Chapter 03: Sedikit Margin dan Sebuah Firasat yang Terhubung ke Selanjutnya — Girl.

"Lewat sini."


Hanzou memberi isyarat dan seorang gadis berusia sekitar 10 tahun yang mengikutinya. Mereka menuju pintu masuk mall bawah tanah.


Perbedaan antara anak nakal dan gadis seperti boneka pada bocah itu sudah sampai level seperti memesan sushi dan kopi. [Di Jepang, memesan minuman seperti kopi atau softdrink di saat memakan sushi bisa jadi suatu kelancangan karena kau bisa merusak rasa alami dari sushi tersebut, minuman yang dianjurkan ketika memakan sushi adalah ocha/teh hijau]


Fremea Seivelun, berpakaian sangat khas. Pakaiannya berwarna putih dan merah muda dan pakaiannya sangatlah lembut ,penuh dengan hiasan dan berenda. Bagian bawah pakaiannya sangat polos dibandingkan dengan rok mini dan tebal, celana ketat berwarna anggur merah. Dia tampak seperti seorang idol, tapi bukan idol yang manggung itu; melainkan adalah idol yang ada di video game.


Dia memberi kesan bahwa baju-baju yang dipakainya olehnya itu diatur oleh orang-orang ayng berada di sekelilingnya berdasarkan penampilannya, bukan apa yang ingin dia pakai sendiri. Dengan kata lain, ia memiliki postur yang memang cocok dengan baju-baju itu.


Lengan dan kaki ramping, rambut pirang lembut, kulit putih, dan dia mempunyai mata biru transparan, membuat dia tampak seperti boneka. Sederhananya, sepertinya apa yang dipakainya akan menjadi tren kelak, jikalau dia menyanyikan suatu lagi di panggung.


Jikalau dia hidup dengan damai, perawakannya ini pastilah sudah menjadi suatu hal positif yang mungkin bisa membuatnya jadi artis suatu saat nanti.


Tapi itu tidak pernah terjadi di kehidupan yang dialaminya sekarang.


Dalam upaya pelarian seperti ini, bisa jadi semua kebolehannya itu malah menjadi suatu petaka baginya.


Hanzou memahami betul akan hal ini.


Bahkan untuk seseorang dalam kelompok berandalan Skill-Out, dia sangat terampil dalam berbaur dengan orang lain.


Alasan ia membawa Fremea ke mall bawah tanah adalah jelas.


Itu karena pengejar Fremea telah menemukan di mana dia berada .


Awalnya, Hanzou memiliki banyak tempat persembunyian. Kau bahkan bisa mengatakan bahwa mengoleksi tempat persembunyian adalah hobinya. Dia akan mempersiapkan tempat persembunyian di waktu luangnya. Dari rumah kardus sampai apartemen kelas tinggi, ia akan mempersiapkan tempat untuk menghabiskan malam di seluruh kota, ia akan mencari warung internet yang biasanya kosong yang ia bisa gunakan untuk mengumpulkan informasi, ia akan menyembunyikan sepeda murah dan mobil di sekitarnya, dan ia akan mempersiapkan identitas yang berbeda. Semakin dia punya banyak ide untuk bersembunyi, itu semakin baik. Memiliki ide yang terlalu sedikit bisa menjadi masalah, tetapi memiliki ide terlalu banyak akan membingungkan . Setidaknya, itulah yang dia pikirkan ...


(Aku mengacaukannya.)


Itu kesimpulan jujur Hanzou.


(Mereka menemukan tempat persembunyianku dan membuntutiku dari sana. Sialan. Itu benar-benar menghancurkan tujuanku yang sudah aku susun!!)


Baik itu sebuah apartemen kelas tinggi atau rumah kardus sekalipun, mereka akan menemukannya jika ia tinggal dalam tempat persembunyiannya dalam jangka waktu yang lama. Untuk menjaga hal itu terjadi, ia akan secara berkala mengunjungi tempat persembunyian lainnya, tetapi para pengejar telah melihatnya saat ia melakukannya.


Dia tidak tahu berapa banyak pengejar yang telah mengamatinya , tapi dia tidak bisa lagi menggunakan tempat tempat persembunyiannya.


Dengan demikian, Hanzou dan Fremea tidak berjalan-jalan ke mall bawah tanah untuk mencapai tempat persembunyian lain.


Bahkan, Hanzou tidak punya tujuan yang jelas dalam pikiran.


Hanzou memiliki ponsel di tangannya, tapi ia mengubah sedikit komponen di dalam ponselnya sehingga sekarang dia juga dapat mengambil gelombang elektromagnetik .


Misalnya, dia bisa mengambil sinyal radio dari Anti-Skill, para guru yang dilatih untuk melanjutkan patroli guna melindungi ketenangan kota.


(Mereka sedang memeriksa mall bagian bawah. Jika kita pergi di sini,orang-orang dari kegelapan di belakang kita akan menyudutkan kita !!)


Hanzou mungkin terlalu naif dalam pemikirannya. Jika pengejar mereka adalah penjahat, metode yang paling tepat adalah menyingkirkan mereka


. Dan jika ia bisa memotong rute yang mereka ambil, kemungkinan kesempatan untuk kabur dari mereka cukup tinggi.


Namun ...


Atap mall bawah tanah tiba-tiba runtuh dan pengejar mereka segera turun melalui itu.


Hanzou sedang melawan kumpulan orang yang bahkan tidak akan menghiraukan campur tangan petugan keamanan sekelas Anti-Skill sekalipun. Dan bahkan mungkin bos merekalah yang membayar para Anti-Skill tersebut.


Awan besar debu terbang ke udara. Pengejar itu jatuh sekitar 300 meter dari Hanzou dan pengejar tersebut tidak memiliki bentuk manusia.


(Apa itu ...?)


Sosoknya bisa dilihat bahkan melalui debu yang tebal, bentuknya seperti bagian atas serangga besar dengan bentuk manusia yang terhubung di bagian atasnya. Dan benda itu besar. Tingginya sendiri hampir menyentuh langit-langit mall bawah tanah itu.


Dalam pikiran Hanzou, gerakan halus makhluk itu menunjukkan bahwa itu adalah suatu makhluk hidup, tapi dia menyadari segera setelahnya bahwa dia salah.


Itu adalah Powered Suit.


Powered suit itu berkaki 8 dan tidak punya kepala. Lensa dan sensor ditempatkan langsung pada tubuh powered suit. Tampaknya seperti bagian pinggang bisa berputar 360°. Hanzou tidak tahu bagaimana benda itu dioperasikan atau bagaimana cara gerakan anggota badan manusia bisa mengendalikannya , tetapi, karena tinggi powered suit itu lebih dari 5 meter, pilot kemungkinan besar berada dalam ruang di suatu bagian tubuh dari mesin itu.


Namun, bagian yang paling menonjol dari armor itu adalah lengannya.


Lengan yang kiri dan yang kanan berbeda ukuran. Lengan kiri sekitar dua kali ukuran lengan manusia sedangkan lengan kanan 4 kali lebih lebih besar. Dan juga, kedua lengan berbentuk silindris di bawah siku. Dekat ujungnya, pergelangan tangannya terpisah, melekat seperti bayonet. [Bayonet (dari bahasa Perancis baïonnette) adalah pisau, belati, atau senjata tajam lain yang dirancang untuk dipasang pada moncong senjata api laras panjang. Dengan ini, senjata api dapat berfungsi seperti tombak, dan dapat menjadi senjata jarak dekat atau senjata pertahanan terakhir. Wikipedia]


Lengan kiri memegang senapan mesin.


Lengan kanan memegang ...


"Sebuah senjata smoothbore !?" [Smoothbore adalah suatu senjata api yang memiliki laras, tapi tanpa senapan]


Itu adalah jenis senjata yang digunakan untuk senjata utama tank.



Ketika Hanzou berteriak, cahaya meledak dari laras.


Dia bahkan tidak punya waktu untuk mendorong Fremea untuk menghindar.


Peluru menghantam dinding yang tidak terlalu jauh dari mereka dan ketika gelombang kejut meledak keluar. Sepersekian detik kemudian, Hanzou mendengar suaara. Dia berpikir bahwa gelombang kejut bisa menghancurkan indra pendengaran, tetapi suara yang lebih besar menyerangnya lebih jauh.


Namun, ia tidak punya waktu untuk mengeluh tentang rasa sakit yang dirasanya. Tubuhnya terpental beberapa meter di udara sebelum akhirnya jatuh ke tanah.


Dia kemudian benar-benar kehilangan kesadaran.


Dan 3 detik kemudian, dia sadar.


Alasan untuk ini sangat jelas.


(... Sepertinya Shield AED yang secara otomatis memberikan sengatan listrik ke dadaku pada saat tingkat kesadaran otakku sudah mulai pudar, benar-benar membantuku.) [AED adalah kepanjangan dari Automated External Defibrillator, yaitu suatu alat elektronik yang bisa memberikan suatu setruman ringan ke jantung agar bisa terus berfungsi, setruman ini diberikan ketika jantung berada pada suatu keadaan lemah akibat alasan tertentu.]


"Gah ... GFH .... !! F-Fr-Fremea ... !! "


Hanzou tidak bisa bangun karena ledakan dan ia melihat ke sekitar wilayah dengan matanya yang dalam keadaan suram . Sejumlah besar pelajar sedang berlari berteriak untuk keluar.


Suara nyaring dan gemuruh jejak kaki mereka mengirim rasa sakit ke kepala Hanzou. Anti-Skill tampak benar-benar tercengang selama beberapa detik, tetapi mereka segera mulai bergerak. Mereka menembakkan pistol mereka ke arah Powered Suit berkaki 8, tetapi setelah mereka menyadari peluru mereka hanya memantul dari baju besi benda berkaki 8 itu, mereka mengubah taktik mereka. Mereka berusaha untuk meminimalisir jumlah korban serendah mungkin dengan secepatnya mengevakuasi para pelajar.


Itu mengagumkan bahwa mereka bisa mengambil keputusan dengan begitu cepat, sesaat seketika suatu taktik tak bekerja, dan mereka tidak hanya tercengang menghadapi lawan yang berlevel jauh di atas mereka , tapi Hanzou dan Fremea masih terancam . Anti-Skill tidak bisa melakukan apa-apa selain menyuruh orang-orang untuk mengungsi, sehingga mereka akan dengan mudah dibunuh jika Powered Suit berkaki 8 dengan serius menyerang mereka.


(Dimana Fremea! Sial !!)


Merangkak di tanah, Hanzou terus mencari gadis itu.


Dinding sudah hancur dan gelombang kejut telah menghancurkan beberapa pilar dan kaca. Dia melihat tubuh kecil tergeletak di tengah reruntuhan.


Itu dia.


Dia berada 10 meter dari Hanzou .


Dia tidak tahu apakah dia baik-baik saja dari tempatnya tapi setidaknya, dia masih terlihat utuh tanpa ada bagian yang terpisah. Mereka berada dalam situasi yang jauh lebih baik karena senjata smoothbore secara ajaib tidak mampu membidik dengan benar.


Suara beberapa ledakan terdengar di telinga Hanzou.


Powered Suit berkaki 8 itu menembak untuk menahan pergerakan Anti-Skill.


Setiap tembakan, senjatanya menjatuhkan tempat pengisi peluru yang berbentuk piringan, yang sudah tidak berisi, dan lengan kirinya yang lebih kecil terus mengisi ulang benda yang berbentuk piringan itu, begitu seterusnya. Tampaknya powered suit ini mengambil pengisi peluru berbentuk piringan itu dari bagian di belakang tubuhnya yang mirip ransel.


Benda itu tidak langsung membidik ke arah Anti-Skill; powered suit berkaki 8 tersebut menembakkan pelurunya di lantai di depan mereka. Mungkin ini adalah karena pilot mempunyai konsekuensi dan hanya ingin menyerang orang-orang yang dia kejar atau mungkin bahkan dia memiliki prinsip bahwa menyerang seseorang yang tanpa powered suit adalah memalukan, sehingga dia hanya menyerang dengan serpihan-serpihan material yang berhamburan, yang merupakan hasil dari tembakan senjatanya. Namun, mengapa dia menyerang seorang bocah dan preman yang jelas-jelas tanpa senjata?


Rompi pelindung Anti-Skill dan pelindung lainnya menahan serpihan-serpihan material itu tetapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa ketika ada gelombang kejut yang menerpa mereka. Anggota Anti-Sklil kehilangan kesadaran satu per satu seolah-olah mereka disirami dengan air garam di atas kepala mereka, kemudia disetrum.


Lengan kanan Powered Suit berkaki 8 mengeluarkan piringan metal pengisi peluru dari daerah sikunya bersama dengan beberapa abu api. Itu adalah bagian dari senjatanya yang sudah tidak dia perlukan lagi.


"Uuh ..."


Fremea, yang telah terpental oleh gelombang kejut, dan mengerang . Dia sadar ... atau, lebih tepatnya, dia telah dipaksa untuk bangkit .


Kekuatan akhirnya kembali ke lengan dan kaki Hanzou.


(Sebelum menghantam target, bagiannya menghantam dinding atau langit-langit ... Apakah peluru yang ditembakkannya menggunakan sistim APFS ... atau apa pun namanya. Tipe ini menggunakan sejumlah besar tekanan untuk menembus armor dan bukannya menggunakan bubuk peledak. Dan ini memiliki struktur beberapa lapis. Setelah menembus baju besi, peluru macam ini akan mengirimkan gelombang kejut intens yang bisa melewati beberapa lapis logam pun.) [APFS yang merupakan kepanjangan dari Acquisition Planning Forecast System adalah suatu sistim berbasis piranti elektronik yang bisa memberikan prediksi berupa perencanaan dan penerkaan suatu tindakan secara otomatis.]


Itu adalah peluru yang tidak dimaksudkan untuk langsung digunakan pada mausia. Peluru macam ini dimaksudkan untuk menembak tank atau kendaraan lapis baja lainnya dan membunuh orang-orang di dalamnya. Daya rusak dari serpihan dan gelombang kejut itu sangat besar.


"... Fremea. Kau bisa berdiri, Fremea !? "


"..."


Gadis itu bergerak sedikit tapi tidak memberikan respon yang tepat. Hanzou berlari mendekatinya .


Powered Suit merespons.


Powered Suit menggunakan 8 kakinya untuk mendekati dan tanpa ampun mengarahkan senjata yang ada pada lengan kanannya ke arah mereka.


Hanzou mendekati Fremea dengan meluncur di lantai yang dipenuhi dengan runtuhan bangunan, meraih dan memeluknya, kemudian menghilang di sudut gang.


Ledakan itu terjadi.


Gumpalan besi kematian berkaki 8 itu menuju Hanzou lebih cepat dari suara dan menghantam dinding antara dia dan Powered Suit.


Tapi itu tidak berakhir di sana.


Gelombang kejut dari peluru menghantam salah satu sisi dinding menembus tepat melalui dinding dan tersebar dalam pola radial di sisi lain dinding. Bangunan itu sendiri berguncang seperti speaker raksasa.


Sebuah ledakan yang luar biasa mencapai Hanzou dan telinga Fremea ini.


"Bhhh! Ghoh !? "


Mereka jatuh ke tanah. Dinding tidak mampu menahan getaran dan serpihan kecil yang panjangnya beberapa milimeter menusuk kulit Hanzou. Dia memeluk Fremea untuk melindunginya .


(Sebuah senjata non-lethal berupa adhesive air stun gun!?) [Senjata non-lethal adalah tipikal senjata yang dengan sengaja diciptakan untuk tidak membunuh targetnya, melainkan hanya melumpuhkan tubuh atau panca indra-nya saja. Contoh dari sejata macam ini adalah : gas air mata, semprotan air (yang biasanya digunakan untuk membubarkan kerusuhan), gas tidur, bom cahaya, cairan pelengket, dll. Yang digunakan pada kali ini adalah tipe stun gun, yaitu alat yang akan melemahkan tubuh target, membuatnya mati rasa, dengan setruman arus listrik. Sedangkan adhesive air stun gun yang dimaksud adalah semacam stun gun yang bisa mengirimkan arus listrik melalui udara bebas (biasanya stun gun digunakan dengan ditempelkan ke tubuh target), sepertinya ini adalah senjata berteknologi tinggi yang merupakan fiksi ilmiah dari Academy City.]


Hanzou terlihat lebih mirip orang yang kebingungan dengan ribuan pertanyaan di kepalanya daripada terlihat seperti orang yang bersyukur karena nyawanya selamat secara ajaib.


(Dia bisa menembakkan lebih dari satu jenis peluru??? Jadi dia bisa mengubah-ubah pelurunya!!)


Senjata smoothbore terbaru bisa menggunakan peluru kendali dan rudal anti -pesawat dengan senjata yang sama, sehingga mungkinlah bila Powered Suit ini bisa menggunakan senjata yang bisa mengejar musuhnya dengan otomatis.


(Tidak, baru-baru ini ...)


Hanzou berpikir sementara ia dengan lamban berdiri dan memastikan Fremea aman dalam pelukannya.


(Senjata Smoothbore Academy City dapat mengenai target dari kejauhan berjarak 5000 meter dengan keakuratan lebih dari 95% bahkan senjata tersebut bisa menembak dengan cepat dalam keadaan bergerak. Hanya karena kami adalah target yang relatif berukuran kecil, tidak berarti bahwa kami aman dari tembakan, jika jaraknya sedekat ini.)


Tentu saja, si pengejar tidak punya alasan untuk mundur .


Dan tidak mungkin Powered Suit memiliki spesifikasi yang lebih buruk daripada tank normal


Pasti ada sesuatu di sana.


Pasti ada alasannya yang menyebabkan Powered Suit ini, sampai detik ini, gagal membunuh 2 orang manusia yang hanya terdiri dari daging dan darah seperti mereka, yang hanya berjarak kurang dari 300 meter di depannya.


(... Sebuah mall bawah tanah ...)


"Jadi begitu ya."


Hanzou mengangkat kepalanya.


(Dia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk membidik secara tepat , itu tidak akan menjadi suatu permasalahan bila digunakan pada sebuah medan perang terbuka di lapangan yang luas. Namun lingkungannya sekarang adalah tempat dimana terdapat banyak gelombang elektromagnetik pengganggu yang terpancarkan dari segala penjuru. Bagaimanapun juga, ini adalah Academy City yang memiliki lusinan alat elektronik yang terdapat di mana-mana.)


Dalam situasi seperti ini, powered suit dengan model seperti itu akan mengalami kesulitan dalam membidik.


Powered Suit ini nampaknya adalah model yang dimodifikasi untuk di bawa ke medan perang selama Perang Dunia III di Rusia. Yaitu daratan luas yang hanya terdapat salju. Sehingga tidaklah cocok bila digunakan pada lingkungan Academy City sekarang.


Jika itu terjadi ...


(Jika aku punya sesuatu yang aku bisa gunakan untuk dengan sengaja memantulkan sinyal atau sesuatu yang bisa mengirim sinyal elektromagnetik yang kuat kepada sensor penerimanya, aku pasti bisa menang melawan senjata otomatis itu.)


Ini adalah salah satu kesempatan untuk membalikkan keadaan atau malah menjadikan keadannya berubah semakin buruk.


Mendengar Powered Suit mendekat, Hanzou memutuskan untuk pergi dari sana . Dia tidak tahu apakah dia bisa mengalahkan powered suit militer itu bahkan jika ia punya mobil, tapi dia mungkin bisa menggunakan ukurannya yang besar untuk melawan benda itu.


( Hanya berputar-putar di sekitar mungkin akan berakhir dengan ditembaki oleh senjata mesin yang ada di lengan kiri. Benda itu pasti disesuaikan untuk dapat diarahkan pada manusia.)


Namun, dia juga akan tamat bila membiarkan si kaki 8 itu mendekatinya terus.

Melewati jalan setapak biasanya merupakan strategi yang standar, tetapi selama senjata dengan laras mulus itu mampu membuka jalan, strategi itu tidak bisa dibilang benar-benar aman.


(sebuah jalan keluar…)


Hanzou mendekap Fremea dalam pelukannya dan perlahan berdiri.


(kalau saja ada pintu keluar yang tidak biasa, aku bisa menjebaknhya untuk mendekati ku…)


Tentu saja sebuah jalan keluar tidak akan muncul begitu saja. Berbagai jalan keluar yang telah dipersiapkan Hanzou di mall bawah tanah muncul dalam benaknya.Dia akhirnya memilih pilihan yang paling mudah untuk ditebak oleh musuh tetapi tidak memerlukan banyak langkah untuk mencapainya.


Kemudian…


Lutut Hanzou melemas.


Dia jatuh berlutut dan tidak mampu menahan tubuh mungil Fremea. Hanzou tidak jatuh terjerembab tetapi dia tidak mampu berjalan lurus, apalagi menghindari powered suit armor militer.


Alasannya sudah jelas.


Ledakan yang mengenai Hanzou dan Fremea mungkin tidak cukup untuk membunuh mereka tetapi menimbulkan kerusakan yang signifikan.Gelombang kejut yang ditimbulkan ledakan itu telah menghilangkan kekuatan dari tubuh Hanzou dan mengacaukan keseimbangannya.


(oh…sial)


Ketika dia mencoba menarik nafas, Hanzou menyadari bahwa rahangnya telah mati rasa.


(aku bahkan tidak menyadari kerusakan di tubuhku?)


Tangga keluar dari mall bawah tanah hanya berjarak beberapa meter di depannya tetapi terasa begitu jauh.


Dia sudah tidak dapat melarikan diri.


Dia hanya mampu bergerak secepat ulat, jadi dia tidak akan dapat kabur dari powered suit armor. Membayangkan bagaimana benda itu menyerang Anti-Skill dengan tenang, sepertinya ridak mungkin bagi benda itu untuk menyerah walaupun telah berada di tempat umum.


Sang pengejar berniat untuk membunuh Fremea.


Hanzou dapat mendengar 8 kaki yang bergerak.


Sembari menghancurkan puing-puing di bawah kakinya, sesosok raksasa muncul dari sebuah sudut. Hanzou merinding melihat cara bergeraknya yang tidak biasa.


Tentu saja mereka tidak saling bertutur kata.


Sang powered suit armor hanya membidikkan tangan kirinya kearah Hanzou dan Fremea.


Daripada menggunakan senapan dengan laras halus di tangan kanannya, ia menggunaka senapan mesin di tangan kirinya yang memang didisain untuk target manusia.


(Kh…!!)


Sebenarnya Hanzou tudak perlu melindunginya sampai sejauh ini.


Gadis itu hanyalah gadis yang ingin dilindungi oleh Komaba Ritoku.


Tapi itu hanyalah alasan sentimental saja.Tidak ada yang memaksa Hanzou untuk melakukannya.Menurut logika nya, dia harus meninggalkan segala sesuatu yang mengurangi kemungkinannya untuk selamat.


Tetapi…


Dia menyadari bahwa dia tidak akan menang melawan senapan mesin dengan kaliber kurang lebih 18mm, tetapi Hanzou melompat dan melindungi Fremea. Kenapa dia melakukannya?Apa yang ingin ia capai? Dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan pertanyaan itu.


Segera, powered suit armor itu melepas tembakan dengan senapan mesinnya.


Dengan akurat.


Tanpa ampun.


Tetapi dia tidak membidik ke arah Hanzou atau Fremea.


Dengan suara yang keras, mobil dengan 4 pintu datang dari arah tangga keluar dari mall bawah tanah.


Kaliber 18mm berukuran lebih besar dari senapan anti-armor. 50 peluru ditembakkan dalam waktu 10 detik, jadi tidak perlu ditanyakan apa yang terjadi dengan mobil keluarga dengan 4 pintu itu.


Pada saat mobil itu telah mencapai dasar tangga, kapnya remuk, mesinnya bocor dan minyaknya tersambar api.


Mobil itu meledak seketika.


Mobil itu tidak dapat mencapai Hanzou, apalagi mencapai powered suit armor.


Yang mampu mencapai Hanzou hanyalah panas, asap, dan hembusan angin.


(idiot macam apa itu? percobaan bunuh diri yang benar-benar mengganggu!)


Tetapi mobil itu terus melaju walau hanya tinggal rangka nya saja.Percepatannya membuat roda mobil it uterus berjalan.


Benda dengan 8 kaki itu menyiapkan senapan dengan karas mulus nya.


Walaupun mobil itu berhasil menabrak armor itu, dengan kecepatan seperti itu tidak akan mampu melukai operator armor yang ada di dalamnya. Sang pilot mengkhawatirkan akan kebaradaan peledak di dalam mobil itu.


Armor itu menembak tanpa ada keraguan.


Dengan letupan, peluru terbang diatas kepala Hanzou dan Fremea dan meledakan sisa-sisa dari mobil itu.mobil itu sudah berhenti total. Ledakannya cukup kuat untuk meluluh lantak kan sisa-sisa dari rangka mobil itu.


Ledakan itu cukup kuat hingga membuat Hanzou terguling di lantai.


Kerusakan yang diciptakan memaksa Hanzou menutup matanya.


Dia takut membayangkan apa yang terjadi pada supir mobil itu.


Tetapi…


(…apa…?)


Dia tidak melihat sosok apapun di bangku pengemudi dari mobil itu.awalnya dia piker si pengemudi sudah hancur berkeping-keping, tetapi bukan itu yang terjadi.


(Tidak ada seorangpun di dalam…?)


Api di mobil itu semakin membesar dan udara panas menerpa wajah Hanzou. Secara instingtif dia memalingkan wajahnya.


Mungkin itulah alasan mengapa dia menyadarinya.


Hanzou kebetulan memalingkan wajahnya dari pintu keluar ke arah Powered suit armor itu.


Dan dia melihat sesuatu mendekat dari belakang powered suit armor itu.


Itu adalah Hamazura Shiage.


Dia membawa peralatan Anti-Skill dan mengendap-endap ke arah powered suit armor.


Biasanya, powered suit armor dengan 8 kaki dapa mengumpulkkan informasi dari segala arahnya dan tahu seberapa banyak orang yang mendekat dan lokasi mereka secara tepat tidak peduli seberapa tenang mereka mendekatinya.Powered suit armor itu dapat dengan mudah mendeteksi kendaraan dan orang.Lagipula mereka hidup di zaman dimana kendaraan dikendalikan dengan remote control dipersenjatai dengan roket dan hanya sebesar beberapa sentimeter. Powered suit armor dengan 8 kaki itu didisain untuk mendeteksi ranjau yang dapat bergerak dengan ukuran sebesar kotak bento, jadi tidak seorangpun akan mengira seorang anak SMA amatiran dapat mendekatinya tanpa terdeteksi.


Tetapi, ada suatu pengecualian.


(hentakan dan gelombang kejut…setelah dia menembakan sejatanya…!?)


Itu adalah tujuan dari mobil kosong itu.


Mobil itu memberi kesempatan kepada Hamazura untuk mendekati Powered suit Armor itu.


Hamazura menggenggam sebuah alat yang sepertinya dia ambil dari kelompok Anti-skill yang telah dikalahkan di Mall bawah tanah.


Alat itu disebut HsLH-02


Benda iru merupakan alat pendobrak yang digunakan untuk mendobrak pintu baja.


Sekilas benda itu terlihat seperti bazooka, tetapi di dalamnya terdapat pancang dengan ujung yang rata.Hamazura mengayunkannya sekali seperti pendulum dan mengantam powered suit armor itu dengan larasnya.


Tidak perlu ada tarikan pelatuk.


Kejutan yang terkena di laras alat itu meluncurkan pancang raksasa seberat 20 Kg di dalamnya dengan kecepatan subsonic.


Suara logam yang beradu dengan logam menggema.


Hamazura mengarahkannya ke salah satu kaki powered suit armor itu. terutama kaki yang menekuk karena menopang beban powered suit armor itu. Hantaman itu menyapu kaki powered suit armor itu dan merusak kwswimbangannya.


Bahu powered suit armor itu bergerak dengan tidak beraturan.


Terlihat jelas bahwa itu adalah gerakan seseorang yang sedang marah.


Tetapi Hamazura tidak tinggal diam.


Powered suit armor itu membidikkan senapan mesin di tangan kirinya ke arah Hamazura dalam waktu yang bersamaan dengan Hamazura melemparkan asbak berbentuk kotak ke udara dan menghantamnya dengan alat pendobrak.


Asbak itu dibuat cukup berat agar tidak mudah dicuri dan asbak itu remuk saat dilontarkan dengan kecepatan tinggi. Asbak itu mengenai pergelangan kiri dari powered suit armor itu dan mengacaukan bidikannya.


Tembakan peluru yang awalnya ditujukan ke arah Hamazura tertembak ke tembok.


Dalam selang waktu itu, Hamazura memasukan kembali pancang seberat 20 kg ke dalam laras alat pendobrak itu. kemudian dia mengayunkannya ke arah atas.


Pukulan uppercut yang didorong dengan daya electromagnetis itu menghantam bagian bawah powered suit armor dimana sensornya terletak. Radar yang sudah diatur sedemikian rupa dan sensitif itu rusak bera.


Hamazura sudah membuat si pengemudi marah.


Salah satu dari 8 kakinya mengayun ke atas dan mengenai alat pendobrak milik Hamazura dari bawah.Pukulan itu membuat alat pendobrak milik Hamazura terlepas dari tangannya dan terpental ke langit-langit.Powered suit armor itu menggunakan kendali elektroniknya untuk secara akurat mengendalikan kuda-kudanya dan menggerakan tangan kanannya sekali lagi.Mungkin meriam di tangan kanannya sudah tidak berfungsi, tetapi tangan kanannya adalah sebongkah armor komposit yang dapat diayunkan dengan kekuatan yang besar.


Tubuh Hamazura tertekuk.


Serangan itu lebih mirip bantingan daripada pukulan dan tubuh Hamazura terpantul beberapa kali sampai akhirnya dia berhenti.


“Gaaaaaaaaahhhhhhhhhhh!!”


“Hamazura!!”


“Geh…bh..lari. Hanzou kita bisa kabur sekarang…!!”


Hamazura jatuh di dekat Hanzou, tetapi dia masih mampu berdiri, meraih lengan Hanzou karena ia masih terduduk, dan mulai bergerak. Hanzou menyadari bahwa Fremea hampir terlepas dari pegangannya.


“Hama…Zura. Ambil…Fremea.”


“apa maksudmu?! Kamu juga ikut!!”


Mereka berlari melalui udara panas tanpa keraguan selagi mereka melewati mobil yang terbakar dan menuju ke tangga keluar.


Powered suit armor itu menggerakan tangan kanannya.


Powered suit armor itu mulai menembakkan senapan mesinnya.


Tetapi, dia tidak dapat membidik menggunakan sinyal elektromagnetisnya dan udara panas mengacaukan peralatan infrarednya. Alat bidik manualnya juga tidak dapat digunakan dengan efektif karena asap tebal.


Pada akhirnya, mereka selamat dikarenakan oleh keberuntungan.


Hamazura, Hanzou, dan Fremea berlari menyusuri tangga ke atas.


  

Sang pilot memeriksa keadaan dari lengan kanan powered suit armor itu dan kembali melanjutkan pengejaran.


Kemudian dia menerima transmisi.


“sudah cukup, Silver Cross.”


“apa itu sudah cukup?”


“kau sudah memenuhi tujuanmu.”


“Hey, hey, aku kira hanya mereka berdua yang diperlukan.” Sang pilot meragukan pada kata-kata dari orang yang mengirimkan transmisi. “seharusnya Frenda Seivelun dan Hamazura Shiage. Yang ketiga tidaklah diperlukan.Memebiarkan pelindung yang tak diperlukan hanya akan mengacaukan semuanya lagi.”


“yang kau lakukan sudah cukup. Aku yakin mereka tidak akan terpisah lagi.” Orang yang mengirim transmisi membuang nafas yang terdengar seperti tertawa yang menghina. “menjadipihak yang seharusnya dikalahkan sulit, ya?”


“betul sekali. Aku sudah bisa menyelesaikan semuanya bila aku menggunakan peluru canister.”


“bukankah model yang kau gunakan tidak cocok untuk pertempuran semacam ini? Powered suit armor itu menggunakan sinyal elektromagnetis luas untuk mencari sasarannya karena powered suit armor itu didisain untuk bertempur di dataran terbuka di Rusia, jadi ketepatannya berkurang bila digunakan di kota. Pasti sulit untuk tidak membunuh mereka dengan kekuatan yang begitu besarnya.”


“membuat sebuah kesan juga penting. Model ini, Enemy Blaster, sangat cocok untuk membuat suatu kesan.Dan aku adalah orang yang mengerti bagaimana melakukan sesuatu dengan benar.“ dia menyerah untuk mengembalikan daya di lengan kanan powered suit armor itu, “aku akan kembali sekarang, tapi bagaimana dengan keadaan di luar sana? Kalau bagian itu tidak bergerak semua ini akan sia-sia saja.”


“jangan khawatir.”


Mendengar itu, sang pilot menghubungi kelompok pembantu yang menunggu di atas tanah. Dia tidak mungkin berjalan dengan powered suit armor. Dia akan menggunakan kendaraan khusus yang disamarkan menjadi sebuah bis tur untuk menyatu dengan pemandangan kota.


Tetapi, ketika dia melakukannya…


“jawab, ada apa Chameleon? Jawab. …Sialan, apa yang terjadi?”


“aku sudah katakana, tidak usah khawatir. Bagian yang lain sudah mulai bergerak.” orang yang berada di ujung transmisi meledek “menjadi pihak yang harus dikalahkan sulit, ya?”


“bagaimana pendapatmu?” gumam Misaka WORST.


Sekitar 200 meter darinya, asap hitam membumbung dari pintu masuk ke mall bawah tanah bagaikan sebuah cerobong asap. Tetapi, Misaka WORST tidak merujuk ke pertanda suatu insiden, tetapi ke arah bis besar di depannya.


Secara teknis, bi situ adalah kendaraan penyamaran untuk sisi kelam Academy City.


Kendaraan itu sudah dibereskan dalam waktu yang singkat.


Accelerator dan Misaka WORST memandang ke kendaraan yang sudah tidak berdaya itu.


Sekilas, kendaraan itu terlihat seper bis turis dengan kaca film yang gelap, tetapi, didalamnya kosong dan dilengkapi dengan mesin dan suspense untuk mengangkut tank.


Beberapa pria dengan seragam tergeletak dan terdapat alat-alat khusus, beberapa jenis peluru, lempengan armor, kotak-kotak besar baterai, dan barang-barang sejenisnya. Sepertinya kendaraan itu diperuntukan untuk mengangkut sesuatu yang besar karena terdapat beberapa pengikat di lantai, sisi, dan langit-langit yang mungkin digunakan untuk mengikat barang yang diangkut agar tidak terbalik dalam perjalanan.


Dari bentuk pengikat-pengikat itu… “sebuah powered suit armor” bisik Accelerator.


Sudah jelas bahwa ini bukan powered suit armor milik Anti-Skill. Mereka tidak perlu menyembunyikan peralatan mereka.


Accelerator memandang ke orang-orang yang telah dia kalahkan dan kepulan asam hitam di kejauhan dan menjetikkan lidahnya.


“…Sepertinya akan ada masalah lagi.”


“uuh…”


Dia mendengar sebuah rintihan.


Salah satu pria yang telah terkapar di dalam kendaraan penyamaran itu yang membunyikannya.Pria itu bisa tetap sadar bukan karena dia memiliki kekuatan yang luar biasa; tetapi karena Accelerator dan Misaka WORST dengan sengaja membiarkannya tetap sadar.


“Aku kira sisi gelap telah dimusnahkan,” ujar Accelerator ke pria itu. “semua sandera dan barang-barang negosiasi yang mengikat para anggota seharusnya sudah dibereskan pada akhir perang. Aku sendiri yang memastikannya.Jadi, siapa kalian semua?”


“…Freshmen.”


“ahn?”


“kau akan tahu sebentar lagi.”


Kaki dan lengan pria itu melemas setelah mengucapkannya.Matanya masih terbuka, tetapi dia telah kehilangan kesadaran.


Misaka Worst tertawa kecil dan berkata.


“ada bekas luka di kepalanya. Sebuah chip telah membuatnya kehilangan kesadaran. Itu adalah sebuah metode anti interogasi.Kalau kita “membangunkannya” dengan paksa, kita mungkin dapat menyadarkannya.Bagaimana?”


“kita biarkan saja dia.”


“jadi, waktunya menggunakan spidol permanen?”


Sepertinya Misaka WORST siap mengubah pria menjadi seperti Hoichi si tak berkuping yang penuh dengan kata-kata yang tak dilarang disiarkan di televise, tetapi Accelerator tidak mengindahkannya.


Accelerator memandang ke sisi dari kendaraan penyamaran itu.


Terdapat beberapa peta di sisi mobil itu dan terdapat beberapa gedung dan jalan yang ditandai.Sepertinya mereka sedang mengintai seseorang.


Accelerator menyobek peta dan foto yang berada di depannya.


Foto-foto itu dicetak menggunakan kertas khusus untuk mencetak foto dan foto itu menunjukan seorang gadis cilik berumur 10 tahun dengan rambut pirang dan mata berwarna biru.


Namanya tertulis di samping wajahnya.


Fremea Seivelun.


  

Hamazura dan yang lainnya melewati gang-gang sempit dengan jalan rute yang berputar.


Mereka sengaja mengambil jalan yang memutar untuk mengecoh powered suit armor yang mungkin masih mengejar mereka. Mereka berhenti hanya karena mereka sudah kehabisan tenaga.


Ketiganya bernafas dengan tersengal-sengal.


“Hamazura…”


Hanzou memanggil temannya dengan suara yang kecil.


Hamazura membalasnya dengan tersenyum, tetapi Hanzou menggengam kerah Hamazura dan mendorongnya ke tembok.


“Apa-apaan!? Kenapa kau mendadak muncul di sana Hamazura!? Kenapa kau ikut campur juga!?”


Hanzou menggemeretakkan giginya.


Dia tidak marah kepada Hamazura.


Dia marah kepada dirinya sendiri karena dia membuat Hamazura terlibat.


“…kau telah mendapatkan apa yang kami tidak dapatkan di Skill-Out.” Hanzou mencoba menahan suaranya tetapi suaranya menggelegar. “kau memiliki seorang kekasih! Kau sudah memikirkan mengenai masa depan kalian! Kau sudah menapaki jalan yang jujur!! Kau belajar untuk membuka sebuah bengkel!! Kenapa kau kembali!? Kau…Kau bisa saja menghancurkan mimpimu!! Apa kau mengerti itu, Hamazura!?”


“…Aku tidak peduli…”


Tidak ada kepastian di mata Hamazura.


Dia hanya menggeleng secara perlahan.


“aku tidak ingin ikut campur.”


Dia tidak mencoba terlihat tegar.


Setiap kata yang meluncur dari mulutnya benar-benar menggambarkan perasaannya.


“tetapi aku tidak dapat meninggalkan kalian.”


“ketika aku mendengar bahwa kalian berada dalam keadaan yang buruk dan Fremea Seivelun juga ikut terlibat, aku jadi teringat wajah bos Komaba…dan beberapa hal yang sulit dijelaskan mengenai nama Seivelun…”


Masih terdapat hal lain dalam pikirannya, tetapi Hamazura menghentikan ucapannya.


Dia berhenti mencurahkan perasaannya dan menekankan pada bagian terpenting.


“…Aku tidak dapat meninggalkan kalian.”


“Sialan,” sembur Hanzou sembari melepaskan kerah Hamazura.


Dengan punggunnya masih tertempel ke tembok, Hamazura terduduk.Dia menatap wajah Hanzou dan bertanya.


“Apa yang akan kita lakukan sekarang?”


“kemungkinan semua tempat persembunyianku sudah tidak dapat digunakan. Kalau aku menghubungi Kuruwa, dia mungkin dapat melakukan sesuatu, tetapi kita perlu mencari tempat yang aman untuk menunggunya. …Hamazura, apa kau tahu tempat dimana kita dapat bersembunyi untuk sementara waktu?”


“maksudmu tempat persembunyian untuk para preman…?”


Mendadak, Hamazura mendapatkan sebuah ide.


“tunggu, aku tahu.”


“dimana?” Tanya Hanzou.


Hamazura memiki kineksi dengan organisasi yang bukan preman.


ITEM.


Grup itu sedang tidak bertindak sebagai bidak Academy City, tetapi beberapa anggotanya masih tersisa.


Salah satu tempat persembunyian ITEM adalah…


“sebuah salon private di Distrik 3. Agak sedikit mahal, tapi mungkin kita dapat menggunakannya.”


  

Accelerator dan Misaka WORST menggeledah seisi kendaraan penyamaran tersebut, tetapi mereka tidak menemukan informasi lagi. Mereka tidak menemukan informasi mengenai pemilik Powered suit armor atau organisasi apa yang menggunakan perlengkapan itu.

Keduanya saling bercakap-cakap setelah meninggalkan kendaraan itu.

Misaka Worst mengibaskan foto yang mereka temukan di dalam bis.

“sepertinya mereka berencana menyerang bocah ini. Yah, itu bukanlah urusan kita.”

“…”

(gadis ini…)

Accelerator mengenali gadis di dalam foto itu.

Dia pernah melihatnya di telepon selular milik Komaba Ritoku, seseorang yang pernah ia habisi sebagai seorang musuh yang mengganggu kedamaian kota.

Komaba telah mengusik Academy City demi melindungi sejumlah besr level 0 dari kekerasan.Ada satu orang yang terus dia lindungi mati-matian.

“kenapa mereka menggunakan sebuah powered suit armor untuk membunuh seorang bocah cilik? Misaka mengerti betul bahaya yang dapat ditimbulkan seseorang kadang tidak sesuai dengan penampilannya di kota yang penuh dengan kekuatan psikis ini, tetapi seharusnya ada laporan mengenai kekuatannya dan cara menanggulanginya. Rasanya seperti dia hanyalah seorang level 0 dan mereka menjadi sangat berhati-hati…Hm? Ada apa nomor satu?

“kau pulang saja duluan tanpaku.”

Accelerator memberikan kantong belanjaan kepada Misaka WORST dan meneliti daerah-daerah yang ditandai di peta yang mereka ambil dari kendaraan penyamaran.

“aku akan mengejarnya.”

“hey, tunggu.”

Misaka WORST melepas nafasnya dan menggelengkan kepalanya.

Dia menunjukan kepada si nomor satu foto dari Fremea Seivelun.

“gadis yang kita anggap sebagai level 0 bukanlah Last Order.”

“Lantas kenapa?” sembur Accelerator. “memang aku tidak memiliki alasan untuk melindunginya, tapi tidak ada alasan untuk membiarkannya mati.”

“Coba lihat dirimu dasar mesum!! Kau melindunginya karena dia kecil!! Dasar kau lolicon!! Kau mematahkan lengan Misaka tanpa ada keraguan!!”

“…susunan dari sisi gelap Academy City sudah berubah dan aku belum mengerti apa yang terjadi. Dan aku tidak suka ucapan si bajingan itu mengenai Freshmen. Ada kemungkinan mereka juga akaj mengusik kita, jadi aku perlu memeriksanya juga.Apa kau tidak cukup pintar untuk mengerti tanpa perlu dijelaskan?”

“setidaknya kita tahu bahwa sisi gelap cukup kuat untuk mengerahkan sebuah powered suit armor. Misaka penasaran kenapa mereka mengincar si bocah Fremea itu.”

“aku tidak tahu, tapi aku akan tahu setelah aku memeriksanya.”

Accelerator berjalan dengan alat bantu jalan modernnya.

Misaka WORST merapihkan isi kantong belanjaannya dan menyisakan seidkit ruang di kantung itu, berjalan ke belakang Accelerator, dan mengarungi kepala Accelerator untuk menahannya.

“tunggu dulu.”

“Gmmh!!”

“maaf sudah membuat mu menjadi perampok dari zaman Showa dengan panty hose di kepalanya.”

“…”

Accelerator menjetikkan tombol di electrode berbentuk choker di lehernya.

Dalam kesehariannya, Accelerator tidak mampu berjalan tanpa alat bantu, tetapi ketika dia memencet tombol itu, dia dapat menggunakan kekuatan psikis terkuat di Academy City.

Dia menggunakan kekuatan yang mengerikan itu untuk memanipulasi berbagai macam vector dari gaya untuk menghancurkan kantung plastic yang menutupi kepalanya.

“…apa kau ingin bernasib sama dengan kantong plastik itu?”

“Hehh, ketiika kau melewati batas antara baik dan buruk, ternyata kau asik juga.”

“Apa maumu?”

“apa kau punya alasan untuk berbuat sebegini banyaknya?” Tanya Misaka WORST dengan seringai di wajahnya. “kan sudah kukatakan, Fremea Seivelun bukanlah Last Order.”

“Apa kau benar-benar bodoh?” sembur Accelerator. “tujuan ku adalah mencari tahu seberapa besar bahaya apa yang ada. Masa bodoh dengan bocah itu.tapi tentu saja aku akan memanfaatkan bocah itu jika memang perlu.”

“ha ha. Baik hati sekali kau.”

“lantas, apa yang akan kau lakukan?”

“ehh? Misaka lebih suka bila semuanya 10 kali lebih buruk.Apa yang kau lakukan bila misaka bilang misaka ingin membantu musuh dengan sengaja?”

“akan kupukuli pantatmu 100 kali.”

Entah mengapa, Misaka membalas perkataan Accelerator dengan menutup mulutnya dan menggiyangkan pinggangnya maju dan mundur.

“…Dan, bagaimana bila Misaka bilang Misaka tidak masalah dengan itu walaupun dilakukan dimuka umum?”

Accelerator tidak mengindahkannya dan mulai berjalan.

Accelerator berjalan mencari locker pendingin yang dioperasikan dengan koin untuk menaruh belanjaannya dan Misaka WORST mengejarnya dengan terburu-buru.

  
Salon Privat merupakan salah satu aspek dari industry jasa yang ada di Academy City.Sebenarnya salon privat itu tidak lebih dari kotak karaoke yang mewah. Pelanggan akan menyewa kamar berdasarkan waktu dan melakukan apapun yang mereka inginkan didalamnya.


Delapan puluh persen penduduk Academy City merupakan pelajar dan kebanyakan tinggal di asrama yang diawasi dengan ketat.


Berada selalu dalam pengawasan orang dewasa dapat membuat stress.Salon privat memberikan tempat persembunyian yang dapat dibayar.


Salon privat terkadang digunakan sebagai tempat untuk kejahatan sexual, jadi salon privat bukanlah tempat yang benar-benar terpuji. Tetapi menjual suatu tempat yang memberikan kebebasan merupakan lambang seperti apa keadaan sosial psikologis dari Academy City.


Kamar-kamar dengan angka dalam suatu gedung besar dijadikan komoditas.


Hamazura dan yang lainya melarikan diri ke salah satu ruangan itu.


“…”


Hamazura mentapa ke layar telepon selulernya.


Di dalamnya tersimpan nomor dari Takitsubo, Kinuhata, dan Mugino.


Mereka bertiga pasti dapat membantu dalam melawan musuh yang tidak diketahui dibandingkan kumpulan level 0.


ITEM tentu saja tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi mereka sedang menceari Hamazura yang pencariannya terkesan seperti sebuah permainan, jadi (walaupun harus mengulan permainannya), bila dia menunjukan pemecahan dari permainan tersebut, tentu mereka semua akan berkumpul.


Tetapi…


(…Aku tidak dapat begitu saja melibatkan mereka.)


Hamazura menggemeletakkan giginya dan mematikan telepon selulernya.


Fremea Seivelun adalah Adik dari Frenda, jadi ini masih ada sangkut pautnya dengan ITEM.Tetapi hal ini juga masih terkait dengan sisi kelam Academy City, dan itu mengubah segalanya.Hamazura tidak ingin melibatkan mereka hanya untuk melindungi dirinya sendiri.


Kemudian Hanzou berbicara kepada Hamazura tanpa menyadari apa yang terpikirkan olehnya.


“Hamazura, bila kau ingin menelpon, gunakan kartu SIM palsu.Aku punya beberapa bila kau perlu.”


“Tidak usaha, terima kasih.”


Hamazura menggelengkan kepalanya.


Dia menatap Fremea yang sedang mengutak-atik TV besar dengan remote control. Hamazura berbisik kepada Hanzou.


“apa yang akan kita lakukan sekarang? Kita tahu Fremea sedang diincar oleh sisi kelam Academy City, tetapi kenapa dia sampai diserang oleh orang-orang yang sangat berbahaya?”


“Sebenarnya, aku kurang mengerti mengenai detilnya,” jawab Hanzou dengan suara yang parau. “sepertinya ini bukanlah mengenai dia. Sistem pemindaian sekolah menunjukan bahwa dia adalah seorang level 0, jadi DNA dia tidak terlalu berharga dan aku tidak yakin dia mampu menghubungi sisi kelam. Yang aku tahu, dia memiliki kontak dengan ku dan bos Komaba.”


“…”


“jadi, aku menganggap ini semua da hubungannya dengan Skill-Out dan bekas pemimpinnya, Komaba Ritoku.”


“seperti yang kau ketahui, mereka hanyalah sekelompok berandalan.”


Fremea sedang mengganti-ganti saluran televise, sepertinya dia belum menemukan acara yang dia sukai. Kebanyakan Talk show membahas mengenai berita yang serius mengenai negara-negara di dunia menerima Academy City walaupun tindakannya yang telah membuat meletusnya perang dunia ke-3. Hal ini dikarenakan Academy City telah membayar uang ganti rugi dalam jumlah yang besar setelah perang usai.


“apa ada seseorang di jabatan tinggi Academy City yang ingin membunuh seseorang?”


“mungkin kau sudah tahu, ketika bos Komaba memimpin Skill-Out, dia memiliki rencana skala besar untuk memberontak melawan Academy City. Aku memiliki peran yang besar dalam rencana itu.hasilnya sudah jelas, gagal.”


Nampaknya Fremea tidak tertarik dengan komentar mengenai teori konspirasi mengenai Academy City mengubah keseimbangan kekuatan dalam bagaimana mereka mengatur keuangan yang mereka keluarkan.Teori Konspirasi itu langsung terpotong ketika Fremea mengganti salurannya.


“ada kemungkinan bos Komaba menggunakan rencana cadangan. Rencana yang berhubungan dengan titik lemah di kota yang berbeda dengan yang kita gunakan.”


“lalu…”


“Para petinggi ingin menyelesaikan masalah itu, kan?Dan Fremea berada dibawah asuhan Komaba.Mungkin mereka berpikir kalau Komaba memberik sedikit petunjuk kepada Fremea untuk berjaga-jaga.”


“Tetapi rencana utamanya telah berhasil digagalkan dengan mudah.Bila rencana cadangan ini sangat hebat, mengapa Komaba tidak menggunakannya saja?”


“mereka tidak peduli dengan rencana kita. Mereka hanya ingin menutup segala titik kelemahan yang ada di kota ini.”


Itu adalah asumsi yang ada hubungannya dengan Komaba Ritoku.


Tetapi, Hamazura mengenal salah satu kontak dari Fremea Seivelun.


Frenda.


Dan Frenda merupakan anggota dari ITEM.


Grup itu beranggotakan seorang level 4 dengan kemampuan bertempur yang efektif, salah seorang dari tujuh level 5, dan seorang gadis yang berpotensi menjadi level 5 ke delapan. Mereka merupakan organisasi yang telah dipersiapkan oleh sisi kelam Academy City untuk menangani segala jenis gangguan di dalam kota ini.


Karena Fremea merupakan adik dari Frenad, ada kemungkinan ini semua memiliki hubungan dengan ITEM.


(Frenda merupakan salah satu anggota dari ITEM. Tapi aku tidak tahu betuk apa saja yang telah mereka kerjakan. Ada kemungkinan mereka juga terlibat dalam proyek-proyek lain.”


Dia tidak memiliki informasi yang cukup.


Kenepa mereka mengincar Fremea?Seberapa besar organisasi yang mengincarnya?Seberapa kuatkah mereka?Kalau Hamazura mengerti alasan kenapa mereka mengincar Fremea, mungkin dia dapat menyusun suatu rencana untuk bertahan hidup.


“…Fremea tidak mengerti betul apa yang mereka incar darinya, tapi sudah jelas bahwa sisi kelam telah menggunakan sebuah powered suit armor untuk mengejarnya. Kita harus memeriksanya lagi selagi kita menghindari mereka.”


“kita akan melawan setelah kita memastikan bahwa Fremea benar-benar aman,” ucap Hanzou selagi melangkah ke jalan keluar.


“mau kemana kau?”


“aku akan menghubungi Kuruwa. Aku tidak terlalu merasa aman di tempat ini.Ini hanyalah tempat singgah bagi kita.Kita akan menggunakan jaringan Kuruwa untuk menemukan tempat persembunyian.”


Apakah sudah aman untuk menghubungi Kuruwa?”


“aku sudah bilang. Aku akan menggunakan SIM palsu di telepon ku. Walaupun mereka menyadap nomorku, mereka tidak akan mengetahui keberadaan kita.”


Hanzou memutar knop pintu selagi berbicara.


Dia berbalik sembari membuka pintunya.


“Hamazura.”


“apa?”


“kau telah menyelamatkan kami tadi. Tapi aku tidak senang dengan perbuatan mu.”


Hanzou langsung meninggalkan ruangan sebelum Hamazura dapat berucap.


Hamazura merasa sedikit tidak nyaman dan matanya memandang ke segala arah sampai tatapannya bertemu dengan tatapan Fremea.


Dia adalah gadis yang yang dilindungimati-matian oleh Komaba Ritoku.


Dia juga merupakan adik dari Frenda, salah satu anggota inti dari ITEM.


“Lama tidak jumpa.”


Saat Komaba masih hidup, Hamazura dan Hanzou pernah berbincang dengan Fremea.Tetapi mereka belum mengetahui namanya.


“apa kau ingat aku?”


“iya, kamu kan salah satu anak buahnya Komaba-oniichan.”


Hamazura tersenyum setelah mengetahui bahwa Fremea mengingatnya.


Dia hanya bisa membayangkan Komaba di masa lalu.


Tetapi dia tidak bisa memberi tahu Fremea semua yang telah terjadi.


“betul sekali. Aku Hamazura Shiage. Senang bertemu dengamu lagi.”


“aku Fremea. Fremea Seivelun.”


Hamazura langsung mengenali nama keluarga Fremea, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.


“keadaan agak sedikit kacau tado. Kamu tidak apa-apa kan? Ada yang sakit?”


“aku baik-baik saja. Kupingku agak sakit tadi, tapi aku sudah baik-baik saja sekarang. Nyah”


(…di bagian mana Jepang kah dia mengetahui kata “Nyah”?)


Ia tidak ingat kalau dia berkata seperti itu ketika sebelumnya ia telah berbicara dengannya.


Hal itu menimbulkan sebuah pertanyaan di pikirannya, tapi menanyainya tentang itu tidak akan membantu apapun.


Ia cukup beruntung dia bisa berbahasa Jepang.


“Pada dasarnya, apa yang akan kita akan kita lakukan sekarang?”


“Hanzou sedang memanggil seorang teman, jadi kau tidak perlu khawatir.”


“Dimana Komaba onii-chan?” Fremea melihat kearahnya dengan kedua mata birunya. “Aku belum melihatnya akhir-akhir ini. Ia tidak menjawab teleponnya dan aku belum melihatnya di jalanan yang biasa ia datangi. Apa kau tahu pada dasarnya kemana ia pergi sebenarnya?”


Hamazura mencoba untuk menjaga suaranya agar tidak tersangkut di tenggorokannya.


Ia tidak yakin kalau ia bisa.


“Dia, jadi begini...”


Ia mampu memasang senyum.


Tapi kedua mata birunya melihat menembus dirinya lebih baik daripada sebuah alat pendeteksi kebohongan.


“Ia bukan orang yang sangat pintar. Aku tahu orang sepertiku tidak pantas berkata seperti itu, tapi ia benar-benar bukan orang yang sangat pintar. Jadi ia terjebak oleh kelas tambahan di sekolah. Kalau dia tidak melakukannya, dia akan di tahan. Bisakah kau menjaga rahasia ini untuk sementara?”


“...Iya,” Kata Fremea dengan sedikit mengangguk.


Suaranya tenggelam, tapi hanya sampai pada tingkat dimana seseorang mengingkari janjinya untuk datang bermain di hari libur.


“Pada dasarnya aku mengerti.”


Fremea merebahkan diri ke sofa yang terlalu besar untuk dirinya.


“Mh.”


“?”


“Perutku hampir berbunyi, tapi tidak jadi.”


Hamazura mengerutkan keningnya.


“....Apa kau ingin makan sesuatu?”


Sama seperti ketika berada di tempat karaoke, salon pribadi memperbolehkanmu memesan makanan lewat jalur telepon dalam. Ada juga sebuah kulkas besar di ruangan luas tersebut.


Hamazura tidak tahu seperti apa makanan yang disukai Fremea, jadi ia memutuskan untuk memesan berbagai macam makanan lewat jalur telepon dalam. Ketika Hamazura sedang berbicara melalui telepon di dinding, Hanzou kembali.


“Kuruwa akan tiba disini sebentar lagi. ...Apa yang kau lakukan, Hamazura?”


“Memesan beberapa makanan.”


“Kita baru saja makan.”


“Ini untuk Fremea.”


“Oh, kalau begitu sekalian pesankan beberapa satsuma age.”


Diperlukan waktu sekitar 10 menit sampai makanannya tiba.


Bukannya menu utama, makanan yang ada terdiri dari makanan ringan seperti kentang goreng dan stik sayuran.


“...Satsuma agenya tidak terlihat cocok dengan makanan lainnya.”


“Diam. Aku akan memakan semuanya, jadi itu tidak masalah.”


Hamazura dan Hanzou memindahkan beberapa makanan dari piring besar ke piring kecil mereka, tapi Fremea bersikap aneh.


Ia mengambil beberapa kanitama ke piring kecilnya, tapi ketika ia melihat kacang polong berwarna hijau di dalamnya, ia menyerahkan piring kecilnya ke Hamazura.


“Kacang polong hijau,” katanya.



“A-apa? Kenapa kau memberiku sekumpulan kacang polong?”


Fremea mengeluarkan kacang polong hijaunya dengan akurat dan memberikannya pada Hamazura


“Oh begitu. Jadi kau tidak suka kacang polong hijau,” respon Hamazura.


“Nyaaoohhn”


“Tapi kau terlalu tua untuk bersikap seperti itu. Kau harus tahu bahwa dunia tidak selalu bersikap baik. Ambil kembali kacang polong hijaumu.”


“Fgyaaaaaaahh?” teriak Fremea karena sekarang ia memilki segunung kacang polong hijau yang dua kali lipat lebih besar dari sebelumnya.


Setelah itu, Hamazura berkelahi dengan Hanzou ketika Hanzou menaruh garam langsung ke dalam piring besar yang berisi kentang goreng dan meributkan apakah stik sayurannya harus diolesi mayonnaise atau dibalut sepenuhnya dengan mayonnaise, tapi atmosfir gelap yang ada sudah hampir lenyap seluruhnya. Mereka baru saja diserang oleh powered suit berkaki 8, tapi sepertinya Fremea tidak mengalami syok apapun.


Mungkin saja perasaan itu belum mencapai dirinya.


  

Sementara itu, ada beberapa orang yang merasa bahwa tindakan Hamazura dan yang lainnya janggal.


Mugino Shizuri dan anggota ITEM yang lain.


Mereka telah berpencar untuk berkeliling di kota mencari Hamazura, tapi mereka mendapatkan jejak bau kegelapan yang cukup familiar.


Ambil Mugino sebagai contohnya.


Ia bersandar di dinding untuk mendapatkan informasi.


Lebih tepatnya, ia terhubung ke kamera pengintai gedung melalui sebuah kabel panjang tipis yang terhubung dari mata palsunya yang terpasang di penutup matanya. Tentu saja, dia tidak tertarik pada gedungnya itu sendiri; kamera tersebut hanyalah sebagai gerbang masuk. Melalui kamera itu ia memasuki jaringan keamanan perusahaan tersebut dan melewati arsip jejak untuk melihat apakah Hamazura bersama mereka.


Otaknya terhubung secara langsung ke mata mekaniknya, tapi ada sebuah maksud lain.


Maksudntya adalah ia bisa menerima informasi secara langsung dari mesin tersebut.



Tentu saja, informasi itu harus diterjemahkan ke dalam sebuah informasi yang bisa dideteksi oleh manusia, jadi itu tidak sempurna dan ia lebih mengandalkan gambar-gambar yang melalui sistem mata palsunya. Namun, ia bisa melakukan hal-hal yang mustahil dilakukan oleh program interface normal.


Ketika sebuah pencarian gambar sedang dijalankan pada kecepatan tinggi dibalik dahinya, Mugino menggunakan tangan satunya untuk mengoperasikan handphonenya.


Handphone itu berada dalam “Chat Mode” dimana handphone itu bisa berkomunikasi pada beberapa jalur dalam satu waktu.


“Sebuah powered suit menggila di dalam sebuah mall bawah tanah di Distrik 7. Dalam beberapa jam, para petinggi mungkin akan merevisi rekam jejak dan menghilangkan rumor yang ada sehingga membuat hal itu ‘tidak terjadi’.”


“Aku mendapatkan informasi itu super cepat dengan menyusup ke dalam radio Anti-Skill. Aslinya, seorang laki-laki dan seorang gadis sedang diincar. Kemudian, seorang laki-laki lain super bergabung masuk. Mereka bertiga super melarikan diri dari powered suit tersebut dan lari ke permukaan. Apa kamera-kameranya mendapatkan wajah mereka?”


“Dua orang yang pertama bukan dia. Orang yang datang kemudian adalah... Aku tidak tahu. Asapanya berkumpul di atap, jadi aku hanya tahu bahwa ada seseorang disana.”


“Oh, jadi kau bahkan super mencari info semua orang yang Hamazura kenal? Yandere bisa menjadi super menakutkan.”


“...Kinuhata, aku bisa melihat sekitarmu. Apa kau bisa mengambil benda tebal disana dan menusukkannya ke dalam pantatmu?”


“Aku super tidak tertarik pada besar dan ketebalan, jadi tidak terima kasih. Bagaimanapun pula, ayo kita lanjutkan super pencarian Hamazura. Hee hee hee. Ayo lihat apa yang bisa mendapatkan super jawaban yang benar lebih cepat: kamera keamanan atau informasi radio.”


“Ahn? Pada titik ini, bukankah Takitsubo yang akan menjadi kelinci hukuman?”


Ketika Mugino menanyakan pertanyaan jujur tersebut, gadis kelinci Takitsubo Rikou berbicara untuk pertama kalinya di dalam percakapan mereka dengan suara yang gemetar.


“...Sebuah sinyal datang dari utara-timur laut... Aku merasa bahwa Hamazura sedang bermesraan dengan gadis lain...!!”


“Mugino, aku paling khawatir dengan super perantara yang tidak jelas itu. Kita harus bersikap total jadi kita tidak akan berakhir menjadi sebuah super kelinci yang menjijikkan di didepan si idiot itu.”


  
“Kuruwa benar-benar lama ya,” kata Hanzou sambil menyandarkan punggungnya di sofa salon pribadi tersebut.


Hamazura dan Fremea sedang memeriksa apa yang ada di dalam ruangan luas tersebut. Ada permainan kartu dan permainan papan di beberapa rak dan ada video game yang terpasang di dekat TV besar. Sepertinya TV tersebut juga bisa digunakan untuk membuka internet.


TV itu juga memiliki sebuah koneksi satelit, jadi disitu terdapat lebih dari 300 saluran untuk dipilih. Ini berarti bahwa untuk menemukan sesuatu untuk ditonton walaupun kalau ada sesuatu yang kau ingin tonton akan memerlukan waktu yang lama. Fremea sudah menyerah untuk mencari sesuatu yang ingin ditonton dan Tvnya dibiarkan dengan siaran berita tentang akhir dari Perang Dunia III. Berita itu menyiarkan sesuatu tentang senjata-senjata yang tidak diperlukan sekarang karena perang telah berakhir sedang dipindahkan ke Distrik 2 dan 23.


Hamazura langsung menyerah mencari-cari siaran di TV, duduk di sofa, dan mulai melihat-lihat buku referensi pelayanan jalan, tapi kemudian seseorang memegang ujung pinggir bajunya. Ia menengok dan melihat Fremea yang terlihat kebosanan.


Atas permintaannya, ia mulai mencari sebuah permainan multiplayer.


Karena tipe fasilitas yang mereka tempati, ada banyak jenis permainan pesta yang bisa dimainkan oleh banyak orang.


Mungkin tidaklah bijaksana untuk melakukan hobi dan gadget-gadget pembunuh waktu pada saat seperti itu, tapi mungkin itu adalah bentuk reaksi defensif pikiran mereka. Kalau mereka hanya duduk diam dan mulai menggila, mereka akan kehilangan segalanya. Mereka akan menang dengan cara kembali dengan selamat ke kehidupan sehari-hari mereka. Benda berkaki 8 itu bukan bagian dari nasib mereka.


“Hamazura, aku pada dasarnya ingin bermain itu.”


Fremea memanjangkan kedua tangannya, tapi ia tidak bisa meraih incarannya yang berada di rak atas.


Rak tersebut berisi beberapa video game yang berjejeran.


“Ini?”


“Bukan. Bukan sesuatu yang pada dasarnya membosankan seperti itu.”



“Yang inikah?”


“Ke kanan. Ke kanan. Kanan lebih jauh. Bukan kiri. Pada dasarnya disitu.”


Hamazura menggerakkan jemarinya di rak selagi ia mendengarkan Fremea, tapi kemudian ia merasakan sesuatu yang berat di punggungnya. Fremea menggunakan dirinya sebagai pengganti tangga untuk membuat badan kecilnya ke rak tersebut.


“Ini,” katanya sambil menarik sebuah game dari rak tersebut.


“...Tidak, itu...”


“Aku ingin bermain Darah & Hancurkan.”


“Judul macam apa itu? Itu membuatnya terdengar seperti game yang penuh dengan hal-hal menakutkan! Lihat, screenshot-screenshot di belakang bungkusnya hampir semuanya berwarna merah darah!!”


Game itu terlihat seperti sebuah game shooter dimana seorang pria berwajah suram menembak banyak zombie. Game itu pada dasarnya meneriakkan “Untuk pasar asing!!” Ketika ia membaca instruksinya dengan hati-hati, sepertinya sang protagonist adalah orang yang menjadi pengunyahnya. Tagline game tersebut adalah “Ayo kita singkirkan sekutu-sekutu keadilan!!”


Hamazura memilih kata-katanya dengan hati-hati.


“L-lihat, bukankah game yang ada hewan-hewan peliharaan ini terlihat seru?”


“Darah & Hancurkan.”


“Bagaimana dengan Jalan-Jalan Dengan Putri Duyung?”


“Darah & Hancurkan.”


“Padang Rumput-“


“Aku ingin bermain itu!!”


Fremea memegang bungkus berwarna merah darah di tangannya, menyembunyikan mulutnya dengan bungkus itu, dan menatap dirinya.


Hamazura terdiam untuk beberapa saat.


“...Aku tidak akan membiarkanmu, tapi bolehkah aku mengambil gambar dari itu?”


“Gyaaoohhh!!”


Mereka berdua bertengkar dan Hanzou bangkit dari sofa.


“...Kuruwa terlalu lama. Aku akan mencoba mengontaknya lagi.”


Ketika Fremea melihat ke arah layar ponsel, Hamazura memberi isyarat tubuh pada Hanzou dengan jarinya.


Isyarat tersebut mengatakan bahwa mereka tidak bisa berdiam disitu lebih lama lagi.


“Aku tahu,” gumam Hanzou yang terdengar hampir seperti sebuah desahan. “Aku tahu itu.”


  

Sebuah kursi pengemudi truk sampah raksasa tertentu lebih tinggi daripada lantai dua dari sebuah gedung.

Bagian belakangnya berukuran sebesar sebuah kolam renang dan terlihat dipenuhi oleh batu-batu hitam, tapi semua itu hanyalah sebuah samaran. Bagian luar dari kubah terdalam dibuat untuk terlihat seperti itu.

Di dalamnya terdapat sebuah area maintenance.

Sebuah area maintenance untuk sebuah powered suit.

Suara pegas kimia yang berderit juga bisa didengar.

Pegas-pegas tersebut berada di dalam powered suit dan biasanya berderit seperti itu ketika benda itu melakukan apapun. Hal ini mirip seperti suara gemerisik dari baju, tapi ada sebuah rumor yang mengatakan bahwa hal itu memiliki pengaruh pada pikiran orang-orang yang tidak terbiasa mendengar suara seperti itu kalau mereka mendengarnya terlalu lama.

“Silver Cross”

“Aku siap, tapi bukankah ini sedikit tidak langsung?”

“Pada titik ini, akan ada terlalu banyak garis. Akan lebih baik kalau kita memotong beberapa cabang lagi.”

“Kuroyoru, bukankah itu berarti...?”

“Ya, aku akan pergi keluar.”

“Kalau kita membatasi garisnya, bukankah lebih baik jika kau memulainya dengan menghancurkan ITEM?”

“Menghancurkan berbagai hal secara satu per satu dengan berurutan adalah cara yang tercepat. Juga, kau gagal sebelumnya. Perubahan pada arah cabang-cabang yang sedang berkembang tersebut akan menjadi masalah.”

“Kupikir kau sudah berniat untuk mundur untuk hal itu.”

“Bahkan tanpa itu, semuanya akan baik-baik saja. Keadaannya juga tidak begitu sempurna dari awal.”

“Aku tahu. Dasar dari pemangkasan yaitu pilihlah cabang yang paling tebal dan kuat. Dengan cara itu, cabang itu adalah yang paling tebal tapi mudah untuk ditangani.”

“Jadi kau berkata pertumpahan darah dan bahaya akan menjadi air yang membuat cabang-cabang tersebut tumbuh.”

“Mari kita periksa ulang rencana kita. Aku akan bergerak menuju Hamazura Shiage. Kau akan membantuku dengan ‘lebah-lebah’. Kita bisa meninggalkan Accelerator sendiri untuk sekarang. Semakin sedikit resiko yang ada semakin baik. Sisi yang lain sudah mulai bergerak. Sesaat setelah paritnya terisi, semuanya akan terhubung secara alami seperti magnet.”

“Apa ini benar-benar oke? Akan lebih aman untuk mengalahkan ITEM dulu dengan sebuah serangan kejutan. Setelah Hamazura ikut terlibat karena penyerangan pada Fremea Seivelun, mungkin mereka akan muncul.”

“Aku tidak keberatan kalau itu terjadi. Hal itu akan membuatku tidak perlu mencari mereka.”

“Kuroyoru.”

“Silver Cross, apa kau khawatir tentang Mugino Shizuri? Ataukah khawatir pada Kinuhata Saiai?”

“Aku khawatir pada si Dark May Project.”

“Hmph. Kinuhata? Tidak perlu cemas. Kau hanya mencemaskan sesuatu yang tidak penting.”

Apa yang terlihat seperti kebiasaan seseorang yang ada di ujung transmisi lain, ia merespon dengan sedikit cemoohan yang tercampur di dalamnya.

“Lagipula, aku berada diatasnya dalam hal kekuatan serangan sejak dari awal proyek itu.” Gadis itu berbicara dengan cepat. “Dan sekarang aku telah berada jauh diatas kerangka seorang esper biasa.”

“Oh begitu?”

“Bukankah kau sedikit terlalu patuh dari sebelumnya? Bahkan kalau kau hanya menjadi pendukungku, kau belum menggunakan versi yang 2 kaki beberapa waktu ini.”

“Seperti yang kukatakan sebelumnya: Aku adalah jenis orang yang mengerti bagaimana melakukan hal yang tepat di waktu yang tepat.”

Powered suit tersebut merespon dengan deritan dari pegas kimianya.

“Aku mendapatkan hasil, kan? Ini sama. Ini bukan tentang mana yang lebih baik. Ada saatnya ketika waktunya untuk menggunakan Penghancur Musuh dan ada juga saatnya untuk menggunakan Peluncur Lebah.”

“Jadi kita bergerak sesuai dengan yang direncanakan?”

“Ya.”

“Fremea Seivelun lah.”

Orang yang berada di ujung transmisi memberikan pujian dengan kata-kata cemoohan.

“Bocah itu benar-benar cukup berguna.”

Catatan (Diantara Baris Ketiga)

Alasan para Level 0 mulai diserang adalah karena Skill-Out.

Merekalah yang pertama kali menyerang para esper.

Walaupun begitu, sebenarnya mereka tidak sampai mengalami adu tinju. Hal itu lebih terlihat seperti argumen ringan. Namun, seiring dengan berkembangnya Skill-Out, sisi kenakalan mereka bertambah kuat.

Tapi pembalasan dendam untuk itu tidak hanya berhenti dengan Skill-Out saja. Kalau seorang Level 0 sedang berjalan di kota dan para esper tidak menyukainya, Level 0 tersebut akan berakhir sebagai incaran. Dampak kerusakan yang muncul tidak jatuh pada kelompok bersenjata dari Skill-Out. Dampak tersebut akan sepenuhnya merugikan para Level 0 yang tidak bersalah.

Kejadian itu berlangsung mulai dari siswa sekolah dasar sampai dengan mahasiswa. Tidak ada diskriminasi dalam incaran-incaran mereka. Dan penyerangannya sangat mengenaskan. Tindak kekerasan tersebut menyebar cepat tanpa jeda waktu.

Sebuah jasa panggilan untuk “Pembalasan Dendam” diberikan secara online dan menarik beberapa respon yang setengah serius. Seiring dengan memburuknya situasi, sejumlah esper kuat dalam jumlah yang besar mengumumkan bahwa mereka akan ikut bergabung. Hal itu tidak berkaitan lagi dengan orang-orang yang asli. Itu hanyalah sebuah keinginan untuk bersikap kasar dan menyerang orang tanpa resiko dan bebas dari rasa bersalah. Itu hanyalah cara untuk menghilangkan rasa stres. Hanya untuk itu, sejumlah besar orang mulai diserang secara tiba-tiba.

Dan ditengah semua kekacauan itu, ada satu post di BBS.

“Aku menemukan sebuah sekolah idiot. Semua siswanya adalah Level 0. Karena sekolah seperti itulah semua orang menjadi kasar. Kita harus menghancurkan reinkarnasi kejahatan ini. Aku membutuhkan orang untuk membantuku membuang sampah tersebut.”

Sekolah yang dimaksud adalah sekolah dasar yang bisa kau temukan dimana saja.

Para siswa yang menghadiri sekolah tersebut tidak punya hubungan dengan Skill-Out.

Tapi logika seperti itu tidak dimengerti oleh para penyerang. Mereka semua tidak bisa mengabaikan fakta bahwa mereka pernah diperdaya oleh para Level 0 sebelumnya. Dengan poin itu, para penyerang tersebut bahkan tidak begitu tahu siapa yang mereka serang sebenarnya.

Komaba Ritoku tidak menyukai konflik.

Tapi...

Untuk alasan itulah...

Ia memutuskan untuk bahwa mereka harus bertanggung jawab dengan tangan mereka sendiri.