Chapter 04: Hak untuk Menjadi Orang yang Baik dan Hak Untuk Menolaknya — Black.

“Mereka terlambat...” gumam seorang Yomikawa Aiho yang kesal di dalam kamar apartemennya yang terlalu mewah untuk sebuah gaji guru. “Berapa lama untuk berbelanja di supermarket dekat sini?”


“Tidak ada yang salah dengan bermain keluar,” kata Yoshikawa Kikyou, seorang mantan peneliti yang merebahkan diri di sofa empuk sambil menonton siaran ulang sebuah acara drama. “Bagaimanapun juga mereka itu masih anak-anak.”


“Ya, iya, tapi...”


“Mmhhh.”


Tidak seperti dua orang dewasa yang galau tersebut, Last Order terlihat cukup kesal. Ia berjalan mondar-mandir di antara jendela yang menuju ke arah balkon dan TV.


“...Misaka punya firasat buruk tentang ini, kata Misaka selagi Misaka memikirkan baik-baik masalah ini.”


“?”


“Misaka yang baru selalu menganggu dan siapa yang tahu apa yang bisa ia lakukan terhadapnya sekarang...Ah, jangan-jangan Misaka kehilangan jam tayangnya diambil olehnya!? Kata Misaka selagi Misaka mengekspresikan rasa syoknya!!”


“Kikyou, bagaimana menurutmu tentang ini?”


“Kau tidak boleh meremehkan keadaan otak sebelum pembentukan karakteristik seksual sekunder, Aiho. Pelebaran dan diskontinuitas jalan pikiran bukanlah kebiasaan kalau begitu.”


“Tapi Misaka tidak berniat untuk mewarisi aspek-aspek menyedihkan itu dari yang asli! Kata Misaka selagi Misaka bertindak cepat!! Misaka siap untuk menemukan solusinya kapan saja!!”


Sebuah suara dentuman besi metal mencapai telinga Yomikawa.


Perlu satu detik untuk menyadari bahwa itu adalah suara pintu yang dibuka dan ditutup.


“...Huh?”



Ketika dua orang wanita berjalan menuju pintu masuk dan melihat sepasang sepatu kecil menghilang, mereka memulai pencarian dengan panik.


  

“Aneh.” Hanzou menurunkan pandangannya ke ponselnya dengan kesal. “Sudah berapa kali aku mencoba dan sudah berapa cara berbeda yang kucoba, aku tidak bisa mengontak Kuruwa.”


“Hei, apakah itu berarti...?”


“Mereka tahu aku lari dengan Fremea. Mungkin mereka sudah mendeteksi semua orang yang mungkin menolongku.”


“Kita harus mencoba untuk menemukannya.”


“Bagaimana?” respon Hanzou. “Kita tidak akan menemukannya kalau kita hanya lari berkeliling secara acak. Juga... bahkan kita tidak tahu apakah ia masih hidup.”


“Kalau begitu...!!” kata Hamazura seolah-olah ingin menyelanya. “Kalau begitu kita harus mencarinya sekarang. Hanya karena kau tidak bisa mengontaknya bukan berarti nasib Kuruwa-chan sudah ditentukan. Bisa jadi ini adalah momen yang kritis. Mungkin ia terlalu sibuk menghadapi mereka dan tidak bisa menjawab teleponnya. Apapun yang terjadi, kita harus melakukan sesuatu. Kalau kita tidak melakukan apapun, tingkat keselamatannya tidak akan bagus.”


Tapi bagaimana caranya mereka akan menemukannya?


Hamazura berjalan perlahan disekitar salon pribadi sambil berpikir.


“Apa kau punya ide dimana ia akan pergi? Seperti sebuah toko yang sering ia datangi misalnya.”


“Kalau ia benar-benar dalam bahaya, ia akan menghindari tempat seperti itu.”


“Pasti ada sesuatu yang bisa kita gunakan untuk menemukannya... GPS, kamera keamanan, robot keamanan, apapun. Apakah ada suatu sistem yang bisa kita gunakan?”


“Kuruwa selalu berjalan keliling memilih rute yang tidak akan dideteksi hal-hal semacam itu.”


“Itu dia!” Hamazura membuka sebuah peta di meja. “Jalur yang tidak dideteksi oleh apapun sebenarnya sangat jarang. Terutama dengan para robot keamanan. Hanzou, tariklah beberapa garis di peta dengan spidol. Kita akan mempunyai kesempatan yang lebih baik jika kita mencari disekitar garis-garis tertentu daripada mencari di seluruh bagian kota.”


“Walaupun tidak begitu banyak, ini seperti lubang-lubang di sebuah jaring. Tidak akan mudah...”


“Para robot keamanan berpatroli mengikuti sebuah pola. Tergantung waktunya, lubang-lubang yang ada jaring akan tertutup. Ketika aku melihat dirinya sebelumnya, Kuruwa-chan berada di Distrik 7. Kalau kita menandai jalur-jalur yang aman di Distrik 7 dan distrik-distrik di sekitarnya, kita bisa melihat jadwal robot keamanan untuk menandai jalur-jalur yang tidak bisa digunakan pada waktu tersebut.


“Aku mengerti. Aku mengerti,” kata Hanzou sambil menarik garis di peta.


Fremea melihat ke arah Hbamazura selagi ia menarik garis di peta.


Hamazura meilihat ke arah peta yang ditandai.


“Apa yang harus kulakukan?”


“Tidak.” Hanzou menggelengkan kepalanya. “Kau tetap disini. Keselamatan Fremea harus diutamakan.”


“Tapi kau perlu bantuan, kan!?”


“Kita tidak bisa meninggalkan ia seorang diri! Dan membawanya keluar ke dalam bahaya bersama kita sudah jelas tidak boleh dilakukan!”


Dua lelaki tersebut saling menatap tajam satu sama lain untuk beberapa saat, tapi akhirnya Hamazura memalingkan pandangannya.


“Sial,” ujarnya dan melihat-lihat di sekitar ruangan. “... Kita tidak bisa diam disini lebih lama lagi.”


“Aku pergi sekarang. Jagalah Fremea selama aku pergi. Lantai ini memiliki tiga pintu keluar. Hamazura, jika waktunya tiba, bawalah ia pergi dan kabur.”


“Aku akan melakukannya. Aku janji.” Angguk Hamazura. “Kau harus pastikan untuk membawa Kuruwa-chan kembali bersamamu, oke?”


Mereka saling sedikit memukulkan tangan mereka bersama dan Hanzou pergi meninggalkan salon pribadi tersebut.


Setelah pintunya tertutup, rasanya kesunyian mulai membaur di udara.


Kesunyian itu memberika Hamazura penglihatan mereka yang menghilang satu per satu.


Kuroyoru Umidori adalah seorang gadis yang sedikit mencolok.


Ia berusia sekitar 12 tahun. Rambut hitamnya tergantung sampai sekitar bahunya, tapi rambut tersebut ditekankan sedemikian rupa sehingga rambut di dekat telinganya diwarnai dengan warna pirang.


Untuk pakaian, ia memakai sebuah mantel putih hanya dengan sebuah penutup kepala diatas kepalanya. Lengan-lengannya tidak berada di dalam lengan mantelnya. Dibawahnya... mungkin bisa dideskripsikan sebagai punk. Postur kecilnya pas ketat dengan pakaian yang terbuat dari kulit berwarna hitam dan beberapa kancing.


Pakaiannya terlihat lebih cocok untuk seseorang yang akan tampil di sebuah panggung daripada seseorang yang berjalan keliling kota.


Boneka lumba-lumba plastik di bawah lengannya berada di vektor yang sangat berbeda daripada pakaian anehnya dan terasa sangat asing.


Ia tidak mengendap-endap.


Ia berjalan dengan terang-terangan ke dalam gedung salon pribadi lewat pintu masuk utama.


Ia naik ke escalator menuju lantai kedua. Ia mendatangi meja resepsionis yang lebih terlihat seperti front desk di sebuah hotel dan memberikan pria muda yang sedang bekerja paruh waktu disana sebuah pertanyaan.


“Aku sedang mencari beberapa orang. Hamazura Shiage dan Fremea Seivelun. Aku tahu mereka memakai tempat ini. Aku ingin tahu ruangan apa di lantai apa yang mereka sedang pakai.”


“Mbak...”


Pertamanya, si pria muda tersebut membuat senyum palsu, tapi, ketika ia melihat ekspresi Kuroyoru yang tidak berubah, ia kembali berpikir ke panduan untuk situasi semacam ini.


“Fasilitas kita mempunyai tanggung jawab untuk melindungi informasi pribadi para l=pelanggan kita. Aku sangat menyesal, tapi aku tidak bisa memberikan informasi yang terkait dengan pemakaian kamar.”


Ini adalah hal yang paling dasar dari bisnis khususnya karena salon-salon pribadi tersebut adalah markas rahasia yang digunakan untuk membebaskan diri dari pengamatan para orang dewasa. Kalau mereka membeberkan informasi mengenai kegiatan apa yang dilakukan orang-orang disana, hal itu akan membuat percuma tujuan datang ke sana.


Namun, Kuroyoru hanya tersenyum.


“Tidak apa-apa. Mereka mungkin menyewanya dengan nama palsu, tapi kupikir aku akan bertanya untuk memastikan saja.”


“O-oh begitu.”


Pria muda tersebut tidak tahu apakah ia harus memastikan atau menolak kemungkinan itu.


Kemudian Kuroyoru melanjutkan perkataannya.


“Tidak peduli apakah jawabannya ada disini atau tidak tidak mengubah apa yang harus kulakukan.”


“?”


Si pria muda tersebut tidak punya kesempatan untuk mengeluarkan pertanyaannya.


Sesaat setelah itu, sesuatu ditembakkan tepat disamping wajahnya dengan kecepatan tinggi dan menabrak dinding dibelakangnya. Sesuatu itu adalah sebuah telepon usang yang telah dipasang sebelumnya untuk keadaan darurat.


Telepon itu dtembakkan dengan kecepatan tinggi sehingga telepon tersebut hancur berkeping-keping dan sebuah lekukan besar sedalam beberapa sentimeter tercipta di dinding kuat tersebut. Tembakan itu punya tenaga yang cukup untuk membuat hidup seorang manusia berada dalam bahaya kalau mereka terkena serangan tersebut.


“Ee...”


Pria muda tersebut kebingungan, tapi ia tahu bahwa bukan gadis tersebut yang melemparnya.


Pelanggan yang lain tidak panik. Mereka tidak bisa panik. Aura berbahaya yang dipancarkan oleh gadis tersebut dan fenomena asing tersebut telah menyegel pergerakan mereka.


Sesuatu yang aneh melayang di belakang gadis tersebut. Sesuatu itu adalah sebuah mesin berbentuk cincin dengan diameter sekitar 70 cm. Didalam cincin tersebut terdapat sebuah kipas yang berbentuk mirip dengan sebuah topi keramas. Kipas itu memberikan daya angkat dan daya dorong. Sebuah bilah yang mirip dengan gergaji mesin mengelilingi bagian luar cincin tersebut.


Benda-benda akan terperangkap pada bagian-bagian yang menonjol dari pedang tersebut dan membangun sebuah daya sentrifugal. Kemudian benda-benda tersebut bisa ditembakkan dengan daya hancur yang besar kalau dilepaskan dengan pemilihan waktu yang baik.


Seakan-akan untuk menjelaskan bagaimana cara kerjanya, bilah dari mesin tersebut “menangkap” sebuah tong sampah besi dan mulai memutarnya dengan kecepatan tinggi. Dalam beberapa detik saja, tong sampah itu bergerak dengan sangat cepat sampai-sampai hanya bisa terlihat sebagai sebuah afterimage.


Namun, pria muda tersebut tidak punya waktu untuk berteriak.


Dari belakangnya, suara mengerikan dari gerigi-gerigi yang saling menghubungkan bisa terdengar. Tidak, suara itu bukan seperti itu. Secara teknis, suara itu adalah suara dari beberapa bilah gergaji mesin yang merobek dinding.


Merobek.


Benda itu terlihat lebih merusak dibandingkan memotong.


“A-ap--!?”


Bahkan ia tidak diperbolehkan untuk memutar.


Sebelum ia bisa melakukannya, gergaji-gergaji mesin muncul dari beberapa arah yang berbeda dan berhenti dalam jarak beberapa milimeter dari lehernya.


Karena ia mempunyai 4 dari piringan pembunuh mengelilinginya dan mengincar lehernya, ia bahkan tidak bisa pingsan dengan ceroboh. Ia hanya beberapa langkah saja dari pemenggalan.


“Jangan bunuh ia dulu,” kata Kuroyoru dengan suara yang membuat ia terdengar kebosanan.


Ia lebih terlihat sedang berbicara dengan seseorang yang mengontrol mesin-mesin tersebut ketimbang kepada mesin-mesin itu sendiri.


(Sekarang, kurasa aku harus membuat ini lebih mudah dimengerti sebaik mungkin.)


Kuroyoru memutuskan secara acak untuk menendang sebuah rak tempat peluru besi yang kira-kira setinggi dirinya. Perlengkapan besi tersebut hancur berkeping-keping dan ia menarik sebuah potongan yang berbentuk seperti tangkai dari kumpulan bagian tersebut. Ia mengetukkannya dengan halus terhadap salah satu dari piringan pembunuh yang berada di dekat leher pria muda tersebut.


“E-eeee!!”


Sebuah jeritan yang menyedihkan keluar dari bibirnya, tapi piringan pembunuh tersebut tidak bergerak. Pasti ada sebuah cara yang membuat mereka bisa menjaga posisinya, karena gergaji-gergaji mesin tersebut stabil seperti dipaku di sebuah bidang. Bagian besi berbentuk tangkai yang dipegang Kuroyoru tersebut mengeluarkan percikan-percikan dan sebuah suara potongan yang bisa terdengar saat sebagian dari besi tersebut terpotong rapi secara diagonal.


Ia menodongkan ujungnya yang saat ini ditunjukkan seperti sebuah bambu runcing ke arah di antara kedua matanya.


“Kau sepertinya salah paham, jadi biarkan aku memperbaikimu. Ini bukan seperti adegan penyiksaan yang sering kau lihat di film atau siaran drama. Ini bukan situasi dimana aku harus mendapatkan informasi dengan cara apapun.”


Keringat muncul dari pria muda tersebut karena tekanan dan rasa takut. Dari lantai yang berada diatas ia bisa mendengar jeritan dan derap langkah kaki. Gangguan juga terjadi di tempal lain. Piringan-piringan pembunuh tersebut bisa terbang di udara dan memotong dinding dan jendela dengan bebas., jadi benda-benda tersebut bisa langsung masuk ke lantai-lantai atas.


“Apakah kau berbicara atau tidak, aku tetap bisa mendapatkan jawabanku.” Kuroyoru berbicara dengan tenang. “Apa yang akan kau lakukan? Apapun yang kau pilih tidak akan masalah. Apa kau akan memilih untuk mati dengan sia-sia?”


Ia tidak hanya mencari nomor kamarnya, tapi ia juga memberikannya kunci utama karyawan.


Dengan hasil yang tidak mengherankan tersebut, Kuroyoru membuang batang besinya dan meninggalkan meja resepsionis dengan mood yang bagus. Ia mengambil boneka lumba-lumba plastik dibawah lengannya dan melemparnya ke atas kepalanya. Boneka itu pasti memiliki semacam pengikat terpasang padanya atau sesuatu, karena boneka itu tergantung di bagian belakang mantelnya.


Ia melebarkan kedua tangannya yang kosong.


“Baiklah. Sekarang kurasa sudah saatnya masuk ke dalam bisnis.”


Dengan suara kecil, tombak yang transparan dan tak berwarna ditembakkan dari telapak tangannya.


Ini adalah senjata yang dikenal sebagai sebuah kekuatan supernatural yang hanya diberikan kepada para siswa di kota tersebut.


  
Mugino Shizuri berhenti di tengah jalan.

Sebagian alasannya karena ia hanya memiliki sedikit petunjuk untuk membantunya dalam Pencarian Hamazura. Ia telah membuat sebuah permainan hukuman yang memalukan dengan anggota ITEM lainnya.

Namun, ada alasan yang lebih mendesak.

Seorang gadis yang berusia sekitar 10 tahun sedang menggenggam mantelnya.

Gadis tersebut memiliki rambut pendek berwarna cokelat terang.

Ia memiliki wajah yang terlihat bersemangat.

(...Sepertinya aku pernah melihatnya sebelum ini. Dimana ya itu? Kupikir itu ada di sebuah laporan...)

“Apa?”

“Hentikan bunyi itu, kata Misaka selagi Misaka meminta permintaannya. Dari awal bunyi itu adalah sebuah sinyal lemah, jadi itu hanya membuatnya lebih sulit untuk dicari, kata Misaka selagi Misaka menjelaskan situasinya.”

“,,,?”

Alis Mugino menurun dengan ekspresi kebingungan.

Itu bukan karena ia tidak mengerti apa yang gadis tersebut katakan.

(...Bagaimana ia bisa tahu tentang mata buatan dan lengan buatanku?)

Suara beep beep beep beep! Tidak ada lagi beep beep beep beep!”

Mugino semakin kesal dengan mantelnya yang digenggam, jadi ia mematikan mata buatannya. Jarak pandangnya sedikit menyempit dan ia kehilangan persepsi dalamnya, tapi itu tidak cukup untuk menjadi hambatan di kehidupan sehari-hari.

Gadis kecil misterius tersebut menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan secara perlahan selagi antena rambut di atas kepalanya bergoyang karena angin.

“Oke, Misaka mendapatkannya, kata Misaka selagi Misaka mendapatkan lokasi targetnya. Benar-benar, melakukan pencarian untuk seseorang yang tidak punya akun jaringan yang layak itu sulit, kata Misaka selagi Misaka mengatakan sesuatu yang seperti kontroler.”

(Apa ia memiliki sebuah kekuatan yang berjenis pencarian seperti Takitsubo?)

Namun, Mugino tidak sampai berada di jalan buntu yang membuat ia ingin meminta bantuan gadis tersebut.

Sebaliknya...

“...Mantelmu itu cukup bagus. Woah, apa ini? Mantel ini dilapisi dengan bulu yang tebal.”

“Hee hee hee. Mantel ini dibuat di Aliansi Negara-Negara Independen Elizalina, kata Misaka selagi Misaka memamerkan mantelnya. Tapi mantelmu terlihat cukup hangat, juga. Itu adalah tipe bahan anti-dingin super ringan yang menangkap udara di pembuluh-pembuluh kecil, bukan? Kata Misaka selagi Misaka bertingkah seperti seseorang yang tahu segalanya.”

Last Order juga menggenggam ujung rok Mugino bersama dengan mantelnya dan ia mengayunkan keduanya ke atas dan ke bawah seperti sedang mengepakkan sayap.

Kemudian ia menyadari sesuatu.

“Tapi celana dalammu terlihat dingin, kata Misaka selagi Misaka mengekspresikan rasa terkejutnya.”

“Itu karena mereka tembus pandang. Menjadi bagian yang dominan di sisi keseksian dari berbagai hal juga mempunyai kesusahannya sendiri.”

Setelah perbincangan yang aneh tersebut, mereka berdua berpisah.

Mereka berdua sedang mencari seseorang.

Siapapun yang dulunya mengenal si Nomor Empat seperti dirinya yang dulu akan terkejut dengan kejadian ini, tapi itu hanyalah perubahan sikap di dalam kepribadian seseorang yang dikenal sebagai Mugino Shizuri.


  

Sudah beberapa menit sejak Hanzou telah meninggalkan ruangan.


Suatu jenis ketidaknyamanan yang pernah terjadi sedikit menusuk saraf Hamazura. Setelah berpikir tentang benda ini sejenak, ia menyadari itu karena suatu kegaduhan. Ruangan kedap suara ini cukup baik, tapi ia bisa mendengar apa yang terdengar seperti sejumlah orang yang menggunakan Raket. Dan itu bukan hanya dari satu arah. Kedengarannya seperti dia dikelilingi oleh kebisingan tersebut.


"Hamazura."


"Tidak apa-apa," Ia menanggapi suara gelisah Fremea.


Tentu saja dia tidak punya bukti.


Dia sadar betul dia masih memiliki pulsa untuk telepon dan terdapat juga nomor anggota ITEM lainnya di ponselnya, tapi ia menahan keinginannya untuk meminta bantuan kepada mereka.


Dia tidak bisa membuat mereka terjebak dalam masalah besar ini.


"Hanzou akan mendapatkan seseorang untuk bisa membantu kita. Setelah dia di sini, situasinya akan berbalik. Jadi tidak apa-apa. "


Tentunya Hanzou akan menemukan Kuruwa dalam keadaan aman dan sehat dan membawanya kembali. Dia mempunyai banyak tempat persembunyian yang Hamazura dan Hanzou tidak ketahui, sehingga tidak ada alasan untuk takut akan mereka yang terkejar. Mereka tidak tahu bagaimana cara untuk "menang" dalam situasi ini dan bahkan tidak jelas apa yang diperlukan untuk "menang", tetapi, apakah mereka hanya akan terus bersembunyi atau melakukan serangan balik, memiliki tempat yang aman merupakan langkah yang paling tepat dalam situasi seperti ini. Dengan demikian, mereka bisa mengubah situasi menjadi lebih baik jika mereka bisa bertemu dengan Kuruwa.


Itulah bagaimana Hamazura melihat situasi ini, tetapi suara tiba-tiba mengoyak telinganya. Sebuah suara keras seperti gigi raksasa merobek dinding datang dari sisi lain dinding salon pribadi ini. Itu tidak terdengar seperti beberapa mesin berjalan di lorong. Pintu itu jelas bergetar.


"A-apa !? Apa yang sebenarnya terjadi ... !? "


"Kembalilah !!" Hamazura segera berteriak dan berpindah ke depan Fremea, tapi dia tidak bisa memikirkan benda lain yang dapat dilakukan.


Dia bahkan tidak yakin apa yang sedang terjadi. Namun, situasi ini masih berlanjut.


Dengan suara yang menggelegar, pintu runtuh ke dalam.


Itu bukan terbuka; itu runtuh.


Hamazura menyadari dua engsel dan deadbolt dekat tombol telah dipotong setelah dia melihat benda yang terbang di dalam ruangan melalui pintu.


Sebuah suara menggedor udara yang terdengar seperti suara akup lebah yang diperkuat beberapa ribu kali.


Dan kebisingan kisi roda gigi dan rantai berbaur menjadi satu. Sumber-sumber kebisingan ini rupanya adalah suatu benda berbentuk piringan.


Itu memiliki radius sekitar 70 sentimeter. Pada bagian dalam sekat logamnya terdapat dua set baling-baling yang tampak seperti topi sampo. Baling-baling ini memberikan daya angkat padanya tanpa adanya alat penggerak. Pusat sumbu baling-baling itu benar-benar kosong. Sebuah pemancang tunggal mungkin telah ditusukkan ke tengah-tengah alat itu ketika disimpan.


Itu adalah perangkat tak berawak yang dikendalikan dari jarak jauh sekaligus dengan menggunakan AI.


Jika hanya itu kemampuannya, itu tidak akan begitu buruk. Masalahnya adalah dengan "sekat" pada awaknya.


Sumber kebisingan itu adalah gigi roda dan rantai gergaji yang melingkar di sekitar sekat. Nama mesin dicetak pada bagian atas sekat tersebut, Edge Bee, memberi Hamazura perasaan aneh tentang bagaimana sebetulnya cara mesin ini bekerja.


"Sialan!?"


Tiga dari alat penggergaji ini terbang ke arahnya. Bukannya melesat seperti peluru, benda-benda itu berhenti di udara dan kemudian perlahan-lahan melayang di sekitar Hamazura. Pergerakannya ini mirip dengan lebah yang hendak menangkap mangsanya.


Bahkan di Academy City, sebuah kota yang dibanjiri dengan robot pembersih dan robot keamanan, tidak satu pun diantara robot-robot umum tersebut yang terlihat seberbahaya yang satu ini.


Hanya satu kemungkinan yang muncul dipikiran Hamazura.


"Para pengejar ...? Tapi bagaimana mereka menemukan kami? "


Kemudian ia menyadarinya.


(Apakah Hanzou pergi untuk mencari Kuruwa-chan? Mereka mengambil gambar Hanzou yang berjalan di kota melalui kamera keamanan dan robot kemudian menelusuri dari mana dia datang!! Itu berarti benda-benda milik Kuruwa-chan adalah palsu. Mereka tidak perlu mengambil resiko menangkap dia. Mereka mungkin hanya perlu memblokir transmisi kami !!)


Tentu saja, melakukan hal itu tidaklah mudah.


Mereka dengan bebas menggunakan jaringan video pengawasan dan komunikasi jaringan kota, setelah mereka menemukan target dengan menggunakan ponsel, mereka hanya perlu memblokirnya. Mereka kemungkinan besar menggunakan perangkat pemandu tak berawak untuk melindungi daerah yang tidak terdeteksi jaringan.


Pengejar harusnya adalah orang-orang yang memiliki koneksi kuat dengan orang-orang dari Petinggi kota dan dengan begitu mereka jelas bisa menggunakan fasilitas kota secara bebas.


"Po=Pokoknya, apa yang akan kita lakukan?"


"Lari, tentu saja. Kita tidak akan mendapatkan apa-apa hanya dengan bermain-main dengan mainan berbahaya ini. "


Ini adalah senjata pembunuh yang bisa bebas terbang di langit dan mereka menggunakan gergaji mesin untuk memotong pintu dan dinding.


Hamazura tidak cukup bodoh untuk berpikir dia bisa menghancurkan gergaji gila itu dalam pertarungan yang adil.


Melawan mesin-mesin itu tidak akan berakhir pada sesuatu pun selain dirinya yang terluka.


(... Pintu keluar.)


Hamazura melihat seluruh daerah di sekitarnya.


(... Kita harus keluar dari ruangan ini !!)


Salon pribadi hanya memiliki satu pintu, tapi salah satu Edge Bees melayang disekitarnya, jadi mereka tidak bisa mendekati pintu tersebut.


Mereka mungkin tidak bisa melewatinya ketika mesin tersebut menyerang.


Mereka mungkin tidak dapat melarikan diri, apalagi menang.


(Perangkat pemandu tak berawak ini menggunakan baling-baling berputar untuk mempertahankan posisinya dan untuk memberikan daya angkat kepada awaknya sendiri. Itu berarti kelemahan mereka adalah ...)


"Dengar, Fremea. Ketika aku memberikan tanda, kamu harus berlari dengan kecepatan penuh untuk keluar. "


"Tapi ..."


"Jangan khawatir."


Hamazura memandang lampu lantai sambil menjaga pergerakan Bees Edge di lingkungan sekitar. Gergaji mesin terus berputar dan membuat kebisingan.


"Aku akan menarik perhatian mesin-mesin itu. Jadi kamu langsung keluar menuju pintu pada saat piringan disk itu meninggalkanmu untuk mengejarku. Mengerti? "


Fremea memberi anggukan kecil.


Hamazura perlahan mendekati meja dan meraih sebuah gelas plastik.


"Sekarang !!"


Saat ia berteriak, Hamazura melemparkan gelasnya kea rah Edge Bee yang melayang dekat pintu keluar. Gelasnya membentur dinding di sebelah Edge Bee, tapi Edge Bee masih bereaksi. Mereka segera mengambil tindakan yang seakan-akan berlebihan.


Penggergaji itu bergerak untuk memotong Hamazura.


"Larilah!!"


"Tapi ... apa yang akan terjadi padamu !?"


"Pergilah saja!! Aku akan pastikan untuk menemukanmu nanti !! "


Hamazura meraih lampu lantai dengan kedua tangan dan Fremea berlari ke pintu keluar seolah-olah dia didorong oleh teriakannya.


Setelah memastikan dia telah berhasil keluar, dia mengalihkan pandangannya kembali ke senjata. Dia melemparkan lampu lantai ke Edge Bees sekeras yang dia bisa.


Kali ini, benda yang dilempar Hamazura mengenai salah satu dari mesin-mesin itu, tapi hanya itu sajalah yang terjadi. Seperti yang Hamazura harapkan, Edge Bee sama sekali tidak terpengaruh akan usahanya itu. Faktanya, lampu itu hanya tertempel di salah satu sisi mesin penggergaji itu.


"Ap-?"


Hamazura memandang dengan heran pada lampu yang berputar dengan kecepatan tinggi. Seperti gaya sentrifugal. Dan kemudian benda tumpul itu secara akurat kembali padanya.


Kecepatannya menyaingi kecepatan anak panah.


Hamazura memutar tubuhnya dengan sekuat tenaga dan nyaris berhasil menghindarinya. Lampu itu membentur dinding dan menusuk ke dalam seperti tombak.


(Pisau-pisau gergaji itu dapat diubah menjadi alat penggenggam dan pemotong!!)


Ketika Hamazura memikirkan tentang hal itu, ia menyadari bahwa bekas pintu yang terpotong oleh gergaji itu tidaklah terlalu rapih. Itu hanya terlihat seperti pintu yang telah terpotong oleh gergaji biasa yang terkoyak akibat gesekan beribu cakar tajam dan juga terlihat seperti terkoyak oleh ribuan jari-jemari.


Hamazura meraih payung hias di dekatnya, tetapi ia tidak bisa sembarangan membuangnya.


Tiga Edge Bees tidak perlu menunggu. Mesin-mesin itu mungkin benar-benar berniat untuk mengalahkan Hamazura karena dia benar-benar menyerangnya.


Hamazura menahan pendirian hatinya yang goyah dan nyaris berhasil menerobos ke depan.


Edge Bees bergerak jauh lebih cepat dari yang ia bayangkan dengan melayang-layang di udara. Itu adalah tempat di dekat lampu yang telah dilemparkan, tapi pergerakannya kali ini justru lebih cepat dari sebelumnya.


Mesin-mesin itu bergerak cukup cepat sehingga seseorang yang terkena bagian badannya tanpa gergaji saja sudah cukup untuk dibawa ke rumah sakit. Dan jika gergaji-gergajinya mengenai target, dagingnya akan terkoyak dan kemungkinan korbannya akan terpisah menjadi dua dengan rapih. .


Sangat penting bagaimana mesin-mesin itu memotong pintu ketika masuk.


Masalah ini bukan mengenai seberapa rapih gergaji-gergaji itu memotong targetnya.


Persoalannya adalah waktu yang diperlukan masin-mesin itu untuk melancarkan serangannya.


Itu berarti ...


(Apakah masin-mesin itu menabrak dinding atau mendapati sesuatu yang menghambat di gergajinya, masin-mesin itu tidak akan kehilangan keseimbangan di udara. Masin-mesin itu harusnya menggunakan gyros, analisis citra, gelombang ultrasonik, atau sesuatu semacamnya untuk membantu memastikan posisinya.) [Gyro di sini kemungkinan adalah kependekan dari Gyroscope, yang merupakan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan kestabilan untuk tetap menjaga posisi tetapnya. Alat ini terdiri dari semacam roda atau cakram yang berputar pada sumbunya pada kecepatan tertentu dan membuatnya bebas untuk mengubah arah geraknya, Kamus Besar Oxford]


Adalah memungkinkan jika ia bahkan tidak akan mampu mengalahkan salah satu diantara mesin-mesin tersebut jika ia melemparkan payung yang ada pada genggaman Hamazura padanya. Mesin-mesin itu hanya akan menghindarinya atau bahkan mementalkannya kembali kembali.


Namun ...


Selama mesin tersebut memiliki baling-baling yang berputar dengan berlawanan, mesin tersebut masihlah memiliki kelemahan.


(Tidak peduli seberapa tinggi kinerjanya, mesin tersebut akan jatuh jika baling-balingnya berhenti bergerak !!)


"Hamazura! Lihat !!" Teriak Fremea dari pintu keluar


. Edge Bees secara bersamaan menyerang Hamazura dari tiga arah yang berbeda.


Tepat sebelum salah satu pisau yang berputar cepat sampai kepadanya, ia menunduk.


Itu tidak cukup untuk menghindari Edge Bee.


Namun, sebelum mesin tersebut bisa memperbaiki lintasannya, Hamazura menempatkan ujung payung yang dibawanya itu ke tengah-tengah badan Edge Bees, seolah-olah dia menusuknya.


Dia berusaha untuk menghalangi dua baling-baling yang berputar ke arah yang berlawanan.


Kebisingan mengerikan dari bingkai payung logam yang terkoyak bisa didengar. Namun, Edge Bee tidak rusak sama sekali. Bunga api oranye dihamburkan keluar, baling-balingnya patah, dan yang paling penting, mesin itu berhenti bergerak. Serangan payung mendadak yang dilancarkan Hamazura tampaknya benar-benar merusak sistem baling-baling pada bagian penggerak mesinnya.


The Edge Bee berputar-putar tanpa kendali di lantai.


Mesin tersebut memantul dan memukul salah satu Edge Bees lainnya datang menyerang Hamazura dari arah yang berbeda. Baling-balingnya akhirnya berhenti, tapi gergaji itu masih berfungsi. Dua bilah gergaji Edge Bees terhantam satu sama lain dan dua mesin terbang ke berbagai penjuru ruang seperti bola biliar.


Hamazura meggunakan kesempatan ini untuk berlari menuju pintu keluar di mana Fremea menunggu.


Satu mesin yang tersisa masih bisa menuju kearah punggung Hamazura, tapi Hamazura menendang potongan pintu yang tergeletak di lantai dan mengarahkannya ke mesin terbang itu. Ia meraih kedua sisinya dengan kedua tangan, berbalik, dan membantingnya dengan kekuatan penuh.


Dia mengayunkannya ke bawah.


Ia tidak hanya mencoba untuk memukul mesin dengan kekuatan maksimal. Namun dia benar-benar menggunakan kekuatan brutalnya seakan seorang bocah yang ngambek dan membanting mainannya yang sudah tidak berfungsi lagi.


Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, Edge Bees menggunakan baling-baling yang berputar berlawanan untuk terbang dan menjaga keseimbangannya di udara. Itu berarti mesin tersebut tidak bisa melayang bila piranti yang digunakannya untuk membentuk angin buatan guna menjaga keseimbangannya itu tak berfungsi.


Untuk membuat piranti gerak mesin tersebut berhenti berfungsi, seseorang bisa memberikan penghalang dengan menggunakan semacam papan besar untuk kemudian memblok perputaran baling-balingnya.


Setelah membenamkan mesin penggergaji yang terakhir ke lantai, Hamazura melompati potongan pintu yang digunakannya tadi untuk menghantam dan membanting Edge Bee tersebut. Dia melompati potongan pintu yang menutupi seluruh badan Edge Bees, dan menggunakan segenap berat tubuhnya untuk semakin membenamkan mesin itu di lantai. Dia terus melakukan gerakan menginjak-injak itu untuk memastikan setiap piranti elektronik dari Edge Bee terakhir itu berhenti bekerja.


Tentu saja, senjata militer dibuat dengan material dengan kekerasan tertentu, namun, jika baling-baling yang terdapat pada piranti penggerak mesin tersebut bengkok, walaupun hanya bengkok sedikit, maka sekeras apapun material mesin itu, mesin itu tidak akan bekerja lagi dengan benar seperti sedia kala. Malahan, jika seseorang memaksa mesin yang sudah cacat itu untuk tetap bekerja, itu akan menghancurkan mesin tersebut dari dalam.


"Oke, sekarang ..."


"Cepat !! Hamazura, lari !! "


Dia berlari keluar ruangan dan bertemu dengan Fremea.


Saat itulah suara gergaji lainnya datang ke telinganya.


Ketika ia melihat kembali ke dalam ruangan, ia melihat Edge Bee pertama dengan baling-baling yang hancur bangun dari sudut ruangan. Bagian terluar cakram Edge Bee mendorong lantai untuk mempertahankan keseimbangan.


Edge Bee kemudian mulai bergulir ke arah Hamazura menggunakan gergajinya sebagai roda. Bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.


(Sial !! Jenis sistem pemulihan macam apa yang mesin itu miliki ?!)


Hamazura melangkah mundur karena takut, tapi dia memukul dinding koridor. Menyebabkan kakinya terpeleset dan pantatnya jatuh ke lantai.


Saat itulah ancaman lain menyerang.


Dinding di punggungnya teriris secara diagonal.


Tombak yang terbuat dari udara yang dikompres dan panjangnya sekitar 3 meter muncul. Mengiris melalui dinding dan menghancurkan Edge Bee serta lantai di sekitarnya.


Namun, ini tidak membuat Hamazura senang.


Serangan seakan membantunya hanya karena dia sedang dalam posisi duduk. Jika dia berdiri, pasti dadanya sudah ikut teriris oleh tombak udara itu karena letak tubuh Hamazura berada pada lintasan tembak dari tombak udara itu.


"Hamazura, tidak !! Dindingnya runtuh !! "


"Aaaahhhhh !?"


Dia dengan buru-buru berguling ke samping pada waktu yang sama saat dinding di dalam koridor runtuh.


Seorang sosok tunggal muncul di sisi lain runagan, saat debu yang menutupinya mulai tersibak.


Tombak transparan ada di tangannya.


"Tch. Silver Cross, pastikan tindakanmu sesuai. Itu adalah biaya yang tak perlu. "


Sosok tersebut adalah seorang gadis berusia sekitar 12 tahun, tapi pada awalnya Hamazura merasakan sekilas semacam lendir menutupi tubuhnya. Dia memiliki aura seorang pembunuh dan pengacau. Dia berbau kegelapan dan dia tidak mencoba untuk menyembunyikannya. Dia adalah tipe yang berbeda dari Hamazura atau Hanzou. Dia adalah kegelapan yang luar biasa.


Hamazura berdiri dan bernapas dengan tidak menentu.


Tombak yang berasal dari tangannya memungkinkan dia untuk dengan mudah merusak dinding atau lantai disekitarnya, dan itu dia lakukan dengan hanya melakukan goyangan sedikit pada senjatanya itu. Entah kenapa, kemampuan esper ini terlihat tak asing di mata Hamazura.


"Kekuatan itu ..."


"Oh. Ini adalah Bomber Lance, tombak yang terbuat dari nitrogen. Apakah itu tampak seperti kekuatan milik temanmu ?" Gadis itu tersenyum tipis sambil mengayunkan tombak dan mengiris dinding terdekat. "Ini kurang lebih sama dengan APFSDS, salah satu jenis peluru yang dipunyai oleh smoothbore gun milik Silver Cross’s Enemy Blaster. Ini bisa memotong suatu objek menggunakan tekanan besar. Itulah hal yang kau harus pikirkan. "


Kata-kata gadis itu tidak menimbulkan ketegangan atau bahkan permusuhan.


Namun tombak itu terangkat dengan daya rusak yang luar biasa.


"Apakah kau benar-benar masih memiliki waktu untuk terfokus padaku? Masih ada lebih dari 30 unit dari Edge Bee milik Silver Cross yang terbang ke sini. Atau apakah Kau tidak keberatan jika bocah bule itu menjadi daging cincang untuk isian sosis di depan matamu? "


"!? Fremea, melarikan diri melalui tangga darurat sebelah utara !! "


"... Hmm."


Gadis Bomber Lance menoleh dengan setengah hati dan melihat seorang gadis pirang kecil bersembunyi di balik pilar.


"Terima kasih untuk memberitahuku di mana posisinya. Aku pikir kalian berdua telah berpisah setelah dia turun dari ruangan. "


(... Ini seperti ketika mereka dengan sengaja membiarkan Hanzou pergi sehingga mereka bisa menemukan tempat ini ... !!)


"Pergi, Fremea !!"


Hamazura sudah memutuskan bila menghadapi gadis 12 tahun di depannya ini adalah hal yang mustahil.


Ia melompat tinggi ke atas.


Dia meraih tepi fire shutter seolah-olah ia hendak melakukan slam dunk. Dia menempatkan semua berat badannya ke fire shutter tersebut untuk memaksanya turun.


Ini menuju ke bawah untuk mendapatkan kepala si gadis seperti layaknya seorang algojo pemenggal.


Dia menatapnya.


Fire shutter tersebut meledak terpisah seperti spons yang berisi sejumlah bubuk mesiu.


Itu karena Bomber Lance.


Hanya dengan mengangkat tangannya, dia telah menghancurkan benda tumpul tebal yang diraih Hamazura tersebut. Tombak itu sendiri tidak langsung mengantamnya, tetapi fragmen logam terbang dan menghantam tubuh Hamazura dan membuatnya jatuh terpental.


"Ghah !!"


(Ini buruk. Dia bukan seseorang yang bisa aku hadapi tanpa senjata yang tepat !!)


"Hamazura !!"


"Pergilah, Fremea !! Cepat !! "


Fremea mencoba lari ke Hamazura, tapi bahunya menyusut karena ketakutan. Dia ragu-ragu di tengah-tengah koridor, tapi dia akhirnya berbalik kembali dan berlari ke tangga darurat. Melihat itu, gadis Bomber Lance memberi komentar singkat.


"Silver Cross."


"!!"


Hamazura segera mencoba untuk melompat pada gadis itu, tapi si gadis dengan dingin mengayunkan lengannya beberapa kali sebelum dia bisa.


Dengan itu, lantai koridor dipotong menjadi beberapa bongkahan material dan jatuh ke lantai di bawahnya. Terbentu suatu celah di kaki Hamazura seperti tebing yang mencegahnya untuk bergerak.


Menyerang seseorang seperti dia adalah percuma.


Dengan kekuatan penghancur yang jauh di atas batas manusia biasa, gadis itu bisa saja langsung membunuh Hamazura dan kemudian fokus pada pencarian Fremea.


Gadis itu jelas sedang bermain-main dengan Hamazura.


"Aku pikir lebih baik jika aku mengejarnya sekarang. Jika aku tidak menemukannya, aku akan beralih ke taktik menjerit. Menonton kamu yang terkapar kelihatannya lebih menyenangkan daripada sekedar membunuhmu."


"Sialan !!" Hamazura mengutuk dan gadis itu berbalik kembali mencari Fremea.


Dia harus mengambil jalan memutar untuk bertemu dengan Fremea dan ia membutuhkan senjata yang lebih kuat untuk menghadapi Edge Bee dan gadis Bomber Lance.


  

Disetiap distrik jalan memiliki ruang kosong.


Sebuah Powered Suit berada disekitar lautan bangunan berbentuk persegi di Distrik 3. Itu daerah di mana bangunan telah dihancurkan dan tidak ada pembangunan. Pemiliknya bisa saja mempertahankan bangunan-bangunan tua ini dengan membayar uang sewa, tapi tampaknya pemilik lebih ingin memiliki tanah ini tetap bertahan sampai nilai tanah berubah sehingga ia bisa membuat keuntungan dari penjualannya kelak.


Powered Suit Silver Cross ini memiliki sensor kubah raksasa di kepala, 2 lengan, dan 2 kaki. Penampilan powered suit-nya ini agaknya cukup kalem untuk seleranya.


Namun, ada 12 tiang logam yang membentang dari punggungnya. Ada lebih dari 10 Edge Bee yang tersimpan pada tiang-tiang itu. Sepuluh unit dari mesin penggergaji itu muat hanya pada satu tiang, sehingga armor itu mampu membawa lebih dari 100 keping dari Edge Bees dalam waktu yang bersamaan. Lebih dari setengah dari mesin-mesin penjagal itu tidak berada bersamanya.


Tiap tiang logam ditempatkan 2 Edge Bees dan antena dengan presisi tinggi.


Powered Suit adalah armor pengintai yang mengkhususkan diri dalam mengumpulkan informasi.


Kemudian, benda itu menerima informasi video dari banyak Edge Bees yang tersebar di seluruh penjuru kota, menyadap sinyal-sinyal dari robot pembersih dan robot keamanan, dan kabel yang membentang dari dalam armor lapis baja secara langsung mengumpulkan informasi dari jaringan komunikasi bawah tanah.


Tujuannya adalah jelas.


"Nah. Aku pikir aku sudah memotong semua rute pelarian mereka."


Tentu saja, rencana tersebut untuk menangkap Fremea Seivelun di dalam salon pribadi, tapi dia telah mengerahkan Edge Bees di sekitar bangunan dan memperoleh informasi dari kamera keamanan terdekat untuk memperkecil kemungkinan bahwa dia akan kabur.


Dari ukuran bangunan dan jumlah pelanggan yang berada disana, ia tahu bahwa aksinya ini akan menyebabkan kepanikan massal, tapi ia tidak akan kehilangan wajah sasarannya di antara kerumunan orang.


(Entah Kuroyoru akan menangkapnya pertama kali atau justru dia yang akan jatuh ke tanganku. Dari jalan manapun, ini adalah akhir dari Fremea Seivelun.)


Karena Hamazura Shiage berada di gedung, muncul pemikiran bahwa kemungkinan ITEM akan datang, tapi itu hanya akan berarti bahwa sudah waktunya dia untuk mengeluarkan kekuatannya-yang-dahsyat-tapi-tidak-rumit.


"Kekuatan".


(Mungkin aku harus beralih dari armot pengintaian seperti Edge Bee Launcher ke armor pertempuran.)


Pemilik Powered Suit ini tidak hanya memiliki sati macam armor saja.


Mottonya adalah tidak bersikeras bergantung pada satu senjata tunggal, tapi memilih jenis senjata yang yang paling cocok untuk situasi khusus, dan itu adalah tindakan yang paling efektif. Dengan demikian, ia tidak setuju dengan pepatah bahwa ada suatu senjata yang terkuat yang bisa mengalahkan segala jenis senjata lainnya. Dan dia juga tak begitu buta untuk percaya bahwa ada suatu senjata yang bisa melakukan apa saja. Semua ada situasi dan kondisinya.


(Tidak, jika target bergerak selama waktu itu, aku akan kehilangan dia. Itu akan menyebabkan prioritasku terhambat. Jika aku melakukan itu ...)


Saat ia berpikir, Powered Suit bergetar sedikit.


Dia telah memperingatkan sebuah ancaman melalui sejumlah Edge Bees yang dikerahkan di kota untuk menggunakan armor pengintai. Dia berpikir dengan cepat. Dengan kata lain, ia sedang panik dan ia tidak bisa menghentikannya.


(Ini buruk.)


Ada adalah seseorang yang benar-benar tidak terpengaruh langsung oleh "kekuatan" dan itu adalah apa yang dia khususkan di dalam dirinya. Dan kini orang itu hendak ambil bagian di dalam permainan ini.


Biasanya, Kuroyoru Umidori yang akan menangani tipikal orang seperti ini.


. (ITEM tidak bisa dibandingkan dengan orang yang satu ini. Metodeku sangatlah tidak cocok menangani pria ini!!)


  

Hamazura Shiage berlari menuruni tangga darurat sebelah selatan.


Dia masih berpisah dari Fremea.


Dia membutuhkan senjata untuk menyelamatkannya dan itu sepertinya tidak akan ditemukannya di dalam salon pribadi yang isinya hanyalah anak laki-laki kaya dan perempuan dari kalangan atas yang manja. Maka, jika ada fasilitas di dalam bangunan ini yang menawarkan kepemilikan suatu senjata api, itu adalah suatu hal yang sangatlah aneh.


Namun kenyataannya, ada. Terdapat suatu area lapangan tembak indoor di bangunan itu.


Tentu saja, senjata yang terdapat di area itu bukanlah tipe senjata api berat yang bisa menghancurkan tank-tank atau powered suit seperti apa yang telah dijumpainya di Rusia. Namun paling tidak, mereka memiliki berbagai senjata proyektil yang tidak melanggar peraturan di Academy City. Mereka memiliki crossbows, longbows, blowguns, dan senapan bolt action yang berisi peluru karet.


Hamazura melihat tanda di dinding dan berlari keluar dari tangga darurat menuju ke koridor lantai. Berbeda dengan lantai lain, yang satu ini tidak dilingkupi oleh sejumlah pintu seperti yang terdapat di hotel atau ruang karaoke. Lantai besar terpisah dengan koridor dalam bentuk 4 kamar besar. 4 kamar terdapat ruangan boling, lapangan tembak indoor, dan fasilitas lain seperti itu.


Namun, Hamazura tidak bisa tiba di lapangan tembak dengan begitu mudah. Sebuah Edge Bee muncul di koridor depan.


Dia harus buru-buru dan menuju ke lapangan tembak.


Dia harus mendapatkan senjata yang tepat dan melawannya.


Tapi pikiran Hamazura terbatas.


Sebuah perasaan takut yang sangat kuat datang disekujur tubuhnya dan dia tidak bisa berhenti gemetar setelah itu.


"Ahhh ... Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh !!!!!!"


Keadaannya yang tanpa senjata mumpuni, dan fakta bahwa dia telah terpisah dengan Frema, ditambah lagi musuh dengan kekuatan manusia super beserta kawannya yang punya koleksi senjata canggih mengerikan. Semua ini membuatnya frustasi. Dan dia tak bisa memendam kefrustasiannya sehingga melepaskan suatu teriakan yang mungkin bisa membuatnya sedikit lega.


Dia merasa takut akan kematian. Ia membayangkan gambar daging dan tulang yang robek oleh gergaji mesin. Hamazura kehilangan kekuatan di dalam tubuh dan pikirannya yang semakin terbenam dalam kekacauan.


Meskipun apa yang dia alami, meskipun seberapa pintar otaknya, dan meskipun ada fakta bahwa ia adalah salah seorang yang selamat dalam Perang Dunia III, jauh di lubuk hatinya dia masihlah siswa SMA bego yang pengangguran di Academy City.


Dia bukan seorang prajurit profesional yang dilatih untuk membunuh selama bertahun-tahun.


Tanpa adanya keterampilan yang bisa diandalkannya, adalah aneh bila manusia semacam Hamazura tidak ketakutan dalam menghadapi situasi seperti ini.


(Kenapa ...?)


Hamazura berusaha untuk tetap berdiri dengan semua kekuatannya.


(Mengapa? Mengapa semua omong kosong ini selalu terjadi padaku !? Perang sudah usai. Senjata-senjata macam ini sudah tidak diperlukan lagi !! Apa yang bisa membuat seseorang benar-benar bernafsu untuk memburu suatu makhluk yang hanya terdiri sari darah dan daging ini !?)


Namun, Edge Bee tidak menunggu.


Bergerak ke arah Hamazura untuk mengiris tubuhnya menjadi dua.


Hamazura segera meraih alat pemadam kebakaran didekatnya.


"Oooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh !!"


Dia mengayunkannya secara horizontal.


Pemadam kebakaran menyentuh gergaji dan meledak. Gas pemadam api di dalamnya tersebar ke segala arah layaknya asap yang disemburkan suatu roket. Sebagiannya tertempel di langit-langit.


Namun, Edge Bee bisa dimentahkan.


Mesin itu tertempel pada alat pemadam kebakaran, sementara gergajinya yang masih berada dalam mode "potong" dan beberapa gelombang kejut mungkin telah membuatnya terbang kebelakang. Sistem yang menjaga stabilitas tubuhnya menggunakan semacam perangkat elektronik image processing, sehingga bubuk dari alat pemadam kebakaran mungkin telah mengacaukan image processing itu dan membuatnya tidak stabil lagi.


Edge Bee mencoba untuk mendapatkan kembali kendalinya, tapi kemudian menabrak dinding. Lebih khususnya, tiang bendera dekoratif diagonal yang mencuat dari dinding menembus baling-balingnya yang berputar berkebalikan. Baling-baling pisau yang dibutuhkan untuk bergerak itu pecah dan suara retakan terdengar dari dalam mesin. Hamazura melihat Edge Bee menggantung pada dinding, seperti topi yang dicantelkan di dahan, dan diapun menelan ludah.


(Aku melakukannya ...?)


Saat itulah LED di sebelah kamera Edge Bee berubah warna disertai dengan bunyi bip.


"Sial !!"


Wajah Hamazura mulai memucat. Dia membuka pintu di lapangan tembak dan melompat.


Setelah itu, terjadi ledakan.


Kebisingan memberikan tekanan besar pada gendang telinganya. Dan juga, bukan hanya ledakan yang menyebar keluar. Rasa sakit yang tajam terjadi di lengan Hamazura. Yang merobek melalui lengan bajunya menuju ke lengannya adalah sejenis kail yang sering digunakan untuk umpan. Benda itu terbuat dari kait berbentuk huruf J.


Terdapat bahan peledak dan ratusan kait pemancing dalam tubuh Edge Bee tersebut. Tidaklah suatu hal yang biasa ketika kuku atau bola logam dimasukkan ke dalam mesin terbang berbentuk cakram seperti itu untuk meningkatkan kerusakan, tetapi menggunakan kait pancing adalah sangat kejam.


Karena kait pancing memiliki bagian yang melengkung, yang akan sangat sulit dilepas ketika sudah melukai seseorang. Dan dengan tiga kait bersama-sama, sangatlah susah untuk melepaskannya.


"~ ~ ~ !!"


Hamazura terpaska mengigit tutup kepala di mulutnya untuk memastikan dia tidak menggigit lidahnya karena rasa sakit yang dialaminya dan kemudian dia memaksa benda-benda itu keluar dari tubuhnya sambil memegang saputangan di antara ibu jari dan telunjuknya. Rasa sakit dari ujung kail yang merobek langsung di saraf menyebar ke seluruh lengannya dan keringat membanjiri wajahnya.


(Benda ini tidaklah normal ...)


Dia membungkus sapu tangan di lengan yang terluka dan dengan goyah berjalan ke lapangan tembak indoor. Sejumlah senjata proyektil besar berdiri di belakangnya. Biasanya, seorang karyawanlah yang mengelolanya, tapi tidak ada seorang pun di meja admin karena keributan.


(Kekejaman mereka tidak seperti orang-orang dari kegelapan Academy City yang pernah kulihat sebelumnya. Mereka tidak berpikir tentang apa akan menguntungkan bagi mereka dan mempertahankan kekuasaan mereka. Mereka berpikir tentang apa yang bisa membuat kami menderita dan menggunakan segala yang mereka miliki untuk menyiksa kami ...Betapa terkutuk.)


Dia naik di atas meja dan melihat senjata yang berbaris.


Dia ingin mempersenjatai dirinya dengan senjata sebanyak yang dia bisa, tapi semua senjata yang ada di sana hanya memiliki panjang sekitar 1 meter. Pembatasan ukuran senjata ini entah disebabkan apakah karena bila senjatanya terlalu panjang, daya hancurnya akan juga besar, sehingga melanggar peraturan, ataukah alasannya hanya karena senjata dengan ukuran sekecil itulah yang diinginkan dan populer oleh para pelanggan. Mau tak mau, dia hanya bisa membawa salah satu dari senjata-senjata itu.


Dia mencari yang terkuat di sana, tapi ia juga ingin tipe senjata yang seseorang amatiran seperti dia bisa menggunakannya.


Setelah waktu singkat kebingungan akhirnya dia memilih ...


(... Sebuah blowgun yang diperlengkap dengan sistem penyengat listrik.)


Blowgun itu panjangnya sekitar 110 cm dan telah dimodifikasi untuk digunakan guna keperluan olahraga. Dibuat dari jenis yang sama dari plastik yang digunakan pada pisau dan pesawat terbang.


Biasanya, Blowgun tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melukai atau membunuh seseorang. Benda ini menggunakan panah yang tidak lebih dari panjangnya jarum dan menggunakan pendorong pada panah itu untuk menembus paru-paru manusia.


Suku tertentu bisa menangkap binatang besar dengan mengunakan alat itu, tapi itu karena racun pada panah bukan karena kekuatan penghancur proyektil itu sendiri.


Namun, yang satu ini menggunakan listrik.


Ketika seseorang meniup ke dalam pipa, sensor meresponnya dan mengirimkan ledakan berupa udara yang termampatkan oleh suatu mesin kompresor. Membuat tiupan nafas manusia sebagai gaya penggerak, sedangkan sebenarnya ada mesin yang bisa dengan mudah melakukannya, semua metode ini pastilah suatu akal-akalan agar senjata tersebut mendapatkan ijin yang sah dari Academy City. Panah itu didorong oleh nafas yang diperkuat puluhan kali, sehingga bisa menembus sepotong kayu tebal beberapa sentimeter.


Sebuah laser penunjuk arah digunakan untuk membantu membidik, sehingga pemakainya bisa lebih mudah menggunakan senjata ini.


Hamazura meraih seluruh kotak yang berisikan amunisi anak panah, yang memiliki ekor mirip dart. Tampaknya ekor-ekor yang terdapat pada peluru ini digunakan untuk menstabilkannya ketika ditembakkan dan melayang di udara.


Bahkan setelah memiliki senjata macam ini, tangan Hamazura tidak berhenti bergetar.


Tekadnya kembali setelah dia memegang suatu benda yang paling tidak bisa membuatnya sederajad dengan lawannya, walaupun jaminan akan kemenangan masihlah setipis kabut.


(Ini tidak menjamin aku bisa mengalahkan para Edge Bees itu dan aku bahkan tidak yakin bisa melawan seorang esper Bomber Lance itu. Meski begitu, benda itu membuktikan perbedaan yang besar. Setidaknya, aku dapat menggunakannya untuk memungkinkan Fremea melarikan diri !!)


Saat itulah ia mendengar suara gemerincing.


Dia segera berjongkok di belakang meja sementara ia membuka area sekitar 40 cm dari lubang senjatanya untuk meniup dan memasukkan panahnya ke dalam. Tapi kemudian tangannya berhenti bergerak. Kebisingan tidak disebabkan oleh Edge Bee atau esper yang tidak diketahui namanya itu.


Kebisingan itu disebabkan oleh seorang pria paruh baya.


Dia mengenakan setelah pakaian usang dan dasinya bengkok. Keringat yang disebabkan oleh ketegangan dan ketakutan membasahi wajahnya dan kemejanya.


Hamazura berdiri dari belakang meja dan berbicara.


"... Kau tidak terlihat seperti seorang karyawan. Apakahkau pelanggan? "


Academy City adalah sebuah kota khusus dengan 80% dari penduduknya adalah pelajar, tapi masih ada 20% dari penduduknya yang merupakan orang dewasa. Hamazura tidak tahu apakah orang dewasa ini ingin menyewa "tempat persembunyian rahasia", tapi tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak bisa menggunakan salon pribadi.


Hamazura meraih busur dari belakang meja dan melemparkannya ke arah pria paruh baya itu.


"Jika kamu tidak ingin mati, kamu harus keluar dari sini. Mereka dapat menghancurkan pintu dan dinding dan mereka mencari mangsa pada setiap ruangan. Mereka mungkin tidak mencari kamu, tetapi kamu akan menghinggapi mereka jika kamu tetap tinggal di sini. Dan para gergaji pembunuh itu tampaknya memiliki bahan peledak di dalamnya. kamu harus keluar dari dari sini, jika kamu bisa."


"..."


Pria itu perlahan memasukkan tangannya ke busur tersebut. Tampaknya dia lebih seperti hendak mengambil sesuatu yang ada di hadapannya, daripada bersiap untuk bertarung. Terus terang, tindakannya begitu kaku.


Tatapan pria itu perlahan-lahan bergerak dari busur menuju ke arah Hamazura.


"... A-apa yang akan Kau lakukan?" Tanya pria itu.


"Tentu saja, lari. Tempat ini adalah kesalahan. Ada gergaji pembunuh terbang diseluruh tempat dan bahkan ada seorang esper gila yang hanya dengan mengayunkan tangannya, dia bisa menciptakan udara yang bisa mengiris baja sekalipun, semuanya sedang menuju kemari. Jika aku tinggal di sini, aku pasti dibunuh, jadi aku akan melarikan diri bahkan jika itu menyedihkan. "


Hamazura menarik beberapa panah untuk blowgun dan mengikatnya di belakang ikat pinggangnya.


Dia bergegas dan tangannya gemetar, tapi ia tidak punya waktu untuk membiarkan dirinya bersantai.


"Tapi sebelum aku melakukan semua itu, aku harus menyelamatkan seorang gadis bernama Fremea. aku tidak berpikir aku bisa menang dalam perkelahian melawan monster-monster itu, tapi aku setidaknya harus membantu gadis itu melarikan diri dengan aman."


"Kenapa?" Pria itu menggeleng seperti anak kecil. "Dengan segala kegaduhan ini, Anti-Skill yakin pasti segera datang. Bahkan jika mereka mencari melalui setiap ruangan, bangunan ini memiliki ratusan kamar! Jika kita bersembunyi di sini, mereka akan menghabiskan waktu mereka untuk hanya mencari. Seseorang akan datang untuk menyelamatkan kita pada waktu itu !! Bergerak di sekitar tidak akan menyelamatkan kita; maka pilihan paling baik adalah bersembunyi!! "


"Itu mungkin benar."


Dengan asumsi Anti-Skill memiliki kekuatan untuk mengatasi situasi.


Dan juga dengan asumsi musuh tidak akan menggunakan puluhan kamera terbang milik mereka secara efektif.


Dan juga dengan asumsi musuh akan menerima kegagalan dengan membiarkan mereka pulang dengan ledakan kemarahan.


"Tapi itu mungkin juga tidak benar. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku harus membiarkan Fremea melarikan diri dari bangunan ini. Dia hanyalah bocah yan berusia sekitar 10 tahun. Dia jelas akan lebih mudah mati daripada kita. Tidak ada jaminan dia akan mendapat dukungan untuk hidup. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian. Jika aku berlari, maka aku hanya akan membiarkan kematian ke arahnya. Jadi aku harus menunda kematiannya sebanyak yang aku bisa."


"... Kenapa ...?" Gumam pria itu lagi.


Hamazura tidak memaksa pria itu untuk membantunya.


"Maaf. Aku tidak menyuruhmu untuk ikut campur dalam permasalahanku. Ini hidupmu. Kau harus memutuskan apa yang harus kau lakukan. Tapi, jika kau memutuskan untuk bersembunyi, kau harus menemukan tempat lain. Ketika aku datang ke sini, aku menghancurkan Edge Bee. Penggantinya mungkin akan datang, sehingga setidaknya kau harus pergi ke ruangan yang berbeda. "


"Tidak Bukan itu. "


Pria itu menggeleng berulang kali.


Hamazura menyadari orang itu gemetar karena sesuatu yang lebih dari sekedar rasa takut.


"Bagaimana kau bisa berpikir tentang orang-orang di sekitarmu dalam situasi seperti ini ...?" Orang itu bergumam, tapi kemudian suaranya semakin keras. "Aku datang ke sini mencari putriku yang lari dari rumah. Aku tidak tahu detailnya, tapi dia berusaha untuk menyelesaikan hal yang sangat berbahaya, dia berada di situasi di mana dia tidak bisa mengandalkan Anti-Skill ataupun Judgment sekalipun. Dia tidak ingin seluruh keluarga terperangkap di dalamnya, jadi dia menggunakan salon swasta sebagai tempat persembunyian rahasia. Aku putus asa memikirkan hal ini dan kuputuskan untuk mencarinya. Aku sudah siap untuk melakukan apa pun. Aku bekerja begitu keras dan bertekad untuk membawa anakku kembali sebelum dia terjebak dalam kesulitan yang tidak bisa diselesaikan. "


Dia berbicara seolah-olah ia hendak memuntahkan darah.


"Tapi diriku yang sebenarnya adalah berbeda. Ketika aku dihadapkan dengan bahaya, semuanya habis sudah. Aku hanya bisa memikirkan tentang diriku sendiri. Setelah itu, aku bahkan tidak bisa membayangkan bahwa aku bisa menggunakan busur ini demi putriku! Tidak peduli benda apa yang ada di tanganku, aku hanya bisa berpikir menggunakannya sebagai alat untuk menyelamatkan diriku sendiri!! ... Bagaimana aku bisa menjadi seperti Kau? Benda ini tidak begitu sederhana. Ketika aku melihat apa yang terjadi, aku tidak bisa memikirkan apa yang ada di sekitar ku !! "


Itu adalah ketakutan yang tak terelakkan yang datang dari kehidupan pribadinya.


Itu adalah pelampiasan tentang betapa tidak bergunanya dia di masa lalu, namun kini dia ingin merubah segalanya.


Manusia paruh baya itu telah merasakan betapa pahitnya menjadi orang yang hanya bisa memikirkan tentang dirinya sendiri dan hanya bisa terjebak dalam ketakutan ketika ingin menyelamatkan orang lain.


"... Apa yang kau katakan?"


Tapi wajah Hamazura Shiage ini tidak menampilkan ekspresi penghinaan.


"Kau menggunakan kekuatanmu sendiri untuk mendapat kanseorang istri, menciptakan rumah tangga yang sesuai, giat dan panic bekerja untuk melindungi semua itu.Kau mempunyaicukup uang untuk putrimu untuk keperluan salon pribadinya sehari-hari, karena kau bekerja untuk keluarga mu. Kau tidak meletakkannya pada rel dan mengumpulkan semuanya semata-mata karena semua orang di sekitar mu.Ketika putrimu menghilang dan rumah tanggamu tampak seperti akan berantakan, kau bertindak untuk menyelamatka nkeluargamu bahkan jika itu harus melanggar aturanmu sendiri. "


Itu bukanlah kata-kata penghibur.


Itu bukanlah kata-kata lembut yang dimaksudkan untuk tidak menyakiti. "Setiap orang memiliki hal-hal yang tidak aku miliki.Tidak peduli betapapun aku berjuang, aku tidak bisa mendapatkan merekanamun aku masih memiliki tujuan akhir yang ingin kuambil tidak peduli apapun itu. "


Kerinduan.


Karena kerinduan yang murni, Hamazura memamerkan hatinyadi sini. "Berbanggalah, pahlawan. Kau adalah apa yang aku impikan. "


Pria paruh baya itu menunduk dan tetap diam untuk sementara waktu. Ia memikirkan apa yang Hamazura katakan tadi.


Akhirnya, tubuhnya berhenti gemetar. Manusia yang pernah kalah tadi mengangkat kepalanya dan berbicara.


"... Aku akan pergi juga.Tidak bertindak tidak akan membantu situasi ini. "Apakah kau baik-baik saja dengan itu? ".


"Sama seperti kau membiarkan gadis Fremea itu pergi, aku harus menyelamatkanputri ku."


"Apakah kau tahu di mana putrimu di tengah semua kekacauan ini?"


"Dia seperti ku. Dia Kemungkinan besar tidak bergerak dan aku tahu ruangannya, jadi aku akan menemuinya di sana. "


"Aku mengerti," gumam Hamazura.


Dia mengambil blowgun itu lagi.


"Kalau begitu aku akan menarik perhatian mereka sebanyak yang kubisa. Jika kau tahu di mana yang kautuju, itu sederhana. Kau hanya perlu lari kesana. "


"Menarik perhatian mereka ...? Apakah kau tahu apa yang kau katakan !? Bahkan dengan senjata, itu tidak mungkin. Jika banyak dari mereka terbang pada mu sekaligus ... !! "


"Ini salahku," kata Hamazura memotong perkataan pria tersebut. "Kekacauan ini, kawanan Edge Bees berujung, dan esper aneh menghancurkan semua dinding di sini karena aku. Aku tidak cukup kuat untuk mengatasi itu semua. Aku melakukannya begitu banyak. Tapi biarkan aku melakukannya. Aku hanya dapat melakukan itu, tapi biarkan aku melakukan apa yang kubisa!! "


Mendengar suara yang tak terkendali, Hamazura meninggalkan ruangan dan berjalan ke koridor.


Pada saat yang sama, gadis Bomber Lance menghancurkan dinding yang berbeda dan datang melaluinya.


" jadi , Pertemukan aku dengan Fremea dan kau hanya perlu membawa ku ke sana."


"... !!"


"Atau harus kita lakukan sebaliknya? Jika aku membuat mu berteriak dengan kerassehingga bisa terdengar di seluruh gedung, mungkin dia akan datang ke sini atau takut dan melarikan diri? "


Sakarang tidak perlu mendengarkan kata-katanya.

Dia mempunyai sebuah senjata sekarang.


Hamazura meletakan blowgundi kedua tangannya dan mempusatkan titik merah dari laser pointer pada tubuh gadis itu. Dia kemudian meniupkan semua nafas ke dalamnya. Kompresor elektronik diperkuat puluhan kali kekuatan napas.


Sebuah suara berisik tebal terdengar.


Itu bukanlah suara tertembak. Sama halnya seperti dengan busur, suara pendaratan pukulan itu jauh lebih keras dari suara itu. Namun, itu juga bukan suara daging esper yang tercabik . Juga bukan suara yangmencermin kan kekuatannya. Gadis itu hanya memutar tubuhnya sedikit dan panah berbentuk darthanya sempat membentur dinding koridor di belakangnya.


Ekspresinya tetap tenang.


Tapi Hamazura telah belajar sesuatu.


Dia menghindari panah bukannya menangki sserangan itu. Itu berarti dia telah memutuskan bahwa dia akan hancurjika mengenai nya. Dia juga memutuskan bahwa dia tidak bisa menghalangi itu, jadi ia menghindarinya. Esper yang hanya bisa membuat tombak nitrogen. Dia tidak bisa membuat dinding yang bisa menghalau serangan di setiap arah sekelilingnya.


Dengan kata lain ...


(aku bisa memenangkan ini jika aku mengenainya!!)


Dalam proses untuk tembakan yang kedua, Hamazura membuka area 40cm dari lubang tiup dan kemudian memasukan salah satu anak panah dari sabuknya.


Kemudian gadis Bomber Lance itu membuat gerakan.


Dia menciptakan tombak dari kedua tangannya dan bergerak dengan kecepatan tinggi menuju Hamazura dengan mengiris dinding dibagian kiri dan kanannya dengan terlihat senang.


(Sial, bisakah aku menembak pada waktunya!?)


Sebelum gadis itu bisa mencapainya,Hamazura telah selesai mereload dan menutup bagian yang terbuka dari blowgun tersebut.


Tetapi pada saat ia mengangkatnya, gadis itu telah membunuh jangkauannya.


Dia menyingkirkan tombak yang berasal dari salah satu tangannya dan menutupi ujung blowgun itu dengan tangan yang sama.


"Bagaimana kalau aku meniup melalui ujung yang salah?"


   … "!?" 

Hamazura segera melepaskan blowgun itu dan mengayunkan paksa kepalanya ke samping.


Segera setelah itu, tombak nitrogen muncul dan langsung menusuk bagian dalam blowgun tersebut. Seiring dengan ledakan blowgun itu pun ikut hancur, tombak ini juga menyerempet pipi Hamazura. Fragmen plastik Tajam memberinya goresan cahaya.


Kejutan memukulnya jatuh.


Di tanah, Hamazura menarik panah berbentuk dart dari sabuknya.Dia berniat untuk melemparkannya, tapi gadis itu menginjak lengannya sebelum ia bisa melakukannya.


"Gah !?"


Kaki kecilnya turun di antara pergelangan tangan dan siku, menjepitkannya ke tanah.


Lalu ia menggenggam telapak tangannya ke bawah menuju dada. Telapak sama yang bisa membuat tombak mematikan.


"Fremea Seivelun," terus terang katanya. "Haruskah aku mencoba memanggilmu ke sini dengan jeritannya seperti yang direncanakan?"


Tapi kemudian...


"Kuroyoru." Gadis itu tampak tidak memiliki ponsel, tapi ada suara ganguan statistik yang berasal dari sakunya. "Kami memiliki masalah. Hentikan itu dan segera ke luar.Aku akan mengambil alih di dalam gedung. "


"Pemilik ITEM datang?"


"Tidak Ini jauh lebih buruk. Kekerasanku tidak membantu menangani masalah ini. Dan berurusan dengan nya seharusnya diserahkan kepadamu. "


"Aku mengerti." Gadis itu melepaskan injakannya dari lengan Hamazura .


"Waktu yang sangat tepat. Aku akhirnya mendapatkan tempo yang bagus. "


"Gh ..."


Hamazura meletakkan tangannya di dinding dan berusaha keras untuk berdiri sehingga ia bisa menghentikannya. Namun, gadis itu melakukan sesuatu yang tidak diharapkan. Dia mengiris dinding terdekat dengan tombak, berjalan melalui itu, dan kemudian menerobos jendela tebal dengan mengirisnya.


Dengan suara bernada tinggi dari jendela yang terbelah, tubuh mungilnya terlempar keluar melalui jendela. Lantai mereka berada ini pun cukup tinggi.


Namun, dia tidak terjatuh.


Dia merentangkan tangannya keluar horizontal dan tombak nitrogen yang berasal dari mereka menahannya ditempat. Tombaknya tidak hanya memiliki kekuatan destruktif. Dia memanipulasi arus udara dengan membuat arus berputar-putar di punggungnya.


"Kau menyebutkan ITEM." Hamazura menyeret tubuh nya yang terluka hanya untuk bertanya pada gadis yang berhenti diudara itu. "Jawab aku. Dan bukan hanya tentang Fremea. Apakah kau berencana untuk melakukan sesuatu kepada mereka?"


"Jangan terlalu terburu-buru. Terserah kau menginginkan nya atau tidak, kau akan segera tahu. "


Setelah mengatakan itu, gadis itu berhenti memancarkan tombak dan jatuh lurus ke bawah dengan punggung ke tanah. Tentu saja, ia berniat mendarat, bukan menabrak nya. Dia kemungkinan besar akan menahan dirinya lagi dengantombak didekat tanah.


"Sialan ..."


Hamazura berpikir sebentar lalu kemudian menuju tangga darurat.


Sepertinya gadis Bomber Lance itu sementara ditarik, tapi masih ada berton-ton Edge Bees bertepi berkeliaran di sekitar gedung.


  
Kuroyoru Umidori mendarat di tanah.

Keributan di dalam gedung salon pribadi itu telah menyebabkan banyak orang pergi keluar dari bangunan dan banyak penonton berkumpul di sekitar gedung, sehingga ada beberapa orang di area itu.

Sebagai bagian dari sisi gelap kota, dia tidak peduli dengan keributan itu.

Ekspresinya tenang. Seorang pelajar yang bermain game di ponsel karena bosan akan memiliki ekspresi yang lebih serius di wajahnya.

"Tch. Silver Cross. Kau mengatakan ada permasalah mereka memiliki bala bantuan , tapi di mana?’’

Dia melihat ke sekeliling, tapi tidak melihat siapa pun yang tampak seperti itu. Satu-satunya orang yang ia lihat hanyalah beberapa bawahan yang tertangkap melihat nya dan siap bertindak untuk melindunginya.

Kuroyoru duduk di dekat kursi di sebuah kafe yang terbuka, kumpulan boneka lumba-lumba plastik tampak menempati kursi kosong di meja untuk 4 orang itu, dan memesan apa yang tampaknya di rekomendasikan di teh kafe hitam ini.

Dia membawa cangkir teh yang khusus diberikan untuk bibirnya.

(... Aku yakin seseorang di suatu tempat kehabisan akal untuk ini. Nah, melakukan hal-hal dengan cara yang begitu mencolok adalah sempurna untuk memiliki akar pertemuan.)

Tentu saja, penduduk kota melihat segerombolan Edge Bees berujung terbang melalui langit dan salon pribadi telah di serang. Tapi tidak ada yang benar-benar melakukan apa-apa untuk menghentikan kejahatan. Bahkan jika itu tampak aneh, mereka tidak bisa menjaga situasi yang terus berubah.

Mereka tinggal di dunia yang berbeda.

Kegelapan tidak bisa berfungsi sebagai kegelapan jika tidak lebih kuat dari permukaan. (Sekarang, aku harus memastikan tidak ada bala bantuan menghalangi sampai Edge Bees berujung Silver Cross mengepung Fremea Seivelun. Aku berharap dia setidaknya akan mengatakan di mana ada bajingan aku harus berhenti.)

Saat itulah ia mendengar langkah kaki.

Seringai jahat muncul di bibir Kuroyoru Umidori .

Dia bisa mencium baunya.Bau seseorang yang tidak pada tingkatan ini.Ini adalah bau seseorang yang sedang berusaha untuk bercampur dengan orang-orang yang lewat namun jelas gagal. Sederhananya, ini adalah bau dari orang-orang yang terendam dengan kegelapan.

"Oh?" Ujar Kuroyoru pada waktu yang sama dengan selembar kertas menyelinap ke meja.Sebuah foto tunggal sekarang disertai teh di atas meja tampaknya populer.

Foto Itu dari Fremea Seivelun.

"... Rupanya laporan tentang keberadaan mu di sini memang akurat. Kau tidak harus benar-benar menunjukkannya sampai sedikit kemudian, "Kuroyoru memanggil ke sisi lain dari meja dengan senyum di wajahnya.

Dia adalah Level 5.

"Sialan, dan Nomor empat akan menjadi jauh lebih sederhana." Ya.

Itu si Nomor Satu, Accelerator.

Accelerator telah melemparkan foto dari Fremea ke meja dan melihat reaksi gadis itu.

Dia telah berhasil mendekat dan menandai peta dengan referensi beberapa informasi lebih lanjut, tetapi faktor terbesar adalah ledakan dan banyaknya perangkat pengintai tak berawak. Jika ia tidak melewati daerah itu, ia mungkin akan menuju bangunan atau titik asal perangkat pengintai tak berawak itu.

Sudah kebetulan bahwa ia telah berhenti dan memandang ke kafe terbuka. Gadis itu sangat mudah dikenali.

Semua yang di lakukan Accelerator hanyalah melihat si idiot yang berbau kegelapan ini dengan santai bersama sejumlah bawahan yang menyatu dengan daerah sekitarnya.

"Bagaimana kalau kau duduk?" Tanya gadis itu dengan senyum tipis dan terlihat berbahaya di matanya. "Ini adalah teh café yang di rekomendasikan.Ini disebut...nnn...aku tidak ingat. Itu adalah nama yang cukup panjang. Lagi pula, bagaimana jika kau mencobanya? Meskipun itu sangat tidak baik. "

Accelerator duduk di kursi di seberang gadis itu dan meminta salah satu teh yang direkomendasikan.

Itu tampak tidak terlalu baik.

"... Aku pikir tidak ada salahnya."

"Itulah kehidupan mu."

"Dan siapa kau?"

"Apakah kausungguh berpikir aku akan memperkenalkan diri?"

"Kau Kuroyoru Umidori."

"... Tch. Kau hanya meminta untuk memverifikasikan itu. "

Dia memperhatikan sekeliling dan melihat 2 atau 3 dari bawahannya telah menghilang. Mereka tidak terlalu penting baginya apalagi untuk mengingat nama atau tampang mereka, tampaknya mereka telah diseret ke suatu tempat.

Di tempat mereka, seorang wanita mengenakan aodai tengah melemparkan pembalut lengan padanya.Tidak terjadi apa-apa tetapi cemoohan terlihat jelas di senyum wanita itu.

(bukan trik yang luar biasa, tapi mengagumkan bahwa mereka berhasil di tarik keluar tanpa aku menyadarinya.)

Kuroyoru menyerah dan berbicara.

"Benar.... kau memotong beberapa jarinya? "

"Kami melemparkannya ke dalam perangkat pembuangan limbah dari dapur otomatis di gang dan bertanya apakah ia ingin berbicara atau merubahnya menjadi pupuk."

"Eh? Itu semua yang diperlukan untuk membuatnya berbicara? Aku kira aku perlu juga memotong beberapa jarinya kemudian. "

"Tapi itu tidak cukup," kata Accelerator memotong pembicaraan. "Kami tidak mendapatkan banyak informasi. Sungguh semua yang kita punya hanyalah nama mu, nama Silver Cross , dan istilah 'Freshmen'.Oh ..., dan mengingat berapa banyak kebanggaan konyol yang ada dalam hal ini Freshmen, itu harus lah sesuatu yang cukup penting. Dia mengatakan kepada kami tentang nama mu, tetapi ia tidak akan mengatakan apa-apa selain itu. "

"... Mungkin aku perlu memotong kaki beserta semua jari-jarinya," sengaja mengganggu komentar Kuroyoru saat ia menyombongkan pipinya.

Dia menggunakan tangannya untuk memukul boneka dolphin plastik di kursi sebelahnya mungkin itu telah menjadi cara untuk membiarkan beberapa stresnya.

"Jadi apa yang kau lakukan di sini?"

"Itu pertanyaan ku," sembur Accelerator. "Kegelapan harus pergi. Aku akan mengeliminasi nya. Aku menghapuskan struktur organisasi gelap yang mengikat kota ini bersama-sama. Pada akhir perang yang mengganggu, aku membuat itu terjadi. Aku bersama orang – orang pengguna level atas merilisnya. Jadi mengapa orang yang begitu jelas bagian dari itu semua seperti mu lakukan berada di sini? "

Pada akhir Perang Dunia III, dia mengatakan hal ini kepada seorang utusan tingkat atas:

(Jangan kirimkan perintah untuk menggunakan anak nakal itu atau suster sebagai perisai. Bekukan Program Musim Ketiga. Jangan bermain dengan kehidupan mereka untuk tujuan mu sendiri, baik itu membunuh mereka atau berbuat lebih banyak.)

dan:

(Lepaskan orang lain yang berpikiran sama dengan ku. Aku tidak akan membiarkan mu menggunakan siapapun atau apapun sebagai tameng hanya untuk memaksa orang melakukan pekerjaan kotor mu dalam dunia kegelapan. Jika aku menemukan bahkan cuma satu contoh, aku akan menujukan taring ku ke arah mu. aku akan membrutali kehancuranmu sebanyak yang dibutuhkan.)

"Cukup benar." Kuroyoru membawa cangkir yang berbau teh ke mulutnya, berbau lagi, menciumnya lagi, dan kemudian tampak bingung atas ke tidak mampuan nya membedakan ini dengan teh biasa. "Di sana sebuah pemberitahuan. Semua sandera dan fungsi rantai telah di singkirkan. mungkin beberapa orang bahkan berselebrasi. Meskipun semuanya merasa hal seperti itu masih kurang namun karena atasan yang takut padamu dan itu lebih seperti Mereka menghadiahi mu karena melaksanakan peran yang tepat dalam perang. Aku kira prestasi mu dalam perang lah yang membuat mu berutang. "

"..."

"Ada sesuatu yang ingin ku pertanyakan apakah aku pernah bertemu dengan mu. Aku sungguh benar-benar lupa tentang hal itu, tapi aku ingat ketika aku melihat wajahmu. Jadi ku kira ku akan bertanya padamu sekarang. "

Kuroyoru menutup matanya dengan cangkir masih di tangannya. Lalu ia membukanya. Dan dia berbicara.

"... Kau sungguh sialan berpikir semua orang di dunia ini bisa bersama?" Segera setelah itu, meja teiris ditengah dengan di iringi suara ledakan.


Accelerator memeiringkan kepalanya sedikit ke samping.


Cangkir di dekat mulutnya telah teriris dua seperti hal nya meja dan cairan di dalamnya ikut melayang di udara.


Dia esper terkuat Academy City, tapi dia memiliki kelemahan dalam ketidakmampuan untuk menggunakan kekuatan jika ia tidak menekan saklar pada elektroda choker style di lehernya.


Jadi ia menghindari serangan pertama.


Dia tidak memerlukannya untuk serangan kedua.


Saat ia menggunakan tangan kosongnya untuk menekan saklar di lehernya, teh hitam murahan mengenai bagian atas tubuhnya dan tentunya langsung tertolak. Tidak ada luka bakar yang tertinggal di kulitnya. Dan serangan kedua Kuroyoru menemukan nasib yang sama.


Itulah adalah refleksi.


Kuroyoru terpaksa berdiri sambil memukul kursinya ke belakang dan memutar seluruh tubuhnya ke samping hanya untuk menghindari serangannya mengenai dirinya sendiri. Cangkir di tangannya teriris. Hanya pegangan lah yang berada di tangannya kemudian dia melemparkannya ke tanah. Sebagai gantinya, ia meraih boneka lumba-lumba plastik.


Dengan teh, meja, dan kursi dari lawannya yang telah terpental, Accelerator duduk dengan nyaman di kursi yang tersisa satu-satunya.


"... Begitu kah cara berbicara ... Tidak, itu pola perhitungan ..."


"Oh, jadi kau menyadari itu? aku mengira kau akan melakukannya, bukannya begitu? Ini adalah bagian dari pola mu yang ditanam dan diperkuat, setelah semuanya. "


"The Dark May Project."


Accelerator tertawa mengejek.


Itu adalah salah satu proyek tidak manusiawi yang dilakukan di bagian sisi gelap dari Academy City. Mereka telah menganalisis 5 Level terkuat dengan pola pikir kota ini dan secara paksa memasukkannya ke sebagian orang . Dalam pertukaran untuk sedikit stabilitas dalam kepribadian mereka, orang-orang telah menerima peningkatan pesat dalam kekuatan mereka.


"Kau hanyalah anak kecil dengan porsi paksaan yang ditanam dalam diri mu sedangkan aku adalah bukti nyata. Apakah kausungguh– sungguh bodoh kau tidak tahu siapa yang lebih kuat tanpa melalui itu? "


"Mungkin itu aku, kau sangat sial."


"Inilah pemicu." Accelerator mengetuk sandaran tangan kursi dengan jari telunjuknya. "Jika aku berdiri dari sini, kau akan mati. Apakah kau benar-benar ingin membuat ku berdiri?"


"Memang benar bahwa aku tidak memiliki banyak kesempatan dalam pertarungan berhadapan-langsung. Itu sebabnya aku menunda urusan itu dengan mu. Namun, "Kuroyoru menambahkan," sebuah kemenangan di sini bukan tentang pertarungan berhadapan-langsung. "


"..."


"Kekuatan mu memang luar biasa untuk menghancurkan, tapi tidak begitu besar untuk melindungi, kan? Ini sama hal nya bagi ku !!"


Saat ia berteriak, Kuroyoru horizontal mengayunkan lengan tanpa boneka lumba-lumba plastik di bawahnya.


Dia tiba-tiba mengayunkan ke arah penonton yang bergejolak itu dari kejauhan.


Dia menggunakan kekuatan yang telah mengiris setengah meja tadi ke arah daging-dan-darah manusia.


Pada saat yang sama, Accelerator melompat dari kursinya. Serangan itu mirip dengan angin. Accelerator masuk di antara Kuroyoru dan para penonton serangan itu berhamburan seperti tombak atau panah.


"Itulah pemicu." Dia memukul dadanya dengan kata-kata peluru seperti itu."Dan kau telah menariknya. Sekarang terima nasib mu . "


Kuroyoru Umidori tersenyum.


Potongan meja dan jalan permukaan,ia terpesona terbang ke udara. Dia menunjuk ke arah sebuah foto yang tengah mengambang di antara itu semua yang telah teriris setengahnya.


"Dia memang di sini."


"Siapa?"


"Fremea Seivelun."


Monster terkuat Academy City alisnya berkedut sedikit.


"Mari kita bersenang-senang, Nomor satu."


"..."


"Anak nakal itu mendekat. Mari kita bermain game. Jika aku bisa memenggal kepala seperti di foto itu, aku menang. "


Dan kemudian ...


  

Hamazura Shiage berlari keluar dari gedung salon pribadi.


Hal gila telah terjadi dalam gedung. Itu sudah seperti neraka beberapa dari Edge Bees berujung menghancurkan dan terbang melalui jendela dan pintu setiap kali ia penjaga turun ke bawah, tapi ia masih berhasil menuju jalan keluar.


Selama kau tidak goyah di mata gergaji di sekitar disk, ada beberapa cara untuk menangani mereka. Kau bisa melemparkan spraypencuci-topike baling-baling, kau bisa menghancurkan lensa kamera mereka dengan alat pemadam kebakaran, dan kau bisa menyalakan rokok di dekat baterai mereka dan kemudian memukul mereka dengan sebotol wiski.


Edge Bees memang bisa menangkap benda, mempercepat gaya dengan sentrifugal, dan melempardiri mereka, tapi itu bisa ditangani dengan memukulsesuatu ke mereka dari sudut tema gergaji yang tidak bisa di capai menggunakan pecahan botol dengan "meraihnya".


Dia beruntung karena mereka hancur sendiri ketika mereka berhenti berfungsi dengan cara lain. Jika mereka meledak setiap dengan tepat, Hamazura tidak akan mampu bahkan hanya untuk mendekati mereka.


(Dimana Fremea !? Apakah dia sudah di luar? Atau dia masih di dalam !?)


Hamazura menerobos penonton yang berkumpul setelah mendengar keributan dan mencari gadis itu di sekitar area, tapi dia kemudian mendapat perasaan aneh yang tidak nyaman.


Ada sesuatu yang janggal.


Itu tidak masuk akal.


Sudah menjadi keberuntungan bahwa dia telah mampu melalui kawanan besar Edge Bees berujung dan keluar. Ini tidak berarti bahwa dia tidak ingin ke luar. Dia telah berjuang mati-matian berharap untuk melakukan hal itu.


Tapi ...


Dia benar-benar merasa bahwa ini terlalu mudah.


Bahkan jikadiamemiliki koleksiberaneka ragampengalaman, Hamazuramasihhanyalah seorang anaknakal. Dia bahkan tidak bisamenggunakansuatu jenis kekuatankhusus yangdiperlukanuntuk melewatisituasi seperti itu. Ini adalahsenjatapembunuh; merekasecara khususdirancang untukmembunuhdanmembunuhadalah hasilyang jelasdariberjalannya kesatuan mereka.Tidak ada caraseharusnya mengapa dia mampumelewatinya.


Satu atau duamungkinbisa di kategorikan sebagai keajaiban.


TapiHamazuratelahmelewatilebih dari 10Edge Beesberujungdantentunya adalebih banyakdari merekatersebardi seluruh bangunan.


Bagaimana diabertahan? Apakahituhanya kebetulan?


Atauseseorang telahsengajaikut campur tangan untukmewujudkannya?


"Fremea !!Apakah kau ada di situ!?"


Tapi dia tidakpunya waktu untuk terlalu berpikirmengenai hal itu.


Diahanyaberhasil melarikan diridarisegerombolanEdge Bees.Mereka sama sekali tidakhancur. Belum lagi bahwamereka hanyaperangkatpengintaitak berawak. Jikadugaanitubenar, ancamansesungguhnya berada di balikmereka dankemungkinan itu jauh lebih buruk daripadagadisesperataupowered suit armoryangpernah ia lihat sebelumnya.


Saat itulahHamazuramendengarsuaraakrab gadisitu sambil memandangiseluruh wilayah. "...Pokoknya...!!Di sini, Hamazura...kemari...!!"


"Fremea !!"


Diatampak panikberbalik, tapi adaterlalubanyakpenonton. Itu tidak membantubahwaFremea itucukup pendek. Diamungkin telahtersembunyi di balik kerumunansemua orang.


Dia tidak bisamenemukannya.


Dia tidak bisabertemudengannya.


Kepanikannyabertambahmenyebabkankemampuannya untukmenemukan seseorangdi tengahsemua kebingungan itumenjatuhkannya.Dansaat dia bergerakdalamkebingungan, bencanaberikutnya datang.


Dengansuara yangbesar,sebuah giant powered suit armormunculmenendangsebuah mobil menjauhdi tempat parkir.


Armor itutampak sangatasingdiCityscape.Perasaan yang di keluarkan di tempat itu menyebabkanHamazuramerasakan aromayang samaseperti hal nyamaldi bawah tanahmeskipun diatidak memilikibukti.


Itumemiliki 2lengan dan2kaki.


Dibandingkan denganberkaki8membawa satu pistolsmoothbore, yang satu inimemilikidesain yang lebihtenang, tapi itu masihterlalubesar. Lengan dan kakiseseorang tidak mungkin bisaberada dibagiananalogdariarmor itu. Harusnya adaruangterbukadi dalam tubuh. Hanya sejumlah pilarsempitdi punggungnyadan itudilakukan olehEdge Bees.


Parapenontonmenatap kosongitu.


Mereka tahubahwaAcademy Citybisamembuathal-hal seperti halnyaarmor itu, tapimereka tidaksering memilikikesempatan untuk melihatnya denganmata mereka sendiri.


Di sisi lain, powered suit armor itu sama sekalitidak ragu-ragu. Bahkan benda itutidak peduliakan adanyasaksi.


Giant armor itu hanyamemusatkan serangannya padatarget bukan kepenonton. Dengan kata lain, memusatkanpenghancuran padaFremeaSeivelun.


"... !!! ???"


Sejumlahjeritan, baik pria maupun wanita, terdengar.


Mengabaikanorang-orangyang panikberusaha untuk melarikan diri, armor itumenujulangsung. .Hamazuratidak bisa bergerak. Untuk perawalan, dia masih tidaktahu persis di manaFremea .Namun faktoryang lebih besaradalah bahwa itu tidak seperti halnyaEdge Beesberujung,perasaan negatifyang luar biasadan mengerikandatangdi atasnyamenembuskulitdanmenyebabkan dia terjeratsehingga iatidak mampu bergerak.


Inilahyang di maksudpembunuhmakhluk hidup.hanya sebuah mesin biasatidakmungkin bisamemancarkanini.


SementaraHamazurabenar-benarmembeku , powered suit armor itumenghantammobildi parkiranke udara. Hal itu membuattigaputaran di udarasebelumkembali menujuketanah.


Hamazuratampakketakutan berurusan dengan benda itu.


FremeaSeivelun di sana.


Dia terjatuh saat penonton lain mencoba melarikan diri. Wajahnya tertunduk ke jalan. Di dekatnya adalah kereta dorong yang ditinggalkan. Entah karena orangtuanya panik dan kabur meninggalkannya atau kereta dorong ini telah terpisah dari orang tuanyakarena keadaan yang membingungkan ini . Di kereta dorong itu ada seorang bayi yang cukup muda sehingga itu sulit untuk mengetahui apakah dia laki-laki atau perempuan.


Hamazura akhirnya berhasil membebaskan kakinya dari rasa takut. Dia mulai berlari ke arah Fremea.


Tapi sudah terlambat.


Dia berteriak padanya untuk segeralari.


Fremea tampak bolak-balik di antara mobil dan mendekat dariatas kereta dorong.ItusedikitmeragukanMewujudkankecilnya peluanghidupdi bawahnol


Mobil pun jatuh.


Bayi di kereta dorong tentu tidak memahami situasi ini. Dia membentangkan tangan kecil polos ke arah sisi cermin yang memantulkan sinar matahari dari mobil itu ketika berputar di udara.


Segera setelah itu,sebuah suara penghancuran bisa didengar.


Momentum, panas, listrik. Suara itu tidak lain disebabkan oleh lelaki yang bisa mengendalikan semua vektor ini, Accelerator, ketika dia menghantam mobil secara horizontal dengan tendangan terbangnya.


Accelerator mampu menembakan itu lebih dari kecepatan yang luar biasa, tapi ia tetap diam di udara untuk sebuah second short. Sementara itu, mobil yang telah menerima semua energi dari gerakannya tersingkir jauh akurat ke arah tanpa ada penonton. Seperti di biliar, momentum telah ditransfer.


Accelerator hampir melayang turun dan mendarat ringan di dekat Fremea.


Suara keras akhirnya menyebabkan sang bayi berpikir dia dalam bahaya, karenanya dia mulai menangis keras. Accelerator tidak berpaling ke arah itu.


Powered suit armor itu.


Kuroyoru Umidori.


Mengawasi lokasi dari ancaman langsung, Accelerator berbicara.


Dia mengucapkanperkataan seolah-olah itu kata-kata pujian yang diarahkan ke Fremea yang tidak mampu untuk melarikan dirinya di akhir.


(... Ini seharusnya menjadi yang tersialperan Level 0 , bukan milikku.)


Apakahmonster ituberkatabisamenggunakankeduanyabaik untuk dirinya sendiri ataupun gadis itu.


"Kau hanya tidak cocok untuk menjadi pahlawan,kau sangat sial."


Pada saat itu, Hamazura Shiage bingung.


Mengapa level5terkuat Academy City muncul di sana?


Level 0 seperti halnya Hamazura dan Fremeapraktis kebalikan dari Level 5 ini yang memerintah bagian teratas dari program pembangunan kekuatan psikis. Hamazura tahu itu konyol, tapi dia tidak berpikir Level 5 akan menyelamatkan Level 0 di kota tanpa sebuah alasan yang benar-benar baik. Dia merasa bahwa mereka tidak memiliki cukup "nilai" untuk melakukan sebaliknya.


Tentu saja, dia bersyukur Fremea telah diselamatkan.


Permasalahan Hamazura sekarang adalah bahwasituasi itu telah memberinya titik di mana Level 0 bisa melalui itu dengan datangnya ide bagus.


Dia telah bertemu Accelerator di area pertempuran sengit selama Perang Dunia III seperti Rusia dan Aliansi Negara Independen Elizalina. Accelerator lah orang yang bisa mengalahkan senjata terbaru dari kedua tentara Rusia dan Academy City dengan tangan kosong. Akan sangat meyakinkan bila memiliki bantuannya.


Namun, Hamazura teringat sesuatu yang tidak menyenangkan.


   Itu sama seperti ketika dia memiliki "keberuntungan" lolos dari segerombolan Edge Bees berujung. 

(... Dapatkah aku menggunakan nya?)


Si Nomor Satu telah melindungi Takitsubo dari teroris di masa lalu, tapi Hamazura memiliki kesan buruk tentang dia untuk alasan yang berbeda.


Tapi dia tidak dalam posisi di mana dia bisa memilih.


(... Segalanya akan baik-baik saja selama kita keluar dari situasi ini. Diaorang yang mengerikan yang mana telah membunuh Pemimpin Komaba, tapi alasan itu sendiri baginya untuk memperjuangkan Fremea !!)


Pada saat itu, powered suit armor menerima sebuah transmisi gembira dari kawannya.


"Di sini kita pergi! Di sini kita pergiiii !! Silver Cross !! Koneksi telah dibuat. Hanya satu dorongan lagi dan baris akan diterapkan !! "


"Ada kemungkinan mereka sudah tahu apa yang kita cari."


"Mereka tidak bisa berbuat apa-apa meskipun mereka punya. Itulah mengapa Fremea Seivelun setengah-matiuntuk melakukannya! Setelah datang sejauh ini, arus ini tidak akan dapat diubah. Mereka tidak bisa dihentikan !! Jika kami menggunakan nya, itu akan segera di terapkan. Ini lah skak mat, Silver Cross !! "


Suara seseorang mengklik lidah nya bergema di seluruh bagian dalam powered suit armor.


Dia adalah tipe orang yang tahu bagaimana melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat.


"Sialan. Model ini tidak cocok untuk pertempuran !! "dia mengutuk dan powered suit armor itu bergerak maju.


Pelindung rel dan fire hydrant di jalan tersingkirdari sana seolah-olah itu menggunakan peralatan konstruksi.


Pada saat yang sama, Kuroyoru berada di kejauhan menonton serangangiant powered suit armor Silver Cross ini.


Mungkin itu adalahcostum armor, tetapi itu tidak akan bisa mengalahkansi Nomor satuAcademy City.


(... Itu tidak menjadi masalah.)


Suara keras dari logam yang pecah bisa terdengar.


Powered suit armorbergerak untuk menangkap Fremea dari tanah dengan jari-jari baja yang lebih keras dari mesin-mesin berat dan Accelerator menggunakan kekuatannya untuk menghentikan itu.


Serangan kejutanmerangkak naik seperti akar dan merobek mematahkan lengan, retakanmenjalar melintasi kulit terluar, dan kerusakan besar didapatkan mesin yangmembuatpowered suit armor itu bergerak.


Biasanya, itu akan menjadi sesuatu yang lebihdi sana.


Tapi ini berbeda.


(... Kemenangan dan kekalahan di sini tidak ditentukan oleh kekuatan sendiri !!)


Silver Cross Alpha "mengenakan" powered suit armor tebal.


Itu berarti ...


Tiba-tiba, bagian depan powered suit armor terbuka bahkan saat sedang dihancurkan.


Hal ini memungkinkan Silver Cross untuk keluar.


Namun, bukanlah daging-dan-darah manusia yang keluar.


Itu adalah powered suit armor yang tidak begitu kecil terbuat dari baja armadillo yang tampak seperti armor.


Ini harusnya menggunakan beberapa jenis peralatan atau sensor untuk kontrol sikapnya. Armadillo itu membuat momentumdan segerameninggalkan giant armorkemudianberputar di udara.


Dan melewati Fremea terbalik.


Tidak, armadillo benar-benar merenggut bagian belakang leher dengan satu tangan.


Kuroyoru berteriak tegas ke radionya.


"Silver Cross !! Lari dengan nya! Itu akan mengakhiri ini !! "


Accelerator berpikir semua akan berakhir ketika dia telah menghancurkan armor yang lebih besar, jadi dia terlambat dalam bereaksi.


Langkah berikutnya datang.


Seiring dengan beberapa teriakan, kerumunan orang di area ituterbagi di kiri dan kanan.


Sebuah powered suit armor dengan baling-baling raksasa di punggungnya meluncur melalui celah di keramaian. Model itu dimaksudkan untuk melakukan perjalanan dengankecepatan tinggi dan bisa "meluncur" dengan 4 kakinya pada kecepatan 800 kilometer per jam. Terakhir kakinya bisa menyemburkan cairan yang dikenal sebagai Slip Oil yang membuatnyaberjalan lancar, tapi Slip Oil ini sangat mudah menguap dan tidak meninggalkan tanda-tanda yang memungkinkan untuk dilacak.


Gerakannya sangat monoton, tapi ini berarti Silver Cross bisa memiliki armor pribadi yang bergerak otomatis berdasarkan program.


Sebuah lubang tebal terbuka di bagian depan.


Silver Cross tengah berputar lagi sambil menahan Fremea dan masuk ke dalam model berkaki empat itu.


ruang besi penyimpananitutertutup. Transfer itupun selesai.


Dia adalah lelaki yang mengetahui bagaimana melakukan hal yang benar pada saat yang tepat.


Dengan kata lain, dia telah melihat situasi dan menggunakan model yang memungkinkannya untuk pergi secepat mungkin.


Baling-baling dibelakangnya meningkatkan kecepatannya.


Dan menciptakan ledakan angin. Powered suit dengan segera berakselerasi sebelum Accelerator memiliki kesempatan untuk meraih armor tersebut.


Tangannya bertemu dengan udara.


Pada saat itu, powered suit telah memotong melalui jalan-jalan bagaikan peluru.


Kuroyoru Umedori menyembunyikan diri dan berbaur dengan keramaian.


“Kami menang” ujarnya lewat pemancarnya.


Yang tersisa hanyalah tangisan bayi di kereta dorong.


Suara itu diprovokasi oleh emosi primitif manusia, tapi hal itu tidak mencapai kegelapan.


  
Dia tidak memiliki waktu.


Setelah melihat apa yang terjadi dari awal hingga akhir, Hamazura Shiage mengambil pipa logam rusak-yang merupakan bagian dari powered suit yang hancur-untuk membela diri dan berlari menuju Accelerator.


Dia akan melakukan apapun yang dia bisa untuk bertambah kuat.


Tidak seperti Takitsubo, Mugino, ataupun Kinuhata, dia tidak memiliki alasan untuk tidak melibatkan sang “Nomor Satu” dalam semua ini.


Sekarang Fremea Seivelun telah ditangkap, dia tidak bisa menundanya lebih lama lagi.


Accelerator telah membunuh komaba, orang yang ingin melindunginya.


Itu memberinya alasan untuk melindungi Fremea.


Kuroyoru Umedori tertawa kecil saat ia berjalan melewati kerumunan.


(Fremea Seivelun tidak memiliki daya, dia hanyalah bocah Level 0, biasanya, tidak akan ada alasan untuk melibatkannya dalam kegelapan kota ini).


“Nomor Satu!!” Hamazura berseru, tapi Accelerator tidak berbalik.


Hamazura tidak mengetahui apa yang membuat Accelerator lebih mirip seperti monster daripada Mugino, tapi dia mengacungkan pipa logam rusak tanpa peduli.


“Kita tidak punya waktu, bekerjasamalah denganku. Kita bisa menemukan dia lebih cepat jika bersama daripada jika melakukannya sendiri-sendiri. Jika kau bahkan memiliki keinginan sekecil apapun untuk menyelamatkannya, bekerjasamalah denganku!!. Jika kau tidak tahu siapa dia, aku akan memberitahumu. Setelah kau tahu, kau akan mengerti bagaimana harus menyelamatkannya.. Dia adalah...”


“...”


Accelerator melambaikan tanganya dengan perlahan.


Disaat kedua tangannya menyentuh pipa logam di tangan Hamazura, situasi berbalik.


Dengan bunyi rendah, tidak hanya pipa logam yang terbang dari tangannya, tubuhnya pun terbanting. Accelerator menekan tombol dilehernya dan membungkuk ke arah tubuh Hamazura yang runtuh.


Dia mencondongkan tubuh diatas Hamazura dengan maksud untuk benar-benar melumpuhkannya.


Paling tidak, dia akan membuat kedua lengan Hamazura terkilir sehingga dia tidak dapat melawan sama sekali.


Tidak ada aturan yang menyebutkan musuh dari musuhmu adalah temanmu.


Padahal keduanya memiliki motivasi yang sangat berbeda yang membuat mereka menyelamatkan orang-orang dan terus bertindak.


Kuroyoru memeriksa kembali kemajuan rencananya sementara mantel putih dengan tudung yang dikenakannya berayun bolak-balik.


(… Yang penting adalah hubugan pribadi mereka, Fremea memiliki hubungan dengan Accelerator karena dia membunuh Komaba Ritoku dan dia memiliki hubungan dengan Hamazura dan Mugino dari ITEM melalui Fremea Seivelun).


(Aku meremehkannya.)


Hamazura menggertakkan giginya saat terbaring di tanah.


Tangan Accelerator menjangkau lehernya.


Jika Accelerator mencekik Arteri Karotid Hamazura, dia akan segera kehilangan kesadaran. Hamazura tidak dapat membayangkan bagimana situasi akan memburuk jika ia kehilangan banyak waktu karena sekarang Fremea telah tertangkap). [Arteri karotid adalah pembuluh darah utama yang memasok darah beroksigen ke kepala dan leher, sumber : kamuskesehatan.com]


Dia harus membalikkan keadaan bagaimanapun caranya.


(.. Aku hanya memerukan sesuatu, apapun itu, agar bisa membuat dia menjauh dariku).


Dengan tangannya dia meraba secara acak dan merasakan sesuatu yang keras di tangan kanannya. Itu adalah pistol yang jatuh, mungkin terjatuh oleh seorang anggota Anti Skill yang terjebak dalam semua kerusuhan ini.


Tapi itu tidak cukup.


Ini adalah monster yang telah menghancurkan Powered Suit raksasa dengan satu tangan. Hamazura ragu menembakkan peluru 9mm secara langsung akan berefek kepadanya.


Kuroyoru mengeluarkan perangkat genggamnya dan memeriksa pertukaran yang tidak teratur oleh para petinggi.


(Itu benar, Hamazura Shiage dan Accelerator, kedua orang itu adalah tokoh penting yang berhubungan satu sama lain, seakan terdapat suatu benang tebal diantara mereka).


Tiba-tiba Hamazura merasakan perubahan pada tatapan Accelerator, dia tidak lagi melihat ke arahnya. Tidak peduli seberapa sepelenya dia, dia meragukan Accelerator akan memindahkan perhatiannya dari orang yang sedang diurusnya.


Masih dalam keadaan terbaring Hamazura memandang target dari tatapan Accelerator.


Itu adalah seorang di antara keramaian.


Itu adalah seorang gadis kecil.


Hamazura tidak tahu siapa dia, tapi gadis itu disebut Last Order.


(… Bisakah aku mengunakan ini...?)


Sekali lagi dia merasakan berat pistol yang ada di tangan kananya.


Nomor Satu memang benar-benar monster.


Tapi kemampuan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain adalah dua hal yang berbeda,


Jika gadis itu merupakan seseorang yang dia tahu, mungkin Hamazura bisa menggunakanya sebagai sandera.


Bahkan ditengah kerumunan penonton, Hamazura memiliki jarak tembak yang jelas ke arah gadis itu. Dia berjarak 12 meter dari gadis tersebut. Jika dia membidiknya dengan hati-hati pasti dia bisa mengenainya. Dengan mengancamnya dia bisa bernegosiasi dengan monster tersebut.


(...Apa yang harus aku lakukan?).


Tidak ada cara baginya untuk berurusan dengan monster tersebut menggunakan metode normal.


Dan setiap detik sangatlah berharga apabila dia ingin lebih cepat menyelamatkan Fremea.


(..Apa yang harus aku lakukan?)


Tangan kanan Hamazura mengejang.


Tapi sebelum dia bisa melakukan gerakan yang pasti, Accelerator melakukan serangan balasan.


Dengan bunyi rendah, sebuah getaran yang sama mengalir ke tangan Hamazura dari pergelangan tangan ke siku.


Accelerator telah mematahkan tulang tangan Hamazura dengan menggunakan seluruh berat badannya.


Kuroyoru puas karena sepertinya para petinggi juga merasa bahaya yang sama sesuai dengan skenario yang diprediksi.


(Ya, tentu saja, pada akhir Perang Dunia III, baik Hamazura dan Accelerator bernegosiasi dengan petinggi Acadeny City. Mereka tidak tegas dalam hal itu. Meskipun dia berbahaya dan meskipun dia sesuatu yang buruk. Mereka tidak bisa mencampuri karena negosiasi).


Gah...?.


Setelah memastikan pistol telah meninggalkan jari Hamazura, Accelerator menggunkan satu tangan untuk mencapai tombol electrode.


“Begitu aku menekan tombol ini, seluruh darah ditubuhmu kan berbalik aliran dan kau akan mati,” Accelerator menginformasikannya dengan suara dingin. “Tapi jawab aku satu hal dulu”.


“apa?”


“Kenapa kau ragu, kau punya cukup waktu untuk membidik bocah itu dan menembaknya. ...meskipun mungkin kau tidak akan mengenainya.”


Tentu, jika hal itu terjadi, dia akan membunuh Hamazura tanpa ampun. Baik Hamazura mengenainya atau tidak, Hamazura akan mati secepatnya begitu jarinya menarik pelatuk tersebut.


Hamazura bahkan tidak melihat pistol yang sekarang telah berada diluar jangkauannya.


Dia menatap lurus ke arah mata Accelerator.


“... Aku tidak memiliki alasan.”


“Apa?.”


“Aku hanya berurusan denganmu. Gadis itu tidak terlibat. Aku tidak punya alasan untuk melibatkanya.”


“Kau sendiri, apa yang membuatmu terlibat pada peristiwa ini??”


“Komaba Ritoku”


Alis Accelerator bergerak seidkit setelah mendengar hal itu.


Hamazura terus berbicara tanpa menghiraukan.


“Seseorang yang ingin dilindungi Pemimpin Komaba sampai akhir adalah Fremea. Kau seharusya tahu kenapa Pemimpim Komaba berjuang melawan kegelapan Academy City. Itulah kenapa kau pernah bertarung untuk Level 0 yang tidak memiliki hubungan denganmu. Tapi itu tidaklah cukup. Jika kau benar-benar mengerti apa permintaan terakhir Pemimpin Komaba. Maka kau memiliki alasan mengapa kau harus menyelamatkan Fremea.”


Sebuah email masuk ke perangkat komunikasi dfi genggaman Kuroyoru.


Email yang sama kemungkinan besar telah sampai pada Powered Suit milik Silver Cross.


Itulah sebabnya kami menggulingkan semua kesetabilan ini.


“Tch, Accelerator mendecakkan lidahnya.”


Dia memindahkan berat tubuhnya dari Hamazura, berdiri, dan mengumamkan sesuatu.


Dia tidaklah berbicara dengan seseorang dari masa lalu.


Dia sedang berbicara dengan seseorang yang telah merencanakan strategi yang sekarang dia terjebak di dalamnya.


Bukan hanya penilaian aku sendiri, tapi permintaan terakhir dari Komaba?. Sial, jadi itu triknya?


Kuroyoru memandang karakter dilayar.


Karakter-karakter tersebut menjabarkan keputusan yang dibuat para petinggi.


(Hamazura Shiage dan Accelerator, ketika mereka bertindak secara terpisah dengan kelompok mereka sendiri-sendiri, Academy City tidaklah akan banyak terbebani. Karena itulah mereka membiarkan keduanya bergerak semau kehendak mereka walaupun hanya sementara. Tapi bagaimana kalau kedua pemberontak itu bergabung? Bagaimana bila mereka menjadi faksi tunggal? Para petinggi tidak lagi dapat membiarkan negosiasi mereka berlanjut. Mereka akan tidur di malam hari dengan beban pikiran yang berat jikalau terus membiarkan hal ini terjadi. Keduanya tidak akan lagi hanya sebatas diamati; tapi sudah layak untuk dibunuh.)


“Apa?.”


Hamazura tampak bingung, tapi Accelerator tidak memberikan respon yang jelas.


Mereka tidak dapat menghentikan aliran peristiwa ini.


Pada saat itu mereka tidak punya pilihan selain bertindak persis seperti keinginan Kuroyoru Umedori dan keinginan seluruh siswa tingkat 1.


Mereka mempunyai izin untuk menyerang.


Dia telah memiliki beberapa keraguan kecil tentang prosesnya. Namun tingkat ancaman sangat jelas.


Accelerator, Hamazura Shiage, anggota, dana, dan toko darurat yang dimiliki keduanya harus dihancurkan secepatnya.


Izin untuk menggunakan kekuatan mematikan jika diperlukan telah diberikan.


Perintah sederhana itu persis seperti apa yang Kuroyoru inginkan dari para petinggi.


(Hamazura itu idiot, tapi aku yakin Accelerator telah menyadarinya, kan!?. Tapi kau tidak akan bisa menghentikannya sekarang!!. Tidak masalah bila kau menyadari ini jebakan atau bukan, Fremea akan dibunuh didepan matamu!!. kau tidak punya pilihan lain selain datang, dan karena itulah mengapa kau akan marah besar, kau terlalu optimis Graduates.)


“Heh heh. Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha!!”


Kuroyoru tertawa keras sampai lupa diri kalau dia berada diantara kerumunan.


Orang-orang disekitarnya terfokus pada dirinya sambil bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.


“Ini adalah kata sambutan dari Freshman.” Kuroyoru Umedori bergumam pelan mengabaikan orang-orang sekelilingnya . “ jadikan ini menyenangkan, Graduatee.”


Jadi Accelerator menggunakan telepon genggamnya untuk mengirimkan email kepada Misaka WORST. Email tersebut berbunyi kalau dia mengetahui apa tujuan dari musuh dan mungkin musuh akan menarget Yomikawa dan Yoshikawa jadi dia harus membawa Last Order kembali ke apartement dan melindungi semua “Orang yang Baik”.


Dia bergumam sesuatu ketika email tersebut terkirim.


“Baik, aku akan menuruti mereka. Bukankah menghancurkan sesuatu tanpa sebab merupakan cara bajingan itu untuk menyelesaikan masalah?.


  
Hamazura bertanya-tanya sudah berapa mobil yang telah dicurinya.


Dia telah meninggalkan area didepan parkiran salon dan baru saja membuka kunci mobil sport 2 pintu yang terparkir di garasi . Ada sdikit trik untuk menjalankan mesinnya tapi dia cukup mahir dalam hal itu.


“Ayo Masuk!!” Hamazura memanggil dari dalam mobil dan Accelerator pun naik ke dalam mobil dengan perasaan kesal.


Mereka dengan cepat melaju di dalam mobil.


“...Jadi musuh bukannya mengincar Fremea. Mereka mencoba untuk membuat kita menggabungkan kekuatan demi tujuan untuk memberikan semacam ancaman pada para Petinggi Academy City,” gumamnya sambil mengingat kebenaran yang telah dikatakan Nomor Satu saat dia mencuri mobil.


Accelerator dengan praktis mangatakan hal berikut.


“Mereka mencoba untuk memicu kericuhan di petingi kota, kejadian ini bukanlah apa yang para petinggi inginkan. Ini dilakukan oleh bajingan gila yang suka bertarung yang telah kembali dari kegelapan bahkan ketika diberi kesempatan untuk menghindarinya.”


“Ada sesuantu yang salah dengan mereka … aku tidak bisa merasakan kenyamanan apapun dari mereka.”


“Masalahnya bukan seberapa kacaunya mereka, akan sangat mungkin bahwa mereka akan melibatkan orang lain selain kita dalam faksi pemberontak ini. Dengan kata lain, begitu para petinggi mengetahui bahwa pasukan kita telah terbentuk, mereka mungkin menyerang apartemen milik seseorang yang aku kenal. Tentu saja mereka juga akan menyerang orang yang kau kenal.


“... Akankah Takitsubo, Mugino, dan Kinuhata akan terlibat lagi dalam semua ini?”


“Ini adalah perang habis-habisan. kita tidak bisa kompromi. Karena kita tidak tahu seberapa jauh hal ini akan menyebar dan mempengaruhi orang-orang terdekat kita. Kita harus benar-benar menghancurkannya sebelum terjadi banyak kerusakan.”


Hamazura mengambil ponselnya saat ia melaju menuruni lereng zig-zag tanpa melambat sama sekali.


Kalau harapannya benar, Hanzou dan Kuruwa akan baik-baik saja.


Sebelum serangan dari Edge Bee ketika mereka kehilangan kontak dengan Kuruwa, hubungan antara mereka belumlah terbentuk. Jadi mereka tidak memiliki dasar untuk membunuhnya.


Yang diincar oleh musuh adalah Hamazura dan Accerelator.


Musuh mereka.


Freshman.


“Hanzou, kau dimana!?” Katanya dengan cepat ketika teleponnya tersambung.


Mobil sport telah berhasil keluar dari garasi parkirnya.


“Aku berhasil menemukan Kuruwa bagaimanapun caranya. Tapi ini aneh. Kurawa tidak tertangkap atau bahkan diserang. Hanya saja layanan telponnya dihentikan oleh perusahaan telepon. Hey, Hamazura apa yang-??.”


“Fremea ditangkap.”


Karena mereka tidak mempunyai waktu. Hamazura mengabaikan pertanyaan Hanzou.


“Dia dibawa ke timur dari salon pribadi di distrik 3! tapi aku tidak tahu secara spesifik dimana. Hanzou, dimana kau sekarang? bisakah. kau memotong untuk mendahului mereka!?.”


“Seperti apa penampilan mereka?”


“Bajingan dalam Power Suit, yang satu ini mempunyai 4 kaki dan Baling-baling raksasa dibelakang. Tapi aku benar-benar ragu dia akan langsung pergi ke tempat persembunyiannya dengan memakai itu. Dia pasti memiliki sebuah trailer atau kendaraan besar untuk menyimpannya.”


“Jadi sebuah kendaraan besar khusus bukannya mobil normal mungkin kami mungkin masih bisa melacaknya.”


“Apa?”


“Ada banyak cara untuk melakukanya.”


Segera setelah ia mendengar bahwa Fremea tertangkap, Hanzou bernafas dengan berat. Ini karena dia telah menyadari mengapa telepon Kuruwa terhenti.


Kuruwa sedang menangis dengan kedua tangan menutupi wajahnya. Dia telah diperalat oleh musuh.


“Bagaimana mungkin aku, yang merupakan keturunan ninja, telah ditipu dengan menginformasikan kepada musuh keberadaan gadis itu...”


“Ini adalah dunia menipu atau ditipu, jadi kemungkinan ninja tertipu adalah 50/50, benar...”


“ Tidak seorang ninja seharusnya....kau tahu, menjadi penguasa dari trik-trik intelektual yang mengagumkan. Sekelompok ninja harus menjadi kelompok elit yang bisa menipu gubernur jahat yang dikawal oleh samurai tak bertuan dan pengawal pada setiap kesempatan!!.”


“Ninja merupakan pekerjaan ketinggalan jaman mulai saat gubernur prefectur mulai berkuasa selama Periode Edo,” jawab Hanzou.


Dia menggerakkan tangannya dari balik punggungnya dan menarik selembar kertas tebal berukuran 30 cm dari kantong jaketnya. Kertas tersebut tahan air seperti sendok hadiah dari yogurt 100 yen dan memiliki garis yang menunjukkan lipatannya.


Dia melipat kertas tebal tersebut dan itu menjadi pesawat kertas yang tampak rumit.


Pada beberapa bagian, Dia menempelkan beberapa motor seukuran kuku jari kelingkingnya, ditambah dengan sirip kecil dan kemudi. Dan melengketkan kamera dan alat pemancar dibawahnya.


Itu adalah MAV. Sebuah Micro Air Vehicle.


“Jika kau bisa membuat benda sekeren ini hanya dengan gabungan dari beberapa rongsokan dari suatu toko murahan, maka kau adalah seorang ninja,” ujar Hanzou secara berlebihan dan meluncurkan MAV tersebut hanya dengan tangan kanannya.


Ninja keadilan jarak jauh tersebut terbang untuk menyelamatkan Fremea.


“Hamazura aku telah megirimkan kamera terbang jarak jauh kearahmu, aku akan mengirim rekaman langsung ke ponselmu. Seharusya tidak banyak kenderaan yang cukup besar untuk membawa Powered Suit tersebut dan akan sangat mudah untuk melihatnya dari udara.”


“Sebuah pesawat mainan ya?”


Hamazura sedang memegang kemudi. Dia menghidupkan pengeras suara ponselnya, dan melemparkannya ke Accelerator. Dia masih menginjak pedal sejauh yang dia bisa, jadi ini bukanlah waktunya untuk berkemudi dengan hanya menggunakan satu tangan.


“Secepat apakah pesawat mainan tersebut?”


“150 kph. Jika benda itu disetel seperti mobil balap F1 mereka bisa hilang kendali. Tapi aku tidak dibatasi oleh jalan. Aku dapet mengirimkannya langsung di jalur lurus tanpa dipegaruhi oleh medan.”


“Sudah kutemukan,” gumam Accelerator sambil menatap layar ponsel di pangkuannya. “5 km didepan. Powered Suit tersebut berpacu bersama dengan truk sampah raksasa disampingnya. Truk itu kosong, sepertinya penuh dengan bijih besi, tapi itu palsu. Kemungkinan besar truk itu memiliki area perawatan besar didalamnya. Ada sebuah terowongan didepannya, sepertinya Powered Suit tersebut akan masuk ke truck dengan serempak.”


Hanzou binggung dan terdiam setelah mendengar jawaban dari suara baru yang tiba-tiba memotong percakapannya, tapi dia berbicara lagi tak lama kemudian. Dia sadar ini bukan saatnya bertanya.


“Itu tidak bagus, MAV mengamati objek dari udara dan hanya meenggunakan sinyal mainan sehingga tidak akan bisa menjangkau sejauh itu, kau harus cepat mengejarnya, semua akan hilang bila mereka berhasil lari.”


Hamazura memandang Accelerator sebentar.


“... aku tahu ini bukan posisiku untuk bertanya karena aku sudah melibatkanmu dalam semua ini, tapi apa anak kecil itu baik-baik saja?”


“Siapa yang kau bicarakan? Rasanya akhir-akhir ini aku lebih banyak berurusan dengan anak kecil.”


“Umm... Hamazura membayangkan gadis kecil yang telah dia lihat sebelumnya di lokasi kejadian dan mencoba menggambarkannya. “Dia tampak sekitar 10 tahun, memiliki rambut coklat pendek, dan tampak sembrono... atau mungkin telihat sedikit bodoh ghwhf!?”


Hamazura tiba-tiba mengeluarkan suara aneh karena hidungnya dipencet dan diputar sedikit oleh Accelerator.


"... Kau tidak usah khawatir tentang bocah nakal itu. Aku punya seseorang dibelakang untuk mengurusnya."


"U-uh tuan? Kau tidak tahu kalau Saya sedang mengemudi disini?"


Accelerator mendecakkan lidah dan melepaskannya.


"Terowongan, ya?"


"Kau mempunyai kemampuan paling kuat di Academy City, benar? Bukankan ini hal yang mudah bagi Kau untuk mengurusnya?"


"..."


Accelerator tidak ingin memberitahukan informasi yang tidak dibutuhkan, tapi dia memutuskan untuk memberitahu Hamazura karena sepertinya dia tahu sejak pemimpinnya, Komaba yang pernah bertarung dengannya mengetahui kelemahannya. Dia menunjuk ke elektrode yang melingkari lehernya.


"Jikalau aku mau, Aku bisa mengejar jet tempur, namun jika ada bahaya yang bisa mengganggu sinyal ini bisa menyebabkan diriku lepas kendali atas kekuatanku. Aku tidak suka ide tentang terowongan itu. Semakin banyak kekuatan yang kugunakan, semakin banyak pula resiko aku kehilangan kendali.


(..... Aku melihat sedikit apa yang dia bisa lakukan di Rusia, tetapi seberapa besar kekuatannya?)


Dulu dia adalah orang yang mengusir peringkat Mugino Shizuri menjadi peringkat ke empat. Dia mesti punya sesuatu kemampuan yang menakjubkan.


"Jadi, maksudmu kau tidak bisa mengandalkan kekuatanmu?"


"..... Aku hanya bilang aku tidak menyukai itu."


"Sama aja." ban-ban mobil berdecit ketika Hamazura banting stir untuk masuk ke jalan besar. "Kita cuma akan mengejar mereka dengan ini!!"


Dengan suara decitan karet semakin membesar, mobil sport itu melaju cepat. Mobil itu menyalip diantara mobil keluarga yang melaju sesuai batas kecepatan yang berlaku dan menyalip dan mendahului didepannya, mereka melihat target mereka.


"Mereka akan masuk kedalam terowongan." Accelerator memberitahukan ketika target mereka masuk kedalam gua besar yang terbuat dari beton yang diperkuat.


Dengan tertinggal beberapa detik dari target, Accelerator dan Hamazura mengikuti mereka.


Penglihatan mereka dipenuhi oleh cahaya oranye.


Accelerator sedikit gemetar di kursi penumpang. Dia kelihatannya sedang menahan sesuatu. Hamazura mulai melihat ke arahnya, tetapi Accelerator menghentikan gemetarnya dengan sebelah tangan.


".... Itu mungkin kosong, tetapi truk itu 10 kali lebih berat daripada beban kita."


"Iya, jika kita menabraknya secara langsung, cuma kita yang akan terpental."


"Kau tahu cara untuk menghentikannya?


"Ya, meskipun cara ini tidak keren sama sekali."


Belakang truk sampah itu terbuka didepan mereka, itu bukanlah kargo yang berisi bijih material terbuka atau kontainer besar dibelakangnya. Itu adalah sebuah celah yang muncul disepanjang titik yang dirasa cukup menggelikan dan itu terbuka dari sana. Itu kelihatan seperti trompe l'oell.


Truk sampah dan powered suit menyeimbangkan kecepatan dan proses memuat dimulai. Ketika satu dari 4 kaki armor dimasukkan kedalam truk sampah. Hamazura maju kedepan dengan mobil sportnya.


Memang benar kalau mobil 2 pintu tidak berpengaruh apa-apa jika ditabrakan ke truk sampah dengan beban 10 kai lipatnya. Itu hanya akan di tahan dan mobil itu tamat riwayatnya.


Meskipun begitu


Tidak peduli seberapa besar truk sampah itu. Benda itu hanya memiliki 4 poin yang kontak dengan jalanan, mendapatkan kekuatan dari roda yang berputar dalam kecepatan tinggi, dan lebih pentingnya lagi, melaju ke depan. Tentu saja berarti tidak semua arah yang diterapkan berbuah hasil yang sama.


Contohnya, truk sampah adalah senjata baja yang melaju secepat 200kmh, tetapi powered suit berkaki empat itu bisa menyamai kecepatannya dan sukses meletakkan kaki didalam truk itu.


Waktunya kuis: Perubahan apa yang akan dihasilkan oleh mobil 2 pintu jika mobil itu menyerempetnya dari serong belakang kanan?


Suara decitan ban pun berbunyi.


Truk sampah itu telah berjalan dengan keseimbangan yang cukup seperti roller coaster yang di bantu oleh relnya, tetapi tiba-tiba keluar sedikit dari jalurnya.


Hamazura tidak menabraknya dengan kekuatan penuh.


Malahan, dia menyamai kecepatannya sebisa mungkin, sedikit demi sedikit mencapai samping badan metal truk itu, kemudian "mendorongnya"


Ini seperti trik mengemudi Anti-Skill yang digunakan untuk memaksa berhenti mobil yang lepas kendali.


Alasan kenapa Hamazura tahu bagaimana melakukannya itu simpel.


"Wanita Anti-Skill yang memakai jersey dan berdada gede itu biasanya melakukan ini padaku setiap waktu!!"


Dia tidak butuh kekuatan yang besar.


Truk itulah yang menyediakannya untuknya. Cukup hanya sedikit guncangan pada kekuatan itu, truk itu akan lepas kendali dengan sendirinya.


Jika ini adalah tengah kota, mungkin bakalan ada kerusakan sekunder, tetapi.disini hanya ada beton tebal di kanan-kiri terowongan.


Percikan listrik keluar.


Truk sampah kehilangan kontrol dan sedang menyerempet tembok. Powered suit baru masuk kedalam truk mesti keluar dari truk ke jalanan karena goncangan tersebut.


"Ini kesempatan kita!"


Powered suit yang raksasa itu masih melaju bersama mereka dengan jarak dekat sekali seperti mereka bisa menyentuhnya jika mereka keluar dari jendela.


"Lihatlah kedalam bagian ruang di tangan itu, Nomor Satu! Jika kau bisa menemukan sesuatu untuk ditulis kedalam peta, hancurkan pintunya menjadi dua bagian dan buka paksa lubang palkanya!! Jika kau bisa menutup lensanya, benda itu tidak akan bisa berjalan lagi!!


"Kelihatannya itu tidak akan terjadi."


Accelerator menunjuk kedepan dan Hamazura tidak percaya apa yang dia lihat ketika dia melihat kedepan lagi.


Pengendara truk yang mengendarai truk itu yang sedang bergesekan dengan tembok berjuang mati-matian membanting stir seperti melawan balik ajal truk itu.


Sebuah tembok baja mendekati mereka.


Tahu kalau mobilnya akan hilang keseimbangan, Hamazura menginjak remnya. Raksasa besar lewat didepan mereka dan bemper mobil mereka terkoyak, tetapi mobil itu sendiri selamat. Hamazura dan Accelerator nyaris saja tidak selamat.


Tapi mobil mereka tidak satu-satunya yang kehilangan keseimbangan, setelah diayunkan dengan badan besar itu, truk sampah itu kini sepenuhnya kehilangan kontrol.


Truk itu sekarang bergerak diagonal di terowongan yang lurus.


Bahkan dari luar, itu sudah jelas bahwa sang pengemudi berusaha untuk membenarkan lintasan truk itu dengan panik memutar-mutar stir itu seperti mencoba untuk menyetir dalam bentuk huruf S besar


Akan tetapi, ban bagian depan truk itu sudah mengambang di udara.


Truk besar itu sepenuhnya roboh ke pinggir terowongan. Bahkan ketika Hamazura menginjak pedal rem mobilnya, itu sudah jelas yang mana kendaraan yang melambat lebih dulu. Ban mobil 2 pintu yang sedang berputar-putar dan truk sampah itu menyerempet tembok dan jalanan.


Mereka akan menabrak truk itu.


Hamazura memutar kemudinya dengan bermaksud menabrak truk itu dengan bagian pinggir mobilnya,


Dia tentu saja memilih bagian penumpang yang ditabrak dan Accelerator menyalakan elektrodenya untuk memantulkan kembali vektornya kepada Hamazura meskipun itu akan menyebabkan bahaya kehilangan kendali mobilnya.


"Tch!! Brengsek. Apa kau ingin menaruhku kedalam taruhanmu!?"


"Apa? Powered suit berkaki empat itu akan berhenti oleh cara ini sebanyak yang kita--!!"


Hamazura bengong dan menelan kembali kata-katanya.

Disana ada ruang antara truk yang roboh dan langit-langit.


Kendaraan biasa tidak mungkin bisa melalui tempat itu, tetapi benda berkaki empat itu lompat melalui tempat itu seperti truk itu adalah pagar.


"Kau pasti bercanda...." gumam Hamazura tercengang.


Truk dan mobil 2 pintu pun bertabrakan. Kecepatan mereka telah seimbang karena tingkatan injakan remnya, namun goncangannya tidak berhenti sampai disitu. Meskipun hanya bagian pinggir mobil yang tertabrak oleh truk, stir pun meledak dan mengeluarkan kantong angin. Itu sukses membutakan


Hamazura dan membatasi gerakan tangannya.


Dua kendaraan itu masih terus meluncur.


Mereka meluncur keluar dari terowongan.


Setelah meluncur terus sampai beberapa puluh meter, mereka akhirnya berhenti.


Udara mulai keluar dari kantong angin dan Hamazura memukulnya untuk mempercepat prosesnya. Dia lalu berteriak ke Accelerator.


“Kejar dia, Nomer Satu!!”


“...”


“Kita sudah keluar dari terowongan. Sinyalmu bagus sekarang, jadi tidak ada yang bisa menghentikanmu sekarang!!”


Kursi bagian penumpang sudah remuk tertimpa truk sampah, jadi itu tidak bisa dibuka secara biasa.


Tetapi itu tidak menghentikan monster itu.


Dia menekan tombol di lehernya.


Suara ledakan nyaring bisa terdengar.


Si Nomor Satu Academy City mengoyak seluruh atap mobil dan mengejar powered suit yang melarikan diri.

  

“Ya, ya. Itu benar. Kelihatannya tadi ada kecelakaan di dekat pintu luar terowongan. Hah? Yes, yes. Itu baik-baik saja. Tidak ada yang sebenarnya terjadi disini. Kita hanya terjebak di dalam terowongan. Kita tidak bisa maju ataupun mundur.”


Petugas pemeliharaan berumur paruh baya sedang berbicara dengan telpon genggamnya sambil bersender di pinggir trailer besar dan jengkel kepada lampu jingga dan bau knalpot.


Trailer dibelakang dia bukan sebuah kontainer besar. Itu hanya terbuat dari rangkaian metal, jadi kargo bisa dilihat dari luar rangka berbentuk kotak tersebut.


“Aku rasa ini akan memakan waktu yang cukup banyak untuk memasukkan kargo kedalam. Yah, ini jalan tiga jalur, jadi motor bisa berjalan diantara mobil-mobil. Kalau saja aku mendapatkan izin untuk mengeluarkannya secara langsung... Tidak bisa,kan? Ya, itulah yang kumaksud.”


Sebenarnya, dia hampir terlihat menyambut penundaan itu.


Dia menutup teleponnya dan meraih radio yang di gantung di pinggangnya.


Dia sedang menghubungi pengemudi trailer besar itu.


“Aku telah memberitahu mereka tentang keterlambatanya. Mereka hanya berkata mereka ingin kita mengganti rute transportasinya sedikit.”


“Ya, itu tidak masalah sedikitpun oleh mereka.” sembur si pengemudi. “Ini tidak akan pernah digunakan lagi. Sebenarnya, Aku kira ini tidak akan pernah digunakan sejak dari awal. Benda ini akan disegel kedap udara dan tidur abadi di suatu gudang. Kemudian, mungkin akan dikeluarkan untuk penelitian derivatif, dibongkar, dipelajari, dan dikembalikan ke tidur abadinya lagi. Ini seperti contoh serangga. Tidak ada alasan untuk cepat-cepat. Mereka hanya akan menertawakannya meskipun kita telat setengah tahun sekalipun.”


Mendengarkan ocehan si pengemudi, Jousawa melihat isi trailer yang dia kendarai sebelumnya.


Kendaraan itu sepenuhnya terpasang oleh puluhan peralatan berbahan metal dan sabuk karet yang diperkuat.


“Bukankah itu bagus jika itu tidak digunakan?” dia berkata.


“Yah, itu adalah hal bagus benda itu tidak perlu digunakan dalam perang.”


Benda itu bernama HsSSV-01 Dragon Rider


Benda itu adalah monster terakhir dari motor militer yang sudah dijadwalkan akan dibawa kedalam Perang Dunia III.


Karena perang telah berhenti lebih cepat dari yang diharapkan, model itu kehilangan kesempatan untuk digunakan dalam pertempuran.


Berita yang tersebar adalah senjata perang yang sudah tidak digunakan dalam perang akan dipindahkan ke gudang besar di Distrik 2 dan Distrik 23.


“Tapi tentu saja ada cara lain untuk bisa menggunakannya.” Tambah si pengemudi. “Dragon Rider awalnya bertujuan untuk motor patroli Anti-Skill yang baru bagaimanapun juga. Itu diambil alih untuk Perang Dunia III, menghabiskan waktu selama perang untuk direnovasi. Dan sekarang benda itu akan tidur abadi di gudang tanpa pernah dipakai sama sekali. Aku yakin kalian semua mengembangkan benda itu untuk ini terjadi.”


“Motor adalah gaya yang beda, tapi apakah itu membuatmu marah sebagai pengemudi?”


“Bagaimana perasaanmu menjadi salah satu orang yang membuatnya?”


Kecepatan tertinggi benda itu adalah 1050km/h.


Motor besar yang berada didalam kerangka berbentuk kotak itu mempunyai mesin jet yang dimasukkan kedalam seperti menempel disepanjang bodinya. Mesin linear terpasang didalam ban sepenuhnya dilindungi oleh baja yang melingkar, lengan berbentuk sayap terentang dari kiri dan kanan bagian roda depan, pendorong yang memberikan tenaga bantuan dan kekuatan kemudi.


“Yah...”


Benda itu juga mempunyai gyro untuk keseimbangan, sepenuhnya dikontrol oleh komputer suspensi anti guncangan, dan sayap dibelakang menjaga mesin tetap menginjak tanah secara aerodinamis. Semua alat ini dibutuhkan untuk menjamin mesin bergerak di atas tanah secara benar saat melaju dengan kecepatan penuh.


“Seperti yang kaubilang, Aku tidak menginginkan benda ini digunakan untuk perang.”


Speknya sudah dibentuk untuk pemikiran agar mampu bisa terbang disepanjang gurun Rusia diatas kecepatan 1000kmh dan menanjak jurang dengan tingkat kemiringan 70 derajat diatas 300kmh.


Masalah terbesarnya adalah bagaimana cara untuk menjaga agar monster tetap berdiri diatas tanah ketika benda itu terbang diatas langit jika kau tidak melakukan sesuatu untuk menghentikannya.


“Aku tidak peduli bagaimana caranya, Aku hanya ingin benda itu berguna untuk seseorang satu kali saja.”


Si pengemudi diam sebentar setelah mendengar perkataan itu.


Dia akhirnya menanyakan pertanyaan lain kepada petugas pemeliharaan tersebut.


“Apakah mereka memberitahumu kenapa mereka ingin kita mengganti rute transportasi?”


“Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku tahu kau marah.”


“Aku bertaruh sisi Gelap sedang membuat gerakan lagi. Sisi gelap yang sama itu mengambil benda ini dan tidak membiarkan orang lain menggunakan ini walaupun hanya sekali.”


Jousawa sudah mendengar sebagian dari itu melalui pembicaraannya di telepon, tetapi si pengemudi sepertinya sudah dihubungi oleh petugas resmi melalui radio kendaraan.


“Mengeluh tentang itu tidak akan menyelesaikan apa-apa.” balas Jousawa dengan sedikit mengejek diri sendiri. “Aku yang bertugas merawat dan kau adalah orang yang bertugas mengantar itu. Kita adalah orang yang membentengi tempat Dragon Rider. Kita tidak bisa berharap untuk mendapatkan posisi pahlawan yang terlihat gagah mengendarai itu.”


Itu adalah ketika Jousawa mendengar suara gaduh. Suara itu seperti sesuatu yang masuk dari luar trailer. Ketika dia pergi kesana untuk mengecek, dia melihat seseorang. Anak laki-laki seumuran SMA sedang menaikkan dirinya diatas kerangka baja.


Jousawa mengira dia antara orang yang mengalami kecelekaan yang menyebabkan kemacetan ini atau dia hanya tidak enak badan karena terjebak didalam terowongan terlalu lama.


Dia salah.


Bocah laki-laki itu sebenarnya memanjat rangka itu. Dia tiba-tiba berbicara.


“Ooh, ini bagus. Biarkan aku meminjamkannya.”


“Hah?”


“Motor itu.”


“Oi, oi,” gumam Jousawa pelan.


Bocah SMA itu berlutut disamping Dragon Rider saat benda itu diikatkan ke rangka baja dengan puluhan tali karet yang diperkuat. Sepertinya dia sedang mencoba untuk mencari lubang kunci motor itu.


Jousawa sudah berjaga-jaga, tetapi dia rileks kembali ketika dia melihat aksi amatiran tersebut.


“Menyerahlah. Kau tidak bisa menyalakan benda itu hanya dengan memasukan kabel kedalamnya.”


“Oh, aku mengerti. Aku mengerti.”


“Hei!! Siapa kau, bagian tim sekuriti!?”


“Aku mempelajari untuk bekerja di perawatan jalan.”


“Ini lebih tinggi tingkatannya daripada itu!!”


Untuk mencegah peretasan elektonik, benda itu menggunakan kunci analog yang sangat rumit. Meskipun begitu, benda itu bukan sesuatu yang bisa diurusi oleh bocah SMA.


Anak itu jingkrak-jingkrak disamping Dragon Rider sementara benda itu masih terikat oleh karet yang diperkuat.


“Apakah kau orang yang ingin mengantar ibu hamil yang ingin melahirkan ke RS?”


Jousawa berkata itu sebagai lelucon, tetapi balasan yang dia dapatkan sangat serius.


“.... Ini lebih serius daripada itu.”


“Begitu.” Jousawa menunjuk ke arah karet yang diperkuat. “Tetapi penahan dan baut-baut itu menahan Dragon Rider didalam dan tidak bisa dilepaskan oleh tangan kosongmu. Kau butuh perlengkapan spesial dan paling sedikit 2 orang dewasa untuk melakukannya. Dan pelajar sepertimu tidak akan tahu bagaimana caranya menggunakan perlengkapannya meskipun aku memberikannya kepadamu.”


“...”


Anak itu menangkap tali karet yang diperkuat itu, mulai mengatakan sesuatu, berhenti bicara, terlihat kesulitan, dan pada akhirnya mulai berbicara.


“... Apakah kau melihat powered suit berkaki 4 yang melewati terowongan ini tadi?”


“Tidak. Panjang jalanan ini adalah 3 kilometer. Bagaimana aku bisa melihat sesuatu yang tadi ada didepanku didalam terowongan ini?”


“Suit itu menculik seorang gadis kecil.”


Alis Jousawa berkedut ketika dia mendengar hal itu.


“Dia berumur sekitar 10 tahu. Dia diculik sebagai peringatan. Mereka akan membunuhnya secara kejam sebisa mungkin untuk membuat kita marah. Untuk itu kita bergabung bersama. Alasan mereka tidak membunuhnya tadi sepertinya ingin memberikan kami aib karena dia lolos dari pengawasan. Mereka akan menggunakan waktu mereka untuk membunuh dia sekarang.”


“Apa?”


Tetapi dia tidak mendengar sebanyak itu.


Jousawa tidak diinformasikan bahwa gadis kecil itu akan dibunuh.


“Mungkin mereka akan mengirim gadis itu kembali ke kami dipak kedalam kantong plastik atau mungkin mereka akan mengirimi kami siaran langsung. Aku tidak tahu bagaimana mereka akan melakukan itu. Aku tidak ingin memikirkan tentang itu. Jadi Aku mesti mengejar mereka lagi sebelum kita kehilangan mereka lagi.”


Jousawa mendengar sedikit suara statis datang dari radionya.


Itu adalah tkau konfirmasi darurat. Jika dia tidak menjawabnya, itu akan dianggap sesuatu ada yang salah dan is pengemudi akan menjalankan aksinya. Dan si pengemudi membawa senapan laras pendek untuk menjaga rahasia militer.


“Tunggu.”


Mesikpun begitu, Jousawa bermaksud menekan lebih jauh ketika situasi terselesaikan dengan sendirinya dengan keheningan dia.


Tidak ada balasan datang dari radionya.


Bocah SMA itu berputar balik.


“Apa?”


“Beritahu aku nama gadis kecil itu.”


“Kenapa?”


“Katakan saja!! Itu akan menyelesaikan semuanya!!”


“Namanya adalah Fremea! Fremea Seivelun!! Dia berumur kira-kira 10 tahun, mempunyai rambut pirang lembut, dan bermata biru! Apakah itu cukup? Kau masih mau tahu lagi!? Haruskah aku memberitahumu kalau dia senang bermain game penuh dengan darah muncrat kemana-mana dan dia benci kacang hijau!? “ Anak itu berteriak pusing. “Tolong, Aku perlu meminjam ini untuk menyelamatkannya!! Aku tahu kau tidak percaya dengan cerita ini, tetapi dia benar-benar akan dibunuh jika aku tidak melakukan apa-apa!! Gadis yang tersenyum beberapa saat lalu akan mati dan tidak akan pernah membuka matanya lagi....!!”


Akan tetapi Jousawa tersenyum.


Informasi yang berasal dari Kegelapan bukan suatu hal yang mudah didapatkan. Dan anak ini tahu nama


Fremea Seivelun dan cukup banyak informasi yang bukan didalam dokumen dan itu membuatnya seperti dia benar-benar mengenalinya.


Dia sesungguhnya bagian dari ini.


Tidak seperti kebanyakan petugas pemeliharaan dan pengemudi yang bekerja diluar, bocah ini bisa menghindari tragedi dengan Dragon Rider.


Memikirkan tentang hal itu, Jousawa membuat keputusannya.


“Tunggu. Kau tidak bisa naik keatasnya seperti itu.”


“Kau tidak berpikir kalau aku harus membaca kertas kerja resmi, bukan begitu?”


“Ini adalah sesuatu yang lebih simpel daripada itu. Kau tidak bisa mengontrol kuda hitam itu dengan dirimu sendiri.”


“.... Aku tidak punya waktu untuk mendapat pelatihan olahraga dari profesional sekarang ini.”



"Bukan itu maksudku. Bahkan 10 pembalap legendaris jalanan tidak akan mampu mengemudikan atau memiliki daya tahan untuk mendorong benda itu." Jousawa menunjuk ke arah komputer lain yang berbaring di sudut trailer.


"Ini harus digunakan bersama dengan powered suit armor khusus."


HsSSV-01 dikembangkan sebagai model baru powered suit armor.


Desainnya tidak jauh berbeda dengan tampak tubuh manusia.


Dengan kata lain, itu bukan motor yang dibuat untuk dinaiki powered suit armor, melainkan powered suit armor-nya lah yang termasuk bagian dari motor tersebut.


Hal itu dimaksudkan untuk menjaga mobilitas yang luar biasa dalam segala cuaca dan dalam semua lingkungan, serta menekan penyebaran pasukan musuh yang cepat.


Hal itu dimaksudkan untuk berkemudi pada kecepatan lebih dari 1.000 kilometer per jam di daerah kritis, bukan hanya pada sirkuit yang jalannya halus. Benda itu bisa menaiki tebing setinggi 30 meter pada kemiringan 70 derajat. Tampak seperti akrobat motor jalanan dan bisa menyeberangi sungai dengan lebar 20 meter.


Kekuatan mesin didukung oleh kekuatan fisik seseorang dan memiliki pengendali elektronik yang menyeluruh untuk menjaga keseimbangan, jadi sangatlah memungkinkan untuk mengemudi dengan satu tangan sembari tangan yang satunya menggunakan Gatling gun atau senapan smoothbore, bahkan jika melaju pada kecepatan tinggi. Jika benar-benar berhasil maju ke medan perang, mungkin benda ini benar-benar mengubah sejarah perang. [Gatling gun adalah senjata dengan lebih dari satu pucuk laras, senjata ini bisa menembakkan banyak peluru dengan kumpulan larasnya yang berputar ketika melepaskan peluru-pelurunya. Smoothbore adalah jenis senjata berlaras yang larasnya itu sendiri tidak mirip dengan senapan.]


"Tidak buruk, kan?" Jousawa memanggil Hamazura Shiage yang sedang "berubah" di balik kotak kayu di sudut trailer yang menempel ke lantai. "Powered suit armor itu memberikan Kau kekuatan, daya tahan, dan asupan oksigen yang Kau butuhkan untuk mengoperasikan Dragon Rider. Armor itu sendiri tidaklah sesuatu yang seperti monster. Bentuknya sangat mirip dengan tubuh manusiamu sehingga pusat gravitasi tubuhmu tidak akan bergeser dan berat sendirinya juga lebih ringan. Nah, Kau dapat selalu menempatkan armor itu untuk berbagai keperluan. " [“berubah” di sini maksudnya adalah Hamazura yang sedang mengenakan powered suit armor itu dan penampilannya kini tampak seperti seseorang yang ber-armor, sepertinya kata ini adalah terjemahan dari kata “henshin” yang biasa diteriakkan oleh seorang jagoan di film Toku Kamen Rider]


Hamazura membuka dan menutup tangannya untuk memeriksanya.


Seluruh bagian benda itu nampak sangatlah kecil. Berbeda dengan model yang tampak seperti armor versi barat yang tebal, yang satu ini lebih seperti armor pengendara motor dengan helm yang menutupi seluruh wajah. Itu berwarna abu-abu dengan pelindung hitam yang melekat di bagian yang memerlukan perlindungan.


Armor ber-armor itu tidak jauh lebih besar daripada tubuh manusia, sehingga tubuh Hamazura membentang dengan pas di seluruh armor termasuk ujung lengan dan kaki.


"... Rasanya aneh karena pakaian ini hampir sempurna cocok dengan tubuhku."


Suara Hamazura itu teredam karena helm seluruhnya ditutupi kepalanya.


Tidak ada bagian-bagian yang transparan pada helm. Penglihatan dan semua informasi lainnya diperoleh dengan perangkat elektronik dan ditampilkan di dalamnya. Meski begitu, itu tidak terasa aneh dan ia hampir merasa seperti sedang melihat segala sesuatu dengan matanya sendiri. [jika teman-teman pernah menonton armor besi Tony Stark pada film box office Iron Man, maka kira-kira seperti itulah tampilan bagian dalam helm powered suit armor ini]


Itu hampir membuatnya takut, jangan-jangan ia tidak akan pernah dapat menggunakan penglihatan normal lagi jika ia menggunakannya terlalu lama.


"Kau akan mengemudi pada kecepatan subsonik tinggi pada medan yang tertutup banyak halangan. Kecepatan akan merasa berkali-kali lebih tinggi dari pada jet tempur, sehingga Kau tidak akan mampu mengendalikannya tanpa peralatan seperti itu. "


"... Serius?"


"Jangan khawatir. Secara teori, Kau harusnya akan baik-baik saja bahkan jika Kau mengeluarkan kecepatan tertinggi."


Sopir yang dari tadi hanya menonton mereka berdua akhirnya berbicara.


"Apakah ini benar-benar baik-baik saja?"


"Kau membantu melepaskan Dragon Rider dari pembatasan nya, bukan?"


"Jika yang ada di pikiranmu hanyalah gagasan menyelamatkan gadis ini, apakah ini semua tidak terlalu jauh?"


"Permintaan maaf tertulis dan sedikit pembayaran di pelabuhan bernilai cukup baik dalam menyelamatkan nyawa seseorang."


"..."


Jousawa mengabaikan si sopir yang terdiam dan kembali menatap Hamazura yang sekarang mengangkangi Dragon Rider.


"Berjanjilah padaku."


"Aku akan mencoba untuk membawanya kembali tanpa rusak, tapi mungkin akan sulit untuk tetap menjaga benda ini dalam keadaan tanpa gores."


"Gunakan spesifikasinya dengan sepenuhnya. Jika Kau akhirnya menggoresnya, itu akan baik-baik saja. Maka, mari kita lihat ... " Ekspresi Jousawa tiba-tiba berubah menjadi serius dan suasana tiba-tiba beranjak dingin karena tatapan mata orang ini. "Pastikan Kau menyelamatkan gadis itu."


"... Oh, jangan khawatir."


Dragon Rider dengan hati-hati berpindah dari trailer ke terowongan jalan.


Dia mulai ngebut.


Dengan raungan keras, Dragon Rider mulai melaju di antara mobil-mobil yang terhenti di seluruh terowongan.

Jousawa tertawa saat ia melihat api dari mesin jet yang bergemuruh.

Dia tidak peduli bagaimana caranya.

Dia hanya ingin menjadi orang yang berguna bagi sesama setidaknya sekali seumur hidup.

"... Nenek. Cucu yang lucu kami akhirnya pergi untuk menyelamatkan seseorang. "

"Semuanya akan ditentukan pada hasil akhir. Hanya dengan nekat pergi untuk mencoba menyelamatkan seseorang tidaklah cukup. "

  

Jika mau jujur sejujur-jujurnya, Hamazura Shiage tidak mampu mengendalikan Dragon Rider sebagaimana ia duga sebelumnya.


Bahkan, penglihatannya menjadi terdistorsi sesaat setelah motor itu dipercepat.


"Gah ....!?"


Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di depannya atau di belakangnya. Dia akan melaju begitu cepat sehingga ia tidak bisa mengikuti pengolahan informasi visual yang ditampilkan sistem computer di dalam helmnya. Pada saat dia telah mengetahuinya, dinding mulus terowongan mulai mendekati dari samping, dia hampir saja menyerempetnya.


"Persetan dengan ini. Nggak mungkin aku bisa mengendalikan benda seperti iniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii !! "


Penglihatannya gelap.


Semua suara menghilang.


Tenggorokannya pergi benar-benar kering.


Tapi ...


"Hah?"


Hamazura berada di kekacauan yang komplet, tetapi dia masih belum jatuh dari kuda besi itu.


Tubuhnya, tangannya, dan jari-jarinya bergerak sendiri.


(... Apa ...?)


Alih-alih merasa lega bahwa ia tidak jadi mati, Hamazura merasakan kegelisahan yang tak bisa dinyatakannya, merayap di punggungnya.


(... Sebenarnya ini terlalu lancar. Aku bahkan tidak tahu banyak tentang motor ini. Apakah ada sesuatu yang mengendalikan gerakanku dari luar ... !?)


Powered suit armor yang Hamazura kenakan menggunakan motor dan cairan kimia untuk meningkatkan gerakan orang yang menaikinya.


Biasanya, benda itu akan bergerak dalam menanggapi kehendak Hamazura, tapi itu bisa saja terjadi berlawanan.


Dengan kata lain, powered suit armor itu akan menuntun dia dengan membantunya bergerak secara otomatis.


Hal ini menyebabkan tubuh Hamazura Shiage bergerak dalam kondisi prima.


Pada pkaungan pertama itu tampak nyaman, tapi ...


(Ohhhh !? I-ini seperti mengemudi motor dalam Ninin-Baori !! Bagaimana aku bisa tenang !?) [Ninin-Baori adalah komedi Jepang di mana dua orang memakai mantel besar yang sama (haori) dan berpura-pura menjadi satu orang. Satu orang adalah "wajah" dan yang lain adalah "lengan". Humor muncul dari lengan dan wajah yang tidak bisa berkoordinasi dengan baik. Seperti inilah keadaan Hamazura ketika mengendarai motor tersebut, dimana dia tidak bisa mengendalikan kendaraannya walaupun menaikinya dengan serius.]


Tubuh dan pikirannya mulai terpisahkan.


Distorsi itu disebabkan oleh gerakan lain yang menuntunnya saling berbentrokan dengan gerakan yang dia ingin lakukan.


Seseorang bisa saja keliru dan mengira Hamazura sedang melakukan atraksi yang menakjubkan di atas kendaraan yang bergerak sebegitu cepat, tapi itu hanya membuatnya merasa seperti dia terjebak dalam tubuhnya sendiri yang bergerak di luar perintahnya.


"Sial !! Ini terasa salah. Pertama senjata di Rusia dan sekarang ini! Kenapa aku selalu dikelilingi oleh mesin-mesin gila !? "


Jousawa mengatakan motor itu dimasukkan "perasaan buatan" secara paksa.


Dragon Rider tidak perlu dioperasikan dengan cara yang rumit.


Dasar-dasar mengendalikan motor ini justru lebih mirip dengan menaiki skuter daripada motor. Hamazura hanya harus memindahkan jari-jarinya di setang yang benar-benar tertutup dalam baju besi. Tidak ada konsep pergantian gigi atau kopling. Benda itu hanya memiliki katup penutup dan rem. Dengan kata lain, motor itu hanya bisa dipercepat dan diperlambat. Kedua hal tersebut dapat dikendalikan dari pegangan pada setangnya, sehingga mengendalikannya dengan satu tangan tidaklah masalah. Motor itu memiliki mesin jet, penguat tambahan, dan mesin linear, namun berbagai kekuatan pendorong yang menggerakkan motor itu dikontrol secara otomatis untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan.


Namun, bahkan semua itu tidak cukup bagi seseorang untuk dengan sempurna mengendalikannya pada percobaan pertama kali.


Omongan Jousawa yang menyatakan mesin ini tidak mirip monster tampaknya keliru.


Dragon Rider memiliki mesin jet yang disisipkan melalui tubuh utama dan bagian depannya dibuat meruncing untuk mengurangi gesekan dari udara. Itu adalah motor besar dan berat, sehingga mengemudikannya tetaplah merupakan hal yang tidak mudah.


Dan meliuk-liuk di antara mobil yang tengah berada dalam kemacetan lalu lintas akan membuat tingkat kesulitannya melonjak naik. Membuat motor sebesar itu lolos melalui mobil yang berjajar adalah hal sulit bahkan bagi seorang instruktur kemudi.


Namun Dragon Rider bisa melewati di antara mobil-mobil yang berhenti itu. Ketika Hamazura menatap kecepatan yang ditampilkan sistem komputernya, dia tersedak. Dia sudah melebihi 400 kilometer per jam. Untuk mobil normal, tidak akan mengejutkan jika meterannya telah rusak ketika melaju sekencang itu.


Tentu saja, Hamazura itu tidak seterampil itu.


Mungkin mustahil bahkan untuk seorang peran pengganti professional, yang ada di film-film laga, melakukan mmaneuver halus seperti itu.


(... Kalau dipikir-pikir itu, powered suit armor adalah alat untuk memperkuat kemampuan manusia dari luar.)


Powered suit armor tidaklah hanya mesin yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan lengan seseorang ataupun kakinya.


Setelah yang dibuat di Academy City.


Itu sungguh membantunya secara eksternal dengan keberadaan motor dan cairan kimia, tapi keanehannya tidak hanya itu.


Biasanya, ia akan menjadi sangat panik jika melaju pada kecepatan itu.


Dia akan terlalu takut untuk berpikir. Dia tidak akan mampu untuk berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.


Namun, itu tidak terjadi. Hamazura menganggapnya sebagai hal yang sedikit mengganggu, tapi ia memberikan perintah kepada powered suit armor itu dan mesin itu menghitung apa yang pengendara inginkan dan hal terbaik apa yang seharusnya dilakukan. Hamazura hanya perlu tenang untuk semua hal yang sedang terjadi.


Kemungkinan besar, armor itu membantu dia secara internal juga.


Armor memiliki metode untuk menghubungkan manusia ke mesin dengan menerapkan stimulus listrik dan mendistribusikan suhu pada otak.


Ada juga informasi yang bisa mengubah kinerja kelima panca indranya secara bergantian. Penglihatannya secara khusus menjadi kabur. Semuanya tampak seperti agregasi kurva yang tampak seperti sinar laser dari shooting game.


Meski begitu, Hamazura telah memperoleh informasi darinya.


Dia tidak melihat itu dalam gerak lambat; tetapi ia mendapatkan informasi yang bergerak seperti garis yang mengalir. Dia tidak melihat benda tunggal yang trediam di suatu tempat. Dia benar-benar merasa seperti berada di dunia yang seisinya bergerak mengalir secara cepat.


Setiap pengetahuannya telah berubah.


Mungkin bisa dikatakan itu mirip dengan bahasa. Alfabet tampak seperti sesuatu yang terdesain aneh bagi mereka yang tidak tahu, tapi mereka yang tidak tahu secara alami bisa mengambil makna darinya.


Indranya berubah di dalam dan luar.


Pikirannya mungkin bergerak lebih cepat daripada ketika ia duduk di meja belajar.


Dia berada 1cm dari tabrakan dengan benda di sekitarnya, tapi ia masih mampu melakukan suatu acrobat dengan maneuver yang keren.


Dragon Rider mulai meninggalkan terowongan.


Hamazura melewati halangan-halangan yang mengganggunya sepanjang jalan.


Segera setelah itu, ia merasa shock.


Lengan motor untuk penguat tambahan yang terlipat di kedua sisi depan roda, kini mulai membuka, motor tersebut seakan hendak “henshin” lagi. Kebisingan meningkat secara terus menerus dan gelombang kejut, yang terbentuk sebagai energi yang diciptakan oleh mesin pembakaran internal, melesatkannya jauh ke depan.


Ini adalah bentuk sejati dari motor itu.


Speedometer melompat ke garis 900 kilometer per jam.


Pada kecepatan ini, daging-dan-darah manusia harusnya tidak akan mampu menghirup oksigen dan bahkan membuka mata adalah hal yang sulit karena akan mengalami gaya gesek friksi udara yang sangat panas. Ini adalah dunia di mana orang akan mampu menyentuh objek yang jaraknya ada di kejauhan 250 meter di depan setelah hanya satu detik. Mobil-mobil di sekelilingnya harusnya juga bergerak dengan cukup cepat, tetapi mobil-mobil di kanan dan kirinya bahkan terlihat sedang terhenti secara relatif. Itu tampak seperti mobil-mobil tersebut sedang terbang ke arahnya.


Dia dengan paksa mengemudi dengan dikendalikan oleh pergerakan yang dibuat oleh powered suit armor itu.


Bahkan kemudian, dia mulai tidak bisa merasakan rasa takut yang ditimbulkan karena tubuhnya yang bergerak sendiri itu. Dengan kata lain, dia mulai menyatu dengan mesinnya.


Sama seperti mesin yang dia kendarai, pikirannya bergerak hanya ke depan saja.


Dia tahu persis di mana letak setiap kerikil kecil dan kaleng kosong di jalan itu dan dia bisa menghindari rintangan sekecil itu tanpa khawatir.


Dia mengabaikan beberapa rambu lampu lalu lintas dan menghindari kemacetan dengan mengambil beberapa jalur alternatif yang juga disarankan oleh Dragon Rider tersebut.


Namun ...


Dia memiliki perasaan bahwa motor luar dan cairan kimia itu mengoreksi pergerakan tubuhnya dan dia bisa memberitahu armor itu mengganggu pikirannya dari dalam juga.


Itu membantu dia, tapi rasanya seperti kesadaran dirinya akan hancur jika dia menggunakan motor itu untuk jangka waktu yang panjang.


(... Teleponku…….)


Dia mengenakan rompi militer yang menyelimuti powered suit armor sehingga berbagai benda bisa disisipkan di dalamnya. Ponsel yang ada di situ.


Dia mulai mempertimbangkan apakah akan baik-baik saja baginya untuk melepaskan satu tangan dan tetap mengemudi dalam kondisi seperti ini.


(... Jika aku tidak melihat data dari MAV Hanzou, aku tidak akan tahu di mana posisi targetku berada.)


Sebelum ia bahkan bisa mengeluh dalam hatinya, ada sesuatu yang berubah.


Di tepi penglihatan Hamazura, yang merupakan tampilan yang di-setting-kan oleh computer, ada windows kecil yang muncul begitu saja.


Tak perlu dikatakan, itu berisi data dari ponsel Hamazura.


(Bagaimana benda ini bisa menampilkan apa yang ada di ponselku!? Aku bahkan belum menyentuh ponselku sama sekali!! Aku hanya mulai berpikir untuk melihat petanya!!!)


Seperti biasa, senjata militer buatan Academy City adalah suatu peralatan yang tidak normal. Dari apa yang baru saja terjadi, Hamazura memutuskan bahwa teori konspirasi tentang mesin yang memiliki kemampuan memata-matai pikiranmu tidaklah lagi suatu hal yang layak ditertawakan.


Tampilan yang diberikan oleh data ponsel menunjukkan bahwa dia berada di posisi yang cukup jauh dengan targetnya. Sesuatu tidak jelas bergerak jauh di gambar, tapi bentuk dari benda bergerak itu tidak bisa dibedakan. Tampak seperti akan lebih mudah untuk mencari sebuah gedung di dekatnya atau papan reklame yang digunakan sebagai tengara.


(Sepertinya MAV Hanzou tidak akan begitu berguna ...)


Itu sudah terlalu jauh.


Jika ia membiarkan musuh melakukan apa yang mereka inginkan lebih jauh lagi, maka kesempatan untuk mendapatkan kembail Fremea hidup-hidup semakin tipis.


(Nggak.)


"Tunggu," gumam Hamazura.


Dia mendongak sementara masih melesat dengan kecepatan tinggi. Di penglihatannya, langit tampak seperti kumpulan benang berwarna yang gemerlapan. Dalam pkaungannya yang bercampur-baur dengan bentuk gedung-gedung tinggi itu, sulit untuk melihat benda yang berada pada kejauhan 200 meter di depan, tapi apa yang terlihat di langit adalah berbeda.


Tidak ada benda yang menghalangi pkaungannya dan tidak ada yang tersembunyi di balik cakrawala, sehingga ia bahkan bisa melihat hal-hal yang besar pada jarak jauh.


Bahkan jika dia tidak bisa melihat powered suit armor berkaki 4 yang telah menculik Fremea, ia akan mampu menemukannya, jika ia bisa melihat sesuatu yang mengejar armor itu.


Tentu saja, ia tidak bisa benar-benar melihat sebuah MAV yang sejauh 10 km. Bahkan dengan powered suit armor yang mampu memperkuat indra seperti ini, mencari MAV seukuran pesawat kertas bukanlah suatu prestasi yang kecil.


Tapi Hamazura mengikuti sesuatu yang lain.


Level 5 Terkuat di Academy City bisa mengejar jet tempur jika dia ingin.


  
Silver Cross Alpha sedang berlari.


Rencananya seharusnya sudah lengkap.


Sasarannya, Hamazura Shiage dan Accelerator, telah bergabung bersama untuk melindungi Fremea Seivelun. Sekarang mereka telah menjadi kekuatan kelas atas yang tidak bisa diabaikan begitu saja, tujuan Silver Cross sebagian besar sudahlah lengkap. Rencana yang tersisa adalah untuk membunuh Fremea dengan sedemikian rupa sehingga “aliansi-bentukan-Accelerator-dan-Hamazura Shiage” tersebut akan memamerkan taring mereka kemudian balas dendam melawan sisi gelap dan Para Petinggi Academy City.


Tidak peduli apakah mereka benar-benar akan menentang kota.


Rasanya seperti memantik ledakan ke dalam tumpukan besar mesiu. Apakah orang tersebut benar-benar ingin meledakkannya ataukah tidak, itu urusan nanti. Dengan demikian, Lulusan harusnya dibasmi.


Itu adalah bagaimana rencananya seharusnya berjalan.


Jadi kenapa dia masih belum sampai ke daerah yang aman?


Jika dilihat, powered suit armor berkaki 4 ini sama sekali tidak memiliki bentuk manusia. Dengan demikian, lensa yang bertindak sebagai mata tidak dipasang hanya di bagian depan.


Salah satu lensa pada model ini telah melihat siapa yang memburunya dari belakang.


Nomor Satu.


Academy City terkuat.


Itu adalah sosok berambut, berkulit, dan berbaju serba putih yang disebut Accelerator.


(Hal ini tidak normal.)


Napas Silver Cross tercekat di tenggorokannya dan shock ketika ia melihat speedometer menunujukkan angka 750 kph.


Dia dekat dengan batasan kecepatan tertinggi yang bisa dilakukan kendaraan di atas tanah.


Namun monster itu masih tepat berada di belakangnya.


(Kecepatannya bukan lagi berada di kendaraan yang berjalan di tanah, melainkan kendaraan udara.)


"Monster itu !! Aku tahu dia adalah monster, tapi aku tidak pernah berpikir ia mampu untuk menyaingi Highway Cheetah!! "


Silver Cross mendongak.


20 meter di atas.


Pemburunya memiliki 4 angin puyuh di punggungnya dan secara harfiah mengiris melalui sambil terus memburu Silver Cross.


"Silver Cross."


"Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa kehilangan dia bahkan dengan kecepatan Highway Cheetah. Menggunakan beberapa kendaraan penyamar mulai terpikirkan olehku, tapi aku hanya bisa memakainya ketika aku sudah meninggalkan si pengejar, jadi itu tidak berguna sekarang !! "


Powered suit armor-nya bukanlah mobil. Dengan melipat-lipatkan kaki-kaki powered suit armor-nya ke tanah, benda itu bisa melaju di berbagai keadaan jalan, mulai dari jalan menanjak ataupun menurun, bahkan dia bisa melalui gang-gang sempit.


Namun ia tetap tidak bisa lolos.


Bagaimanapun, lawannya masih berada di ukuran manusia, yang berarti, dia bisa bergerak lebih leluasa daripadanya. Bahkan jika powered suit armor berkaki 4 miliknya bisa menyelinap ke dalam berbagai gang, masihlah sulit untuk menemukan tempat yang pas dengan ukuran powered suit armor-nya.


"Jika Fremea berhasil mereka dapatkan kembali, ini semua akan sia-sia. Haruskah aku membuang dia sekarang? "


"Jangan menganggap Kau akan kalah. Kau masih punya beberapa cara. "


Suara Kuroyoru yang tenang itu terdengar seperti dia tidak peduli tentang situasi yang dihadapinya. Yang mungkin telah terjadi.


"Accelerator memiliki kekuatan besar, tetapi mengapa ia tidak mengeluarkannya semua sejak awal? Ketika ia pertama kali mengejar kendaraan yang menyamar sebagai truk gandeng, ia hanya bisa mengendarai mobil yang dicuri Hamazura. Pikirkan tentang hal ini, Silver Cross. Dalam situasi seperti ini, dia tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas."


"... Aku paham." Dalam powered suit armor tebalnya, Silver Cross duduk dalam benda yang berbentuk Armadillo kecil dan tertawa. "Sinyal gangguan ... terowongan !!"


Sekarang ia telah menemukan jawabannya, sisanya adalah mudah.


Silver Cross berpindah ke jalur kereta bawah tanah yang berada di samping jalan. Untuk mengurangi kebisingan, itu adalah daerah yang satu langkah lebih rendah dari permukaan jalanan di sekitarnya dan berbentuk seperti sungai, tapi terbuat dari beton.


Tentu saja, jika ditinjau lebih jauh, itu adalah kelompok kompleks terowongan yang terdiri dari berbagai lini. Tata letak terowongan itu mengingatkan pada jaring laba-laba.


Lensa powered suit armor itu bisa melihat bibir Accelerator bergerak dengan menyemburkan suatu umpatan. Tak begitu jelas apa yang dikatakannya, namun itu pastilah kata-kata semacam “bajingan”, “keparat” atau sejenisnya.


Tak lama kemudian, langit ditutupi oleh beton tebal.


Dia telah memasuki terowongan.


Tentu saja, hanya terowongan semata tidaklah cukup untuk benar-benar menutup gerakan Accelerator ini. Jika demikian, ia pasti telah dibunuh sejak awal. Gangguan ini hanya sesuatu yang mungkin terjadi. Itu berarti kekuatannya bisa diperlemah sampai pada suatu tingkatan tertentu.


Namun, jika ia kehilangan kendali kekuatannya bahkan untuk beberapa detik, sementara daerah di sekitarnya dikelilingi oleh beton dan ia sedang mengejar seseorang yang berkecepatan lebih dari 700 kilometer per jam, ia akan mati. Menggores dinding beton dengan melaju pada kecepatan setinggi itu sudah cukup untuk membuatnya menjadi daging cincang.


Dia tidak bisa melanjutkan pengejaran.


Jika ia bersedia untuk menghancurkan dan merobek bagian atas terowongan yang juga bagian dari kota, ia bisa melanjutkan pengejarannya, tapi dia kemungkinan besar tidak akan melakukan itu. Jika dia adalah seorang penjahat yang asli, ia mungkin melakukannya, tapi akungnya Si Nomor Satu tidak lagi berada di kegelapan yang sejauh itu.


Sederhananya, ia tidak akan mengorbankan orang lain untuk memenuhi tujuan sendiri.


Bahkan dia akan melakukan hal yang serupa bila menempatkan nyawa orang yang dilindunginya dalam bahaya.


"Kuroyoru. Aku sudah berhasil melarikan diri. Terowongan ini dibagi oleh sejumlah baris. Sejumlah besar rute yang terhubung di sini dibuat untuk menghemat waktu pada konstruksi. Mereka tidak akan dapat melacak jalur melarikan diri-ku dari udara sekarang. "


"Kekuatan Nomor Satu ini tergantung oleh baterai elektroda di lehernya. Kita tidak tahu batas waktu yang tepat, tapi aku ragu dia akan tetap menggunakannya kekuatan penuhnya saat ia tidak memiliki tujuan yang jelas. Dia pasti akan mematikan elektrodanya setidaknya untuk saat ini. Buat suatu jarak yang cukup jauh dengannya saat dia terjebak di sana. ... Ada juga persoalan yang datang dari 'mereka'. Kita tidak dapat menunda sesuatu pun pada tahap ini. "


"Mengerti. Sekarang aku telah kehilangan dia, semuanya bisa berjalan seperti ap- "


Silver Cross melemah.


Itu aneh.


Dia merasakan sesuatu yang kuat di belakangnya.


Terowongan itu gelap. Tidak seperti sebuah terowongan untuk mobil, lampu tidak diperlukan bagi kereta untuk menghindari lekukan-lekukan, karena sudah ada rel. Terdapat lampu-lampu neon yang berjajar pada suatu jarak tertentu, dan ini membuat terowongan tersebut menjadi gelap pada beberapa bagian.


Namun, ini tidak masalah bagi powered suit armor berkaki 4. Banyak lensa yang membuatnya mendapatkan informasi bahkan dalam kegelapan yang begitu pekat.


Wajah Silver Cross menegang ketika ia melihat jendela yang menampilkan rekaman penglihatan lensanya.


"Apa ...?"


Itu bukanlah Accelerator.


Sebuah motor raksasa misterius itu mendekat dari belakang. Seolah-olah motor itu menantang lensa powered suit armor berkaki 4 miliki Silver Cross dengan menyalakan beberapa mesin pendorongnya.


Dengan raungan, dia menyibak kegelapan.


Selain Accelerator, hanya ada satu orang yang mungkin mengejar Silver Cross untuk melindungi Fremea Seivelun.


"Tidak mungkin preman ingusan itu ... !!"


  

Raungan besar mengelilingi tubuh Hamazura.


Terowongan bawah tanah itu baru dibuat sehingga pekerja konstruksi bisa berjalan melewatinya. Membangun trek dengan efisien menjadi prioritas, sehingga tanah ditutupi ubin beton bergelombang.


Biasanya, mengemudi melalui jalan bergelombang seperti itu dengan kecepatan beberapa ratus kilometer per jam akan sama saja dengan bunuh diri.


Tapi itu tidak masalah.


Hamazura memutar tuas katup dan melepaskan tiga alat penggerak motor tanpa ragu-ragu.


(Aku bisa melakukan ini ... Dragon Rider memiliki kecepatan yang lebih !!)


Masalahnya adalah bagaimana cara menghentikan powered suit armor yang terbuat dari baja tebal itu dan menyelamatkan Fremea setelah dia menyusulnya. Entah bagaimana, menghancurkan pisau baling-baling mungkin akan bekerja, tapi ...


"Jika Kau kekurangan senjata, gunakan saja booster tambahan dari motor itu," kata suara dari pekerja pemeliharaan konstruksi. "Jika beberapa hal menjadi semakin buruk, ada mekanisme untuk mengeluarkan beberapa bahan bakar guna mengurangi kerusakan. Jika Kau melakukannya dengan benar, Kau membuat ledakan bersuhu 3500 derajat. Namun, Kau hanya dapat menggunakannya sekali dari masing-masing sisi. "


"Tunggu. Aku tidak tahu bagaimana melakukan jurus rahasia seperti itu ... "


"Kau bisa. Sementara Kau terhubung dengan informasi pengendali powered suit armor, Kau dapat men-transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. "


Dia menggigil.


Sebelum ia tahu itu, Hamazura telah belajar bagaimana melakukan pelepasan darurat roket bahan bakar. Itu memang kurang mirip seperti menghafalkan hafal buku tebal dan lebih mirip seperti belajar bagaimana menaiki motor. Dengan kata lain, pengalaman-pengalaman yang selama ini dia jalani, terakumulasi menjadi suatu kebiasaan, dan dia bisa menggunakannya dengan lebih pasti untuk menghadapi suatu kondisi yang tidak menentu.


Dia merasa bahwa hidupnya akan jauh lebih enteng jika pelajaran sekolah dan belajar keterampilan layanan jalanan adalah semudah itu. Tetapi itu juga membuatnya takut. Dia tidak tahu apa yang bisa ditambahkan kepalanya tanpa dia ketahui. Dia memutuskan bahwa hal-hal yang dia dapatkan dengan belajar sendiri adalah yang terbaik.


(Aku tidak punya waktu untuk berpikir tentang hal ini terlalu banyak sekarang.)


Hamazura sadar, dia harus menjauhi pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting itu dan fokus pada target depan dia.


(Aku memiliki metode untuk menyelamatkan Fremea. Itu cukup !!)


Booster tambahan adalah benda berbentuk sejenis lengan dan bisa mengubah sudutnya sesuai yang diperlukan. Namun, lengan-lengan ini adalah suatu mesin yang diperuntukkan menambah kecepatan laju, sehingga ujungnya menghadap ke belakang, benda ini juga bisa digunakan untuk membuat suatu belokan tajam dengan diarahkan ke samping. Bagaimanapun juga, ini adalah mesin pendorong yang berfungsi seperti knalpot tapi bisa menembakkan api powered suit roket. Sehingga, benda ini tidak bisa ditujukan ke depan.


Yang berarti ...


(Aku harus setidaknya berada di sampingnya dan menyemprotkan apinya, sehingga dia terbungkus di dalam ledakan!!)


Itu adalah ketika perubahan terjadi pada pergerakan powered suit armor berkaki 4 yang melaju di depannya.


Kaki kanan bagian belakang tiba-tiba berpindah seolah-olah menendang seperti kuda.


Beberapa peralatan pencahayaan telah jatuh ke tanah dan armor itu menembakkan sisa-sisa bagian belakangnya ke Hamazura dengan kecepatan tinggi.


"... !!"


Itu adalah sebongkah logam dengan berat sekitar 3 kilogram. Dia tidak tahu bagaimana Dragon Rider akan mampu menahan benda seperti itu, tapi ia tidak bisa membiarkan beban yang tidak perlu merusak keseimbangan motornya.


Dia dengan lincah berkemudi di antara sela-sela benda berat yang berjatuhan itu dan menghindarinya. Dragon Rider lebih baik dalam hal kecepatan. Jika tidak ada hambatan, menyamai kecepatan powered suit armor berkaki 4 adalah hal yang gampang.


Tapi kemudian Hamazura melihat sesuatu yang tidak biasa.


Tepat di depannya, cahaya terang datang dari kegelapan.


(Sebuah kereta bawah tanah ... !?)


Rasa dingin mengalir di tulang belakang Hamazura.


Semassa besar benda itu melesat menuju Dragon Rider.


Di saat massa besar benda tersebut melewati terowongan, hal ini menyebabkan angin kencang, raungan yang menggema, dan getaran keras. Operator kereta api harusnya telah melihat dia sesaat sebelumnya. Kereta menginjak rem dan suara mengerikan terdengar seperti roda logam tergores di sepanjang rel, tetapi terlambat. Dengan mandi bunga api, kereta meluncur dengan jarak 300 meter.


Powered suit armor berkaki 4 dengan tenang melewati ke samping.


Mungkin karena powered suit armor bukan kendaraan biasa, benda itu menancarkan hawa gembira karena pengejarnya telah mendapati halangan yang besar.


Tapi kemudian Silver Cross melihat motor yang besar di sisi lain dari kereta melalui salah satu celah antara mobil.


Itu adalah HsSSV-01 Dragon Rider.


Hamazura telah terjebak di ruang kecil antara kereta bawah tanah dan dinding.


Dia berlari bersama motornya dengan kecepatan tinggi untuk menjaga dirinya agar tidak memukul dinding.


Seperti dikatakan sebelumnya, Dragon Rider lebih baik pada perihal kecepatan daripada powered suit armor berkaki 4 itu.


Sekarang kendala sudah pergi dan lawannya telah menurunkan penjagaannya, tidak ada alasan dia tidak bisa mengejar ketinggalan.


"Cih ... !!"


Silver Cross memutuskan untuk membanting ke arah Dragon Rider sendirian.


Dengan kata lain, ia akan menggunakan perbedaan berat kedua kendaraan tempur itu untuk menghempaskan pemburunya ke samping.


Tapi Hamazura lebih cepat.


Ada perbedaan antara seseorang yang segera bereaksi dan seseorang yang sudah siap.


Lengan booster tambahan berpindah ke samping dan sejumlah besar bahan bakar roket itu dikeluarkan. Ketika tersebar di angin, ada partikel tersembur dari booster dan bunga api oranye terbentuk.


Ada kurang dari sepersepuluh detik diantara ejeksi dan kontak.


Bahan bakar meledak.


Semua suara tenggelam dan gelombang kejut meledak membentuk apa yang tampak seperti dinding transparan.


Booster tambahan sebelah kiri terbungkus ledakan yang disebabkannya sendiri dan robek dari bagian Dragon Rider. Motor besar dengan sempurna mempertahankan keseimbangannya menggunakan pengendali elektronik meluncur ke samping.


Powered suit armor berkaki 4 tidak jatuh dengan mudah.


Benda itu telah bermandikan dalam bahan bakar roket setelah ledakan. Ledakan tidak berhasil menghancurkan baling-balingnya, tapi armor besar itu terpental beberapa meter ke sisi dan memukul dinding terowongan. Bunga api oranye diciptakan pada saat armor itu berusaha untuk terus berjalan ke depan.


Tapi ada sesuatu yang salah.


Kerusakan dari panas yang sangat tinggi dan gelombang kejut agaknya terlalu riskan untuk diabaikan. Kedua kaki kanannya tidak bergerak dengan benar. Itu masih bisa meluncur dengan benar, tapi telah kehilangan fungsi untuk mengurangi guncangan oleh tumbukan dengan tanah. Jika benda itu terus berjalan seperti itu, guncangan besar akan menyebabkan kerja internal armor tersebut mati.


"Aku paham."


Suara Seorang pria asing tiba-tiba sampai ke telinga Hamazura.


Itu adalah transmisi.


"Aku bertanya-tanya bagaimana Kau berhasil mengejarku, tapi tampaknya jawabannya adalah sederhana. Itu bukan motor yang dibuat untuk dinaiki powered suit armor. Melainkan motornyalah yang bagian dari powered suit armor itu sendiri. Itulah salah satu ide tentang bagaimana mengatasi persendian di tubuh manusia….... Aku tidak pernah berpikir aku akan menemukan model dari seri yang sama. "


Yang pasti, mengapa mereka mampu berkomunikasi.


Saat ia mengendalikan motor besar, Hamazura berbicara dengan tenang dan jelas.


"Kau akan memberikan Fremea kembali padaku."


"Dan jika aku menolak?"


"Kalau begitu aku akan membuat ledakan lain."


Dragon Rider telah kehilangan salah satu booster tambahan dan beberapa keseimbangan, tapi powered suit armor berkaki 4 itu mengalami kerusakan yang bahkan lebih parah dan telah kehilangan beberapa kecepatan normalnya. Armor itu tidak lagi bisa bergerak dengan normal.


Menanggapi Hamazura, Silver Cross tersenyum tipis.


"Aku memiliki sandera. Apakah Kau tidak menyadari bahwa aku berada di posisi yang lebih menguntungkan? "


"Kau tidak dapat melakukan sesuatu padanya," Hamazura dengan jelas menyangkal Dia. "Itu bukanlah sebuah mobil atau tank; itu adalah powered suit armor. Aku tidak tahu bagaimana semuanya terbagi, tapi setiap gerakan lengan dan kaki secara langsung terkait dengan gerakan powered suit armor itu. Jika Kau membuat suatu gerakan yang tidak perlu, itu akan membuat efek di luar. Jika Kau benar-benar ingin menyakiti Fremea, Kau harus menghentikan powered suit armor dan keluar. Nyatanya, Kau harus membuat Fremea tidak sadarkan diri sehingga gerakannya tidak memiliki efek luar. Apakah aku salah? " Hamzura coba menyatakan bahwa ada kemungkinan bagi Silver Cross untuk tidak melukai Fremea pada kondisi seperti ini.


Teori itu sendiri sejatinya hanyalah asumsi dari Hamazura, tapi dasar pengetahuan yang mendukung pernyataan itu datang dari tempat lain.


Dia bahkan tidak punya waktu untuk secara sadar berpikir tentang apa yang ingin ia lakukan. Pikirannya yang lebih dalam sedang membaca dan mencari informasi di database offline dan menempatkan pengetahuan yang dibutuhkan dalam otaknya.


Apakah asumsinya itu terpercaya dan apakah itu tidak melenceng dari kenyataan, semua kemungkinan itu membuat Hamazura menggigil, tapi ia tidak sempat mengkhawatirkan itu.


"Benar," Silver Cross dengan singkat menjawabnya.


Meski begitu, Hamazura tidak berpikir Silver Cross hanya akan menyerahkan Fremea begitu saja. Dia pastinya memiliki sesuatu yang lain sebagai cadangan. Hamazura terfokus ke segala arah. Dia tidak tahu bagaimana ini bekerja secara internal, tetapi mesin itu kemungkinan besar meninjau ulang dan memperkuat keadaan ini.


"Memang benar bahwa ini bukan situasi yang baik. Aku sebenarnya di sisi yang merugikan. Karena itu, kukira…….aku akan memastikan keselamatanku sendiri terlebih dahulu, bahkan jika itu berdampak pada berubahnya rencana secara keseluruhan. Karena ... 'Mereka', aku tidak bisa membiarkan diriku, salah satu Freshmen, lenyap. Sederhananya, aku akan melarikan diri tidak peduli apa yang terjadi. Untungnya, ini Life Armor memberiku daya tahan untuk bisa melakukan itu. "


Segera setelah itu, lubang palka bagian depan powered suit armor berkaki 4 dibuka dan, armor mirip armadillo keluar dari sana.


Fremea masih berada di dalam powered suit armor berkaki 4.


Dan armor masih bergerak dengan kecepatan lebih dari 500 kilometer per jam.


"Kau ... bajingan !!" Hamazura berteriak, tapi armadillo itu sudah meringkuk menjadi bola dan berpindah ke arah yang berlawanan sementara benda itu menyerap gelombang kejutnya.


Lubang palka bagian depan tebal pada powered suit armor berkaki 4 tertutup lagi.


Tanpa pilot, armor itu hampir pasti berakhir di kecelakaan yang fatal.


"Apakah aku setiap waktu harus fokus? Untuk menghormati keinginannya, aku melepas 'Chip' dadakannya. Tapi Highway Cheetah tidak memiliki 2 lengan dan 2 kaki. Dia tidak akan dapat dengan benar mengendalikannya. "


Pada dasarnya, jika Fremea terbangun maka dia akan panik. Hamazura terdengar seperti sedang menyeringai di transmisinya.


"Aku tidak suka melepaskan garis pengikat antara Kau dan Accelerator, tetapi membiarkan dia mati di sini, akan 'menetapkan' hal itu. Perintahnya sedikit berbeda dari rencana semula, tetapi ini mengarah pada petinggi kota yang akan memperlakukan Kau, para Lulusan, sebagai target. "


"Persetan !!"


Hanya berfokus pada armadillo itu tidak akan banyak membantu.


Dia harus menggapai lubang palka bagian depan powered suit armor berkaki 4 yang terbuka dan menyelamatkan Fremea secepat mungkin.


Dia tidak tahu bagaimana cara pekerja pemeliharaan kontruksi memantaunya, tapi pekerja itu berbicara dengannya lagi.


"Lengan armormu itu hanya dibuat untuk mengendalikan motor. Itu tidak cukup kuat ketika digunakan untuk memaksa membuka lubang palka. "


"Lalu apa yang harus aku lakukan !? Apakah Kau mengatakan bahwa aku hanya menonton !? "


"Kikis itu."


Tanggapan pekerja pemeliharaan konstruksi cukup singkat tapi tepat.


Bahkan saran itu lebih berguna dari komputer yang berisikan pengetahuan dan pengalaman untuk Hamazura.


"Powered suit armor berkaki 4 itu sedang tertekan ke dinding, kan? Dorong benda itu secara diagonal sehingga tepi lubang palka bagian depannya menyerempet ke dinding dan terus pertahankan posisinya seperti itu. Jika powered suit armor-nya terlihat akan lepas dari dinding, tendang lagi bagian tepinya agar kembali tertempel atau lakukan sesuatu semacam itu, pokoknya benda itu harus tetap menyerempet ke dinding. Jika baut lubang palka itu terbuat dari paduan tungsten, maka lubang palka itu harus terus dikikis pada dinding tersebut sampai perjalanan sepanjang 7 kilometer, tentu saja masih dengan kecepatan setinggi itu."


"... !!"


Hamazura menyesuaikan katup Dragon Rider untuk mencocokkan kecepatan motornya dan mengikuti petunjuk si pekerja. Tanpa Silver Cross di bagian kendali dan dengan posisi powered suit armor berkaki 4 yang sudah miring, mendorongnya secara diagonal harusnya adalah pekerjaan yang tidak begitu sulit. Dia akan terus maju bahkan pada tahapan ini.


Powered suit armor berkaki 4 telah ter-kontak dengan dinding, dan itu membuat suara bising akibat gesekan yang sangat mengganggu dan menciptakan sebuah kumpulan percikan api berwarna oranye. Namun, kakinya mempertahankan keseimbangannya sehingga postur mesin itu terlihat aneh. Benda itu mulai bergerak ke atas dan ke bawah dengan tidak wajar.


(Aku kira posisinya yang seperti itu tidak akan bertahan lama dengan stabil di jalanan yang tidak rata ini.)


Powered suit armor itu terguncang dengan hebat.


Tanpa pilot di dalamnya, gerakan kecil saja sudah cukup untuk membuat armor itu terpental dan bertolak meninggalkan dinding.


Masih mengangkangi Dragon Rider, Hamazura menggunakan satu kaki untuk menendang paksa tubuh powered suit armor berkaki 4 itu. Dorongan dari bagian bawah kaki membuat armor itu tetap menempel dan tergesek di dinding beton.


Kebisingan akibat goresan benda logam dan beton terdengar nyaring dan memekakkan pendengaran.


(Ini bekerja.)


Dia tidak punya bukti, tapi Hamazura yakin. Mungkin karena pengetahuan dia diberikan dari luar.


Baut penyokong lubang palka akan segera terkikis. Kemudian ia bisa menyelamatkan Fremea dari dalam.


Tapi kemudian sesuatu yang tidak terduga terjadi.


Salah satu kaki yang telah sebelumnya terbungkus dalam ledakan dari booster tambahan milik Hamazura, tiba-tiba bengkok ke bawah. Itu mengingatkan pada bahunya yan bergeser. Ledakan besar dan getaran yang disebabkan oleh kontak dengan dinding secara terus menerus menyebabkan kerusakan mesin dari dalam.


Keseimbangan mesin itu menjadi sangat labil.


Hamazura tidak bisa menopang mesin itu sendirian.


Untuk menghindari ditimpa oleh benda sebesar itu, ia sementara memindahkan Dragon Rider-nya pergi. Sendi untuk kaki depan dan belakang kanannya pecah dan mulai menyeret sebagian tubuh mesin itu ke tanah. Armor membuat ber-ton-ton percikan bunga api dengan tanah, akhirnya ujung kakinya berhenti berkontakan dengan tanah.


Jika itu memperlambat pergerakan armor tersebut, itu adalah hal yang baik.


Karena ujung-ujung kakinya tidak menyentuh tanah, hal itu akan mengurangi kecepatan ke batas tertentu. Bahkan jika armor itu tidak benar-benar berhenti, Fremea masihlah akan aman berada di dalamnya karena mesin itu perlahan-lahan menurunkan kecepatannya.


Tapi kemudian ...


(Kau pasti sedang berckau.... !!)


Di saat Hamazura mengamati, lubang palka kuat itu mulai bergetar dengan tak wajar. Getaran itu menggores dan mengoyak bagian armor, dan itu jelas membuat baut tebal tersebut rusak.


Lubang palka akan membuka dan Fremea Seivelun akan terlempar keluar.


Armor akhirnya mulai melambat, tapi masih berlari dengan kecepatan antara 300 dan 400 kilometer per jam.


Jika manusia manusia yang terdiri dari daging dan darah jatuh dari benda yang bergerak secepat itu, ia akan ditumbuk seperti sebuah lobak.


"Persetan dengan itu !!" teriak Hamazura sambil membuka katup Dragon Rider lagi.


Satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan Fremea adalah menggapai powered suit armor berkaki 4 itu sendiri.


Dia mengemudikan motornya agar sejajar dengan kaki kanan depan armor yang masih bergetar. Dia meraih kaki powered suit armor itu dengan tangannya dan perlahan berdiri dari joknya.


Jika dia berpindah ke powered suit armor berkaki 4, ia akan kehilangan motor.


Dia ragu-ragu untuk sesaat, tapi segera mengambil keputusan.


Dia meraih kaki benda itu dengan kedua tangan dan kakinya, bergerak dari motornya, dan berpindah ke powered suit armor yang masih melesat dengan kecepatan tinggi itu.


Setelah kehilangan pengemudinya, motor jatuh ke samping dan terjebak antara tanah dan kaki kanan belakang armor tersebut. Sejumlah besar percikan bunga api berwarna oranye terbang keluar.


Hamazura bergerak melintasi baju besi di kaki kanan depan.


Dia bergerak ke arah depan sesuai.


Dia bergerak menuju satu tempat di mana terdapat empat kaki yang terhubung.


(Kumohon, masihlah sempat ...!!)


Hamazura dengan paksa meraih pegangan di palka.


Biasanya, ia akan memiliki kesempatan ini untuk membukanya.


Namun, baut tebal yang menyolongnya masihlah hampir pecah.


"Buka, sialan Kau !!"


Dia menggunakan semua kekuatan armor yang ia kenakan dan ia mendengar ada sesuatu yang rusak dalam armor berkaki 4.


Bagian depan lubang palka terbuka lebar.


Jika ia tidak melakukan apa-apa, Fremea akan jatuh dan ke tanah.


Tapi Hamazura menunggu di depan pintu palka dan menangkap tubuh kecilnya dengan satu tangan.


Mereka hanya dipisahkan selama sekitar setengah jam, tapi ia merasakan kelegaan cukup kuat ketika Hamzura kembali bisa mendapatkan tubuh bocah kecil itu dengan selamat.


"... !? Ap-apa !? Pokoknya apa - !? "


Fremea tidak bisa melihat wajah Hamazura, jadi dia pasti berpikir dia adalah orang jahat lainnya.


(... Yah, tak apalah bila aku dikira om-om yang jahat, paling tidak aku sudah mencegahnya jatuh ke tanah. Sekarang aku hanya perlu bertahan sampai armor ini berhenti.)


Saat itulah masalah baru terjadi.


Mesin yang menggerakkan baling-baling yang membuat armor berkaki 4 bisa berlari dengan kencang itu mulai memuntahkan asap hitam.


Itu mungkin dikarenakan ledakan atau getaran sesudahnya.


Itu juga mungkin adalah fungsi self-destruction*. [penghancuran diri sendiri, trans]


Namun, dia juga tidak bisa menunggu sampai armor tersebut berhenti sepenuhnya karena ada kemungkinan meledak sebelum semua itu terjadi.


"Sialan ..."


Namun, armor itu masih bergerak pada kecepatan 300 atau 400 kilometer per jam. Dragon Rider mungkin mampu menahannya, tapi Fremea tidak akan bertahan. Jika Hamazura jatuh ke tanah dengan dia, itu akan menghancurleburkan si gadis kecil.


"Apa yang harus aku lakukan !?"


  
Accelerator telah mendarat di pintu masuk ke terowongan kereta bawah tanah.


Hanya beberapa menit sebelumnya, kakinya belum menyentuh tanah. Dia telah menciptakan 4 angin puyuh di punggungnya dan menggunakan kekuatannya untuk terbang dengan kecepatan yang luar biasa.


Namun, ia tidak bisa menggunakan kekuatan itu di dalam terowongan karena ada gangguan yang kuat terhadap gelombang elektromagnetik yang mempengaruhi kinerja eletrodanya.


Dia hanya kehilangan targetnya beberapa menit, tapi itu pastinya menjadi kerugian yang cukup besar, mengingat kecepatan powered suit armor yang dikejarnya sangatlah tinggi.


(Dia harusnya keluar dari terowongan di suatu tempat, tetapi ada terlalu banyak pilihan. Banyak kereta bawah tanah yang menggunakan terowongan ini, sehingga ia bisa berpindah ke hampir semua bagian kota melalui jalur-jalur itu.)


Accelerator bisa "terbang" dengan rute perjalanan terpendek, mengabaikan kecepatan dan tata letak jalan, jadi dia memiliki pilihan untuk secara acak akan memeriksa setiap jalan keluar dari terowongan ini, tapi itu akan memakan daya baterai-nya. Kekuatannya adalah kartu truf terbesarnya ketika diperlukan untuk menyelamatkan Fremea Seivelun. Dia tidak bisa menyangkal bahwa dia harus menghemat penggunaan kekuatannya sebisa mungkin untuk berjaga-jaga jikalau terjadi suatu kemungkinan yang terburuk.


Dia berpikir sebentar dan kemudian mengeluarkan ponselnya.


Dia menghubungi Misaka WORST.


"Bagaimana dengan bocah sialan itu?"


"Misaka sudah tahu kalau ‘Bagaimana dengan bocah sialan itu?’ adalah tipe pertanyaan yang pertama kali ditanyakan seorang bapak kepada anaknya, ya kan? Kami telah berhasil kembali ke apartemen. Kami sedang digelontori pertanyaan oleh Yomikawa, si ibu kos. "


Yomikawa adalah bagian dari Anti-Skill dan dia adalah tipe orang yang akan bertindak di luar apa yang dikatakan normal. Dia mungkin telah melihat sekilas tentang jenis masalah apa yang sedang dihadapi anak-anak asuhny ini meskipun sebenarnya ada kegelapan besar yang tersembunyi di balik informasi ini.


"Apakah Kau melihat ada tanda-tanda Freshmen?"


"Hanya dua orang. Tapi mereka tidak terasa seperti anggota utamanya. Mereka kemungkinan besar hanyalah pengintai. Mungkin mereka berencana menculik target untuk semacam perang psikologis jikalau Kau bekerja terlalu keras dan mencampuri urusan mereka. Tapi Misaka sudah mengenyahkan mereka semua. "


"Mengatur sensor dan kamera di sekitar wilayah dan mempersiapkan sejumlah rute melarikan diri, tapi jangan biarkan sesuatu pun yang salah. Jika Kau mencoba untuk pindah ke tempat persembunyian yang siap, mereka akan menargetkan Kau dalam perjalanan dan Kau tidak bisa membiarkan Yomikawa menangkapnya. Jika kedua kelompok ini masih hidup, ancam saja mereka dengan pisau. Pastikan mereka terus melaporkan bahwa tidak ada yang salah pada bagian-bagian rencananya. "


"Itu saja? Misaka telah melakukan semua itu. Dia mengikat mereka di daerah terlindung dengan radio dan perangkap yang dipasang di sebelah mulut mereka. Misaka mungkin tidak melihatnya, tapi dia adalah tipe yang menyelesaikan pekerjaan rumah musim panasnya lebih awal. "


Accelerator mengabaikan lelucon nya.


"... Entah bagaimana caranya, kita harus membuat Yomikawa atau yang lainnya tidak mengetahui apa yang sedang terjadi ini, aku minta Kau mendapatkan semua informasi yang Kau dapat pada terowongan kereta bawah tanah ketiga. Powered suit armor yang menculik bocah bernama Fremea Seivelun berjalan di sana dan aku ingin tahu jalan keluar mana yang diambil oleh si penculik. "


"Entah bagaimana, ya? Seberapa jauh Misaka boleh melakukannya? Apakah meninju mereka adalah termasuk pilihan yang boleh aku lakukan? "


"..."


"Hei, jangan diam seperti itu pada Misaka. Baik, baik, Misaka tau. Dia akan menyembunyikannya dengan damai."


Suara Misaka WORST tanpa ketegangan dan itu membuat seseorang bisa membayangkan bahwa dia memiliki senyum di wajahnya. "Tapi, yang jalan keluar mana yang ia ambil, apakah itu benar-benar informasi yang cukup? Kau tahu betul seberapa kelam sisi kegelapan dari kota ini bekerja. Ada kemungkinan si pengejar akan membuat suatu rencana berdarah di salah satu ujung jalan keluar terowongan sementara dia masih berada di dalam terowongan tersebut. "


"Tidak ada yang bisa menangani kemungkinan ini sampai 100%. Bahkan, kemungkinan aku akan gagal, jika aku hanya mengamuk membabi buta dan menghancurkan terowongannya, cukuplah tinggi. Dan juga, ada powered suit armor berbeda dengan mengendarai motor masuk ke terowongan setelah aku berhenti tadi. Jika si pengendara motor itu adalah seseorang yang aku pikirkan, bajingan itu tidak akan memberinya kesempatan untuk menyentuh Fremea. "


"Oh, kini kau mengandalkan orang lain? Tumben sekali." Kata-kata Misaka WORST penuh dengan ejekan. "Tapi bukankah akan lebih cepat untuk langsung menanyai orang di dalam terowongan itu tentang apa terjadi? "


"Apakah Kau benar-benar berpikir aku sempat bertukar nomor telepon dengan si Kamen Rider itu?"


"Tidakkah kita hanya perlu mendapatkan nomor teleponnya denganm beberapa cara lain itu?"


"Jangan fokus pada hal sepele macam itu. Mungkin sinyal tidak akan menjangkaunya di terowongan itu. Lebih baik mendapatkan berbagai sumber informasi. "


"Kau bebas untuk memerintah Misaka, tapi pastikan Kau juga bekerja dengan mengumpulkan informasi lainnya, oke? "


Atmosfer tegang terus terjadi sampai dia menutup telepon.


Dalam suatu pertempuran, kemenangan tidak sebegitu mudahnya diperoleh dengan membiarkan si terkuat mengamuk dan membantai semua musuh. Sekali-kali tidak.


Mendapatkan pemahaman tentang keadaan yang terjadi adalah bagian penting dari suatu pertarungan.

  
Di saat Silver Cross Alpha menuju ke kedalaman terowongan gelap sambil mengenakan powered suit armor yang berbentuk seperti armadilo, ia mendengar ledakan.


Dia tertawa dan keluar ke permukaan melalui salah satu pintu keluar yang biasa digunakan pekerja konstruksi, dan bukan pintu keluar yang biasa digunakan salah satu stasiun kereta bawah tanah pada umumnya.


Jelas, armornya adalah salah satu rahasia militer. Ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan pada mesinnya itu setelah mengalami rusak parah dan akan jatuh ke tangan musuh. Bagian penting mesin dan sirkuit akan dilarutkan dengan asam kuat dan kemudian armor itu dipantik untuk menyalakan bahan bakarnya.


Sebuah layar dalam armor armadillo menampilkan tingkat kerusakan powered suit armor berkaki 4.


Itu tidak sama pada tingkatan motor besar dengan mesin jet dan roket pendorong, tetapi powered suit armor berkaki 4 milik Silver Cross ini tidak menggunakan bensin normal. Dan bahan bakar telah benar-benar dinyalakan.


Armor itu kemungkinan besar tidak lagi memiliki bentuk aslinya.


Sepertinya itu sudah tidak lagi memiliki banyak sirkuit tersisa yang masih berfungsi dan ikon-ikon yang berisi informasi tentang cara untuk membuangnya dan menjaga agar musuh tidak menculik serpihannya berbaris di layar.


(Semuanya sudah berakhir.)


Perasaan Silver Cross asli mulai nampak.


(Satu-satunya pertanyaan adalah apakah Hamazura Shiage mati bersama Fremea Seivelun ataukah tidak. Bahkan jika mereka berdua meninggal, Accelerator masih dapat dengan mudah membuat ancaman yang cukup besar dengan membuat tindakan yang segera. Jika kita mengendalikan Mugino atau Kinuhata dari ITEM dan membuat mereka berbentrokan dengan Accelerator, mungkin cara itu akan berguna.)


Silver Cross mulai membuka jalur komunikasi yang terhubung ke Kuroyoru Umidori di dengan tujuan untuk melaporkan apa yang terjadi.


Sebelum dia bisa melakukannya, dia terkaku.


Dia telah melihat sesuatu. Dia melihat dari jarak jauh melalui salah satu lensa kamera pada powered suit armor berkaki 4 yang tidak berfungsi dengan baik lagi. Sesosok berdiri di kobaran api. Sosok itu sedang memegang seorang gadis kecil dalam pelukannya.


"Hamazura Shiage ... !!"


Silver Cross tidak menyadari sesuatu.


Hamazura berdiri pada motor Dragon Rider yang telah terjebak di antara powered suit armor berkaki 4 yang rusak bagian kaki kanannya. Dia kemudian menggunakan semua kekuatannya untuk mengangkat patahan kaki tersebut sampai beberapa sentimeter dan kemudian berselancar di motor yang jatuh tersebut setelah terpisah dengan kaki powered suit armor yang patah.


Tapi Silver Cross tidak bisa percaya akan apa yang dilihatnya.


(Bagaimana? Bagaimana dia bisa selamat? Dan itu Fremea Seivelun. Tidak seperti Hamazura, dia bahkan tidak mengenakan suatu armor pun !!)


Dia ingin mendapatkan rincian lebih lanjut tetang kemunculan sosok dari dalam kobaran api tersebut dan powered suit armor berkaki 4 yang sama sekali tidak tampak mampu menyulitkannya, sehingga ia langsung menghubungkan powered suit armor mirip armadilo dengan kabel ke jaringan keamanan kereta bawah tanah, agar ia bisa menggunakan akses kamera keamanan.


Itu menjadi bumerang pada dirinya.


"Kau ada di sana, bukan?"


Sebuah suara menusuk ke dalam telinganya.


Sebuah tatapan berbalik ke arahnya.


Gambar di monitor dan suara yang datang dari speaker, dengan akurat menusuk langsung kedalam armor milik Silver Cross.


(Apakah dia menghitungnya dari peralatan komunikasi di powered suit armornya? Tidak, bukan itu. Ini adalah ... !!)


Sebuah kabel yang membentang dari lengan Hamazura saat ia menatap langsung pada lensa kamera keamanan yang digunakan oleh Silver Cross.


Dia berdiri di depan kamera keamanan untuk menunjukkan dirinya dan menyebarkan “net” elektronik-nya kemudian menunggu Silver Cross membuat pergerakan selanjutnya.


Tentu saja, dia kini berada di level yang berbeda dengan seorang preman ingusan biasa.


Tapi Silver Cross tahu bahwa pengetahuan dan keterampilan yang digunakannya sekarang adalah hasil input secara paksa dari powered suit armornya, sehingga dia bisa mendapatkan suatu pengalaman tentang cara bertempur dengan cepat.


Dia membawa tangannya ke daerah tulang belakang dari armadilo.


(... Dia mendapatkan dukungan informasi yang ditransferkan dari powered suit armor miliknya, seperti aku !!)


Itu semua adalah bersifat sementara. Setelah ia menanggalkan powered suit armor-nya, dia akan kehilangan semuanya. Tapi selama dia terus memakai armor, pengetahuan dan keterampilan itu bisa dia gunakan sesuka hatinya.


Sosok di kobaran api itu bergerak.


Orang lain muncul di tempat itu, dia pasti telah memasuki terowongan melalui stasiun kereta bawah tanah atau melalui pintu masuk konstruksi seperti yang Silver Cross telah lakukan. Itu bukanlah Accelerator. Itu tampaknya adalah preman lainnya yang telah melacak Hamazura dan Fremea sejak mereka bersembunyi di salon pribadi.


Hamazura menyerahkan Fremea ke preman itu


Dia masih hidup dan, jika dia diserahkan, rencana Silver Cross dan Kuroyoru akan berakhir dengan kegagalan.


Tapi dia tidak punya waktu untuk khawatir tentang hal itu.


Dia memiliki sesuatu hal lain untuk diutamakan sebagai prioritas.


Dia harus bertahan hidup.


Kapan ia berakhir dalam situasi di mana ia harus serius mempertimbangkan itu?


"... Aku yakin aku tidak perlu memberitahu Kau apa yang akan aku lakukan."


Dengan kata-kata, kamera keamanan hancur dan gambar diganti kumpulan semut. Pada saat yang sama, transmisi suara terputus.


Pada saat itu, posisi siapa yang mengejar dan siapa yang dikejar, sudah berbalik.


  

Takitsubo Rikou, seorang gadis yang mengenakan jersey merah muda, berdiri dengan tatapan kosong di depan pinggir jalan mesin penjual otomatis.


Dia memegang minuman tidak normal yang terdapat di tangannya. Dia punya es teh yang berasal dari toko teh terkenal. Setidaknya seperti itulah teh itu diklaim. Teh itu terdiri dari banyak susu, gula, dan madu yang dicampur, sehingga rasa teh alaminya telah hilang. Rasa manis minuman itu berada di tingkatan susu strawberry.


(... Kakiku sakit. Aku lelah berjalan.)


Takitsubo ada di sana untuk alasan yang sangat sederhana.


Tiga anggota ITEM masih terlibat di permainan bodoh “Cari Hamazura”, yaitu suatu permainan yang mereka buat dengan mempertaruhkan kostum kelinci memalukan sebagai hukumannya, tapi, tidak seperti Mugino dan Kinuhata, Takitsubo tidak memiliki dasar yang begitu kuat untuk membuatnya berpartisipasi dalam permainan itu dan lantas mencari Hamazura. Dan karena ia memiliki kemampuan untuk merasakan bidang difusi AIM milik orang lain, ia membuat "intuisi"-nya lebih banyak berperan daripada pemikirannya.


Untuk sepenuhnya menggunakan kekuatannya, dia harus menggunakan bubuk Body Crystal yang memiliki sisi negatif begitu kuat pada pemakainya, tapi dia masih bisa dengan samar-samar merasakan kekuatan lemah yang secara sadar dipancarkan oleh seorang esper, bahkan tanpa menggunakan bubuk illegal itu. Namun, karena itu hanya rasa samar-samar, dia tidak bisa mengatakan apa jenis kekuatannya, siapa yang menggunakannya, atau di mana dia berada. Itu benar-benar tidak berguna.


Dengan demikian, " kekuatan tak terlihat " yang mendukung dia, yang mendasari semua tindakannya , benar-benar hanya sesuatu yang samar-samar dan tidak pasti, maka dari itu dia menyebutnya "intuisi" semata.


Karena ia berhasil melalui kegelapan Academy City dengan aman, hanya menggunakan intuisi-nya, mungkin itu adalah sesuatu yang layak untuk diteliti.


"Nn ..."


Takitsubo dengan tatapan kosong memandang ke udara.


(Sebuah sinyal datang dari arah timur laut ... Dengan begitu, aku pikir.)


Kemudian ponselnya berdering.


Sementara dia berjalan di sepanjang jalan, dia mengambil ponsel dari saku dengan tangan kecilnya.


Itu adalah panggilan dari Kinuhata Saiai. "Yahoh. Apakah Kau sudah menemukan Super Hamazura ataukah belum? "


"Nnn."


"Mugino terlibat ke dalam masalah mengendalikan perusahaan keamanan dan mendapatkan video dengan Data yang super sulit baginya, jadi aku kira aku akan menjadi yang super pertama menemukan Hamazura."


"Kinuhata, kau tahu di mana Hamazura?"


"Ya, iyalah." Suara itu datang dari nada telepon yang jatuh. "Tapi aku melihat seseorang yang Super mengganggu di dekatnya. "


  

Kebetulan, wajah Silver Cross Alpha telah dibakar sebagai hukuman tindakannya di masa lalu.

Dia telah mengalami langsung bagaimana tak bergunanya omong kosong tentang makna kepentingan dalam diri seseorang.

Sejak itu terjadi, ia telah menghabiskan hidupnya untuk mencoba mendapatkan kembali wajahnya. Saat ia menyelesaikan berbagai "pekerjaan", berbagai macam teknologi Academy City telah digunakan untuk memperbaiki wajahnya sedikit demi sedikit, seolah-olah itu adalah segumpal tanah liat yang terus ditambahkan dengan potongan lainnya agar bentuknya semakin mendetail. Rasanya seperti permainan fukuwarai yang mengerikan. [Fukuwarai (福笑い?) adalah permainan tradisional yang dimainkan saat tahun baru di Jepang. Permainan dilakukan dengan menggunakan gambar wanita berwajah lucu (disebut okame atau otafuku). Namun gambar bagian-bagian wajah, seperti alis, mata, hidung, dan bibir berada pada guntingan-guntingan kertas yang terpisah. Permainan ini serupa dengan permainan Tempel Ekor Keledai. Dengan memakai kain penutup mata, pemain berusaha meletakkan bagian-bagian wajah pada tempatnya. Peletakan bagian-bagian wajah di tempat yang bukan semestinya, kemungkinan dapat menghasilkan gambar lucu yang mengundang tawa. Pemenang permainan ini adalah pemain yang dianggap membuat gambar paling lucu, atau pemain yang berhasil meletakkan bagian-bagian wajah di tempat yang benar. Sumber : Wikipedia]

Tapi dia menyadari sesuatu ketika ia akhirnya mendapatkan kembali bentuk wajah anggunnya.

Meskipun begitu banyak uang dan teknologi yang ia telah gunakan untuk membentuk kembali wajahnya, aib yang ia rasakan ketika wajahnya hangus dibakar seakan terus menutupi penampilannya, sehingga menjadi sesuatu yang tak sedap dipandang.

Akibatnya, Silver Cross pada dasarnya tidak memiliki rasa estetika terhadap tubuhnya sendir.

Kebiasaannya berganti-ganti memakai berbagai powered suit armor, sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa dia ingin mengatur ulang pola pikirannya sehingga ia tidak lagi tertarik dengan penampilan luarnya, wajahnya, ataupun wujudnya.

Untuk mengontrol powered suit armor berkaki 4, ia harus menjadi hewan berkaki 4.

Untuk mengontrol powered suit armor 8 berkaki, ia harus menjadi binatang berkaki 8.

Bahkan jika beberapa pengendalian powered suit armor bisa dipasrahkan kepada program komputer, yang kemudian mengatur dan mempermudah semua tindakannya, pada akhirnya, itu hanyalah semata-mata tindakan yang dihasilkan dari benda yang tak bernyawa. Bahkan, membiasakan bergantung pada sebuah mesin untuk mengatur semuanya, hanya akan membuatnya semakin tidak mirip dengan manusia.

Jelas, jika kau adalah manusia yang sempurna, maka berjalan dengan 2 kaki saja adalah suatu hal yang sudah lebih dari cukup, mengendalikan monster dengan 8 kaki hanya membuatmu tak berbeda dengan monster itu. Jika dia terbiasa untuk menggerakkan 8 kaki, maka suatu saat mungkin dia akan lupa tentang bagaimana caranya berjalan dengan 2 kaki secara sederhana, semua perintah di otaknya hanya akan berakhir dengan kebingungan.

Hanya dengan meninjau masalah kaki, perbandingannya sudah begitu mengerikan.

Maka semakin jelaslah betapa menakutkannya dampak yang diterima seseorang bila otaknya dikendalikan dan seluruh tubuhnya dimanipulasi oleh suatu mesin.

Apa bentuk sejati dari tubuhku? Bagaimana cara menggerakkannya?

Semua orang yang menggunakan powered suit armor dengan fasilitas pentransfer pengeahuan pasti tahu akan hal-hal ini dan tidak punya masalah dengan konsekuensinya. Silver Cross bisa menganalisis hal-hal tersebut di pikirannya setiap kali. Setidaknya dia masih bisa lega karena powered suit armor dengan sistem seperti ini belum diproduksi secara massal, sehingga paling tidak masih banyak manusia yang mengendalikan mesin, bukan mesin yang mengendalikan manusia.

Orang yang meninggalkan tubuhnya sendiri pasti punya pikiran yang tidak beres seperti ini

Dia sedang melihat orang yang berdiri di tengah kobaran api dan memegang Fremea Seivelun.

Dia melihat adegan di tempat dimana orang itu berdiri.

Dia berpikir bahwa ia tidak akan mungkin pernah bisa berdiri di tempat seperti itu, tidak peduli apa model powered suit armor yang ia gunakan.
Mengejarnya adalah pekerjaan yang sederhana.

Hamazura telah kehilangan motor Dragon Rider, tapi masih jauh lebih mudah untuk bergerak di dalam powered suit armor dibandingkan dengan tidak mengenakan apa-apa. Dia berjalan melalui terowongan bawah tanah. Dia tidak bisa menghindari staminanya yang semakin terkuras yang disebabkan oleh pergerakan anggota tubuhnya sendiri, tetapi ia senang bahwa dia bisa bergerak lebih cepat daripada berlari dengan menggunakan kedua kakinya.

Mencari sesuatu baginya adalah pekerjaan sederhana.

Dia menggunakan data powered suit armor untuk memancarkan elektronik "net" dan data Silver Cross telah tertangkap di dalamnya. Dia berada tidak jauh. Dengan kakinya yang ditopang kekuatan mesin, Hamazura bisa mengejar dia dengan segera.

Membaca pergerakannya adalah hal sederhana.

Silver Cross memiliki dua pilihan pada saat itu.

Pertama, ia bisa lari secepat dia bisa, bertemu dengan rekan-rekannya, dan berganti ke armor yang lebih kuat. Tapi dia tidak akan memilih itu. Titik lemah terbesar dari seorang pilot powered suit armor adalah ketika ia berada pada tenggang waktu antara pergantian armor-nya, ia bisa diserang sewaktu melakukan pergantian itu, dan itu bagai seorang prajurit yang tidak memakai baju besi namun harus berhadapan dengan meriam. Karena ia tidak tahu kapan Hamazura akan mengejar dia, Hamazura ragu dia akan melakukan kontak dengan salah satu markas “berjalan” miliknya.

Oleh karena itu, Silver Cross akan memilih pilihan lain.

Dia tidak akan merubah armor-nya ke model yang lebih kuat, melainkan dia akan berusaha untuk menangkap Fremea Seivelun secepat yang dia bisa menggunakan armor-nya yang mirip armadillo itu saat ini juga. Adalah fakta bahwa nyawa Fremea dapat digunakannya untuk melakukan “skak-mat” pada pergerakan Hamazura dan Accelerator. Dan, dengan menggunakan kamera keamanan, Silver Cross telah melihat Hamazura yang telah mengoper Fremea ke tangan Hanzou yang tidak memiliki armor sama sekali di tubuhnya. Dia juga tahu bahwa Hamazura telah berpisah dari Hanzou dan Fremea untuk mengejar Silver Cross lebih jauh.

Silver Cross yakin untuk berpikir bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya.

Jika dia bisa menyelinap melewati Hamazura, menyerang Hanzou yang tak berdaya, dan menculik Fremea, dia masih bisa mengubah situasi ini berbalik 180°.

Karena itu, mendapatkan serangan mendadak pada Hanzou adalah hal sederhana.

Silver Cross yakin untuk menggunakan terowongan lagi guna mendapatkan Fremea kembali secepat mungkin.

Dan karena ia ingin menyelinap melewati Hamazura, dia tidak akan menggunakan jalan terpendek.

Dia membutuhkan jalan yang memutar untuk melewati Hamazura yang berada di posisi yang lebih menguntungkan, dan kemudia sampai di tempat Fremea dengan Hanzou-nya yang tak berguna.

Itu tak akan lama.

Setelah Hamazura telah bekerja dengan semua itu, ia hanya harus menunggu Silver Cross tiba di armor-nya yang seperti armadillo.

Dengan suatu bentrokan, Hamazura melompat dari belakang dan memukul bagian belakang armadillo dengan tendangan terbang.

Armadillo itu tersentak ke tanah dan memantul lima atau enam kali. Model itu akhirnya berhenti ketika menghantam dinding yang melengkung dan kemudian perlahan-lahan berdiri.

Dia telah berhasil dalam serangan kejutannya, tapi Hamazura masih merasa tidak tenang.

(... Aku menggunakan waktu yang paling tepat dan memukulnya dengan semua berat badanku ketika dia lengah, namun dia masih bisa bergerak. Dia benar-benar sulit untuk dikalahkan.)

Armadillo itu, pada pertarungan sebelumnya, tanpa ragu melompat keluar dari powered suit armor berkaki 4 yang berlari pada kecepatan lebih dari 500 kilometer per jam dan dia masih saja bisa mempertahankan bentuk normalnya. Benda itu pastinya menjamin melindungi nyawa pengendaranya. Sepertinya itu lebih dari sekedar powered suit armor yang terlihat kokoh secara struktur. Mungkin juga memiliki semacam mekanisme kontrol elektronik yang membuat pengendalinya terbebas dari suatu gelombang kejut.

Hamazura mengenakan armor pengendali untuk Dragon Rider, suatu perwujudan dari teknologi "resmi" yang semula dibuat sebagai motor patroli Anti-Skill.

Silver Cross mengenakan bagian dari koleksi powered suit armor miliknya yang juga merupakan perwujudan dari mesin dengan teknologi yang serupa dengan apa yang dipakai oleh Hamazura, namun bedanya, milik Silver Cross berasal dari sisi gelap Academy City.

Mereka berdua harus saling mengalahkan denga menggunakan teknologi yang berada di level yang sama, suatu pertempuran yang adil tentunya.

Kontrol armor Hamazura dan armor armadillo Silver Cross tidak bertukar kata-kata.

Langkah pertama diambil sebelum mereka bisa.

Tinju mereka saling berbentrokan.

Suara berderit keras terdengar.

Itu bukan suara tubuh yang terdiri dari daging-dan-darah yang saling bertumbukan. Tapi itu juga bukan hanya suara armor powered suit armor yang menghantam satu sama lain.

Tinju kanan Hamazura telah menangkis tinju Silver Cross.

Dia telah menyerang lengan Silver Cross yang lebih rendah secara paksa untuk mengubah lintasan tinjunya.

Hamazura melemparkan pukulan dengan tinju kirinya sebagai respon.

Itu adalah suatu pukulan “uppercut”.

Armadillo dengan sengaja memindahkan bahu ke arah tinjunya untuk menjaga agar tubuhnya menerima kerusakan serendah mungkin.

Tentu saja, ini bukan teknik milik Hamazura Shiage.

Dan juga bukan teknik milik Silver Cross.

Komputer di dalam powered suit armor sedang mencari pengetahuan dan keterampilan dan memperkuat mereka berdua dengannya. Mereka menggunakan itu secara penuh dalam pertarungan jual-beli pukulan itu, yang kekuatannya bahkan lebih dahsyat daripada tembakan senapan. Mereka memprediksi pergerakan lawan mereka masing-masing, menghitung lintasan dari tangan mereka, menangkis, dan kemudian mulai serangan mereka selanjutnya. Dan semua proses ini dilakukan pada kecepatan 3 kali dalam satu detik.

Motor dan cairan kimia mengoreksi vektor momentum tinju mereka untuk menciptakan kekuatan penghancur setingkat tembakan senjata api.

Silver Cross mengendalikan senjata yang berbentuk manusia itu, dengan diperkuat dengan kekuatan mesin, dia bisa membuat serangan dengan daya hancur yang lebih besar.

Suara-suara pukulan yang kuat dan bunga api berterbangan terus dan terus.

(... Hanya mengadu armor tangguh kita satu sama lain dan terus-menerus seperti ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Kedua armor diciptakan untuk sulit dihancurkan. Sebuah serangan frontal hanya akan membuang-buang waktu.)

Hamazura berpikir sementara ia mengendalikan armor yang terus memperkuat tinjunya sampai ke tahap kekuatan yang bisa membengkokkan mobil sekalipun.

(Tapi lawannya bukanlah tank atau mobil lapis baja. Mereka hanya powered suit armor yang cocok dengan pergerakan tubuh seseorang dan mampu memperkuat momentum. Kelemahan itu bisa aku gunakan untuk menghentikan gerakannya.)

Dengan kata lain, ia harus menghentikan manusia yang ada di dalamnya, dan bukannya powered suit armor keras yang ada di luar.

Hamazura tidak terlihat terganggu ketika terus menghindari tinju armor armadillo sementara dia terfokus memikirkan rencana yang bertujuan untuk menghancurka sensor gerak lawannya. Hamazura menahan lengan Silver Cross dengan membungkus tubuhnya dengan kedua tangannya.

Lengan powered suit armor berbeda dari lengan mesin biasa. Sepasang lengan manusia asli berada di dalam lengan powered suit armor itu.

Itu berarti jika seseorang menggunakan berat badannya untuk merusak lengan pada bahu dan siku powered suit armor itu, maka lengan manusia yang berada di dalamnya juga akan hancur.

Tentu saja, Hamazura tidak benar-benar mengetahui jurus mengunci persendian seperti yang sering dipertunjukkan pada seni bela diri.

Dia tidak tahu bagaimana cara untuk merusak persendian seseorang ketika mereka masih berdiri dengan penjagaan penuh.

Itu semua karena perkuatan mesin.

Rasanya seperti mendorong dan mengongkek rel kereta api.

Anggota tubuhnya bergerak cepat dan ia mematahkan lengan lawannya dengan gerakan yang lebih tenang daripada yang biasa dia lakukan ketika berada di situasi segmenting ini.

"Gaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh !!"

"Judo dan gulat memang menakutkan, ya? Aku tidak ingin bertarung dengan jurus-jurus itu di jalanan tanpa pengawasan wasit!! "

Powered suit armor terdiri dari mesin dan bisa mengubah arah pergerakan dari persendiannya. Itu mungkin tidak bisa rusak bahkan jika benda itu terbengkok sampai melingkar.

Tapi lengan manusia yang berada di dalam adalah cerita lain.

Dan karena armor powered suit dioperasikan dengan cara mencocokkan gerakan manusia, suatu cedera pada manusia akan sangat mempengaruhi pergerakan dari powered suit armor secara keseluruhan.

(Aku tidak perlu merusak kedua lengannya dan kedua kakinya. Kalau aku bisa mematahkan satu kaki saja, dia tidak akan bisa bergerak lagi ... !!)

Saat itulah ia mendengar suara aneh. Lengan kanan armor armadillo yang diduga Hamazura telah rusak mulai bergerak dengan tidak wajar.

Benda itu terlihat seperti sedang berubah ke bentuk baru atau sejenisnya. [seperti yang terlihat di film robot “Transformer”.]

"Jangan meremehkan akuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!"

"!?"

Silver Cross menggunakan kekuatan tangan kirinya untuk merobek bagian bawah siku dari patahan lengan kanan yang masih dipegang Hamazura.

Hamazura kehilangan keseimbangan dan Silver Cross menghadiahinya tendangan kuat ke arah perutnya.

Punggung Hamazura menerpa dinding beton dan retak tipis muncul di sepanjang dinding.

"Gah !?"

Kemudian datang pukulan kedua.

Dan ketiga.

"... !!!!!!"

Bahkan saat mengenakan powered suit armor, itu sudah cukup untuk menekan angin keluar dari dirinya. Saat ia berjuang untuk bernapas, ia melepaskan lengan kanan armor armadillo itu.

Itu tidaklah normal.

Tentu saja, serangan seperti itu akan merusak tubuh asli Hamazura, tapi rasa sakit yang diterima seseorang ketika lengannya dirobek seharusnya lebih besar. Itu tidaklah mengejutkan jika seseorang menggigit lidahnya sendiri karena shock ketika hal itu terjadi.

Hamazura menatap lurus ke depan dengan pandangan yang mulai meredup dan melihat sesuatu yang tidak biasa terdapat pada armor armadillo.

Armor itu runtuh seolah-olah terbuat dari lumpur.

"... Kau salah jika berpikir Kau bisa menghentikan armor dengan menghancurkan apa yang ada di dalamnya. "

Sesuatu sejenis minyak hitam kental dan sesuatu seperti sepotong sabuk berbentuk karet terurai keluar dan mulai membungkus di sekitar lengan armadilo yang jatuh ke tanah. Kemudian lengan yang seharusnya terpotong secara paksa itu kembali disambungkan ke tempat semulanya dengan menggunakan minyak dan sabuk tersebut, seakan-akan itu perekatnya. Lengan powered suit armor-nya lebih tampak seperti sesuatu yang hidup, daripada mesin.

(... Ini seperti cangkang kepiting. Dia menggunakan cangkang itu untuk menghubungkan lengan robek ...!)

Saat armor lepas dari wajahnya, suara Silver Cross menjadi lebih jelas.

Suaranya seindah dentang lonceng.

"Sekali armor powered suit melampaui suatu titik tertentu, pada dasarnya, benda ini akan sama dengan cyborg. Hanya saja perbedaannya adalah dengan adanya perkuatan atau tidak sama sekali."

Dengan suara seperti air, “cangkang” Silver Cross kembali berubah. Di dalamnya ada seorang pria muda dengan rambut panjang dan wajah anggun. "Cangkang"-nya berubah sehingga dia tampak seperti mengenakan jubah kotor.

Dia sama sekali tidak terlihat seperti robot yang dilingkupi oleh baju besi tebal seperti aapa yang tampak selama ini.

Setengah dari tubuh Silver Cross ditutupi oleh otot buatan yang secara paksa memperkuat tubuhnya dari luar, tetapi sosoknya ini tampak seperti manusia setengah mesin yang belum jadi.

Serat menggeliat dari cairan kimia dan langsung dapat terlihat.

Pada bagian permukaan tubuhnya yang tidak rata, nama modelnya, Emergency, ditampilkan dengan huruf merah.

"Oleh karena itu, menghancurkan tubuh di dalam armor adalah sia-sia. Itu masih bisa diperkuat oleh cangkang. Jika Kau menghancurkan tulang, otot-otot lengan dan kakiku, menghancurkan pembuluh darahku sehingga aku kehilangan darah, atau bahkan merusak atau menghentikan organ internalku, armor ini dapat memotong semua itu dan memungkinkan aku untuk terus melawan. Bahkan ... "

Sebuah suara yang terdengar seperti gigi yang berderit bisa didengar dan sejumlah lengan tebal panjang dan terbungkus, dengan ujung yang mencuat dari bagian sisi kanan dari tubuhnya yang tertutupi oleh mantel, mulai nampak.

"Otakku."

Rasa dingin mengalir di tulang belakang Hamazura.

Pengetahuan dan keterampilannya dilengkapi oleh sistem komputer.

"... Kekuatan ini seharusnya digunakan untuk melawan 'mereka', jadi tentu saja ini bukanlah senjata yang normal."

Hamazura tidak tahu berapa banyak kerusakan yang bisa dihadirkan oleh armor itu, tapi perkelahian ini jelas telah melampaui level pertempuran antara dua manusia yang terdiri dari daging dan darah. Pertempuran tidak lagi bisa diselesaikan dengan menanamkan peluru ke tubuh lawanmu.

"Sadarilah itu dan kemudian kita bisa menikmati ini. Aku akan menunjukkan kepada Kau betapa menjijikkannya menjadi makhluk yang sudah tidak lagi mirip dengan manusia. "

Pada kenyataannya, taktik Silver Cross telah mulai sebelum ia merubah sosok armor itu, sebelum lengan kanan armor mirip armadillo itu robek, dan bahkan sebelum baku hantam pada tingkat ledakan senapan tadi dimulai.

Ini telah memulai seketika ia terkena tendangan terbang kejutan beberapa waktu yang llu.

Itu datang dari pengalaman yang berbeda. Silver Cross Alpha telah menggunakan segala macam jenis powered suit dalam jangka waktu yang lama, jadi dia tahu hal apa yang penting dalam sebuah pertempuran powered suit armor dan ia tahu apa yang harus lakukan untuk mengalahkan musuh saat mereka muncul.

Dia tahu hal yang paling penting.

Itu bukanlah perihal armor atau persendian luar mesinnya dan bukan juga baterai atau motor. Ada sesuatu yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum hal-hal tersebut.

(Memperkuat dan melengkapi pengetahuan dan kemampuan dengan komputer.)

Tidak peduli seberapa kuat pukulannya, itu tak akan berarti jika tidak mengenai targetnya. Tidak peduli seberapa padat armor-nya, itu tak berarti apa-apa jika terdapat suatu celah padanya.

(Tak satu pun diantara kita yang ahli dalam pertempuran atau seni bela diri. Pikiran yang disesuaikan oleh komputer tersebut menghitung pola serangan yang paling efektif berdasarkan tingkat pengalaman. Jadi ... jika Kau dapat mengetahui bagaimana data perkuatan musuhmu, Kau dapat membidik kelemahan musuhmu dengan akurasi 100%.)

Oleh karena itu, Silver Cross telah menempatkan modus kamera untuk kecepatan tinggi dan mulai menganalisis dari sesaat sebelum pertempuran dimulai. Dia melawan Hamazura dan membuat komputernya bekerja pada saat yang sama.

Dan ia mendapat jawaban.

Ketidaktentuan yang tak terbatas telah dipersempit ke pilihan yang terbatas.

Jelas, Hamazura Shiage memiliki pola serangan yang jumlahnya hampir tak terbatas yang bisa dia dengan bebas gunakan. Tapi dia hanya memiliki 5 pola serangan pada langkah pertama. Silver Cross terlebih dahulu menghancurkan penyebaran kemungkinan serangan dalam waktu 0,1 detik. Jika dia menciptakan situasi di mana ia bisa mengantisipasi setiap kemungkinan serangan yang hendak dilakukan Hamazura, kemenangannya akan terjamin. Itulah mengapa dia mengubah sosok armornya. 7 lengan melengkung dengan ujung runcing siap untuk menembus melalui celah pada armor milik Hamazura, di bagian ketiak, paru-paru, dan jantungnya serta juga merusak komputer pada punggungnya. Lengan-lengan tersebut sudah siap untuk mengantisipasi setiap gerakan yang Hamazura hendak rencanakan.

Hamazura tidak menyadari hal ini. Itulah mengapa ia mengambil langkah terakhir maju untuk menyerang Silver Cross.

Dia tidak tahu bahwa serangan terakhirnya bisa membuat dadanya tertembus.

(... Jadi dia mempersiapkan suatu serangan penghancur yang diujukan pada tamengku.)

Hamazura berada di situasi yang disebut kemungkinan.

Apa yang ada di depannya adalah jalan buntu.

(Bersiaplah hadapi kematianmu, hai Level 0 !!)

Suara tumbukan benda tumpul terdengar.

Itu adalah suara dari tubuh manusia yang dihancurkan oleh suatu serangan melalui celah-celah pada sendi dari armor powered suit.

Pada saat itu, 7 lengan tajam telah secara akurat meng-intersep 5 kemungkinan pergerakan Hamazura. Lengan-lengannya mencegat setiap kemungkinan tindakan Hamazura, menembus jantungnya, dan menghancurkan komputer yang mengendalikan armor powered suit-nya sehingga itu tidak bisa lagi memberinya perintah.

Namun secara mengejutkan itu tidak pernah terjadi, Hamazura menyelinap melewati serangan lengan-lengan itu.

7 lengan tersebut luput.

Hamazura mengirim tinjunya ke tubuh Silver Cross Alpha dengan kekuatan yang luar biasa, dan serangannya ini bukanlah serangan yang termasuk ke dalam 5 kemungkinan yang telah diprediksi oleh komputer lawannya sebelumnya.

(Ap-?)

Napas Silver Cross tercekat, tapi kemudian ia menyadari apa yang terjadi.

(Dia mematikan sistem komputer yang sejak tadi membantunya menggerakkan powered suit itu dan juga mengirimkan sejumlah informasi mengenai pengetahuan dan keterampilan bertempur, pada detik terakhir.)

"... !?"

Dia segera mengayunkan 7 lengannya, tapi sudah terlambat.

Senjata-senjata itu telah dikerahkan sehingga bisa memberikan serangan penghancur maksimal dalam jarak yang ia sudah tetapkan. Namun kini semua kenyataan yang terjadi sangatlah berbeda dengan rencana teoritis. Lengan-lengan itu tidak lagi dapat mencegat pergerakan Hamazura karena si mantan preman berhasil mendekati lawannya pada jarak yang begitu dekat dan diluar jangkauan perhitungan lawannya.

Ujung runcing lengan itu dengan ringan mengoyak armor Hamazura.

Tapi itu tidak cukup untuk menghentikan si mantan preman.

Lengan-lengan itu tidak bisa menghentikan pergerakannya dan Hamazura langsung saja melayangkan tinju yang bisa mengoyak pintu mobil sekalipun kepada Silver Cross.

Hamazura memutar tinjunya ke samping sekali lagi dan memukul tubuh Silver Cross untuk yang kedua kalinya.

Kali ini serangan si pejuang Perang Dunia III itu mengenai baterai dan komputer lawannya.

Suara yang seperti mesin parut itu terdengar dan semua bagian armor Silver Cross yang bisa bergerak, kini berhenti. Powered suit-nya yang digadang-gadang bisa membuat seorang anak culun sekalipun berubah menjadi ksatria bertopeng, kini tidak lebih dari rongsokan logam berharga mahal.

"... Jadi kau ..." Silver Cross tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya dan ia terjebak dalam armornya yang terbungkuk. Dia hanya bisa bergerak mulutnya. "... bisa mengetahui bahwa aku membaca pola seranganmu ... "

"Ngomong apa kau, bajingan?" Sembur Hamazura sebagai jawaban. Dia masih benar-benar tidak tahu apa yang Silver Cross dari tadi rencanakan. "Aku baru sadar bahwa bertarung itu adalah hal yang tidak perlu diatur oleh siapapun atau sesuatupun. Bahkan oleh komputer canggih yang disisipkan ke powered suit seperti ini."

  

Silver Cross Alpha telah dikalahkan.

Dia tampaknya masih sadar, tetapi komputer pengendalinya telah hancur, sehingga semua sendi-sendinya telah membeku dan dia bahkan tidak bisa keluar dari armor itu sendiri. Dia terjebak dalam armor yang sudah tidak berfungsi.

Hamazura memeriksa kondisi lawannya untuk memastikan itu dan setelah semuanya aman, dia bersandar pada dinding terowongan beton. Dia menarik napas lega.

Setengah jam terakhir, dia telah terlibat dalam suatu pertempuran yang intens.

Tubuhnya masih bermandikan keringat dingin dan panas akibat pertarungan tadi.

"Hamazura !!" Hanzou datang dengan berjalan dari kejauhan terowongan gelap tersebut. "Apakah kau masih sehat? Tak kehilangan suatu bagian tubuh pun?"

"Nggak tau deh ..." Sambil berbicara, Hamazura membuka dan menutup tangan powered suit armor-nya. "Tapi armor ini sungguh merepotkan. Benda ini tidak dapat memperkuat momentum seranganku lagi dan informasi yang diberikannya bergantung pada kekuatan itu. Jika aku mencoba mengikuti apa yang armor ini sarankan padaku, aku hanya akan berakhir dengan menghancurkan tulang-tulangku sendiri. ... Benda ini sekarang benar-benar tak lebih dari armor untk mengendarai motor."

Dia senang bahwa tubuhnya tidak berakhir dengan membeku seperti apa yang terjadi pada Silver Cross. Dan itu masih lebih keras dari pakaian normal bahkan jika tidak bisa memperkuat momentum serangannya.

Dia melepas helm dan menghirup udara secara langsung sebelum mengajukan pertanyaan.

"Di mana Fremea?"

"Dekat kok. Sepertinya dia mengira bahwa Kau adalah Kamen Rider."

"Hei, kalau aku bisa mengatasi semuanya hanya dengan menyembunyikan wajahku seperti itu, aku akan mencobanya."

Mereka mendengar suara berderit dan langsung mengarahkan mata mereka kepada bagian gelap dari terowongan.

Jauh di terowongan kereta bawah tanah yang gelap, mereka mendengar sedikit suara. Itu bukan suara alam. Itu terdengar seperti suatu pegas tebal yang berderit.

Hamazura segera memakai helmnya kembali dan beralih ke mode “penglihatan malam”. Dia berhenti bernapas setelah ia melakukannya.

"... Oh, sial ..."

"Ada apa, Hamazura? Apa yang Kau lihat? "

Semassa logam.

Kaki yang merayap.

Lensa yang menyorotkan pandangan mata yang dingin.

"Lagi……..Sebuah powered suit lainnya."

"Bukankah kau baru saja mengalahkan orang ber-powered suit!?"

"Bukan hanya ada 2 atau 3. Ada lebih dari 10 benda terkutuk seperti ini. Bukan hanya Siver Cross yang bisa memakainya!! "

"Jadi begitu ya ..." gumam Silver Cross sementara ia masih membeku di dalam armor rusak-nya. Suaranya diwarnai dengan ejekan kepada dirinya sendiri. "Gadis itu mengirim koleksiku dari hanggarku tanpa izin."

Melihat ancaman baru muncul, Hamazura mundur selangkah dan Hanzou langusng ambil langkahseribu walaupun dia belum bisa melihat sosok mengerikam apa yang hendak datang. Kemudian kedua preman ini mulai berlari. Rasa lega karena baru saja mengalahkan seorang musuh tangguh seakan lenyap secepat kilat.

"Ayo temui Fremea! Kau bilang dia berada di sekitar sini, kan !? "

"Aku meninggalkan dia dengan Kuruwa. Dia memiliki tempat persembunyian di dekatnya, jadi mari kita menuju di sana! Tapi kita tidak bisa menangani sekelompok powered suit seperti itu. Apa yang akan kita lakukan, Hamazura !? "

"Itu harusnya jelas ..."

Dia tidak bisa menggunakan armor Dragon Rider-nya lagi.

Musuh terus mengirimkan lebih banyak pasukan yang membuat seolah-olah kekuatan mereka tampak tak terbatas.

Suatu jalan buntu mulai nampak.

Seberapa jauh mereka harus berlari? Bisakah mereka terus berlari? Apakah berlari merupakan pilihan yang paling tepat?

Hamazura dikejar-kejar lagi, tapi ia menatap ke depan dan memberikan jawabannya.

"Kita harus mencegah mereka untuk menyelamatkan Fremea !!"

Diantara Baris Keempat[edit]


Mereka sementara akan melumpuhkan komunikasi kota sehingga laporan tidak dapat dikirim ke Anti-Skill atau Judgement dan kemudian menyerang sebagai sebuah kelompok untuk melumpuhkan target pada daftar esper berbahaya.

Rencana itu berjalan dengan baik. Skill-Out terdiri dari sejumlah kelompok, tetapi tindakan mereka haruslah berdasarkan pada laporan dan masing-masing amggota harus menyetujui rencana tersebut.

Orang, uang, bahan. Komaba dan anak laki-laki serta perempuan di sekitarnya bisa mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan hal-hal tersebut dengan cukup untuk melaksanakan suatu rencana dan mereka pun bersukacita.

Tapi, pada saat yang sama, Komaba Ritoku punya pikiran: Ini tidak akan mudah.

Bahkan jika mereka mengepung esper kuat dengan sejumlah besar pasukan, itu tidak menjamin bahwa mereka bisa mengalahkannya. Dan mengalahkan esper itu sekalipun tidak akan menjamin bahwa si esper akan lumpuh total. Yang paling penting, mereka telah menyebarkan semangat juang Level 0 yang dengan gagah beraninya melawan esper. Dan juga, para petinggi dari Academy City yang kuat cukup untuk tetap menjaga berjalannya kota dan mereka mungkin akan mengambil tindakan untuk menghalangi Komaba dan rencana lainnya.

Langkah lain dibutuhkan.

Dia harus menciptakan situasi di mana serangan terhadap Level 0 akan berhenti tak peduli apakah rencananya berhasil ataukah gagal dan tidak peduli apa hasil yang terjadi.

Tapi ia tidak bisa menggunakan langkah tersebut.

Sementara ia berusaha untuk melakukannya, semuanya dimulai.

Para Petinggi Academy City kemungkinan telah mengirimkan pembunuh terburuk untuk menghentikan rencana Skill-Out. Dia dikenal sebagai Accelerator. Dia adalah Level 5 terkuat di Academy City. Dia berjuang untuk melindungi kota dari sudut padang yang sama sekali berbeda dari Komaba.

Setelah melihat dia dan berkelahi dengan dia, Komaba Ritoku akhirnya tersenyum sedikit dalam hatinya.

Dia telah menemukan langkah terakhirnya.

Dia telah menemukan potongan terakhir yang diperlukan untuk memecahkan masalah Level 0 yang diserang, terlepas apakah rencana itu berhasil ataukah gagal.

Aku menang.

Itu hal terakhir yang ia gumamkan dalam hatinya terhadap Academy City, ketika pertempurannya berakhir. Ia bersyukur bahwa ia cukup beruntung untuk menemukan seseorang yang bisa dipercayai oleh perasaannya.