun
karena keduanya sama-sama sihir, maka saling mempengaruhi satu sama lain adalah
hal ayng sangat memungkinkan terjadi.”
“...Itu terdengar lebih
mengenakkan jika dibandingkan dengan kita, para esper yang tidak bisa melakukan
apa-apa terhadap kekuatan kita setelah tipe dan Level-nya diketahui lewat
System Scan,” Hamazura berujar pelan.
Birdway dengan bangga
membusungkan dadanya yang tanpa tujuan.
“Ya, sangat mengenakkan. Tidak
penting jika kau ingin terbang atau ingin menjadi populer dengan wanita.
Setelah kau punya tujuan yang jelas, kau hanya harus membuat sebuah latar
supernatural sehingga akan menghasilkan apa yang kau inginkan. Dibandingkan
dengan kalian yang bergantung pada bakat murni sejak lahir, yang sangat
menguntungkan. Tentu saja, penyesuaian sekecil apapun adalah kesulitan yang
diperlukan.”
“Kalau itu benar...” pikir
Hamazura, “mungkin yang dicap sebagai orang tak berbakat sepertiku bisa mendapatkan
kekuatan yang dibutuhkan untuk melindungi Takitsubo, Mugino, Kinuhata, dan
Fremea dari ancaman yang datang.”
Tapi kemudian Index mulai
berkata.
“Tapi kalian semua jangan
menggunakan sihir.”
“Eh? Maksudmu apa?”
“...”
Dari mulut Hamazura keluar
rengekan kebingungan, tapi Accelerator tidak memberikan reaksi apa-apa, seperti
ia telah mengetahui sesuatu.
Birdway berucap, “Apa kau
tidak mendengarnya? Sihir adalah teknik yang dibuat agar mereka yang tidak
memiliki bakat bisa bersaing dengan mereka yang berbakat. Ini adalah masalah
format. Sihir tidak dibuat untuk mereka yang berbakat. Kalau kau memaksakan
dirimu untuk menggunakannya, itu akan membebani syaraf dan pembuluh darahmu
dengan berlebihan.”
Kamijou Touma memotong disana.
“Ngomong-ngomong, meskipun kau
adalah Level 0, isi kepalamu sudah diutak atik oleh teknologi Academy City.
Karena itu, aku juga tidak bisa menggunakan sihir... hal yang sama sepertinya
juga berlaku untuk mereka yang berada di Skill-Out.”
“Sihir tidak lebih dari
kumpulan dari kemampuan khusus dan pengetahuan yang setara dengan ilmu
pengetahuan. Latar supernatural membutuhkan waktu dan usaha. Akan lebih efisien
jika kau melatih terus kemampuan yang kau punya daripada menghabiskan lebih
dari sepuluh tahun menyiapkan sesuatu yang akan mengirimmu pada kuburan
berdarah saat kau menggunakannya pertama kali.”
“Lalu kenapa kau memberi kita
pengajaran yang panjang ini?”
“Karena ‘mereka’ sedang
memamerkan taring mereka menggunakan latar itu,” ujar Birdway sebagai respon
terhadap pertanyaan Accelerator. “Meskipun kalian tidak bisa menggunakannya,
masih lebih bagus bagi kalian untuk mengetahui aturan main suatu sihir, kan?
Bagaimanapun juga, kalian hendak melawan sekelompok orang yang berlatarkan
sesuatu yang benar-benar berbeda dengan informasi yang selama ini ada di dalam
buku-buku sekolah kalian. Atau kalian berencana untuk terus meraba-raba musuh
misterius yang menggunakan hukum yang tidak diketahui?”
“Proses seperti apa yang
sesungguhnya mereka gunakan?” tanya Accelerator dengan nada rendah.
Di babak terakhir dari perang
di Rusia, ia pernah melihat fenomena yang mirip dengan menggunakan informasi
dari lembaran misterius sebagai dasarnya dan merubah beberapa proses
sekundernya.
Tapi suara dan tatapan tajam
yang bisa membuat kegelapan di kota itu gemetar tidak berefek apapun pada gadis
itu.
“Tentu saja berbeda
disesuaikan dengan sekte dan kumpulan pikiran masing-masing.” Birdway mengusir
kucing belang berwarna tiga yang terlihat menyusahkan, yang baru saja melompat
ke meja. “Pada dasarnya, semuanya dimulai dengan mengolah energi kehidupan
seseorang menjadi kekuatan sihir. Bahkan di sisi sihir, masih ada banyak teori
tentang definisi dari jiwa, jadi bagian ini agak sedikit susah untuk
dijelaskan... Kalau kalian menganalogikan energi yang mengalir dalam tubuh
manusia sebagai minyak mentah, maka minyak itu harus diolah terlebih dahulu
menjadi bensin sebelum digunakan untuk sihir.
Index melanjutkan
penjelasannya dari sini.
“Metode sederhana yang bisa
digunakan adalah dengan menggunakan teknik pernafasan. Tapi itu hanyalah satu
contoh untuk mengendalikan tubuh. Bisa saja menggunakan meditasi, pemanasan,
atau berpuasa. Intinya, kau hanya harus memanipulasi fungsi fisik seperti
aliran darah dan ritme organ tubuh dan mengaturnya hingga sampai pada nilai
yang kau inginkan.”
“...Sebagai orang dengan
pengetahuan tertenu, kau kemungkinan mengetahui ini, tapi kebanyakan dari organ
internal tidak bisa dikendalikan secara sadar. Memaksa perubahan terjadi pada
organ internal akan membuat seseorang bisa mengolah energi yang biasanya tidak
bisa dicapai. Tapi organ internal berfungsi secara otomatis karena
alternatifnya sangatlah berbahaya. Sama alasannya dengan file sistem komputer
yang tersembunyi secara otomatis. Kalau seseorang tanpa pengetahuan
mengutak-atiknya, ada kemungkinan bahaya akan menimpa mereka. Di masa lalu,
yang sejenis dengan itu sering dikatakan sebagai hukuman dewa atau kutukan,”
ucap Birdway. “Setelah kau punya kekuatan sihir yang dibutuhkan untuk
menggunakan sihir, kau hanya perlu memanipulasi energi itu menjadi bentuk yang
kau inginkan. Ada banyak bentuk kendaraan seperti mobil, pesawat, motor, dan
kapal. Tapi kesemuanya masih memiliki turbin yang digerakan dengan energi
ledakan. ...Kalau kau ingin menyebrangi samudra, kau harus memikirkan dulu
kendaraan seperti apa yang kau inginkan, lalu kau harus membuat bahan bakar
yang paling cocok dengan mengolah minyak mentah.”
Birdway membetulkan posisi
kakinya di kotatsu.
“Kekuatan sihir ini diproduksi
dari kekuatan yang manusia miliki secara alami, jadi kekuatan itu bisa
dikendalikan dengan cukup mudah oleh pikiran manusia. Tapi proses itu butuh
perintah. Ada kemungkinan untuk melatihnya dari nol, tapi itu sangatlah tidak
efisien. Lebih mudah mendasarinya dengan merujuk pada legenda atau cerita yang
sudah ada di masyarakat. Bagaimanapun juga, legenda yang sampai sekarang masih
banyak diketahui dan belum hilang adalah legenda yang memiliki jawaban yang
cocok didalamnya.”
“’Yang belum hilang’? ‘jawaban
yang cocok’?” tanya Kamijou kebingungan meskipun sudah pernah melihat sihir
tertentu.
Index memegang pulpen di
tangan kanannya.
“Lebih mudah menulis dengan
tangan daripada kaki. Dan biasanya lebih mudah dengan tangan kanan daripada
kiri. ...itu adalah pengetahuan umum yang sudah dipahami oleh orang di seluruh
dunia. Apa masih bisa dimengerti?”
“Masih...”
“Tapi lebih mudah menulis
dengan tangan kanan karena orang-orang telah menggunakannya selama
berzaman-zaman. Orangtua mereka mengajari mereka, dan mereka mengajari anak
cucu mereka. Hal itu diturunkan secara terus menerus. Dan ketika orang-orang
selalu menulis dengan tangan kanan, sebuah metode menulis dengan rapi terbentuk
secara alami. ...kalau orang-orang menulis dengan kaki kiri sejaki awal, maka
budaya menulis dengan kaki kiri akan tercipta.”
“Jadi, membuat perintah dari
nol sama seperti memulai berlatih menulis dengan kaki kiri?” bisik Kamijou.
Birdway mengangguk.
“Tapi meski begitu, penerapan
baru dari kekuatan sihir masih bisa terjadi. Kalau kau bekerja dengan keras dan
menguasai cara itu, mungkin saja kau bisa mencapai seperti tangan kanan. Tapi
apakah itu punya arti? Mungkin iya kalau kau tidak bisa menggunakan tangan
kananmu, tapi kalau kau bisa, masih lebih efisien kalau kau menggunakan tangan
kananmu. Dan optimalisasi dari budaya zaman sekarang bergerak maju seperti itu.
Situasinya pun berubah tergantung apakah kau menggunakan sistem religius untuk
menciptakan fenomena yang diinginkan atau apakah kau mencoba menciptakan
fenomena dalam kepercayaanmu di suatu sistem religius,” ujar Birdway.
“Seseorang bisa menggunakan sihir hanya dengan mengalirkan kekuatan sihir lewat
pembuluh darah dan syaraf atau dengan menciptakan simbol dengan gerakan tubuh.
Tapi, jika kau melakukan upacara yang lebih presisi, biasanya memerlukan
tambahan beberapa alat khusus. Contohnya, ketika merujuk pada sebuah cerita
tombak legendaris, akan lebih efisien jika kau mengayunkan tombak asli. Anggap
saja seperti menggambar garis lurus dengan pulpen dan kau memerlukan bantuan
penggaris agar garisnya lebih baik.”
Birdway mengucapkan itu, tapi
benda legendaris kuno tidak selalu dibutuhkan.
Yang dibutuhkan hanyalah
bentuk dan fungsinya saja, jadi payung plastik atau tongkat yang dibalut kain
bisa digunakan untuk menggantikan tombak. Tapi dengan menambahkan detailnya,
kemungkinan kegagalan mantra akan berkurang, jadi menambahkan bahan tambahan
pada alat spiritual adalah penting, misalnya menempelkan pisau di ujung payung
plastik itu sehingga lebih terlihat seperti tombak.
Benda-benda seperti itu hanya
akan terlihat seperti objek misterius yang tidak berarti apa-apa bagi orang
biasa yang tak tahu akan sihir
“Benda-benda seperti itu
dikenal sebagai benda spiritual. Dengan beberapa pengecualian, benda spiritual
tidak lebih dari sebuah alat. Bukan berarti juga benda sembarangan yang
terdapat di kilang minyak, misalnya, bisa disebut benda spiritual. Ketika
penyihir memegang benda sihir, benda itu menjadi bagian dari tubuh sang
penyihir, dan sebagian kekuatan sihir mengalir melalui pembuluh darahnya.
Sebuah tongkat yang menembakkan api hanya akan berfungsi sekali. Tapi kekuatan
sihir juga bisa disalurkan dari jauh, dan bagi beberapa benda spiritual,
kekuatan sihirnya akan mengalir didalamnya untuk beberapa saat setelah penyihir
melepaskan benda itu,” Birdway menjelaskan. “Sekarang, pengaman ditambahkan
kedalam benda spiritual macam itu, namun dulu, kerusakan sebuah benda spiritual
akan memutuskan sirkulasi dan melukai sang penyihir. Senjata simbolis adalah
contoh dari benda spiritual tersebut. Senjata simbolis diciptakan khusus untuk
seorang penyihir dan tidak ada orang yang boleh menyentuhnya, tapi hal itu
hanya karena ketakutan kalau seseorang akan mencampuri sihir didalamnya dan
membuat sirkulasinya menjadi tidak selesai.”
Dengan pengetahuan Birdway
tentang sihir, ia kemungkinan mengetahui contoh yang gagal.
Tapi ia tetap tersenyum kecil
dan lanjut tanpa menyebutkan apa-apa.
“Kalau kita menganalogikan
benda sihir dengan apa-apa yang ada di suatu teater, maka yang dimaksud benda
spiritual adalah mulai dari properti kecil yang dipegang oleh si aktor, hingga
properti besar yang menghias panggung. Bantuan sihir yang lebih besar dari itu
adalah kuil yang mungkin bisa dibilang berkorespondensi dengan teaternya itu
sendiri. Tentu saja, membagi-baginya akan menambah efektivitasnya.
“...”
“Ngomong-ngomong, sejauh ini
aku baru menjelaskan tentang sihir yang berbasis kekuatan individu. Tapi ada
jenis-jenis kekuatan lain. Ada Ley Lines yang menyebabkan kejadian di bumi, dan
Telesma yang merupakan kekuatan yang terkumpul dari fase yang berbeda di dunia
yang sama. Kekuatan seperti itu memiliki energi yang besar, tapi berbeda dengan
kekuatan sihir, kekuatan tadi biasanya selaras dengan elemen sejak pada
permulaannya.”
Untuk menggunakannya,
seseorang harus memilih sihir yang cocok dengan sifat dari energi tersebut,
bukannya menciptakan energi untuk menggunakan sihir.
“Sebenarnya tidak ada alasan
untuk menjelaskan sejauh ini,” Birdway mengawali penjelasan berikutnya. “Tapi
kekuatan seperti itu diaktifkan dengan menjalankannya lewat kekuatan sihir yang
dimiliki manusia. Aku pikir itu mirip dengan hubungan antara bom dan sumbunya.
Sumbunya menciptakan ledakan kecil yang menyebabkan reaksi untuk membuat
ledakan yang lebih besar. ...tentu saja hal itu membuat seseorang bisa menggunakan
mantra tingkat tinggi yang mungkin saja tidak bisa dilakukan dengan kekuatan
sihir satu individu, tapi perubahan besar di skala daya ledaknya menambah
resikonya. ...bagaimanapun juga, ingatlah bahwa seseorang yang tidak bisa
menggunakan kekuatan sihirnya sendiri tidak bisa menggunakan kekuatan skala
besar seperti Telesma.”
Lalu Index mulai berbicara.
“Ada beberapa orang yang bisa
mengontrol Telesma secara langsung dengan menggunakan kesamaan antara sihir
mereka dan energi Telesma, tapi hal seperti itu termasuk langka, jadi tidak
terlalu penting bagi kalian untuk mengetahui itu. ...dan karena kekuatan dalam
jumlah besar yang mereka gunakan, mereka dibatasi oleh malaikat yang
berkorespondensi dengan tipe mereka. Akibatnya, mereka tidak bisa menggunakan sihir
biasa dan tingkat kebebasan sanagatlah terbatas.” Tampaknya Index merujuk pada
manusia-manusia khusus yang pernah meng-klaim diri mereka dengan sebutan Kursi
Kanan Tuhan.
Birdway tidak menghiraukan
kucing yang terbaring didepannya dan ia mulai berbicara lagi.
“Sekarang, semua tadi adalah
penjelasan tentang struktur dasar seorang penyihir, tapi yang paling penting
untuk kalian tahu agar kalian mengerti tentang penyihir bukanlah itu.
“...Apa maksudmu?”
“Masalah identitas. Untuk apa
seorang penyihir menggunakan sihir? Kalau kalian tidak mengerti itu, kalian
tidak bisa berbicara tentang penyihir.”
“Jadi ini tentang struktur
organisasi mereka? Mereka berdiri untuk berlawanan dengan Academy City, kan?
Mereka pasti mengontrol organisasi yang tidak berguna.”
“Aku akan menjelaskannya
sebentar lagi, tapi aku akan mengajari kalian hal yang paling dasar tentang
penyihir terlebih dahulu.” Birdway menyeringai. “Agama daerah, Asosiasi
Penyihir, Suku... Hanya penyihir tentu saja membentuk organisasi semacam itu,
tapi hanya sedikit dari mereka yang akan mengorbankan diri mereka untuk
organisasi itu. Mereka hanya menggunakan kekuatan untuk mereka sendiri. Ya, ada
beberapa kelompok yang terdiri dari pengguna sihir yang mengklaim bahwa
mengorbankan diri untuk organisasi mereka adalah tujuan akhir dari mereka, tapi
aspek personalnya tetap ada.”
“...?”
Accelerator terlihat bingung
karena ia tidak bisa membayangkan itu.
Itu mungkin karena ia telah
ditempatkan didalam organisasi besar dan secara berkelanjutan terikat dengan itu.
“Seperti yang sudah dibilang,
penyihir adalah orang yang tidak punya bakat.”
“Apa maksudmu?”
“Ada sejarah dalam kehidupan
masing-masing orang. Kau bisa gagal dalam menyelamatkan orang yang kau sayangi
dari penyakit dan tidak bisa disembuhkan, atau kau bisa jadi bertarung dan
membunuh teman ketika kelaparan. ...tidak seorangpun akan berpikir untuk
melawan hukum fisika kalau mereka tidak punya pengalaman seperti itu. Orang
yang puas akan tetap di tempat mereka. Orang yang bergantung pada kekuatan supernatural
dari sihir mempunyai alasan yang mengantar mereka pada itu.”
Setelah mengatakan itu,
Birdway menusukkan ibu jarinya ke tengah dada kecilnya.
“Penyihir mengukir tujuan
akhir mereka kedalam diri mereka dengan Bahasa Latin. Hal itu dikenal sebagai
nama sihir. Nama sihirku adalah Regnum771, dan Mark disana adalah Armare091.
Nomor yang ada pada akhir nama sihir adalah agar tidak ada duplikasi... kita
dengan jelas memutuskan tujuan kita dan menyatukan mantra untuk mencapai tujuan
tersebut, jadi bagi kita, organisasi tidak lebih dari pendorong yang digunakan
untuk menemukan tujuan akhir kita. Kalau kita bisa memanfaatkannya, kita akan
menghargai dan bersumpah setia pada mereka, tapi jika mereka tidak akan
menjalankan peran mereka, kita akan merasa kecewa dan dengan tega memotong
hubungan kita dengan mereka. Academy City sendiri menciptakan dan mengurus
seluruh esper sebagai proyek dari organisasi raksasa. Dibandingkan dengan
kalian, cara berpikir kita berbeda dari intinya.”
“...Apakah hal seperti itu
akan bekerja?” tanya Accelerator dengan ragu. “Jika semuanya hanya menggunakan
kekuatan mereka sesuai keinginan mereka, keinginan dari organisasi yang
mengontrol mereka tidak akan tercapai karena sejatinya tidak ada kekompakan pada
setiap anggotanya. Bukankah itu akan menghancurkan mereka sendiri?”
“Tentu saja, organisasi di
sisi sihir memiliki hadiah dan hukumannya sendiri,” balas Index. “Ada upacara
besar yang tidak bisa dijalankan oleh individu, dan ada unit pengejaran untuk mengurus
pengkhianat. Tapi tidak ada yang berpengaruh di depan nama sihir.”
“...”
Semuanya terdiam, dan Birdway
melanjutkan.
“Itulah mengapa, penyihir
bernama Sherry Cromwell masuk ke kota ini sendirian untuk menciptakan perang
antara sisi sihir dan sisi ilmu pengetahuan. Itu juga mengapa Lidvia Lorenzetti
mengambil Croce de Pietro tanpa permisi untuk digunakan di Academy City.
...Tidak berpengaruh seberapa besar organisasi tempat mereka bernaung, mereka
yang ingin melakukan sesuatu akan melakukannya. Meskipun kalau nama sihir
seseorang akan menghancurkan sistem dunia hingga kepingan, penyihir sejati
tidak akan ragu untuk menjalankannya. Dan itu tetap dibenarkan walaupun
tindakannya itu sudah melebihi tujuan sisi sihirnya dan berdampak besar
terhadap dunia seisinya.”
“...Jadi mereka juga seperti
itu?” Accelerator bergumam.
Bahkan masih ada yang tidak
diketahui oleh Si Nomor Satu yang sudah makan asam garam tentang kegelapan. Ia
membayangkan satu set sisik yang tersembunyi dibawah Academy City yang akan
menentukan apakah Academy City akan tetap atau dihancurkan.
“Siapapun ‘Mereka’ yang kau
hadapi tanpa sepengetahuanku, apakah mereka punya nama sihir juga?”
Birdway menyeringai terhadap
pertanyaan itu.
“Itulah mengapa penting untuk
menjelaskan dasar dari sihir sebelum menjelaskan ‘Mereka’.”
Ruangan asrama itu pun
disambangi kesunyian.
Tiga laki-laki yang telah
dinodai oleh peraturan Academy City berpikir untuk sesaat.
Kamijou Touma tentu sudah
mengetahui situasinya sedikit banyak, jadi ia kemungkinan sedang berpikir
tentang itu semua setelah mendengar penjelasan Birdway.
“...Masalahnya terletak pada
aturan mana yang akan berhasil jika ilmu pengetahuan dan sihir bertemu- tidak,
secara teknis, bukan. Kalau keadaan lebih condong ke salah satu sisi,
situasinya tidak akan lagi satu sisi bisa menerima yang lain. Kalau kita ingin
benar-benar menyelesaikan ini, kita harus menciptakan sisi ketiga yang tidak
berpihak pada keduanya.”
Accelerator mengorganisir
informasi tentang dunia yang dulu pernah ia sentuh dan sekarang ia sedang
mengambil langkah besar kedalamnya.
“...Aku tidak tertarik pada
sihir atau dunia yang lain, tapi kalau efek samping dari beberapa orang yang
melakukan sesuatu tanpa sepengetahuanku tersebut akan mengganggu kedamaian
orang-orang terdekatku, maka semuanya berubah. Aku masih tidak yakin siapa
‘Mereka’, tapi sepertinya aku harus mencari informasi yang lebih detail.”
Dan Hamazura Shiage bengong
seperti sedang memikirkan sesuatu.
“....Kau tahu, ketika aku
memikirkannya lagi, omanma hanyalah sebuah kata Jepang.” [omanma adalah sebutan
tidak resmi dari nasi]
Di ujung penglihatan Hamazura
adalah kucing yang sedang melahap isi dari mangkuk yang Index taruh.
Hamazura Shiage adalah tipe
orang yang buruk dalam memperhatikan apa yang dikatakan oleh seorang guru di
sekolah. Wajah Leivinia Birdway tanpa ekspresi, dan dengan tenaga penuh, dia
memukul pipi Hamazura dengan telapak tangannya yang kecil.
“Obh! Obhah!”
“...Kau tertidur ketika aku
menjelaskan semua tadi, kan?”
“Tidak, aku tidak tidur! Aku
mendengarkan!”
“Kalau gitu beritahu aku apa
yang aku katakan tadi!”
“Eh... Umm.. ‘kalau kau minum
susu, dadamu akan bertambah besar’...?”
“...Aku anggap tadi itu adalah
sebuah tantangan bertarung.”
“Gimana kalau ‘kalau seseorang
meminum dada, susu mereka akan-‘?”
“Itu bahkan tidak berarti
apa-apa!! Ahh, cepat cuci wajahmu!”
Diantara Baris Ke
Satu[edit]
Di sebelah barat daya Inggris,
tepatnya dekat Land’s End, Kanzaki Kaori bernafas dengan aroma angin laut yang
terasa di hidungnya. Ia dengan sengaja memperhatikan sekelilingnya untuk
meningkatkan fokus.
Samudra mengelilinginya 360
derajat.
Pijakannya bergerak sedikit
naik dan turun, menyamai ritme dari ombak.
Tapi, ia tidak berada diatas
perahu.
Ia sedang berada diatas kapal
selam hitam yang sedikit terlihat di permukaan samudra.
“...Aku tidak pernah menyangka
kalau penyihir sepertiku akan menerima bantuan dari salah satu dari benda
semacam ini,” ia berbisik.
Sebuah suara yang tidak asing
menggapainya dari benda spiritual berbentuk kartu di dekat telinganya. Dari
sisi lain benda spiritual itu ada Sherry Cromwell dari Gereja Anglican.
“Itu karena Inggris tidak
memiliki fasilitas darat untuk menembak misil balistik. Tentu saja, hal yang
sama berlaku untuk fasilitas roket yang menggunakan teknologi misil untuk
kedamaian.”
Di negara itu, misil balistik
adalah utamanya MBBKS- yaitu, Misil Balistik Berbasis Kapal Selam.
Peluncuran roket berawak dari
sebuah kapal selam belum pernah terjadi sebelumnya, tapi itu tidak lah mustahil
mengingat tingkat teknologi yang mereka punyai. Alasan bahwafasilitas lainnya
tidak melakukannya ialah mereka tidak punya alasan untuk itu. Tidak seperti
rudal balistik, tidak ada alasan untuk menyembunyikan titik peluncuran roket
berawak yang digunakan untuk (seharusnya) tujuan perdamaian. Namun, jika tidak
diumumkan sebelumnya, itu bisa menjadi sebuah kekeliruan dan rudal akan di
tembak jatuh serta rudal balistik bahka nbisa ditembakkan kembali sebagai
pembalasan.
Alasan Kanzaki menggunakan
metode tidak langsung tersebut adalah sederhana. Seperti kata Sherry, Inggris
tidak memiliki fasilitas peluncuran berbasis-darat.
"Biar aku periksa. Kita
menggunakan roket ini dengan tujuan untuk mengganggu Kastil Radiosonde yang
berada pada ketinggian 52.000 meter, kan?"
"Ya," jawab Sherry.
"Baik pesawat maupun roket cocok untuk digunakan pada ketinggian itu.
Mereka kemungkinan berada di sana karena alasan itu. Itulah sebabnya
kitamengirim roket ke ruang angkasa pertama-tama dan kemudian setelah itu masuk
kembali ke atmosfer hanya untukmendarat di atas Castle Radiosonde."
"... Hal itu tentu saja
merupakan rencana yang luas."
"Itu sebabnya kita
memanggilmu. Seorang Saint mungkin bisa memaksa rencana bersekala luas ini
untuk berhasil. Kamu akan naik dan kemudian jatuh kembali ke bawah.
...Kedengarannya sederhana dalam setiap kata-kata, tetapi akan ada banyak
tantangan. Harus ada penanggulangan terhadap sinar kosmik dan pana satmosfer,
ada juga isu tentang perbedaan tekanan oksigen, dan kemudian ada teknologi
dinamika penerbangan yang menganggu ketika pendaratan di atas Kastil
Radiosonde."
"Jadi kamu mengatakan
bahwa hanya dengan menjatuhkan roket turun dari atas ke benteng itu tidaklah
cukup, kan."
"Sihir berupa mantar
terbang dapat diblokir dengan mudah, tapi roket yang terbuat dari teknologi
ilmiah benar-benar tak berdaya melawan sihir. Hanya dalam kasus ini , akan
lebih baik untuk mempertahankan daerah sekeliling dengan perlindungan sihir
saat kembali memasuki atmosfir bumi. "
"...Kita masih tidak tahu
apakah Kastil Radiosonde berasal dari sisi Sihir atau sisi Ilmu
pengetahuan?"
"Orsola dan yang
lainnyasedang menyelidiki itu sekarang, tapi aku ragu mereka akan memiliki
jawaban di saat kamu memulai rencana kita ini," Sherry menanggapi dengan
pahit akan ketidakpastian kapan misteri tentang kastil itu bisa terpecahkan.
"Kita tidak tahu teknik yang digunakannya. Tentu saja,kita juga tidak tahu
mengapa benda itu bisa mengambangdi sana. Apakah ada maksud mengapa benda itu
berada di sana? Apakah ada maksud untuk membuat benda sebesar itu turun dan
menghantam daratan di bawahnya? Kita bahkan tidak tahu itu. Kita belum
mendengar siapa pun yang mengatakan apa maksud dari keberadaan benda sebesar
itu yang melayang di ketinggi setinggi itu. Kita benar-benar berada di situasi
yang gelap gulita. Kita bahkan tidak yakin bahwa kita pernah mengetahui siapa
di balik perkembangan situasi ini. "
Kanzaki mendesah.
"Aku memahami bahwa aku
harus menggunakan beberapa perlindungan sihir, tapi bagaimana dengan sihir
pengganggu mantar terbang?"
"Oh, itu hanya menjadi
masalah ketika kamu mencoba untuk menjaga kestabilan penerbangan. Untuk kasus
ini, sampai kamu mencapai orbit, semua hal akan dilakukan secara ilmiah melalui
roket. Setelah itu, kamu hanya perlu menjatuhkan dirimu saja. Mantra Peter
dapat menurunkan hal yang benar-benar terbang. Tetapi itu sangatlah tidak
efektif jikalau bendanya sebesar ini. Karena seperti yang kita bahas tadi,
membiarkan benda sebesar itu jatuh bebas ke permukaan bumi bukanlah pilihan
yang tepat."
Menemukan celah adalah dasar
dari suatu sihir.
Celah itu akan selalu ditutupi
setiap kali ada kesempatan, akan tetapi kamu hanya perlu menemukan jalan baru
guna membuka celah yang terus berubah itu.Siklus itu konstruksi sihir yang
berulang ini menyebabkan sihir menjadi sesuatu yang terus bergerak dan
menggeliat seperti layaknya makhluk hidup.
Pada saat itu, tutup lubang
geladak kapal selam terbuka, dan anggota kru mengintip keluar. Dia memberikan
kode berupa gerak-gerik untuk mendapatkan perhatian Kanzaki. Memastikan bahwa
wanita itu melihat dia, dan anggota kru berbicara.
"Sudah hampir
waktunya !! Silakan masuk dan menuju ke tabung rudal. Melalui kepala
lorong pemeliharaan, dan naiklah ke dalam roket. "
"Mengerti."
"Dan ..." perkataan
anggota kru, terdengar bermasalah.
Kapal selam ini sedang
dipinjam atas perintah dari Ratu Elizard, tetapi kru tidak benar-benar memahami
tentang sihir. Banyak fenomena gaib telah terjadi selama British Halloween dan
Perang Dunia III, tapi itu juga masih tidak cukup untuk memahami bagaimana
kinerja suatu sihir bila dilihat dari mata seorang yang awam.
"Kita tidak memiliki
kostum astronot di kapal ini. Apakah kamu membawa benda semacam itu dengan
mu?"
" Tidak, "Kanzaki
hanya merespon.
Dia tidak menyadari bahwa cara
halus berbicaranya telah membuat anggota kru dalam suatu kebingungan.
"K- Kamu tidak bermaksud
pergi ke batas atmosfir bumi dengan kostummu dan celana jins-mu yang
robek-robek itu, kan!?"
"Aku akan melakukan itu.
Ini bukanlah suatu peristiwa yang bisa diselesaikan dengan menggunakan kostum
astronot biasa.”




0 Comments