Chapter 02: Apa Yang Ada Di Depan, Apa yang Seharusnya Dipilih — Dream.



Hamazura dan Hanzou memasuki restoran yang di atur di mana segala sesuatu selain harga layak untuk dikeluhkan. Mereka duduk di meja di salah satu sudut restoran, dan Hanzou memesan banyak makanan yang dibumbui sehingga terasa seperti hal itu membutuhkan beberapa bir untuk melengkapinya.

Ketika Hamazura berada di Skill-Out, dia, Komaba, dan Hanzou sering pergi ke restoran itu bersama-sama.

Sebuah TV layar datar di atur di sudut restoran. Hamazura iseng menonton sebuah alk Shaw yang terjadi di reorganisasi Gereja Katolik Roma yang termasuk posisi teratas dari Paus bergeser dariMatthaiReese ke PietroYogdis. Hanzou kemudian mulai berbicara.

“Apa kau tidak memesan sesuatu, Hamazura?”

“Aku sebenarnya hanya makan di sebuah restoran keluarga,: respons Hamazura sebelum memesan beberapa tusuk yakitori asin. “...Kau selalu memesan makanan Jepang, bukan? Dan kau tidak peduli apa jenis restoran dimana kamu didalamnya.”

“Apakah aku benar seperi itu?”

“Kau adalah tipe orang yang akan memesan ikan di restoran yakiniku.”

Setelah makanan tiba, Hanzou berfokus pada makanannya sebentar. Sepertinya dia belum makan siang sama sekali. Hamazura membagi ayam tusuk dan memakannya satu per satu setelah berhati-hati menghilangkan kulitnya.

Sambil Hanzou terus memakan makanannya, Hamazura melihat dia bertanya.

“Ada apa denganmu? Apa kau tidak sarapan sama sekali?”

“Oh, akhir-akhir ini aku sibuk, jadi sementara aku belum bisa makan makanan yang tepat. Aku hanya tidak punya waktu, jadi aku makan hal-hal semacam jelly dan daging sapi. Sudah lama sejak aku bisa duduk dan makan.”

“?”

“Hei, aku belum mendapatkan satupun kabar darimuHamazura. Di mana saja kau?”

“Aku Kaisar Abad Terakhir kembali dari medan perang.”

“AHn?”

Sekarang giliran Hanzou tampak bingung.

Setelah itu, Hamazura dan Hanzou mulai bertukar informasi hal-hal yang bisa saja benar-benar mereka lihat dan bisa saja hanya rumor. Salah satunya adalah tentang pelanggan yang sangat marah pada pengaturan mesin slotpachinko yang pelit dan dia menabraknya dengan truk sampah. Lainnya adalah tentang peningkatan keamanan pada ATM yang dibuat bahkan dengan mengelilinginya dan menghancurkan sarana mesin penjual yang lebih baik untuk mendapatkan uang.

“Heh. Jadi kau mendapatkan seorang gadis, Hamazura.”

“Yah, seperti tulah. ... Tapi jujur, aku sedikit geledah mengenai itu,” kata Hamazura sambil menusuk kulit ayam yang dikelupas dengan tusuk daging. “Kau lihat, dengan cara yang selalu aku lakukan, aku bisa menyerang, tapi aku tidak bisa melindungi. Aku tidak ingin ini menjadi hubungan yang dapat berakhir dalam beberapa bulan. Jadi, pada akhirnya aku harus memikirkan berbagai hal dengan lama ketika aku sedang beraksi.”

“Masalah uang?”

“... aku pikir mungkin saja aku menggunakan kemampuan membuka kunciku. Tidak untuk mencuri barang-barang dari mobil, tetapi untuk memberi pelayanan di mana aku membukakan pintu untuk orang-orang ketika kunci mereka terkunci di dalam mobil atau apapun. Jika aku bisa memperkuat kemampuan mencuriku ke arah itu, aku dapat menggunakannya untuk melindungi juga.

“Nee Ana,” Hamazura tertawa malu.

Dia mengeluarkan sebuah buku referensi kecil yang terlihat seperti rangkaian koresponden dari sakunya, dan menempatkannya di atas meja.

“Aku tidak berpikir bahwa menampilkan kemampuanku ke level praktik akan mudah. Aku mencoba membaca sebuah majalah yang membicarakan tentang keamanan, tapi aku tidak tahu hal-hal mengenai kunci elektronik.”

“...Yah, setidaknya kau tahu apa yang kau inginkan, benarkan? Seperti dengan memilih di antara seni rupa dan pengetahuan, kau harus memilih apa yang dapat kau lakukan dengan baik. Paling tidak, tidak ada cara itu akan berakhir menjadi usaha yang sia-sia. Semua pekerjaan di mana kau di dalamnya akan bertambah.”

“Aku tidak begitu yakin.”

“Hei, kau pria yang memiliki alat berat yang kami butuhkan untuk mencuri ATM dan berlari dalam dua menit. Aku katakan memberikan pembuka kunci adalah keputusan yang baik.”

Pada saat itulah sebuah ponsel mulai berdering.

Hanzou menarik ponsel dari sakunya, melihat ke layar, dan kemudian menaruhnya begitu saja.

Dia mengambil tagihan dan berdiri.

Hamazura tampak terlihat bingung.

“Apa itu?”

“Sebuah peluang untuk menghasilkan uang,” kata Hanzou sambil tersenyum pahit. “Tapi ini adalah apa yang kau sebut sebuah ‘serangan’. Kau tidak bisa melindungi seseorang dengan ini. Tidak ada untungnya bagimu sekarang.”

“Aku mengerti.”

“Baik, aku harus cepat. Sampai jumpa, Hamazura.”

“Hei, aku yang akan membayarnya.”

“Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa ini adalah kesempatan untuk menghasilkan uang? Biarkan makanannya padaku.”

Selesai berbicara, Hanzou berbalik ke Hamazura dan menuju ke kasir.

Hamazura merasa sedikit ditinggal karena tidak diajak bersama, tapi kemudian...

“Oh...? Kasirnya tidak ada di sini. Aku bisa membuat mengahncurkannya!!”

“Kau breeennggggseekkk!! Jangan makan dan meninggalkanku di belakaaangg!!”

Dia kemudian menghilangkan rasa pusingnya dalam saus Worcestershire.

  

Mereka pergi untuk membeli bahan makanan untuk makan malam di sebuah supermarket di dekatnya.

“...”

“...”

Accelerato dan Misaka WORST berdiri mendengarkan musik pop usang yang membuat orang bertanya-tanya, “kenapa mereka memilih ini?”

Mereka merasa seolah keluar dari tempat seperti seseorang yang pergi ke pertandingan bisbol dan akhirnya sengaja duduk di Base ketiga di mana tim lawan menyoraki timnya.

“apa ini upaya untuk mengarahkanmu dan orang normal di sebelah Misaka untuk mengetahui seberapa kita tertarik?” tanya Misaka WORST sambil mendorng keranjang belanja dengan satu tangan.

Accelerator menanggapi suara yang terdengar kesal.

“...Mereka mencoba untuk menarik kira dan menggunakannya untuk adegan damai.”

Ini mungkin terdengar seperti ide yang konyol, tetapi memang benar tidak ada yang lebih penting bagi orang-orang yang telah kembali dari medan perang. Jika mereka tidak dapat menyingkirkan perasaan tidak nyaman dan tidak mampu beradaptasi dengan hari-hari kedamaian yang kosong, mereka akan berakhir menjauhkan dirinya dari perdamaian yang mereka bawa dan akan hanya bisa hidup di pertempuran terus-menerus.

Sampai saat ini, Accelerator dan Misaka WORST telah menjadi pusat kejahatan yang dibuat oleh berbagai orang.

Mereka tertutup dalam kotoran yang merangkak dalam dunia di mana darah yang ditumpahkan adalah norma dan kepintaran dari aturan yang ditetapkan untuk hidup yang diperlukan.

Mereka telah memperoleh jenis kekuatan dari pengalaman-pengalaman, tetapi mereka juga memiliki risiko menjauhkan diri dari perdamaian.

Monster.

Target ketakutan.

Mereka yang menemukan hal tak berharga jika mereka tidak membunuh seseorang.

Jika mereka tidak ingin menjadi seperti hal itu, mereka harus membawanya ke tempat di luar atmosfer. Mereka harus sampai ke titik di mana tempat semacam itu adalah norma.

Tapi...

“Hei, Heri, Tuan murid yang terhormat.”

“diam.”

“iklan penjualan itu tidak masalah. Ini gratis jika kau mencuri semuanya.”

“...Kau ingin aku memukulmu?”

“kenapa? Lagipula. Mereka nerhati-hati untuk memastikan orang tidak mengambil apapun dari kedai di toko-toko manisan, tapi apakah itu tidak tampak seperti mereka belum memikirkan ide untuk memakan semuanya di dalam kedai dan meletakkan pembungkus kosong di antara raknya?”

“kau benar-benar curang, bukan?”

“sebenarnya, Misaka tidak percaya bahwa orang-orang benar-benar pergi menjalani proses jumlah pembayaran pada harga yang ditentukan untuk mendapatkan sesuatu. Tidak mendapatkan segala sesuatu dengan murah dan mudah mungkin dasar dari bisnis?”

“ini bukan bisnis jika kau tidak membayarnya.”

“oh! Bagaimana kalau kita makan beberapa contoh dan kemudian berpura-pura keracunan makanan?”

“jika kau melakukannya, aku akan memakanmu hidup-hidup.”

Sambil dia mengeluh, ekspresi bingung datang ke wajah Acclerator.

(...Bagaimana bisa aku menjadi satu dengan perasaan yang biasa saja?)

Hal ini tampak jelas dari tempat baginya, namun, pada saat yang sama, itu tidaklah benar.

Memang benar bahwa menginformasikan orang lain apa hal masuk akal yang di perintahkan, keluar dari tempat baginya.

Bagaimanapun juga, dia memutuskan bahwa menjadi kebal terhadap akal sehat mengenai hal yang sulit di bual.

  

Setelah meninggalkan restoran di Distrik 7, Hamazura merasakan ponsel di sakunya bergetar.

Dia menariknya keluar dan melihat layar yang menampilkan ‘TakitsuboRikou’.

Namun, ketika dia menekan tombol ‘menghubungkan’ dan meletakkannya di telinga, yang dia dengar bukanlah suaranya.

“Hamazuraaaa! Kau lambat untuk seseorang yang seharusnya baru saja melakukan pekerjaan yang aneh! Ke mana kau lari!?”

“Ugh, siapa yang peduli; aku berpikir untuk membuang beberapa waktu dengan menendang orang-orang idiot itu, tapi mereka semua lari setelah kau datang. Dan karena kau mengambilnya untuk kembali, dan ini akan menjadi malam sebelum kau kembali ke sini, kami akan menemukanmu sebagai gantinya.” Tambah Mugino.

“A-Aku mengerti. Baik, aku—“

“tidak,tidak,” Mugino memotongnya untuk beberapa alasan. “aku bosan, jadi aku berpikir untuk membuat encarianHamazura menjadi sebuah permainan.”

“?”

“ini akan menjadi pertandingan hukuman di mana Kinuhata, takitsubo, dan aku akan mencarimu dan siapapun yang menemukan pertama kali mendapatkannya untuk menghukum yang terakhir menemukanmu. Mari kita lihat, hukuman yang akan...”

“itu hanya akan membuat yang kalah memakai pakaian kelinci, kan?”

“apa!!!!????” Hamazura bereaksi.

“Hamazura, akhir-akhir ini kau terlihat suram dan itu membuatku bertanya-tanya mengapa Takitsubo tetap bertahan denganmu.”

“...Jangan khawatir. Hal baik Hamazura terletak di tempat lain...”

(Hub!? Dia mengabaikan bagian kelincinya!?)

Hamazura mulai gemetar saat dia merasakan bahaya mulai meningkat, tetapi dia tidak meminta rinciannya. Dia bersumpah dalam hatinya dia akan berbicara dengan dia sendirian nanti.

“oke, kompetisi mencari Hamazura Ana di mulai. Ready, Go!”

Dengan bunyi klik sambungan telah terputus.

Hamazura menatap layar LCD kecil ponselnya itu.

Dia mungkin tidak bisa pergi ke jalan yang sama dengan Hanzou. Dia mungkin tidak dapat kembali ke Skill-Out.

Meskipun dia telah mengatasi Perang Dunia III, Hamazura masihlah bawahan yang tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya berlari, para berandalan sehari-hari datang setelah dia.

Kecuali dia masih memiliki hubungan dengan orang lain.

Dengan Mugino, dengan Kinuhata, dan dengan Takitsubo.

Frenda mungkin telah tiada, tapi Hamazura dan yang lain telah kembali terhubung dengan ITEM.

Ada orang yang akan datang mencarinya jika dia menghilang.

Itu sangatlah tidak luar biasa, tapi itu membantu mendukung di kedalaman hati Hamazura.

Dia menyadari itu semua sekali lagi.

(...Aku tidak bisa melarikan diri terus.)

Pertarungan dalam dunia yang damai tidak akan diputuskan dengan hasil pertarungan tinju. Dan dia tidak bisa memaksa mengambil kemenangan orang lain. Sebaliknya, dia harus menjadi seseorang yang bisa melindungi orang-orang yang penting baginya. Itu akan menyelesaikan segalanya.

Sambil Hamazura terus berpikir tentang semua itu, dia mempunya pikiran lain.

(...hah? Takitsubo dan yang lainnya mengatakan mereka sedang mencariku, tapi apa yang harus kulakukan?)

Mungkinkag dia bergerak melakukan apapun yang dia inginkan atau dia harus tinggal di mana dia berada?

Permainannya telah di mulai tanpa perincian peraturan yang jelas. Dengan demikian, Hamazura tidak bisa pergi, tidak bisa kembali, dan takut terjebak di mana dia seolah-olah adalah sepotong seni yang konyol.

“Oh?”

Sebuah suara memanggil ke objek pemalu yang berjudul “Hamazura”.

Itu adalah sura seorang gadis.

Dia berbalik dan melihat,,, sulit untuk menggambarkan gadis itu. Dia mengenakan yukata pendek aneh (?), memiliki rambut cokelat, mengenakan makeup tebal, dan memiliki asesoris di sekitarnya. Gadis itu merasa seperti hasil dari meminta seorang pria tua yang tidak pernah melihat gadis kota SMA untuk menggambarkannya.

Dia mengenal gadis itu.

Dia tidak tahu nama keluarganya, tapi nama yang diberikan adalah Kuruwa. Rantai yang melilit bahunya, tubuh, dan kakinya berderak saat gadis itu mendekatinya.

“Oh, Hamazura-shi. Apa yang kau lakukan di sini?”

“aku adalah ‘Kaisar Akhir Abad’”

“?”

Dia menyembunyikan poin utamanya, tapi dia memberikan senyuman cerah daripada menjelaskan lebih jauh.

“apa yang kau lakukan, Kuruwa? Mencari Hanzou lagi?”

Sejauh yang Hamazura tahu, Kuruwa memiliki obsesi yang kurang menguntungkan dengan segala sesuatu tentang ninja dan Hamazura pikir Kuruwa mengejar Hanzou dengan berbagai cara.

Apakah itu ada hubungannya dengan itu atau tidak, dia tampaknya memiliki beberapa perubahan dalam berbicara, dia lebih sopan daripada sebelumnya.

“tidak, tidak. Tuan Hanzou tampaknya agak sibuk sekarang, jadi aku melakukan sesuatu yang lain.”

“benarkah?”

“ya. Jika aku serius mengejar tuan Hanzou, aku bisa menggunakan teknik menggodaku untuk mendapatkan semua informasi yang kau miliki, Hamazura-shi.”

“teknik.... menggoda....?”

Itu mengkin menjadi sesuatu normal bagi dia senang untuk mendengarnya, tapi nafasnya terengah-engah karena dia telah tertangkap basah oleh salah satu teknik mereka sekali.

(mendengar Kuruwamengataka bahwa ada sebuah tanda bahaya,) pikir Hamazura sambil membuat dirinya waspada.

Kuruwa seharusnya tidak menyukai ekspresi wajah Hamazura, karena dia tampak tersinggung dan memindahkan tangannya ke obi kimononya.

“kau terlihat seperti kau tidak mempercayaiku. Mungkin aku harus menunjukkannya padamu sekarang.”

“tu-tunggu!! Jangan telanjang!! Pakai pakaianmu!! Menggunakan teknik menggoda tanpa tujuan tidaklah lebih dari neraka erotis yang tak ada habisnya!!”

Kuruwa pasti merasakan sesuatu dari Hamazura yang gemetar ketakutan, karena dia memindahkan kembali tangannya dari obinya.

“aku ingin bersama tuan Hanzou lebih Kam, tapi aku tidak ingin mengganggunya.”

“oh, ya. Dia mengatakan bahwa dia sedang mealkukan sesuatu. Dia terlihat benar-benar sibuk dan bahkan mengatakan tidak punya waktu untuk makan.”

“tuan Hanzou melakukannya?”

“aku melihat dia hanya sebentar di restoran itu. Seperti biasa, dia memesan selain makanan Jepang yang murah.”

“Bahn dia adalah tipe orang yang akan memesan sayur goreng yang normal di sebuah restoran Cina.”

“atau ikan di restoran yakiniku.”

Mereka berdua tertawa bersama membayangkan Hanzou dan sedikit semangat darinya.

“jadi apakah kau mendengar tentang apa yang terjadi pada tuan Hanzou?”

“sedikit. Dia mengatakan itu adalah peluang untuk menghasilkan uang.”

“Hmm. Itu tak terdengar seperti apa yang kukerjakan.”

“apa yang kau kerjakan, Kuruwa-chan?”

“oh, itu hanya masalah tuan Hanzou yang terlibat dalam hal aku menempelkan hidungku. Tapi apakah dia benar-benar mulai bekerja pada sesuatu yang lain saat dia masih terlibat dalam hal itu?”

“?”

“Nah, kau sudah mendengar tentang hal itu, jadi aku bisa membicarakannya denganmu.”

“tentang apa?”

“Oh, kau tahu. Hal tentang....”

  

ccelerator dan Misaka WORST meletakkan barang-barang ke dalam keranjang belanja sesuai dengan barang-barang yang tertera pada brosur belanja.

“Furikake, tsukudani iri, ikan teri, mentaiko, dan umeboshi...”

“Misaka mungkin bukan orang yang baik untuk megatakan ini karena dia hanya pernah memakan makanan sintetis, tetapi bukankah ini terlalu banyak untuk menaruh beras?

"Dia hanya mencoba untuk berhemat. Ini jelas bukan apa-apa selain makanan beku”

"Misaka akan menganggap makanan beku itu sebagai makanan bahkan makanan mewah."

Setelah itu, Misaka WORST yang sembrono menghentikan pidatonya.

Accelerator berhenti bergerak dengan item yang tidak ditandai pada selembaran di tangannya. tutup pada bagian atas botol furikake memiliki hadiah boneka ,yang pastinya itu boneka maskot. [furikake adalah sejenis abon, yaitu bahan makanan yang berupa serbuk dan bisa ditaburkan di atas nasi sebagai lauk, Wikipedia]

Jika boneka itu adalah selera Accelerator, tertawa terbahak bahak akan menjadi satu-satunya respon yang tepat, tapi dewa tawa tidak tersenyum pada Misaka WORST sebanyak itu. .

Namun, itu tidak menghentikan seringai di wajah Misaka WORST

"sebuah mascot gadis kecil itu pasti adalah suatu hal yang klise ... Pak, apakah hadiah  itu untuk Last Order?"

"Selera bocah ini benar-benar payah," sembur Accelerator sambil dengan ringan mengguncang botol furikake. "... Sebagai bagian dari Misaka Network, kau berada di bawah pengaruh darinya, kan? Jadi seleramu pasti hampir sama, kan? "

"Kau tahu, Misaka mungkin menerima beberapa gangguan dari jaringan, tapi itu dikhususkan hanya untuk hanya niat jahat dan bagian-bagian gelap dari jaringan. Misaka lebih suka kau tidak memperlakukannya seperti gadis kecil yang naif. "

"..."

"Pengaturan Misaka adalah untuk menginjak-nginjakmu agar lebih efektif untuk menghancurkanmu . Misaka akan berpikir kau telah mengetahuinya di dataran salju Rusia. Misaka hanya tidak tertarik dengan mascot yang tidak berharga---”

Accelerator dengan diam-diam mengayunkan botol furikake ke sisi dan tatapan Misaka WORST mengikutinya.

Dia mengayunkannya kembali kearah yang lain dan tatapan gadis yang mengenakan aodai memindahkan tatapannya ke arah itu.

"Kau tertarik dengan boneka mascot ini"

“Kh !!" Misaka WORST tampak kecewa. "... M-Misaka tidak percaya kau ingin melihatnya sama seperti Last Order dan kau berniat untuk bermain- main dengan ketidak seimbangan antara tubuh dan pikiran... "

"Menurut penomoran, kau adalah adik Last Order."

  

Accelerator dan Misaka WORST selesai berbelanja dan meninggalkan supermarket. Mereka memiliki satu item yang tidak ditandai pada selebaran: furikake.


"Ahh, Misaka mengalami sesuatu yang tidak diketahui dan dia tidak membayangkan itu akan terjadi. Hari yang damai jauh lebih melelahkan daripada Misaka prediksi. "


"..."


Accelerator tidak tertawa karena kata kata Misaka WORST itu.


Apakah ini benar-benar baik-baik saja?


Perjalanan Shopping sudah sangat melelahkan, jadi apakah dia benar-benar bisa bergaul dengan dunia ini?


Adalah mudah untuk menghapus kedamaian yang hangat ini sebagai sesuatu yang bukan hanya untuknya.


Dia pernah berpikir bahwa menjadi penjahat membuatnya benar-benar keren.


Tapi apa yang dia lakukan setelah itu?’

Jika dia berbalik dari itu, adakah sesuatu yang bersinar lebih cerah menunggu dia di tempat lain?


Jika dia ingin menjadi monster yang tidak memiliki nilai dengan melakukan pembunuhan, ia hanya harus melanjutkan menyusuri jalan itu. Tapi itu bukan jalan yang Accelerator ingin ambil. Semakin ia menghapus perdamaian yang bukan untuknya ,semakin jauh ia menjadi dari apa yang ia inginkan.


Mungkinkah ia benar-benar melakukannya?


(... Apa yang dia lakukan?)


Seorang bocah Level 0 datang ke pikirannya.


Anak itu mungkin telah bertarung di bagian dunia yang lebih kelam, dari dunia gelap yang pernah Accelerator, Si Nomor Satu, geluti. Dan tentu saja, anak laki-laki itu memiliki tempatnya sendiri. Apakah ia kembali ke tempat itu? Apakah dia merasa dia keluar dari tempatnya?


Jika dia terus-menerus berpindah-pindah antara batas terjauh dari medan perang dan kedamaian, ia akan jauh lebih menakjubkan daripada Accelerator yang terus terjebak dalam kegelapan.


, Accelerator berhenti sejenak karena tubuhnya kelelahan, tapi kemudian Misaka WORST mulai menarik-narik lengan bajunya.


Dia memandangnya dengan ekspresi bingung.


"Apa?"


"Mari kita beli beberapa permen dan kemudian memakannya, Misaka telah mendengar bahwa itu adalah dasar untuk menjadi orang yang buruk. "


"... kau pasti mendapatkan aspek-aspek negatif dari banyak tempat yang berbeda, bukan?"


Yah, dia mengumpulkan aspek negatif dari seluruh Misaka Network, sehingga keinginan Last Order pasti berada di dalam pikirannya juga.


Jadi, karena desakan Misaka WORST, mereka berdua membeli es krim di warung berjalan yang ada di mobil van.


"Haruskah Misaka menggunakan lidahnya yang menggodamu saat iamenjilati es krim ?"


"Kau ingin merangsang siapa dengan melakukan tindakan kotor seperti itu? Dirimu sendiri? "


"Yah, begitulah. Apakah itu akan menghancurkan hubunganmu dengan Last Order,Misaka akan membiarkanmu menyentuh payudaranya dan pantatnya, tapi melakukannya sekarang akan sia-sia. "


"Katakanlah apa yang kau suka, aku tidak mendengarkan," jawab Accelerator dengan muak.


Dia memegang Es Krim di tangannya , ia dengan  santai melihat ke arah kerumunan orang dan tiba-tiba terhenyak.

Dia melihat seorang biarawati berambut perak mengenakan pakaian biarawati putih.


Kelelahan dan ketidak-sabaran bisa dilihat di wajahnya .


( dia...?)


Accelerator mengenali wajah itu.


Namun, suasana nya cukup berbeda dari ketika ia bertemu dengannya sebelumnya. Beberapa detik kemudian, dia menghilang di kerumunan.


(Kemana perginya? Yah, aku tidak punya alasan untuk panik dan pergi mencarinya. Dan jika dia terlibat denganku , dia bisa mengirim hidupnya ke arah yang jauh lebih buruk.)



Gadis dengan tampilan tidak bersahabat di matanya duduk di samping Nomor Satu yang tampaknya tidak melihatnya.


"Misaka tidak terbiasa dengan ini." Perasaan jujur Misaka WORST menyelinap keluar saat ia menjilat permukaan es krim vanila. "Misaka tidak terbiasa dengan situasi ini, berjalan di bawah sinar matahari menjilati es krim. Ini hanya tidak benar dan tidak normal. Tidakkah kau merasa tidak nyaman karena tidak ada yang terjadi? Menganggur seperti ini….Misaka harap semua ketenangan ini malah merupakan awal dari huru-hara yang besar. "


"Apakah kau ingin sesuatu terjadi?"


"Siapa yang tahu. Mungkin iya. Mungkin tidak. Misaka tidak berpikir seseorang secara akurat

mengetahui pikiran mereka  sendiri. Bahkan ketika seorang psikolog melakukan tes tersendiri, ia memberikan perkiraan lebih lembut pada dirinya sendiri. Jika ada seseorang yang sepenuhnya  dan  secara sempurna bisa memahami pikiran mereka sendiri,orang itu akan menjadi gila dengan cara mereka sendiri. "

Misaka WORST tersenyum.


"Bagaimana denganmu?"


"Aku tidak peduli," jawab Accelerator setengah hati. "Aku mengambil kembali semua yang aku butuhkan dari perang itu. Aku sekarang memiliki semua yang kubutuhkan. Dan jika itu diperlukan untuk menjaga hal-hal tersebut , aku bersedia melakukan hal-hal yang tidak biasa. "


"Misaka berpikir jalan keluar yang kau temukan itu hanya mengantarmu ke kehidupan yang kau tidak terbiasa melakoninya. "


"’Ahn?"


"Apakah suasana ini adalah perwujudan dari kedamaian sejati ataukah kau hanya ikut damai karena semua orang sudah tenang, kau tidak pernah tahu."


"... kau ini apa? anak nakal? "



"Misaka berpikir bahwa ini bukan sesuatu yang harus ditertawakan. Misaka berpikir bahwa kau harus menyadari betapa terbatasnya suatu makna kedamaian jika hanya berada di sekumpulan orang dan lingkungan yang tentram. Maka kita harus merobek-robek semua batas yang tidak perlu. Apakah kau dan Misaka adalah tipe orang yang tidak biasa dalam dikendalikan oleh perasaan orang lain? " Misaka WORST seakan mengingatkan kembali masa-masa dimana mereka selalu berada di bawah kendali Para Petinggi Academy City untuk melakukan apa pun yang mereka rencanakan.


"Ubah caramu berpikir." Tidak ada gejolak pada perasaan Accelerator ini."Seseorang berpikir bahwa kita tidak bisa melakukan itu. Seseorang berpikir bahwa binatang seperti kita bisanya hanya hidup dalam lautan darah. Dalam hal ini, apakah kita harus selau menunjukkan pertentangan ketika hidup di suatu dunia yang terpengaruh oleh orang lain, bahkan jika pengaruh orang lain itu menciptakan suatu kedamaian? "


"Ah-ha. Misaka menyukai itu. "Misaka WORST terus menjilati es krim vanilla-nya dan mengunyah corong es krim yang terbuat dari semacam wafer. "Tapi apakah kau tidak mencium sesuatu yang buruk di sekitar sini? "


"?"


"Misaka bahkan akan mengatakan ini sebagai : bau nostalgia."


"..."


Mendengar kata-katanya, Accelerator menyipitkan matanya. Sambil masih memegang tongkat, ia memandang sekeliling daerah lagi.


Gedung-gedung pencakar langit yang biasa berjajar di sekitarnya seakan tidak menunjukkan suatu hal pun yang aneh.


Namun, semua hal yang berjalan seperti semestinya ini justru menghadirkan suatu kesan mencolok ketika ada sedikit saja hal yang tidak beres. Meskipun hawa dan keberadaan mereka berbaur dengan sempurna pada lingkungan sekitar, seseorang sekaliber Accelerator yang telah makan asam garam dunia kegelapan, masihlah bisa merasakan kejanggalannya. Ini mirip seperti ahli reptil yang bisa menemukan seekor bunglon, walaupun bonglon itu sudah menyamar dengan baik.


Jauh di ujung sana adalah ...


Itu adalah bus wisata.


"Ya, itu bisa menjadi kendaraan yang sedang melakukan penyamaran," kata Misaka WORST sambil tersenyum. "Academy City tidaklah pernah berubah. Oh? Tapi ini aneh. Misaka pikir seorang jagoan pincang yang bertongkat telah mengenyahkan organisasi-organisasi kegelapan Academy City dengan mengancam mereka untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan haram lagi, yang melibatkan nyawa sebagai perisainya. "


"..."


“Kita memiliki dua jalur yang bisa kita ambil di sini." Misaka WORST mengayunkan ibu jari dan jari tengah di depan Accelerator. "Menyingkirkan mereka untuk menghindari bahaya yang bisa mereka timbulkan atau abaikan saja mereka, toh tampaknya mereka hendak pergi dan sebisa mungkin menghindari keributan. "


"Jawabannya sudah jelas," sembur Accelerator sebagai tanggapan. "kita hancurkan mereka di sini. mereka melanggar akhir perjanjian mereka. Aku harus memberi mereka peringatan tentang kegelapan yang masih berkeliaran. Aku tidak suka campur tangan dalam bisnis orang lain, tetapi itu adalah cerita yang sama sekali berbeda ketika melibatkan sisi gelap kota. "


Misaka WORST bersiul.


"Nah, sekarang kegelapan telah mulai bergerak, seseorang pasti akan terluka dan hidupnya akan berada dalam bahaya. Tampaknya Si Nomor Satu adalah anak kecil yang baik yang hanya ingin membantu orang lain. "


"... Jangan bertindak seolah olah kau tahu apa yang kau bicarakan. Jadi apa yang akan kau lakukan? "


"Misaka tentu saja akan memilih rute yang lebih berbahaya. Kedengarannya lebih menyenangkan. "

  

Hamazura Shiage menekan punggungnya ke dinding.

Dia meluncur turun dan duduk di tanah.

Kuruwa sudah pergi.

Percakapan dia dengannya membuat dia kembali mengingatnya .

"Oh, kau tahu. tentang Hanzou-sama yang melindungi seorang gadis kecil. "

Sebenarnya, Hamazura Shiage tidak dalam posisi di mana ia bisa menikmati hidupnyanya di Academy City.

Ketika ia meninggalkan kota dan terlibat dalam Perang Dunia III, ia pernah berada dalam pelarian karena dia adalah "elemen yang tidak penting yang tahu terlalu banyak tentang sisi gelap dari Academy City ".

Selama perang, Hamazura sudah menguasai bagian tertentu dari data.Itu dikenal sebagai Parameter List dan cukup mengguncang Academy City pada intinya.

Tapi itu tidaklah sempurna.

Dia berhasil menyeimbangkan suatu timbangan, tetapi jika timbangan ini melewati suatu titik tertentu, sisi gelap Academy City yang terdalam pasti akan mengumpulkan cara untuk menyingkirkannya.

"aku tidak tahu detailnya, tapi tampaknya gadis ini sedang menjadi target oleh para petinggi Academy City. Seolah-olah dia hanya akan berakhir dengan dibunuh jikalau dia berjalan-jalan dan berkeliaran di sekitar tanpa ada yang menjaga. "

Mungkin, kini timbangan yang sudah susah payah diseimbangkan oleh Hamazura, sedang tidak stabil lagi.

Jika mereka menerima kejutan besar lainnya, mereka bisa pindah dalam satu arah atau arah yang lain

Untuk mencegah hal itu, bersembunyi adalah yang terbaik .

Dia memerlukan waktu untuk memperkirakan apakah timbangan ini telah condong ke suatu kondisi dimana dia perlu untuk sekali lagi mempertaruhkan nyawanya, guna menyeimbangkan posisi timbangannya lagi.

Pada dasarnya, ia tidak perlu menimbulkan masalah.

Dia hanya harus meninggalkan Hanzou dan meninggalkan gadis yang menjadi sasaran tersebut. Hidupnya bahkan tidak akan berubah sepersen pun jikalau dia meninggalkan mereka. Apakah mereka berdua akan berakhir dengan kematian ataukah selamat, sebenarnya itu semua tidak berhubungan dengannya.

"Ah, aku tak bisa ingat namanya."

Kemungkinan besar, alasan itu tidak salah.

Jika dia ingin menjamin keselamatannya, itu satu-satunya pilihan yang tersisa.

Dia telah bersumpah untuk melindungi Takitsubo Rikou.

Dia ingin menjaganya sebisa mungkin. Dia ingin menghindari dia yang ditelan oleh kegelapan Academy City

Jadi keputusan untuk meninggalkan mereka itu tidaklah salah.

Itu tidaklah salah.

Tapi ...

"aku namanya adalah ... Fre ... Fre ... mea? ... Ya, dia adalah Fremea Seivelun. Umurnya sekitar 10 tahun dan memiliki rambut pirang lembut. Dia secara emosional memanggilnya Komaba-shi, bukan? "

Ketika Meringkuk di gang, Hamazura mengertakkan giginya.

Komaba Ritoku adalah pemimpin Skill-Out yang pernah berjuang melawan kegelapan kota demi kepentingan sekelompok besar Level 0 dan dia pun rela mati untuk itu.

Fremea adalah gadis, yang membuat Komaba telah berjuang sampai sangat, sangat akhir untuk melindunginya. Hanzou kemungkinan besar melindungi Fremea untuk mewarisi keinginan Komaba.

Fremea adalah Level 0 yang tidak ada hubungannya dengan Skill -Out.

Tidak membuatnya terlibat dengan sisi gelap kota mungkin adalah salah satu cara Komaba dalam melindunginya.

Dan juga, Hamazura Shiage tidak asing dengan nama keluarga Seivelun.

Sampai saat itu, ia tidak tahu nama keluarga gadis yang dekat dengan Komaba itu. Bahkan Komaba, orang yang paling dekat dengannya, hanya memanggilnya "diimpor"

karena itu telah menjadi kesan pertamanya setelah mendengar nama tersebut.

Namun, Hamazura tidak bisa menipu dirinya lagi.

Sekarang ia tahu ini, dia harus menghadapi ini.

"... Frenda Seivelun," gumam Hamazura.

Ada jeda singkat sebelum ia terus berbicara.

"Jadi dia adalah adiknya ... !!"

Frenda pernah menjadi salah satu anggota utama ITEM yang telah berjuang bersama Mugino Shizuri, Kinuhata Saiai, dan Takitsubo Rikou.

Dia tidak tahu secara rinci bagaimana Frenda datang ke dalam sisi gelap kota dan menjadi bagian dari ITEM.

Itu mungkin Frenda sendiri menikmati pertempuran itu. Tapi ...

Mungkin juga semuanya yang telah terjadi dimulai dengan Fremea.

Apakah benar-benar suatu hal yang salah dengan meninggalkan saja semua perkara ini?

Temannya Hanzou saat ini sedang berjuang dengan sisi gelap kota.

Membiarkan Fremea meninggal adalah sama dengan menginjak-injak perasaan Komaba Ritoku dan Frenda.

Dengan semua itu, apakah benar-benar salah jika meninggalkan mereka?

(... Itu benar.)

"Tidak ada sesuatu yang salah dengan itu," gumam Hamazura.

Dia telah memberikan meneguhkan pikirannya untuk memperkuat pandangannya.

Suaranya secara bertahap semakin keras.

"Tak ada yang salah dengan itu. Tidak mungkin ada sesuatu yang salah dengan menjaga Takitsubo dan ITEM !! Aku mengatasi semuanya dalam perang itu. Aku mungkin berlumuran kotoran, tapi aku akhirnya meraih kehidupan baru ini dengan kedua tanganku sendiri !! persetan! Aku bisa mengaibaikannya , Aku akan melindungi apa yang telah aku peroleh sendiri ,tidak peduli apapun yang akan terjadi!! "

Masih meringkuk di gang, Hamazura meraih kepalanya dengan tangannya.

Itu benar.

Ketika ia memikirkan hal itu secara rasional, cara yang paling efektif untuk melindungi dirinya sendiri, Takitsubo, dan yang lainnya adalah meninggalkan Hanzou dan Fremea disini. Pilihan yang memiliki resiko minimal dan memungkinkan dia untuk melindungi orang-orang peduli dengannya.

Ketika ia membiarkan ketidak pedulian meresapi pemikirannya, ia tahu waktunya untuk membuat keputusan semakin singkat.

Dia akan memilih.

Dia harus memilih.

Sekarang.

Hamazura mendecakkan lidah dan mencakar-cakar kepalanya.

"Persetan !! Bagaimana aku bisa meninggalkan mereka !! "

Dia meletakkan tangannya ke dinding dan berdiri sekali lagi.

Dia berlari menuju bayangan di kedalaman gang sempit yang melambangkan sisi gelap kota.

Dia berlari untuk menyelamatkan temannya yang sedang menghadapi krisis mematikan.

Dia berlari untuk melindungi perasaan orang yang sudah mati.

Dia tidak menghubungi Takitsubo dan yang lainnya.

Ini adalah masalah Hamazura.

Selama keseimbangan timbangan tidak stabil, ia tidak bisa membiarkan gadis-gadis terdekat dengannya terlibat dalam hal ini.

Dia berlari untuk memastikan bahwa ia akan kembali.

Hamazura Shiage berani berlari ke kedalaman kegelapan.

Catatan (Diantara Baris Kedua)

Komaba Ritoku.

Banyak orang gemetar ketakutan ketika mereka pertama kali bertemu, anak laki-laki berotot sebesar itu , tapi dia pribadi tidak suka berbagai jenis konflik.

Ketika ia menjadi pemimpin Skill-Out, sebuah perkumpulan level 0 yang telah di-drop out dari sekolah program pembangunan kekuatan psikis, ia mencoba untuk memberikan beberapa pendidikan moral ke dalam kelompok tersebut sedikit demi sedikit.

Dia memerintahkan agar mereka menghindari kekerasan yang tidak perlu, tidak secara khusus menargetkan yang lemah, dan tidak lagi melakukan kejahatan yang hanya akan mengundang Anti-Skill dan Judgement. Dia malah ingin mereka agar secara diam-diam melindungi orang orang yang bahkan tidak bisa meminta bantuan.

Tentu saja, kenyataannya tidaklah begitu indahnya dan menguras air mata. Seperti biasa, mereka memiliki fakta bahwa mereka telah dikucilkan oleh Academy City dan persepsi warga pada keberadaan mereka tidaklah lebih dari sekelompok preman yang akan merebut permen dari anak kecil sekalipun. Warga hanya akan minta agar segerombolan level 0 ini ditempatkan di suatu lokasi tertentu yang jauh dari mereka agar bisa melakukan hal-hal semaunya tanpa mempengaruhi lingkungan sekitar.

Namun, memang benar bahwa Komaba telah menyebabkan masalah.

Bagi mereka yang pernah menjadi korban Skill -Out, itu mungkin terdengar seperti tidak lebih dari suatu alasan belaka, namun sesuatu semanis pesan moral benar-benar bisa dipetik dari kejadian itu.

Ini memberikannya kesempatan.

Sesuatu yang terjadi mempengaruhi nasib mereka.

Mungkin itu seperti menempatkan bola salju besar di atas bukit dan menyuruh seseorang untuk memberi dorongan.

Ini bukanlah suatu hal yang bergerak sepelan suatu perubahan ataupun pertumbuhan alamiah.

Dan sebenarnya itu mengerikan .

Satu demi satu, Level 0 diserang oleh esper kuat.